Episode 16

"Yang Mulia–"

"Bersihkan mayat itu, Jang Hua. Aku akan pergi membersihkan diri. Jangan biarkan siapapun masuk ke dalam kamar ku."

Jang Hua mengangguk. "Ya, saya mengerti Yang Mulia."

Anabelle menutup pintu kamarnya. Tapi, seseorang di dalam kamar nya mengejutkan nya.

"Li?!"

Pria bertopeng itu tersenyum dari balik topeng nya. Sudah sedari tadi ia di sana, ia bahkan melihat dan mendengar apa yang terjadi antara Anabelle dan pelayannya. Meski tidak semua ia dengar.

"Jadi kau benar-benar seorang putri kerajaan." Ruby berucap sembari mengelus kaki tuannya, Li.

Melihat kehadiran rubah ekor sembilan, Arion keluar dengan tampang sombong nya.

"Benar, Anabelle seorang putri kerajaan. Bahkan memiliki tubuh seorang kultivator. Kau pasti merasakan nya, rubah."

Ruby menahan kesal nya. "Cih, Tuanku juga adalah -"

"Jangan banyak bicara, Ruby." Tegur Li cepat. Ruby kembali mengelus kaki tuannya. Tapi tatapan nya sinis ke arah Arion.

"Dendam yang kau katakan seperti nya tidak main-main. Malam ini aku merasakan api balas dendam itu, Belle."

"Aku tidak bermain-main dengan ucapan ku, Li. Sudah saatnya putri tidak bergun4 ini bersinar. Lupakan itu, apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Anabelle.

Li mengeluarkan sebuah tusuk konde dengan hiasan bunga teratai putih yang di kelilingi daun hijau. Satu kata untuk konde itu, cantik.

"Ini bukan sekedar konde biasa di tangan orang yang tepat. Kau pasti tahu bukan?" Li menyerahkan tusuk konde itu.

Anabelle menerima nay, memperhatikan tusuk konde itu. Sudut bibir nya tertarik melihat ujung konde itu yang lancip.

"Aku mengerti, terima kasih."

"Jangan berterima kasih. Kau sudah membantuku malam ini. Aku dapat melanjutkan penelusuran ku dengan kotak itu." Ucap Li lirih di akhir kalimat.

"Baiklah. Hari semakin malam, aku akan pergi Tuan Putri." Li mengedipkan sebelah matanya kemudian melompat keluar jendela dan menghilang secepat angin bersamaan hewan roh nya.

...***...

"Sekali lagi, kau gagal menjalankan tugasmu."

Pria berjubah hitam bersujud. "Maaf, Master. Lagi-lagi pria bertopeng mengacau semuanya. Kali ini bukan hanya pria bertopeng, ada wanita bercadar juga Master."

Pria dengan topeng berukir naga tersenyum sinis. Manik matanya berkilat.

"Pria bertopeng selalu menjadi alasan mu. Apa kau tahu? Yon Vinct mati? Makanan ku jadi berkurang sekarang." Pria bertopeng itu duduk sembari memainkan gelas berisi arak.

"Master tenang saja, selagi akademi Long Hua masih berdiri, makanan Anda akan terus tersaji. Bahkan malam ini hamba membawa makanan spesial untuk anda." Pria berjubah hitam mengangkat sebelah tangannya, memberi kode pada anak buah di belakang nya.

Seorang pria berjubah masuk ke ruangan tersebut dengan beberapa pria berjubah lainnya, yang membawa seorang pemuda.

Mata pemuda itu membelak melihat wajah di balik jubah hitam di depan nya.

"K-kau?!"

Pria berjubah hitam mencekik pemuda itu dengan kekuatan nya.

"Bersujud lah di hadapan master." Ucap pria berjubah hitam sembari menghentakkan tangannya ke bawah.

Pemuda itu langsung bersujud. Mulutnya seakan terkunci, tatapan mata nya berkilat takut.

"Aku memberikan kau kesempatan, keluar lah." Ujar pria bertopeng naga.

Pria berjubah hitam membungkuk, para pria berjubah lainnya ikut membungkuk. Kemudian mereka pergi dari dalam ruangan tersebut.

"Kultivasi tahap roh 4, dia pintar menyogok mu."

Mata pemuda itu menatap bayangan panjang di belakang tirai pria bertopeng. Tapi, yang mengejutkan nya adalah bagian mata itu yang menyala merah.

Pria bertopeng naga tersenyum sinis, kemudian berjalan menghampiri pemuda di hadapannya. Pemuda itu beringsut mundur.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya pemuda itu.

"Aku tidak perlu menjawab pertanyaan orang yang akan menjadi makanan ku."

Kening pemuda itu berkerut. "Apa maksudmu? Jangan-jangan–"

Pemuda itu langsung bangun berdiri dan bersiap menyerang. "Jangan-jangan di balik hilangnya murid akademi adalah ulahmu dan para–"

Aaaakkkhhh!!!

Bayangan berukuran panjang besar itu masuk ke dalam mulut pemuda itu.

"Makanan yang berisik." Ucap mahluk itu.

"Jangan terburu-buru, Xin." Pria itu menarik mata pemuda itu dengan tangannya sendiri. Kemudian memakannya tanpa rasa jijik.

Bukan hanya memakan mata pemuda itu. Ia juga memakan tangan dan bagian tubuh lainnya.

"Sebentar lagi tempat ini akan kedatangan banyak murid baru. Akan ada banyak stok makanan."

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hah...topeng naga...apa dia kaisar..

2024-12-15

0

Dewi Sartika Hutabarat

Dewi Sartika Hutabarat

jangan2 kaisar lagi y makan 🤣🤣

2024-01-12

2

adie_izzati

adie_izzati

naa...ni kompom musuh Li sma Bella..bahaya2, cepat jadi kuat Bella

2024-01-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!