MBW 16

Leta masih mencoba bergerak untuk bisa lepas dari ikatan rantai ini dia tahu kalau serigala itu alias Camilius tidak akan bisa menyerang jika dia terus ada di dalam ruangan ini. 

Sejahat-jahatnya Camilius, Leta tahu kalau lelaki yang mengaku sebagai suaminya itu sebenarnya sangat baik hanya sikap nya saja terlalu gengsi yang membuat Leta seolah enggan untuk tinggal disisi nya karena fakta yang memang belum Leta terima sampai saat ini, tapi sayang seribu sayang setiap Leta mencoba membebaskan diri yang ada perutnya akan sakit berakhir ia menyerah karena rantai nya benar-benar sangat kuat membuat tubuh Leta tergores disana sini setiap bergerak. 

Tiba-tiba tubuh Leta kembali menegang dan perutnya kembali merasakan kram akibat pergerakan nya yang salah membuat perutnya semakin tertekan tali rantai membuatnya merintih dan melenguh pelan berusaha tidak mengalihkan perhatian dari Camilius yang masih bertarung didepan nya. 

Perutnya semakin kesakitan seolah-olah ada sesuatu yang mencengkram nya kuat seperti ada yang mau keluar paksa dari dalam perutnya. suara rintihan dan lirihan akhirnya lolos dari bibir Leta yang sejak tadi gadis itu tahan.

" Arrghh.... " lenguh Leta kesakitan. 

Tubuhnya seolah mati rasa sekarang dengan perutnya yang sakit, kepalanya semakin pening matanya mulai berkunang-kunang, Leta berpikir ini bukan waktunya ia melahirkan masih ada berapa bulan ke depan masa kehamilan nya. apa ia akan keguguran sekarang? jujur Leta tidak akan bisa menerima jika ia sampai keguguran dalam keadaan mengenaskan sekarang.

Lebih baik ia memilih mati bunuh diri dari pada harus menerima kenyataan ia keguguran.

Camilius yang mendengar suara lirihan Leta dari kejauhan pria itu mengalihkan pandangan nya cepat ke arah Leta yang tampak memejamkan matanya dengan deru nafas memburu dan keringat dingin mengucur di seluruh tubuh Leta. 

Dengan sekali sentakan kuat ke depan membuat Pedro yang tidak sempat menghindar lagi akhirnya pria itu terhempas dan terbanting ke arah dinding hingga menembus ke lantai paling dasar.

Menyebabkan suara benturan seperti gempa bumi dalam lingkungan rumah mewah yang tidak bisa disebut Mewah lagi sekarang. 

Hal itu dimanfaatkan Camilius dengan gerakan cepat tanpa terlihat Camilius berlari kearah Leta dan merubah wujudnya menjadi manusia normal dengan pakaian yang melekat di dirinya.

" Leta. " panggil Camilius pelan raut wajah pria itu sangat cemas dan khawatir.

Panggilan itu mampu membuat Leta membuka matanya sayup-sayup diambang antara sadar dan tidak.

" Camilius. " panggil Leta pelan dan sesekali menahan rasa sakit pada perutnya yang semakin menjadi-jadi. nafas wanita itu semakin tidak beraturan dan terasa sesak.

" Bertahan lah sebentar lagi, semua akan baik-baik saja. " ucap Camilius dibalas anggukan pelan oleh Leta. 

Sedangkan Camilius mencoba melepaskan tali rantai yang dililitkan di tubuh Leta dan berhasil terlepas dengan sempurna dalam sekejap.

" Apa yang sebenarnya terjadi? kenapa mereka mengincar ku?" tanya Leta lirih. 

" Akan aku jelaskan saat kita sampai ke kediaman ku. " ucap Camilius. 

Tiba-tiba Leta tersentak kaget saat sebuah pedang terlempar hampir mengenai wajah Camilius yang pria itu langsung sigap menghindar dan menangkap sebilah pedang itu membuat pipi Camilius tergores dan mengeluarkan sedikit darah.

Tidak sampai disitu saja, sebuah pedang kembali melayang dan kali ini Camilius lengah membuat pedang belati itu tertancap sempurna di lengan nya. Leta melototkan matanya melihat darah mengalir.

Bahwasanya nya luka ditangan Camilius sangatlah dalam terlihat dari darah yang mencuat di pedang itu hingga menetes ke lantai dan ditangan Camilius juga. 

Camilius membawa tubuh Leta ke pintu pojok tempat yang paling aman menurut Camilius agar istrinya tidak kemungkinan diserang dan terkena reruntuhan akibat perkelahian mereka.

" Tetaplah disini jangan pergi kemana pun tanpa seizin ku! ini perintah dariku. " kata Camilius tegas  awalnya Leta ingin menolak tapi begitu melihat tatapan Camilius akhirnya mengiyakan.

Camilius menyentuh ubun-ubun wanita itu mengucapkan sebuah mantra tiba-tiba sebuah cahaya bersinar membentuk lingkaran transparan seperti pelindung untuknya.

Leta yang merasa dirinya seperti aman saja didalam di kotak itu mulai sedikit tenang. Camilius tanpa mengatakan apapun meninggalkan Leta seorang diri disana.

" Wohoo.... lama tidak bertemu Archeles kawan baik ku sang pengkhianat handal ! " sahut pria itu , Arlan. tiba-tiba berlari dengan cepat menghantamkan sebilah pedang nya di pundak Camiius yang tidak sempat menghindar membuat Camilius sedikit meringis dan kemudian tersenyum menatap pria yang menyerang nya tadi. 

" Begitu juga denganku, sahabat baik... ah lebih tepatnya teman pengkhianat Arlan. " ucap Camilius merubah wujudnya menjadi serigala. 

...✿ ✿ ✿ ✿...

Suasana di aula rumah besar dan mewah y itu tampak sangat mencekam dan tidak berbentuk lagi itu. semua orang tampak terdiam pengawal dan rogue liar si pemberontak bawahan Pedro tak bergerak hanya diam melihat pertarungan antara hidup dan mati didepan mereka. 

" Kau tampak lebih tua dari 10 tahun yang lalu . " ejek Camilius dengan seringai di wajah pria itu.

" Hem... begitulah, untuk itu aku membutuhkan anak-anak dan istrimu untuk jadi tumbalku. " jawab Arlan menyeringai balik.

" Oh, kau sangat kasar sekali Arlan, lintah seperti mu tidak akan mampu menang melawanku. buktinya sudah bertahun-tahun aku menjadi raja kau selalu kalah melawan ku. apa kau tidak mau mengakui kekalahan mu yang puluhan kalinya saat ini? " sahut Camilius menggeram dan mengejek diakhir kalimatnya seperti mencemooh mantan sahabatnya itu.

Camilius memukul lantai aula itu hingga retak di seluruh ruangan terkecuali di bagian lingkaran Leta yang tampak baik-baik saja. Camilius melakukan itu agar Pedro, William dan Arlan tidak menggunakan rencana licik mereka untuk mendekati Leta yang masih terdiam dan menatap gelisah. 

Sedari Camilius meninggalkan Leta di pojok ruangan ia memang merasakan pergerakan dari kedua orang musuhnya yang perlahan tak kasat mata mencoba mendekati istrinya yang tampak melemah dan membawanya pergi lagi.

Camilius tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi untuk kedua kalinya.

" Sadar dengan batasan mu Arlan, aku tetap Tuan mu dan Raja yang harus kamu hormati. " ucap Camilius. 

" DIAM KAU! SIALAN! " teriak Arlan.

Arlan yang kepalang emosi, menyerang secara brutal dengan pedang panjang yang sudah di lumuri racun mematikan tanpa Camilius sadari. dengan membabi buta dan gelap mata karena emosi yang menggebu-gebu karena kesombongan raja muda dihadapan nya.

" Kenapa kau tidak membalas serangan ku sialan!!!! "  sentak Arlan.

" Tidak, buat apa kulakukan berujung kau yang akan berlutut di hadapanku lagi. " ucap Camilius menegakkan tubuhnya dan menatap manik Arlan yang tampak menggelap.

" Jangan bercanda, kau kira aku selemah itu akan menyerah lagi!? " teriak Arlan membara.

Camilius terdiam, tidak menjawab tidak ada guna nya melawan makhluk yang haus akan kekuasaan dan kekuatan seperti itu. 

" Kau terlalu sombong sekali Archeles! " sahut Pedro berdecak jijik melihat wajah Camilius tampak angkuh.

" Dan ratu mu itu.... " 

Camilius diam menunggu apa yang akan Pedro katakan  selanjutnya Leta yang merasa dialah yang sedang dbicarakan oleh Pedro juga terdiam dia lah kunci dibalik semua peristiwa mengerikan ini kan? sedangkan ia sendiri tidak mengetahui apapun.

" Hei, kau manusia!!! " panggil William keras membuat Leta menolehkan kepalanya menatap kearah William yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada.

" Sebentar lagi, kau akan dibuang Camilius! sama seperti wanita-wanita bodoh sebelumnya! kau akan dicampakkan dan di anggap abu. " ucap William.

Leta tidak bergeming dia masih diam saja karena memang itu bukan yang ia inginkan sebelumnya pergi menjauh dari Camilius. itu bukan masalah baginya. 

" Cih, apa kau bodoh? tidak bisa menjawab ku!? " decak Pedro melihat tatapan datar dari wanita manusia itu. 

" Manusia lemah sepertimu yang tidak tahu apa-apa dengan bangsa kami, hanya akan dijadikan wadah oleh seorang raja munafik dan kasihan semata dihadapan mu untuk mendapatkan keturunan mereka. dia akan memanfaatkan mu hingga titik darah penghabisan dan membunuhmu dengan sadis saat dia mendapat apa yang di inginkan seperti nasib istri-istri sebelumnya. " sambung Pedro berdecak mengejek melihat air keruh di wajah Leta semakin memucat pasi.

DEG...

Tubuh Leta melemah kakinya mulai terasa lemah dan dia mendudukkan dirinya di lantai dengan pelan. bukan ini yang Leta mau, bukan seperti ini takdir yang ingin Leta jalankan, dia tidak ingin mati setelah keluar dari sini impian wanita itu hanya ingin hidup normal, menikah, punya anak dan berkeluarga selayaknya manusia normal dan hidup bahagia. 

Tapi takdir mempermainkan nya dengan semua ini. apa kehidupannya akan berakhir sia-sia seperti ini. selama 19 tahun dirinya hidup apakah secepat ini tuhan akan merenggut nyawa nya melalui Camilius makhluk yang dikatakan mitos itu. 

Apakah semua omongan pria yang tidak dikenal itu benar, dirinya akan dihabisi setelah dirinya rawat dan besarkan sepenuh hatinya atau ia akan langsung dibunuh telak-telak sebelum melihat anaknya lahir nanti.

Takdir macam apa yang tuhan berikan padanya, tidak cukupkah tuhan memberinya ujian kehidupan yang sangat  tidak adil selama ini. apakah dengan jalur kematian akan membawa nya menuju kebahagiaan.

Pikiran Leta kosong pandangan nya mata menatap sendu seolah-olah tidak ada kehidupan didalam kilatan mata indah itu.

" Hentikan omong kosong mu sialan! " bentak Camilius keras menatap kearah Leta yang wajahnya mulai memucat, cemas, takut dan tatapan mata yang kosong. 

" Apa kau masih mempercayainya? dia memperkosa mu setiap malam dan meninggalkanmu begitu saja, tapi saat kau hamil ia lalu memungut mu kembali tiba-tiba dan mengatakan dia istrinya? sama saja kau dimanfaatkan nya bukan? bukankah itu sangat menyedihkan sekali. " seringai keji mengerikan tercetak di wajah Pedro saat melihat betapa semangat hidup Leta yang awalnya berkobar menjadi lemah.

BUGH...

Tiba-tiba tubuh Pedro terpelanting jauh mengenai ke tembok hingga berlubang.

Sedangkan William dan Arlan tersenyum ah lebih tepatnya menyeringai senang disela-sela serangan yang mereka lakukan kepada Sebastian dan anak buah pengawal Camilius. saat melihat Leta tanda jiwa kehidupan nya semakin kecil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!