MBW 17

" Siapa? " tanya Camilius melirik tajam. 

" Apa maksudmu siapa? " tanya Leta yang mencoba menarik tangan nya yang di genggam kuat. 

" Siapa orang nya? bagaimana wajahnya? " bentak Camilius. 

" A-aku tidak tau. " sahut Leta pelan membuat Camilius melepaskan genggaman tangan nya. 

" Saat aku terbangun, keadaan ku sudah seperti ini. " ucap Leta membuat Camilius marah dan menggeram pelan. 

" Kau ingat wajah pria itu? " tanya Camilius.

" Maksud kamu? " tanya balik Leta.

" Orang yang mendatangi mu didalam mimpi. " jawab Camilius mendengus kesal. 

" Entahlah, aku tidak yakin. tapi pria didalam mimpi itu pernah mendatangi ku sebelumnya. " jelas Leta. 

" Jelaskan. " ucap Camilius. 

" Pria yang sedikit tua dengan rambut hitam nya dan.... aku tidak tahu goresan atau apalah yang di wajah nya seperti luka sayatan yang dalam. " ucap Leta mendeskripsikan ciri-ciri pria yang didalam mimpi nya. 

" Sialan pria itu. " umpat Camilius segera pergi dari sana tanpa mengatakan apa-apa lagi pada Leta. 

" Aneh sekali dia. " dengus Leta segera beranjak dari kasur menuju kamar mandi. 

Tapi Leta melirik ke pintu kamar yang sedikit terbuka. Leta mendekat ke pintu dengan perlahan memastikan apakah hanya halusinasi. Ternyata tidak. pintu itu memang terbuka sedikit.

" Bingo. " batin Leta senang. 

Leta sudah tidak memikirkan acara mandi atau makan lagi yang penting dirinya harus lolos dari tempat ini.

Leta menarik sedikit pintu itu lagi dan mengintip keluar. tidak ada penjaga sama sekali. Leta semakin berani membuka pintu itu lebar dan menutup nya pelan lalu bergegas berlari menuju anak tangga. 

Sesekali Leta akan melirik kanan dan kiri nya memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya kabur dari kamar. saat berada di ujung lorong Leta tampak kebingungan ada empat jalan lorong yang lain. 

" Sial! yang mana harus ku lewati. " pikir Leta melirik sekelilingnya. 

" Yang ini saja. " batin Leta setelah berpikir panjang menatap lurus kearah lorong depan. 

Leta langsung berlari sekencang-kencang mungkin tepat diujung lorong sana Leta dapat melihat sebuah pintu gerbang besar sekali. 

" Itu pintu keluarnya. " batin Leta senang. 

Leta mengentikan langkahnya di balik tembok dinding lorong dan memperhatikan sekitar. tidak ada pengawal atau orang yang berlalu lalang. 

" Sepertinya ini hari keberuntungan ku. " batin Leta melangkahkan kakinya cepat. 

Saat ini Leta sudah berdiri didepan pintu yang menjulang tinggi itu. dipegang nya gagang pintu itu erat-erat dan melafalkan doa. 

" Semoga tidak terkunci semoga saja. " batin Leta berdoa sembari menarik pintu itu. 

KLEK...

" Berhasil. " pekik Leta dalam hati dan langsung keluar begitu saja. 

Tepat saat diluar kastil itu Leta melihat kearah penjuru ternyata hanya hamparan hutan belantara. Leta meneguk saliva nya takut ada sedikit keraguan memasuki hutan itu. 

" Tidak, aku sudah bertekad untuk pergi dari sini. " 

" Kau pemberani Leta. " batin Leta memberi semangat pada dirinya. 

Leta melangkahkan kakinya memasuki area hutan yang dia sendiri tidak tahu bahwa ada bahaya yang menanti nya didalam sana yang bisa saja mengancam nyawa nya. 

Langkah demi langkah Leta semakin memasuki hutan belantara itu yang semakin masuk maka pepohonan disekitar semakin menjulang tinggi dan besar hampir menutupi awan-awan. 

" Sial! kenapa tidak ada jalan keluar. " pikir Leta merasa hutan ini tidak beres. 

Leta kembali menyusuri jalan yang berbeda dari arah jalan yang ia lalui tadi. 

" Aww... " meringis Leta memegangi telapak kaki nya yang berdarah akibat sayatan dari ranting pohon yang patah. 

" Sshh... sakit sekali. " Leta meringis melihat kondisi telapak kakinya yang mulai banyak mengeluarkan darah. 

Luka sayatan nya cukup dalam membuat darah nya semakin merembes. Leta merobek sedikit dress bawah nya untuk membalut luka sayatan di kakinya. 

Saat Leta akan berdiri jemari tangan nya tanpa sengaja seperti memegang sesuatu diatas gundukan tanah yang dipenuhi daun-daun yang berguguran.

Leta mengalihkan pandangan nya kearah telapak tangan nya seperti benda keras tetapi panjang. dengan penuh keberanian Leta menggali tanah itu. 

Awalnya Leta tidak tahu benda apa itu saat dirinya bersihkan dan dilihat lebih teliti lagi.

DEG...

" HAH! " pekik Leta spontan dilemparnya benda yang dia pegang ke tanah lagi. 

Leta mengatur nafasnya yang tidak karuan. 

" Tidak mungkin.... itu bukan... " gumam Leta ketakutan seluruh tubuhnya bergetar hebat. 

Leta kembali mengamati tanah disekitar tempat nya terjatuh dirinya menyingkirkan dedaunan yang berguguran dan menggali tanah-tanah berbentuk sedikit gundukan itu.

SATU...

DUA....

TIGA...

EMPAT...

LIMA....

DUA BELAS.

Ada dua belas kerangka manusia di tanah itu termasuk tulang kerangka yang Leta lempar tadi.  Saat diperhatikan  lebih dekat lagi semua kerangka manusia itu berwujud anak bayi kisaran umur 1 tahun. 

Leta menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang dia temukan. seumur hidup nya baru ini dirinya melihat kerangka manusia asli walaupun wujud kerangka nya tidaklah sempurna.

Baru saja Leta akan berlari terdengar suara langkah kaki mendekat ke arah nya. 

SRAK...

SRAK...

SRAK...

" SIAPA DISANA?! " teriak Leta melihat kearah belakang dimana suara langkah kaki terdengar yang bergesekan dengan dedaunan dan tanah. 

Hening tidak ada suara seseorang yang menjawab sama sekali. Leta membalikkan tubuhnya ke depan. 

DEGH...

Leta yang kaget spontan memundurkan tubuhnya pelan kebelakang melihat siluet seorang pria berkulit putih pucat dengan mata berwarna kuning ke emasan yang mengerikan dihadapannya. 

" Well... siapa yang kita temukan di hutan ini. " suara pria itu membuat tubuh Leta bergetar ketakutan air matanya perlahan meluruh semakin deras.  

Dihadapannya pria itu tidak sendiri rekan pria itu duduk diatas batang pepohonan yang sedikit rendah. 

" Calon ratu sendiri yang mengumpankan diri pada kita. " sahut Arson dengan kulit coklat eksotis memandang tubuhnya dari atas hingga bawah seakan-akan siap untuk dikuliti. 

" Kau benar Arson, kita menemukan sang ratu werewolf. " ucap William tersenyum mengerikan melangkahkan kakinya mendekati Leta.

" BERHENTI! JANGAN MENDEKATI KU! " teriak Leta semakin memundurkan tubuhnya hingga kaki Leta tersandung batu membuat kakinya berdarah. 

" ARGHH... " Leta memekik kesakitan membuat tubuhnya tidak seimbang dan terjatuh.

" Bawa dia ke Mansion William. " ucap Arson memandang tajam dan tersenyum miring kearah Leta yang menahan sakit. 

" Tidak, aku tidak mau! " teriak Leta segera membalikkan badan nya dan berlari tapi terlambat. 

Tubuh Leta kembali ditarik dengan kencang dari arah belakang dan dihempaskan tubuhnya di tanah. 

BUGH...

" AGRRHH...." Leta memekik kesakitan tubuhnya seakan dilempar dari ketinggian begitu saja.

" Aku pergi dulu. " ucap William saat tubuh Leta berada di cengkraman tangan nya. 

" Le-lepas sialan! " ucap Leta pelan disela-sela tarikan nafasnya dirinya mencoba memberontak tapi tidak bisa. 

Seakan-akan ada sebuah tangan yang mencengkram lehernya kuat walaupun pria itu tidak menggunakan tangan nya untuk mencekiknya. 

WUSS....

Dalam sekejap mata Wiiliam dan Leta menghilang dari sana menyisakan Arson seorang diri didalam hutan itu. 

" Permainan menarik akan segera dimulai Your Majesty. " gumam Arson tersenyum mengerikan  dirinya memang sudah menanti akan hal ini. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

WILAYAH BANGSA WEREWOLF. 

PRANG...

" TELUSURI SEPANJANG HUTAN BELANTARA ITU. TEMUKAN CALON RATU KALIAN BAGAIMANAPUN CARANYA! " teriak Camilius memerintahkan semua pasukan pengawalnya menyebar di setiap hutan yang mengelilingi wilayah kastil. 

" Apa kau tidak mencurigai seseorang Cheles. " tanya Edward. 

" Shit! kenapa aku baru menyadari sekarang. " umpat Camilius beranjak dari kursi kebesaran nya. 

" Kau akan kemana Camilius. " panggil Tamara. 

" Jangan kau pergi dulu Your Majesty. "sahut Sebastian yang baru saja datang bersama Caroline. 

" Kau dari mana saja bangsat! aku mencarimu dan me-midling mu kau tidak datang juga! " teriak Camilius menendang tubuh Sebastian hingga terpental.

BUGH...

" JANGAN LUKAI SUAMIKU KAK! " pekik Caroline kaget saat tubuh Sebastian ditendang. 

" Tenanglah Cheles, kita dengarkan apa yang ingin disampaikan menantuku. " ucap Edward menenangkan amarah Camilius yang berkobar. 

" Katakanlah, jika informasi mu tidak membuatku puas. aku tidak segan-segan membunuhmu detik ini juga. " ucap Camilius menghunus tajam ke Sebastian. 

" Aku sudah mencari tahu siapa yang menculiknya. " ucap Sebastian sembari menyeka sudut bibir nya yang berdarah. 

" Arson dan William. " tanya Camilius telak. 

" Your Majesty benar, Arson lah yang beberapa kali datang kedalam mimpi My Queen. " ucap Sebastian. 

" Sialan mereka! " umpat Camilius meletup-letup. 

" Kenapa dia harus menculik Leta? dia hanya seorang manusia biasa kan? " tanya Caroline. 

" Dia menginginkan bayi dalam kandungan nya, jika dia memakan janin serta ibu nya maka Arson akan memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari ayah. " jelas Sebastian. 

" Ya tuhan, lindungi calon menantuku. " doa Tamara dalam hati nya. 

" Kita pergi sekarang. " ucap Camilius segera menghilang diikuti Sebastian dibelakang nya. 

" Ibu, apa mereka akan baik-baik saja nanti. " tanya Caroline cemas. 

" Jangan khawatir sayang, suami mu dan kakak mu sangatlah kuat. mereka tidak tertandingi kan. " ucap Tamara. 

Terpopuler

Comments

s

s

tiga kali bab berulang

2024-12-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!