Leta menggedikan bahu nya acuh.
"Ini. " ucap Herry meletakan nampan berisikan beberapa makanan.
" Makasih Herry sayang. " ucap Amber.
" Gue dengar dari Amber lo mau ke Amsterdam ya? " ucap Jason.
" Iya emang kenapa ? " tanya Leta.
" Ya gakpapa, kan gue cuman tanya. " ucap Jason.
" Eh, tapi tumben Lo mau kuliah di Amsterdam. " tanya Mira heran.
" Ya gak apa-apa, gue pengen cari suasana baru aja mir gue bosan kalau kuliah di sini. " ucap Leta sombong.
" Ye, sombong banget dia nya. emang beda ya pemikiran anak orang kaya sama kita. " ucap Amber
" Heh ! hidung pesek Lo jadi orang sadar dong. lo kan juga anak orang kaya. "ucap Jason menoel kepala Amber.
" Sakit Jason! yang kaya kan orang tua gue bukan gue nya jangan Ngadi - Ngadi Lo. "ucap Amber tidak terima.
"His! kalian ini setiap ketemu berantem giliran berjauhan kangen. "ucap Leta.
" Semoga mereka jodoh nantinya. "ucap Mira.
"Gak! "ucap Jason dan Amber bersamaan.
...✿ ✿ ✿ ✿...
BRRM...
BRRMM.....
" Mang buka gerbang nya. " ucap Leta berteriak.
" Eh iya neng. "ucap mang Ujang gelagapan membuka kunci gerbang nya.
Leta langsung masuk ke halaman pekarangan rumahnya dan memarkirkan motornya tidak lupa melepas helm nya.
DI lihat nya rumah tampak sepi seperti tidak ada orang sama sekali.
Leta segera masuk ke dalam rumah nya sepi dan sunyi di lihat nya jam menunjukan pukul 20:00. tiba tiba ponsel Leta berbunyi Leta terperanjat dan mengambil ponselnya di dalam jaketnya.
Leta mengernyitkan dahinya kenapa mama nya menelepon padahal dia sudah pulang. Tanpa basi basi Leta langsung menjawab panggilan dari mama nya.
" Halo ada apa ma. " tanya Leta.
" Sayang maafin mama sama papa ya gak bisa nginap lebih lama lagi soalnya tadi mama sama papa di telepon sama klien dan harus penerbangan ke New Zealand lagi cuman 1 bulan aja sayang habis itu mama sama papa janji bakal ambil cuti buat kamu." ucap Maria.
Leta hanya diam saja dan memutar bola matanya malas Leta sudah menebak ini sejak awal tidak mungkin mama dan papa nya bakal ambil libur buat dirinya.
" Iya , terserah mama aja sama papa kalau gitu sudah dulu ya aku mau istirahat dulu . " ucap Leta.
" iya sayang kalau gitu mama tutup dulu dan mama sama papa izinin kamu buat kuliah di Amsterdam nanti kamu tinggal nya di mansion keluarga kita ya sayang good bye mimpi indah anak mama." ucap Maria.
" Iya ma. " ucap Leta singkat dan mematikan sambungan telepon nya.
Leta segera pergi ke arah kamarnya dia begitu lelah hari ini setelah pertemuan dengan teman teman nya dan mungkin akan menjadi pertemuan terakhirnya karena besok sudah pengumuman pendaftaran di universitas di Amsterdam.
KLEKK.
Leta melepas sepatu dan jaket di tubuhnya tanpa berniat mengganti pakaian nya dan membersihkan tubuhnya Leta langsung merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya karena ia sangat mengantuk .
Capek dan lelah itu yang di rasanya Leta keluarga yang seharusnya menjadi tempat keluh kesah bagi anak anak lain kini berbeda dengan keluarga Leta. ia hanya mampu memendam semuanya seorang diri.
Tanpa sadar Leta sudah terlelap menjelajahi alam mimpi nya dan sejak tadi ada seseorang yang terus memperhatikan gerak-gerik Leta sampai akhirnya Leta tertidur sedangkan sesosok itu masih setia menatap ke arah Leta.
Setengah jam berlalu sesosok itu perlahan melangkah masuk mendekat ke arah Leta yang sudah benar-benar terlelap.
Sosok pria itu pun melihat sebentar ke arah Leta dan menyeringai lalu ia pun menghilang
...✿ ✿ ✿ ✿...
Tidak terasa satu bulan sudah berlalu begitu cepat.
Pagi hari nya....
TOK...
TOK...
TOK...
Ada yang mengetok pintu kamar Leta tanpa henti sedangkan sang empu nya masih terlelap nyenyak di dalam selimut.
" Ih! siapa sih." gumam Leta kesal.
Leta beranjak dari kasur nya dengan malas menuju ke arah pintu.
KLEK...
" Kenapa bibi Mer? ini masih pagi banget. " ucap Leta menggaruk tengkuk nya.
" Ini non ada amplop dari kantor pos sepertinya penting. " ucap bi bi Merry menyodorkan amplop putih.
" Isinya apaan bibi Merry? " tanya Leta.
" Non lihat sendiri aja, kayak nya penting banget deh soalnya ada logo gambar sekolah gitu bibi juga kurang tahu. " ucap bibi Merry.
Leta baru ingat tentang itu dan langsung mengambil amplop nya dan membukanya dengan terburu-buru...
"Yesss yesssss AAAAA..!!!! "ucap Leta senang setelah membaca keseluruhan isi nya.
" Kenapa Non? "tanya bibi Merry bingung.
" Aku lolos di Univ Amsterdam bibi Mer. "ucap Leta senang.
" Selamat non bibi ikut senang juga. "ucap bibi Merry.
" Ya udah, kalau gitu bibi tolong siapkan baju baju Leta ya. aku mau telepon orang tua aku dulu "ucap Leta.
Leta pun segera mengambil ponselnya di kamar dan menelpon kedua orang tuanya.
TUT...
TUT...
TUT...
" Halo ma. " ucap Leta.
" Ada apa sayang. " ucap Maria diseberang sana.
" Emm... aku sudah dapat surat dari universitas dan aku dinyatakan lulus. " ucap Leta.
" Wah bagus dong sayang, kalau gitu kamu siap-siap aja. nanti paman mu yang akan mengantar mu ke bandara. " ucap Maria ikut senang.
" Iya ma kalau gitu aku tutup telepon nya. " ucap Leta.
Pukul 11.00 siang.
Di rasa sudah cukup semuanya Leta segera berpamitan dengan seluruh anggota rumah.
" Non hati-hati ya di sana, jangan sering telat makan harus banyak istirahat. " ucap bibi Merry sedih.
" Iya bibi tenang aja aku bakal jaga diri kok. " ucap Leta sembari melangkahkan kaki keluar rumah.
" Hati -hati dijalan non " teriak bibi Merry saat mobil yang di tumpangi nya sudah pergi menjauh.
Mobil.
" Aku tidak menyangka kau memutuskan kuliah di Amsterdam " ucap sang paman bernama Erwin.
" Biar mandiri aja sih paman. " ucap Leta seadanya.
Selama satu jam perjalanan tidak ada obrolan sama sekali hingga sampailah mereka di bandara SH di kota J. mobil pun berhenti didepan pintu masuk bandara.
" Maaf paman hanya bisa antar kamu sampai di sini saja soalnya paman ada urusan lain. "ucap Erwin.
" Iya tidak masalah kok paman makasih udah antar aku. " ucap Leta tersenyum ramah.
" Selamat berjuang ya kuliahnya, " ucap Erwin memeluk ponakan satu-satunya itu.
" Terima kasih paman aku bakal merindukan mu. " ucap Leta.
" Aku juga bakal merindukan mu sayang. " ucap Erwin melepaskan pelukan mereka.
Leta segera memasuki wilayah bandara dan menunggu jadwal penerbangan nya yang sebentar lagi.
...✿ ✿ ✿ ✿...
IBU KOTA BELANDA, AMSTERDAM.
12 jam perjalanan telah berlalu Leta menginjakkan kakinya di negara asing setelah bertahun-tahun lama nya dia tidak pernah datang lagi.
" Taxi. " panggil Leta saat melihat taksi yang melintas dihadapannya.
" Silahkan nona. " ucap sang sopir.
" Ke alamat ini ya pak. " ucap Leta menunjukan secarik kertas.
" Siap nona. " ucap pak sopir mulai menjalankan mobil taksi.
20 menit kemudian.....
" Ambil saja kembalian nya. " ucap Leta.
" Terima kasih nona. "ucap pak sopir.
Di tatapnya mansion besar di hadapan nya sempat ada sedikit keraguan dalam benak Leta sejenak dengan langkah pasti Leta membuka pintu gembok pagar mansion keluarga nya.
KRETT...
" Gila seram banget. " gumam Leta saat pintu pagar ia buka.
Dengan keberanian nya Leta membuka pintu masuk dengan perlahan.
KLEK...
Satu kata dalam benak Leta ' gelap ' wajar saja sih tempat ini sudah lama tidak mereka tinggali semenjak pindah ke kota J.
Di nyalakan lampu mansion nya dan semuanya masih bertutup dengan kain seperti rumah yang baru saja akan dijual.
" Belum ada yang bersihkan atau gimana sih ini. " gumam Leta kesal menatap ke sekeliling nya yang masih berdebu.
Di angkat kopernya menuju kamar utama di lantai 1 menuju kamar nya. Leta berdiri tepat didepan pintu kamarnya.
KLEK...
Di lihatnya seluruh area kamar begitu rapi dan bersih seperti 3 tahun yang lalu. tanpa membuang waktu lagi Leta menyusun semua pakaian ke dalam lemari setelah itu ia membersihkan tubuhnya sekitar 20 menit Leta sudah rapi dengan pakaian nya.
" Lelah sekali. " ungkap Leta merebahkan tubuhnya di atas kasur dan memejamkan matanya lelah.
Tanpa Leta sadari dari kejauhan lebih tepatnya diatas pohon mangga yang berada di depan balkon kamar Leta ada sesosok pria dengan jubah hitam dan mata yang berwarna merah gelap memandang nya. lalu pria itu menghilang seiring dengan angin yang berhembus kencang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments