Episode 04

Melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, pria bertopeng itu mengeluarkan belati nya dan melempar ke arah pria bercadar hitam di depan nya.

"Si4l!" Umpat pria bercadar hitam yang hampir terkena belati pria bertopeng.

Pria bertopeng menyerang pria itu dengan kekuatan nya. Yang di tepis oleh kekuatan pria tersebut.

"Apa yang kau inginkan?!" Tanya pria bercadar kesal. Ia sadar, tidak bisa melawan pria bertopeng di depannya.

Pria bertopeng tersenyum licik dari balik topeng nya.

"Serahkan barang-barang mu, maka aku akan mengampuni mu." Kata pria bertopeng santai.

Jeremy, pria bercadar hitam itu mengerutkan keningnya marah. Kemudian tersenyum licik dari balik cadar nya.

"Jadi, kamu adalah si pencuri bertopeng Li?"

"Benar, aku adalah pencuri bertopeng Li. Hahaha... Aku menjadi terkenal rupanya." Kekeh pria bertopeng itu. Li.

Jeremy mengepalkan tangannya. "Kamu selalu menghalangi kami, bahkan mencuri barang-barang kami. Kali ini, kami akan membunuh mu."

Setelah Jeremy mengatakan itu, beberapa pria bercadar hitam muncul dan bersiap menyerang.

"Kami tahu kau akan menghalangi kami, tapi kali ini kami tidak akan membiarkan! Serang!" Titah Jeremy.

Para pria pengguna pedagang, menyerang langsung Li. Beberapa pria menyerang menggunakan kekuatan jarak jauh.

Li tidak takut. Pria itu justru tersenyum licik.

"Hakken!" Kata pria itu menyatukan tangannya. Seketika, sebuah pelindung tingkat 8 muncul melindungi nya.

Jeremy mengerutkan keningnya. "Pria ini benar-benar bukan pria sembarangan." Gumamnya.

Li kemudian mengeluarkan pedangnya dan membalas serangan mereka.

"Orang ini berada di tahap apa sebenarnya. Sama sekali tidak bisa di deteksi tahap kultivasi nya." Gumam Jeremy mulai cemas kala teman-teman nya mulai kalah.

"Akademi Long Hua sepertinya banyak menyimpan rahasia." Ucap Li kala di pertarungan nya.

"Diam kau! Tanah penelan!" Jeremy memukul tanah. Tanah itu berguncang dan retak tepat di tempat Li berpijak.

Li segera menggunakan jurus peringan tubuh nya, dan melompat ke dahan pohon.

Jeremy mengepal kan tangan nya. "Orang ini benar-benar sulit di hadapi."

...***...

"Siapa orang ini, Bee?" Tanya Anabelle melalui telepati nya.

Bee mengutak-atik sistem nya. Mencari tahu pria di depan tuan nya.

"Dia adalah pangeran negara seberang, Pangeran Axelo Audrey. Berada di tahap Alam roh satu. Hewan rohnya adalah Badak api." Kata Bee menjelaskan.

"Gawat, Tuan! Dia akan membvnvh macan tutul itu!"

Anabelle segera melihat ke arah pangeran Axelo. Pria itu sedang melawan macan tutul tadi.

"Tae, ayo kita bunuh macan tidak patuh ini!" Pangeran Axelo dan Tae-badak api hewan roh nya menyerang secara bersamaan macan tutul.

"Tidak!!" Anabelle berteriak sembari terbang melompat ke arah Pangeran Axelo. Tapi, ia terlambat, macan tutul itu telah mati.

"Apa yang kau lakukan?" Anabelle menatap tajam Pangeran Axelo. Dia sangat kesal dengan sikap pangeran Axelo.

"Nona, kau tidak perlu berterima kasih, aku telah menyelamatkan mu dari hewan buas itu." Ucap Pangeran Axelo tersenyum sombong ke arah Anabelle.

Anabelle mengepalkan tangannya. Tatapannya dingin.

"Kau tidak perlu membunuh nya." Kata-kata yang di keluarkan Anabelle begitu dingin. Membuat pangeran Axelo mengerutkan keningnya.

"Apa kau berniat membuat kontrak dengan hewan tadi? Huh, aku tidak yakin. Bahkan... Kau tidak memiliki kultivasi." Ucap pangeran Axelo remeh. Dia sama sekali tidak merasakan kultivasi perempuan di depannya.

"Itu bukan urusan Anda, Yang Mulia. Saya berharap tidak berjumpa dengan Anda lagi." Ucap Anabelle sembari melompat pergi dari sana.

Pangeran Axelo tersenyum penuh arti. "menarik. Baru kali ini aku bertemu perempuan seperti dia."

"Yang Mulia, kita harus pergi." Ucap pelayan Pangeran Axelo.

Pangeran Axelo berbalik, melirik sekilas pelayan nya, kemudian menatap arah perempuan tadi pergi.

"Kita pasti akan bertemu lagi." Yakin Pangeran Axelo dalam hati.

...***...

Dengan perasaan kesal Anabelle melompat dari satu pohon ke pohon lainnya menggunakan jurus peringan tubuh.

Namun, suara berisik di depan membuat Anabelle berhenti.

"Apa yang terjadi di sana?" Gumamnya penasaran.

"Sepertinya ada yang sedang bertarung, Tuan ku." Ucap Bee.

Anabelle kemudian melompat ke dahan pohon di depan, melihat dari kajauhan apa yang sebenernya terjadi. Benar saja, beberapa pria dengan penutup wajah menyerang pria bertopeng.

Anabelle yang memperhatikan pria bertopeng itu bertarung, tersenyum tipis.

"Hebat." Pujinya melihat pria bertopeng begitu lihai bertarung. Tapi, tiba-tiba saja salah satu belati sekelompok pria bercadar terlempar ke arahnya.

Anabelle segera menghindar, tapi justru kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke bawah.

Jeremy dan teman-temannya, serta pria bertopeng menatap ke arah Anabelle. Anabelle yang di tatap, tersenyum kecut dan mengangkat tangan nya.

"Hai, maaf menganggu. Aku hanya lewat, abaikan saja." Ucap Anabelle hendak pergi.

Namun, Jeremy melompat ke arah nya dan mengarahkan belati tapat di lehernya. Anabelle dapat merasakan ujung belati yang terasa dingin.

"Tuan, lebih baik Anda menyerah. Jika tidak, aku akan memb*unuh gadis ini." Ancam Jeremy.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

anabelle malah jatuh...haduuhhh....gmn ni...

2024-12-15

0

eca ridha

eca ridha

mksdnya pengguna pedang kali ya

2024-02-12

0

renaa.

renaa.

kata² keramat 🙂

2024-01-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!