Seorang pria lebih tepat nya dua orang pria saat ini tengah menyaksikan sebuah adegan yang seru tidak hanya satu orang saja yang merasa itu sangat menyenangkan saat ini kedua pria itu berada di sebuah rumah mewah bagian balkon lantai 3 kamar dengan bantuan kekuatan nya ia berhasil mengerjai seseorang didalam rumah itu.
" Apa Your Majesty tidak keterlaluan melakukan semua ini kasihan My Queen. " ungkap Sebastian merasa prihatin dengan Leta.
" Hei, kau lebih mendukung dirinya daripada aku tuan mu , kau mau ku lemparkan ke dalam kandang Wolfee ku." ucap Camilius menatap intimidasi bawahannya.
"Tidak Your Majesty, saya tidak bermaksud seperti itu. " ucap Sebastian serba salah.
Tiba-tiba seorang wanita muncul entah dari mana menghampiri kedua pria itu dengan keadaan marah.
PLAKK...
" Aww... shit sialan kau! " umpat Camilius saat kepalanya di pukul tanpa sebab.
" Kenapa kau masih mengganggu nya? biarkan saja dia hidup dengan damai. apa kau ingin membuatnya menjadi gila karena ulahmu! " ucap Caroline marah memukuli kakak nya brutal.
" Hei! hentikan Carl !!! kau santai saja bisa? aku tidak bermaksud begitu hanya saja aku ingin menguji kemampuan nya. seberapa dia takutnya dengan ku ." ucap Camilius kesal.
" Kau terlalu bodoh , kau sama saja dengan hantu yang dianggap manusia. kalau kau menampakan dirimu dengan wujud yang jelas pasti kau akan tahu dia takut atau tidak ." kesal Caroline.
" Sudahlah mending kau pergi saja dari sini aku muak melihat wajah mu. " ucap Camilius mengusir adik tirinya itu.
" Dasar kakak kurang hajar! " umpat Caroline berlalu pergi dari balkon kamar kakaknya.
Leta bergidik ngeri ia mencoba melupakan kejadian barusan yang terjadi beberapa menit yang lalu.
TING...
TONG...
TONG...
Leta melirik kearah ruang utama ia takut untuk membuka nya bisa saja itu manusia atau bukan tapi dengan nekat Leta melangkah dengan perlahan tepat di depan pintu Leta tidak langsung membuka nya ia menempelkan telinga memastikan seseorang dibalik pintu itu.
" LETA APA KAU DI RUMAH ? BUKA PINTU NYA. " teriak Caroline menggedor pintu rumah Leta.
Leta bernapas lega di buka nya pintu itu dengan pelan ia hanya menampakan wajahnya saja dari dalam.
" Ada apa Carl?kenapa kau kemari. " tanya Caroline mengintip dari luar.
" Lihat, aku membelikan mu sup ayam ambil lah ." ucap Caroline menyodorkan packaging makanan.
" Kau tidak perlu repot-repot membelikan nya Carl. " ucap Leta tidak enak hati.
" Tidak apa-apa, kebetulan aku juga membeli satu untuk ku. " ucap Caroline menunjukkan plastik berwarna putih ditangan nya.
" Terima kasih, makanan nya apa kau ingin masuk ?" ucap Leta menawarkan sembari membuka pintu lebih lebar.
" Ahh... tidak, aku masih ada urusan kau berani sendirian kan? " tanya Caroline.
Leta menganggukkan kepalanya ragu -ragu dan tersenyum kikuk.
" Kalau begitu aku pergi dulu selamat malam semoga kau suka sup ayam nya aku membelinya dengan spesial." ucap Caroline.
Leta tertawa pelan mendengar nya ia segera masuk saat mobil Caroline sudah tidak terlihat lagi.
DRRTT...
DRRTT...
DRRTT...
Ponselnya berdering segera diambilnya tertera nama David dengan penuh semangat ia mengangkatnya.
" Halo kamu dimana Let? " tanya David di seberang sana.
" Bukan nya tanya kabar langsung tanya alamat. " gerutu Leta kesal sembari merebahkan tubuhnya di kasur.
" Hehehehe kan tanya dulu gitu ? aku gak tahu kalau kamu ke Amsterdam ?kau kuliah atau bagaimana ? " ucap David.
" Aku kuliah disini, ya sekitar beberapa hari yang lalu baru aku pindah. kamu sekarang tinggal dimana kamu udah gak ada kabar lagi semenjak pindah ke Bali sekedar kasih kabar aja tidak ada. " ucap Leta marah.
" Sorry Let, kerjaan ku banyak soalnya di Bali tidak sempat menghubungi mu kebetulan aku juga di Amsterdam kau ingin bertemu ? " tanya David.
" Kau serius ? tentu saja aku sangat mau sudah lama kita tidak jalan-jalan bersama. " ucap Leta antusias.
" Baiklah, setelah kau pulang kuliah aku akan menjemput mu kita akan menghabiskan waktu bersama ingat itu jangan sampai lupa. " jelas David.
" Tenang saja, aku tidak akan lupa kalau urusan makanan dan belanja. " ucap Leta.
" Hahahaha, memang kamu tidak pernah berubah Leta. " ucap David terkekeh pelan.
" Sudah dulu ya, aku mau tidur nih besok ada kuliah pagi. " ucap Leta.
" Oke selamat malam manis, tidur yang nyenyak dan jangan lupa mimpikan aku ." gombal David.
" Tidak sih, aku tidak mau dengan wajah genit mu. " ucap Leta terkekeh pelan.
" Kurang hajar kau Leta ku tutup ya bye good night. " ucap David kesal.
" Hahahahah... iya aku hanya bercanda good night juga. " ucap Leta tertawa mendengar nada suara David yang tampak kesal .
Leta segera mengubah posisi tidur nya dengan nyaman tidak lupa mematikan semua lampu kamarnya ia memasang alarm pukul 05.00 pagi.
Setelah Leta benar-benar tertidur nyenyak seseorang masuk kedalam kamarnya melalui balkon kamar menghampirinya yang masih menjelajahi alam mimpi nya mendekat dan duduk disamping nya.
" Berani sekali kau little girl menghubungi lelaki lain. " ucap Camilius mengelus pipi Leta.
Leta membalikan tubuhnya kearah samping kanan merasa terganggu dengan tidurnya.
" Enghh..." erang Leta gelisah.
" Kau harus ku beri hukuman karena membuatku cemburu. " ucap Camilus tersenyum miring.
Camilius tiba-tiba membuka baju Leta sebatas dada Camilius membukukan setengah tubuhnya ia menghirup dalam dalam aroma tubuh wanita nya yang sangat wangi Lavender kesukaan Camilius.
" Aaakhh... tidak. " erang Leta saat ada yang memegang kedua payudara nya Leta berpikir bahwa ini hanyalah mimpi jadi ia membiarkan saja.
Leta memekik ketika pakaiannya nya dilepaskan secara paksa yang melekat pada tubuhnya dengan sekali sentakan pakaian yang dikenakan Leta lepas dari tubuhnya meninggalkan pakaian dalam saja.
" Engghh.... berhenti" suara Leta tertahan ia merasa mimpi nya semakin nyata.
Ditariknya celana dalam dan tak lupa melepaskan bra yang menjadi pelindung terakhir tubuh indah itu.
Camilius menelan saliva nya melihat tubuh indah yang tergolek tidak berdaya diatas kasur terlihat dari jakunnya yang naik turun ia menahan hasratnya Camilius tidak bisa mengendalikan nafsunya sepertinya ia akan melanggar janji nya sekarang.
Pelan-pelan Camilius mendekatkan tubuhnya kearah Leta dicumbu nya semua area tubuh itu yang sangat wangi Lavender sesekali di kecup bibir ranum itu dan berubah menjadi lumatan-lumatan kasar yang sangat dalam.
Dilepasnya ciuman saat pasokan napas mereka mulai menipis dilihatnya napas Leta yang terengah-engah Camilius kembali menjelajahi tubuh mulus itu dan meninggalkan bekas ruam kemerahan dimana-dimana.
Camilius menggeram puas melihat hasil karya nya ditubuh wanita nya Camilius mengepalkan tangannya ketika mengingat wanita tertawa dan bercanda bersama pria lain selain dirinya Camilius merasa tidak terima dengan hal itu.
Terutama mereka terlihat sangat akrab dan itu membuat emosi nya naik pitam rasa cemburu berubah menjadi rasa amarah ketika wanita nya terang-terangan menampilkan senyum nya dibalik telepon nya.
Kembali tersulut emosi Camilius mengingat tentang Leta dan lelaki tadi karena sudah tidak sanggup lagi akhirnya Camilius memulai permainan sebenarnya.
" Last play little girl. " ucap Camilius memposisikan tubuhnya senyaman mungkin dengan senyuman smirk mengerikan nya.
Mereka merenggut kenikmatan dimalam itu dengan perasaan saling memuaskan satu sama lain dengan keadaan Leta yang menganggap itu adalah sebuah mimpi indah.
Camilius mengecup kedua pelipis mata Leta serta kedua pipi nya sebagai tanda berakhir nya permainan mereka Camilius. setelah itu Camillius pergi meninggalkan Leta seorang diri di kesunyian malam itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
HNF G
let's play, bukan last play🤭
2023-12-21
1