Mengandung Bayi Werewolf

Mengandung Bayi Werewolf

MBW 1

Seorang gadis tengah asik menikmati acara met time nya di kamar miliknya dengan di temani beberapa buku bergenre fantasi dan horor miliknya dan tidak lupa beberapa cemilan kesukaan nya.

TOK...

TOK...

TOK...

"Nona maaf mengganggu waktu anda ada tamu yang ingin bertemu dengan nona saat ini"ucap salah satu pelayan dari mansion keluarga Smith.

"Iya sebentar. " ucap wanita itu beranjak dari atas kasur nya segera membuka pintu kamarnya.

"Siapa tamu nya bibi Merry. " tanya gadis muda itu.

"Nama nya Amber non.  "ucap bibi Merry.

gadis muda itu langsung memancarkan raut wajah yang sangat sumringah ia dengan tidak sabarnya langsung berlari menuruni anak tangga.

"Nona hati hati anda bisa terjatuh nanti. "ucap bibi merry takut.

Wanita muda itu tidak mengindahkan ucapan bibi merry sama sekali.

" Leta...."ucap gadis muda itu berteriak senang.

"Amber... lama banget kita gak ketemu. "ucap Leta memeluk Amber erat.

"Kau jahat banget pulang gak kabarin gue. "ucap Leta kesal.

"Gak usah marah gitu, kan gue mau kasih suprise buat lo. "ucap Amber.

"Jadi, gimana akhir tahun sekolah lo di Singapura. " tanya Leta.

"Lumayan, lo tahu sendiri bukan, tinggal di negara orang itu sangat susah untuk beradaptasi. " ucap Amber.

"Kau benar juga, eh di mana nyokap lo gua gak ada lihat dari tadi. "tanya Amber.

"Lo tahu sendiri bukan, kalau nyokap dan bokap gua selalu sibuk dengan urusan bisnis nya. " ucap Leta.

"jadi, lo sendiri sama para maid doang di mansion. " tanya Amber tidak percaya.

"Gue sama bibi Merry, lo tahu sendirikan bagaimana orang tua gue. " ucap Leta. 

"Gue kira orang tua lo sudah berubah, gak seperti dulu lagi. "ucap Amber.

"Sampai kapan pun nyokap bokap gua gak bakal berubah amber mungkin kalau gua udah gak ada baru mereka sadar nanti nya. "ucap Leta.

"Ihh!! lo bilang apaan sih, gak boleh omong begitu gak baik tahu. "ucap Amber menoyor kepala Leta kuat.

"Sakit bego! lo kalau mau noyor kepala gue ingat-ingat dong. " ucap Leta kesal mengusap keningnya.

"Sorry, habisnya lo bikin  gue emosi aja. "ucap Amber.

"Elo gak ada niatan gitu pindah atau kemana gitu, lo gak capek apa? di mansion terus. "ucap Amber.

"Asal lo tahu,  gue rencana nya bakalan pindah dalam 1 bulan ini.  "ucap Leta.

"Serius? lo bakal kemana? "tanya Amber senang.

"Rencana nya sih ke Amsterdam, gue mau kuliah di universitas di sana. gue sudah ambil pendaftaran nya kemarin "ucap Leta.

"Kok lo, gak pernah cerita sama gue tentang ini sih. "ucap Amber kesal.

"Gue pengen kasih suprise aja, takutnya gak bakal  di terima kuliah di sana. "ucap Leta jujur.

"Gue gak yakin lo gak di terima, perasaan gue berkata kalau lo bakal  di terima di sana. karena lo itu anak terpintar di antar sekolah  sejak dulu. lo aja sampai ditawarin beasiswa dari sekolah belanda Leta. "ucap Amber tidak habis pikir dengan teman nya yang pesimis ini. 

"Iya juga sih, tapi gue gak yakin aja gitu. kan lo tahu di luar negeri pasti banyak lebih tinggi IQ nya dari pada gue. "ucap Leta.

"Kita tunggu saja hasilnya ,berpikir positif aja dulu jangan negatif terus. "ucap Amber.

"Eh gimana kabar orang tua lo? " tanya Leta. 

"Kabar mereka baik, terlebih lagi mereka kasih gue adek bayi "ucap Amber kesal. 

"Demi apa!!!! jadi tante resa hamil lagi gitu"tanya Leta kaget.

"Seperti ucapan gue. "ucap Amber malas. 

" Gue gak nyangka, om Arya gercep juga buatin lo adik sebelum lo nikah. " ucap Leta tertawa terbahak-bahak

"Entahlah apa yang di pikirkan orang tua gue. "ucap Amber memutar bola matanya malas. 

"Jadi lo kapan pindah ke Amsterdam. "tanya Amber mengalihkan pembicaraan.

"Gue belum tahu lagi, mungkin gue tunggu pengumuman dari pihak kampus dulu. "ucap Leta.

" Orang tua lo tahukan tentang ini? " tanya Amber. 

"Tentulah mereka belum tahu. "ucap Leta terkekeh pelan.

Amber menatap Leta emosi dan kesal.

"Bisa gak,  tatap gue biasa aja gitu. bikin gue takut aja lo. "ucap Leta mendengus kesal. 

"Sudah gue duga, lo belum bilang sama orang tua lo. "ucap Amber.

"Lo tahu sendiri kan, bagaimana sibuk nya orang tua gue? "ucap Leta sedih.

"Tapi mereka menghubungi lo teruskan? lo tinggal bilang aja saat itu "ucap Amber.

Leta hanya diam saja menatap sejenak sahabatnya itu lalu mengarahkan tatapan nya lurus memandang ke arah lain.

Merasa ada perubahan dari sahabat nya ini amber menatap Leta dan seketika mengerti dengan tatapan sahabat nya itu.

"Jadi orang tua lo gak ada hubungin lo sama sekali? " ucap Amber merasa bersalah.

" Kan sudah gue bilang, mereka terlalu sibuk atau mungkin lupa sama gue.  kalau mereka masih punya anak "ucap  Leta sarkas.

" Gak boleh bilang gitu Leta, nanti karma loh " ucap Amber.

Leta memutar bola matanya nya malas.

"Mending lo pulang deh, gue mau istirahat besok orang tua gue pulang. "ucap Leta.

"Jahat banget lo,  karena gue berbaik hati dan ini sudah malam gue pulang dulu. lo jangan kangen sama gue gue ya.  " ucap Amber.

"Heh! jijik ya gue harus kangen sama lo. "ucap Leta memasang ekspresi jijik.

"Kurang ajar lo!s udah ah, gue pulang dulu besok gue ke sini lagi tapi gak janji sih. "ucap Amber terkekeh pelan.

"Kalau lo jadi kesini datang jam 10 ya. "ucap Leta.

"Oke deh nanti gue kasih kabar.  "ucap Amber.

"oke ,terserah lo aja lah."ucap Leta.

Setelah Amber pulang seperti mansion akan sepi lagi di tambah ini sudah pukul 10 malam semua orang pasti sudah tidur hanya tinggal ia sendiri yang belum tidur.

"Gue masak mie kali ah. "ucap Leta perutnya sangat lapar dan menuju ke dapur.

Di rumah orang tua Leta semua pembantu termasuk bibi Merry penanggung jawab yang dipercaya keluarga tidak bekerja lagi setelah lewat 20.00. mereka akan kembali bekerja di jam 05.00. 

Kamar para pembantu pun diletakan terpisah di belakang rumah ini. Leta segera menyalakan lampu dapur sembari mendengar kan musik agar tidak terlalu sepi

5 menit berlalu Leta yang masih asik memotong beberapa bahan sayuran tanpa menyadari sesosok pria di balik jendela dapur tengah menatap nya tajam dan sesekali tersenyum devil. 

Saat makanan sudah siap Leta pun berbalik dan berjalan menuju meja makan tanpa sadar di ekor matanya ia merasa ada seseorang di balik jendela yang tengah memperhatikan nya dan dengan spontan Leta melihat ke arah jendela dengan degup jantung yang berdetak cepat.

Dengan tatapan takut Leta pun memilih memakan nya di dalam kamar saja.

Pria tadi itu masih memperhatikan setiap gerak gerik Leta hingga pintu kamar itu tertutup rapat pria tadi pun menampilkan kembali senyuman devil nya dan ia pun mengatakan "we will meet again baby girl" dan pria itu pun menghilang setelah mengucapkan itu.

...✿ ✿ ✿ ✿...

Pagi harinya seperti biasa Leta akan bangun siang di lihatnya jam sudah menunjukan pukul 10:00 pagi.

"Hoam... nyenyak banget gue tidur.  "gumam Leta merenggangkan seluruh tubuhnya.

TOK..

TOK...

TOK...

"Apa non sudah bangun, ada tuan dan nyonya sedang menunggu non Leta di lantai satu. "ucap bibi Merry. 

"Iya bibi Merry, nanti aku kebawah. "sahut Leta.

"Baik non, saya permisi dulu, "ucap bibi Merry.

"Pulang juga mereka kirain lupa sama anak lagi.  "Pikir Leta. 

Leta beranjak dari tempat tidurnya menuju ke arah kamar mandi.

✿ ✿ ✿ ✿

TAP...

TAP...

TAP...

"Eh sayang,  kemari anak mama. mama bawakan oleh-oleh kesukaan kamu . "ucap Maria.

"Iya mama, makasih hadiah nya. "ucap Leta tersenyum paksa.

"Kamu kenapa gak jemput papa sama mama di bandara? pasti kamu begadang lagi semalam ya?  "ucap Matthew.

"Seperti yang kalian lihat, Aku pikir papa sama mama pulang nya di undur lagi kayak sebelum sebelumnya. "ucap Leta santai.

Matthew dan Maria tertegun. memang benar apa yang di katakan putrinya itu mereka selalu mengundur waktu setiap ingin pulang ke jakarta dengan alasan masih ada urusan pekerjaan yang belum selesai tapi memang itulah kenyataan nya yang ada.

" Mama kan sudah bilang sama kamu, kalau mama sama papa kerja sayang. jadi wajar saja kalau jadwalnya selalu di undur karena permintaan klien. "ucap Matthew.

"Terserah kalian saja, oh iya mama sama papa aku sudah mendaftar kuliah di Amsterdam dan kemungkinan sebentar lagi akan ada pengumuman nya jadi aku akan tinggal di sana ."ucap Leta menjelaskan.

"Kok kamu gak diskusi dulu sama papa dan mama kalau mau kuliah di Amsterdam."ucap ayah Matthew tegas dan ada rasa kecewa dalam hatinya.

"Buat apa,  kan kalian selalu sibuk bekerja gak bisa di ganggu . ini sudah keputusan bulat aku dan aku cuman memberitahu saja akan itu jadi aku pamit dulu ada hal yang harus aku urus "ucap Leta dan berlalu pergi.

Matthew dan Maria menatap ke arah anaknya dengan tatapan sendu dan tidak bisa di artikan ada perasaan kecewa sebenarnya dalam diri mereka masing masing tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur karena pekerjaan mereka lah yang membuat anak nya lebih menutup diri seperti ini.

"Semua ini salah mama, andaikan mama tidak mementingkan pekerjaan dan lebih sering memperhatikan anak kita. mungkin dia tidak akan seperti ini mas. "ucap Maria sedih dan penuh penyesalan.

"Sudah, mau bagaimana lagi. semua sudah terjadi kita tidak bisa berbuat apa apa. jujur saja aku juga kecewa dengan semua ini ."ucap Matthew. 

"Mulai sekarang kita harus mendukung apa yang Leta mau agar ia menjadi semangat lagi. "ucap Maria.

...✿ ✿ ✿ ✿...

BRRMM...

BRRMM...

Seorang gadis turun dari motornya menuju tempat biasa ia berkumpul bersama teman teman nya.

"Akhirnya ketua geng kita sudah datang guys. "ucap Jason heboh melihat kedatangan Leta.

"Santai saja dong Jason, kayak di hutan aja kita semua tahu My Queen datang. "ucap Mira memutar bola nya malas.

" Lama banget, katanya tunggu 10 menit. ini udah 20 menit lo baru datang. "ucap Bryan menatap arah arloji nya.

"Sorry, orang tua gue baru saja datang.  jadi gue harus sidang dulu sama mereka . "ucap Leta Santai sembari mendudukkan dirinya di samping Herry.

" What!!! apa lo bilang ? orang tua lo sudah pulang? gue kira dia lupa sama lo Leta. "ucap Mira kaget dan tertawa tidak percaya.

"Bukan cuman lo doang, gue juga kaget. gue kira mereka bakal bohongin gue lagi akhirnya. " ucap Leta. 

"Eh lo sudah makan Leta? "tanya Amber mengalihkan pembicaraan yang menurutnya pasti Leta merasa risih.

Leta menggelengkan kepalanya pelan. bagaimana mau makan? selera makan nya saja langsung menguap entah kemana saat melihat wajah orang tua nya. jujur dirinya rindu dengan mereka hanya saja Leta tidak suka dengan kesibukan kedua orang tua nya yang gila kerja.

" Kalau gitu ,biar gue yang traktir. " ucap Herry.

"Tumben lo ngomong , biasa nya diam aja habis minum obat apa lo semalam? " ucap Jason kaget.

Herry tidak menjawab ucapan Jason dan ia segera pergi menuju meja pemesanan.

" Teman kurang ajar! gue di kacangin nya terus. " ucap Jason kesal.

"Gue sudah bilang sama kan, mau lo bilang panjang lebar sekali pun sama dia. yang ada lo gak di jawab sama Herry. " ucap Amber.

" Kalau di Jawab pun dia cuman bilang ya dan gak udah gitu doang. " lanjut Mira.

" Heran gue Leta, lo dapat dari mana sih manusia kayak Herry. " tanya Jason

" Mana gue tahu,  dia kan sekelas gue waktu SMA kelas 1 karena dia orang nya pendiam ya gue ajakin aja gabung terus dia nya mau. " ucap Leta.

" Tapi lo gak tanya-tanya gitu, asal usulnya main kasih masuk geng Frosted Flakes aja. " tanya Amber mulai penasaran.

" Kalau kalian mau tahu, tanya langsung aja sama Herry nya. gue gak berani buka rahasia nya. " ucap Leta malas.

" lo gak asik banget Leta. " ucap Jason mendengus kesal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!