KAMPUS.
UNIVERSITAS LEIDEN.
Leta berjalan pelan menelusuri jalan koridor di kampusnya tanpa sadar dirinya menyenggol seseorang.
" Aww... Assh...." Leta meringis tanpa sengaja seorang wanita berpapasan dengan nya menyenggol payudara nya walaupun pelan.
" Kenapa bisa sakit sekali. " batin Leta dalam hati bingung karena ia merasa payudaranya sangat sakit sekali di kedua nya padahal wanita itu tidak begitu keras menyenggolnya dan ia juga tidak pernah sensitif di bagian dada nya selama ini.
Seperti nya ada yang tidak beres dengan tubuh Leta akhir-akhir ini.
" Maaf Nona, Maafkan aku. " ucap wanita itu menyesal, saat melihat Leta sedikit menundukkan tubuhnya perlahan.
" Ti- tidak apa-apa, sepertinya kau sedang terburu-buru sekarang. " ucap Leta pelan mencoba menghilangkan rasa sakit di payudara nya.
" Aku mencari an-anak anjing ku entah pergi kemana dia saat aku melepaskan tali nya tadi. " ucap wanita muda itu menutupi rasa paniknya.
" Ah... sepertinya kau dari fakultas sini ya? " tebak Leta.
" Ya, aku dari fakultas Hukum. " ucap wanita itu.
" berarti kita sama, sebentar lagi kelas akan dimulai. apa kau masih mau mencari anak anjingmu? " tanya Leta.
" Hah? emm mungkin supirku yang akan mencarinya kita pergi ke kelas saja. " ajak wanita muda itu.
" Tapi selama beberapa minggu masuk kelas, aku belum pernah melihatmu? " ucap Leta jujur memang benar sebagian dari anak kelas fakultas hukum Leta hampir mengenalnya 60% tapi ia belum pernah sama sekali melihat wanita ini.
Di luar kelas atau sekitaran kampus tidak pernah lihat dan wajahnya begitu tampak asing sekali bagi Leta. setelah diperhatikan lebih detail lagi warna kulit wanita ini sangat pucat dan putih warna matanya.
DEG...
Wanita itu menolehkan wajahnya kearah Leta. mata itu sama persis dengan lelaki dalam mimpinya setiap malam. Leta menggelengkan kepalanya pelan.
" Hanya kebetulan saja. " batin Leta.
" Hei, kau dengar aku bicara? " tanya wanita itu menyadarkan lamunan Leta.
" H-hah? aku tidak fokus tadi. " ucap Leta sedikit tergagap.
" Huh akan ku ulangi, selama beberapa minggu ini aku mengerjakan nya lewat online karena tubuhku sering sekali sakit-sakitan membuat ku kesulitan untuk beraktivitas diluar. dan tubuhku baru dinyatakan sembuh 2 hari yang lalu makanya aku baru bisa masuk sekarang. " jelas wanita itu.
" Em.. siapa nama mu. " tanya Leta penasaran.
" Panggil aku Michael dan nama mu? " tanya Michael.
" Leta panggil Tata saja. "jawab Leta.
" Setelah dari kampus mau minum kopi bersama. " tawar Michael.
" Tentu saja kebetulan aku mau pergi ke coffee shop terdekat. " jawab Leta.
...✿ ✿ ✿ ✿...
SIANG HARI 14.00
Leta mendudukkan dirinya di kursi koridor kampus yang tersedia disana sembari memainkan ponselnya sebentar menunggu kedatangan Michael.
" Hei, maaf kau harus menunggu ku. " jawab Michael merasa bersalah.
" Tidak masalah Michael, aku baru saja selesai kelas kedua ku. " jawab Leta.
" Kita jadi pergi kesana? " ucap Michael.
" Ayo. " ajak Leta.
Mereka mengendarai kendaraan masing-masing dan memarkirkan mobil mereka dan segera keluar dari dalam mobil.
TRING...
Pintu cafe terbuka.
" Kau ingin minum apa? " tanya Michael.
" Em... americano tanpa gula satu saja. " jawab Leta.
" Oke tunggu sebentar. " ucap Michael segera memesan minuman mereka.
Sedangkan Leta ia menatap kearah luar jendela ia melihat orang-orang berlalu lalang kesana kemari dan kendaraan-kendaraan yang begitu padat.
Dari seberang sana dapat Leta lihat ada seorang pria yang berdiri di pinggi jalan ia menatap Leta dengan pandangan teduh dan tajam. tanpa sadar Leta menatap orang itu juga. ia membelalakkan matanya tidak percaya.
" Orang itukan. " batin Leta ia berdiri dari tempatnya dan berlari keluar cafe.
Michael yang melihat Leta buru-buru berlari keluar segera memanggilnya tapi tidak direspon.
Leta berlari cukup kencang jarak dari cafe ke parkiran depan dan jalan raya seberang sana begitu lumayan jauh. saat Leta masih bertatapan mata dengan pria itu diseberang sana. Leta kembali berlari menyeberangi jalan raya yang cukup ramai.
Tanpa memperdulikan suara klakson dari mobil-mobil itu yang merasa terganggu tapi tidak bagi Leta. Ia harus menangkap pria bajingan itu yang telah menidurinya.
Saat Leta berhasil menyeberang jalan kosong tidak ada pria itu disana padahal dirinya sudah berdiri tepat di mana lelaki itu berada.
Leta tidak menyerah begitu saja dirinya kembali menatap sekitaran orang-orang disana dan mengamatinya dirinya berlari kesana kemari mencari pria itu tapi nihil seolah-olah pria itu hilang bak ditelan bumi.
" Dimana dia? aku benar-benar melihatnya tadi, aku tidak berhalusinasi. " batin Leta tidak percaya.
" Nyata-nyata nya aku melihat wajah dan tubuhnya disini. bagaimana bisa? kemana dia pergi? " batin Leta yang berkecamuk dirinya mengerang frustasi dalam hati.
Dengan nafas yang tersengal-sengal dan memburu Leta akhirnya kembali ke cafe lagi dengan keadaan yang sudah tidak mood dirinya begitu kacau saat ini.
TRING...
Leta berjalan mendekat kearah meja tempat mereka dengan Michael yang menatap khawatir dan cemas saat ini.
" Kau darimana saja Leta? aku melihatmu berlari kearah seberang sana? ada apa? semua baik-baik saja kan? " tanya Michael cemas.
" Tidak, bukan apa-apa kupikir dia orang yang ku kenal ternyata bukan. " jawab Leta.
" Apa kau masih mau mengobrol disini lagi? " tanya Michael.
" Sepertinya aku pulang duluan saja Michael, maaf ya. " ucap Leta menyesal.
" Its okey, tidak masalah. aku bisa mengerti keadaan mu hati-hati dalam perjalanan. " ucap Michael.
Leta menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi. setelah benar-benar Leta pergi Michael menghembuskan nafas lelahnya.
WUSHH.....
" Apa kau gila! kau ingin mencelakakan nya tadi! untung saja tidak ada mobil yang berkendara cepat. " ucap Michael memarahi laki-laki yang duduk dihadapan nya saat ini dengan santai nya dirinya meminum minuman Michael.
" Aku hanya membuatnya penasaran dengan keberadaan ku itu saja. " jawab Camilius santai.
" Tapi bukan seperti itu caranya, cari waktu yang tepat kan bisa? " ucap Michael kesal.
" Aku tidak sabar membuatnya mengetahui keberadaan ku disisinya. " sahut Camilius.
" Tapi, sepertinya dia sedang hamil. " ucap Michael tiba-tiba.
" Apa maksudmu? bagaimana dia bisa hamil? " ucap Camilius tidak percaya.
" Bodoh ! kau Camilius , kau yang menidurinya kau sendiri yang tidak percaya dia hamil. " ucap Michael kesal.
" Maksudku, bagaimana kau tahu dia bisa hamil? aku tidak merasakan tanda-tanda kehamilannya. dan musuh-musuh ku belum mencium tanda wangi nya. " jelas Camilius.
" Aku juga tidak tahu tentang hal itu, tapi yang jelas aku bisa merasakannya saat tarikan nafas nya lebih cepat dari orang normal dan dari aura tubuhnya dia sedang mengandung. " jelas Michael memberitahu.
Camilius menganggukkan kepalanya setuju.
" Apa kau tidak percaya dengan ucapanku? " tanya Michael kesal.
" Hei, tidak mungkin aku tidak mempercayai kemampuan mu hanya saja aku ragu, tidak ada aroma khas yang dikeluarkan dari tubuhnya jika dia memang sedang hamil. " ucap Camilius.
" Nah itu yang membuatku juga merasa aneh, apa kau tidak salah mencaritahu kalau dia memang betul-betul manusia bukan dari bangsa seperti kita? " tanya Michael.
" Tentu saja, aku menyaksikan nya sendiri saat ibunya melahirkan dirinya. " ucap Camilius.
" Dan kau tidak tahu bahwa bayi yang kau saksikan lahir itu adalah mate mu? " tebak Michael.
" Ya, tidak mungkin kan bayi sudah bisa mengeluarkan harum nya. " ucap Camilius.
" Tapi tidak semuanya seperti itu Camilius, anak yang dilahirkan sejak bayi memiliki harum yang semerbak bagi pasangannya mate nya makanya saat usianya 8 tahun Arlan menikahi nya kan. "
" Karena dia yang membantuku melahirkan dan dia sudah merasakan harum anak ku saat lahir bahwa itu mate nya. " lanjut Michael.
" Entahlah aku juga bingung. " ucap Camilius mengacak rambutnya frustasi.
" Tapi kau sudah menyuruh Caroline memperketat keamanan dan mengawasi nya kan? " tanya Michael.
" Tentu saja, aku tidak ingin sesuatu terjadi padanya. " ucap Camilius.
" Bagus kalau begitu. " ucap Michael.
" Dan kau? siapa yang mengirimkan mu ke dunia manusia? seharusnya kau bersama Darren kerajaan vampire bukan? " tanya Camilius.
" Aku lupa memberitahumu, ayah dan ibu menyuruh ku untuk mengawasi mate mu karena dia merupakan manusia yang lemah. karena bisa saja Caroline dan anak buahnya lengah dan terjadi sesuatu makanya mereka mengirimkan kan ku untuk berteman dengan Leta. " cerita Michael.
" Bagaimana dengan anak dan suamimu apa mereka setuju? " tanya Camilius ragu ia begitu mengetahui sifat kakak iparnya yang sangat mengerikan itu.
" Aku mengancamnya tidak akan memberinya jatah jika tidak mengijinkan ku untuk menemani Leta disini. " ucap Michael santai.
" Lalu siapa yang mendaftarkan mu kedalam kampus? dimana tempat tinggal mu? " tanya Camilius beruntun.
" Untuk urusan itu aku tidak tahu, yang pasti ayah dan ibu menyuruh ku untuk ke kampus dan memperkenalkan diri disana dengan nama asliku . dan tempat tinggal suamiku sudah menyiapkan apartemen nya yang ada di dunia manusia. " jelas Michael.
" Kalau gitu aku pergi dulu masih banyak hal yang perlu kulakukan sebelum malam purnama tiba. " ucap Camilius.
" Tunggu, apa saat masa itu kau akan ke tempat Leta? " tanya Michael.
" Entahlah kau tahukan masa hed ku mengerikan apa. " sahut Camilius.
" Kalau sampai itu terjadi berhati-hatilah jangan melukai janin nya dan jiwa nya jika dia benar-benar dinyatakan mengandung. " ucap Michael memberi peringatan.
" Kau tenang saja aku tidak akan membiarkan si bajingan itu sampai melukai dirinya. " ucap Camilius sebelum benar-benar dirinya menghilang.
" Semoga saja. " gumam Michael menatap kepergian sang adik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments