Episode 05

Li tersenyum miring dari balik topeng nya.

"Bvnvh saja. Memangnya siapa dia untuk ku?"

Baik Anabelle, Bee ataupun Jeremy, tidak menyangka dengan apa yang di katakan pria bertopeng.

"Baiklah! Aku akan membvnvhnya!" Jeremy menarik bel*atinya dan akan menusvkkannya ke leher Anabelle.

"Si*al, kau pikir bisa mengalahkan ku dengan begitu saja." Anabelle mengeluarkan jarum yang telah ia racuni dan menusvknya ke pria yang akan menyerang nya.

Jeremy berteriak kesakitan. Lengannya yang tertusuk jarum mendadak terasa mati rasa.

"Sudah aku katakan, aku hanya lewat." Ujar Anabelle dingin.

"Tuanku, sepertinya mereka merebut kan barang itu." Ujar Bee menunuk ke arah buntelan yang di pegang salah satu pria bercadar.

"Apa peduliku, ayo kita pergi. Aku hampir ma*ti." Ucap Anabelle kesal. Tentu keduanya berbicara lewat telepati.

Bee menggeleng di hadapan Anabelle. "Tidak, Tuan. Dalam buntalan kain itu, ada ginseng merah yang berusia 500 tahun. Itu sangat berharga, jika di tukar dengan poin, bisa mendapat jutaan poin. Atau bahkan, bisa di buat obat."

Pupil Anabelle sontak melebar. "Jika begitu, kita harus mendapatkan nya!"

"Ayo kita pergi!" Titah Jeremy berteriak.

Namun, Li dan Anabella segera melompat menghalangi jalan mereka.

Li dan Anabella saling bertatapan, tapi segera kembali fokus pada musuh.

"Setelah hampir membvnvhku kau ingin pergi? Ck, kau pikir aku akan membiarkan kalian pergi?" Ucap Anabelle mengeluarkan belati di masing-masing tangannya.

"Jelas-jelas tidak ada kultivasi dalam tubuh mu, berani menghalangi kami? Nona, jika kau membiarkan kami pergi, kami akan mengampuni mu." Tawar Jeremy menatap Anabelle.

Anabelle tersenyum tipis. "Tawaran yang menggiurkan. Tapi aku sama sekali tidak tertarik."

Anabelle menyerang Jeremy menggunakan belati yang telah ia beri racun. Beberapa anak buah Jeremy maju membantu menyerang Anabelle dan sebagian menyerang Li.

"Dia di sana." Gumam Anabelle menatap pria yang memegang buntalan. Ia kemudian melawan musuh yang dekat dengan pria itu.

"Licik. Wanita itu seperti nya mengincar barang itu." Decak Jeremy di tengah pertarungan nya dengan Li.

"Aolong! Jaga barang kita!" Teriak Jeremy memperingatkan anak buahnya.

Li yang sedang melawan Jeremy menatap ke arah Anabelle. Li menyadari dahi wanita itu berkerut karena kesal. Sorot matanya juga.

"Si4l." Umpat Anabelle sembari melempar bubuk debu biru nya.

Seketika kabut biru menyelimuti mereka.

"Aolong!" Jeremy menghancurkan tanah, melompat ke posisi bawahnya itu.

"Masih aman, Bos." Ucap Aolong.

Di tengah selimutan kabut. Li, pria bertopeng itu menggunakan jurus peringan tubuh dan melompat ke atas.

Sudut bibir pria itu tersenyum tipis melihat gadis bercadar tad sedang melarikan diri dengan buntalan di tangan nya.

"Dasar wanita licik."

...***...

"Aku dengar jika hari ini ayah kaisar hampir membunvh Anabelle...."

Putri ketiga kekaisaran Lythonsen, Kahera Lythonsen, bertanya dengan bibir menyungging sinis.

Yihua, pelayan pribadi putri ketiga mengangguk dengan posisi tetap menunduk.

"Benar, Tuan ku. Yang Mulia Kaisar hampir membvnuh putri Anabelle."

Tatapan putri ketiga berubah dingin. "Padahal dia adalah si tidak bergun4, tapi kenapa sepertinya dia selalu beruntung?" Nadanya terdengar kesal.

"Yang Mulia Putri Kahera adalah yang paling beruntung. Bukan hanya cantik, tapi juga ahli kultivasi." Ucap Yihua.

Putri Kahera tersenyum tipis. "Kau benar, Yihua. Aku bisa berkultivasi, tapi si bod0h itu tidak. Tapi..."

Putri Kahera menatap tajam wajahnya dalam pantulan cermin nya. Kemudian membanting cermin tersebut.

"S4mpah itu jauh lebih cantik dariku." Geramnya. Tangannya sudah terkepal erat.

"Yang Mulia, apa Anda sudah mendengar tentang kematian pelayan putri Anabelle?" Yihua bertanya mengalihkan topik.

Putri Kahera mengerutkan keningnya. "Ada apa memang nya?"

"Hamba mendengar jika pelayan itu mati karena di bvnvh." Jawab Yihua.

Tidak mungkin samp4h itu yang membunuh pelayan nya. Pasti ada seseorang di balik ini. Batin Putri Kahera.

"Yang Mulia, hamba juga mendapat informasi dari orang kita di kediaman putri Anabelle. Sepertinya putri Anabelle pergi menyelinap keluar."

Senyum licik terbit di wajah Putri Kahera. "Bukankah kita harus melapor pada ayah kaisar? Baru terjadi pembu*nuhan di kediaman adikku, dan sekarang adikku entah berada di mana."

Pelayan Yihua mengangguk mengerti. "Hamba mengerti, Yang Mulia."

"Ayo kita pergi menghadap ayah kaisar."

...***...

"Rencana Anda berhasil Tuan!" Bee bersorak senang.

Anabelle tersenyum tipis. Benar, rencananya tadi berhasil. Setelah mengeluarkan bubuk debu biru dan membuat pandangan mereka berkabut, Anabelle meminta Bee untuk menukar buntalan berisi ginseng yang asli dengan hang palsu.

"Tuan, seperti nya ada seseorang yang mengikuti kita." Ucap Bee menoleh ke arah belakang.

Anabelle berhenti di salah satu dahan pohon. Keningnya berkerut.

"Tidak mungkin secepat ini terungkap bukan?" Ucap nya menoleh ke belakang.

"Seperti nya bukan para penjahat tadi, Tuan. Energi nya sangat kuat, tapi sistem tidak bisa merasakan kultivasi nya di tahap apa." Jelas Bee.

'wusshh'

Sebuah belati meluncur bebas, dan menancap tepat di pohon samping Anabelle berdiri.

"Nona, serahkan barang itu dan aku akan melepaskan mu."

Tubuh Anabelle membeku. Sekali lagi ia di posisi di mana sebuah belati tepat di lehernya.

Tangan Anabelle bergerak perlahan, hendak mengeluarkan jarum nya. Tapi, pria itu segera mengunci kedua tangan nya.

"Kamu tidak bisa menggunakan trik ini padaku, Nona." Ucap pria bertopeng itu dingin. Ia sudah melihat trik ini tadi.

Namun, bibir Anabelle justru tersenyum sinis dari balik cadar nya. Kakinya ia ayunkan kuat ke belakang mengenai barang berharga pria itu.

"Aku masih memiliki beberapa trik." Ujar Anabelle melompat menjauhi pria bertopeng.

Pria bertopeng meringis menahan sakit di bagian berharga nya. Sorot matanya menatap tajam Anabelle.

Anabelle mengeluarkan beberapa jarum nya. Dan melemparkan nya ke arah pria bertopeng.

"Aku tidak memiliki banyak waktu untuk bermain, Tuan aku akan pergi." Sebelum pergi, Anabelle melempar bubuk debu biru yang telah ia campur dengan racun nya.

Pria bertopeng terbatuk-batuk. Tubuhnya sulit di gerakkan karena jarum gadis bercadar tadi.

"Tuan ku, apa Anda baik-baik saja?" Seorang pria bertopeng lainnya muncul dan membantu melepas titik yang menekan nya.

"Saya akan mengejar Nona tadi."

Li menahan anak buahnya. Tatapannya menerawang jauh Anabelle melarikan diri tadi.

"Biar aku saja. Perempuan tadi bukan sembarang perempuan." sudut bibirnya terangkat ke atas.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

perjuangan anabelle sangat keras ini

2024-12-15

0

Gek Purwa

Gek Purwa

aduh/Sob/

2024-12-07

0

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

kasian😌

2024-01-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!