Episode 10

Tubuh Anabelle melayang ke udara, dedaunan dan air ikut melayang mengelilingi tubuh nya. Di bawah sana, Arion terlihat cemas, sementara pria bertopeng tersenyum dari balik topeng nya.

Tak lama kemudian tubuh Anabelle jatuh, Li dengan cepat menangkap tubuh Anabelle.

"Anabelle, apa kau baik-baik saja?" Tanya Arion.

Anabelle memegangi kepalanya. "Apa yang terjadi padaku?"

"Selamat Anabelle, kau berhasil membuka segel kultivasi mu. Mengejutkan karena ternyata, kau seorang master kultivasi." Ucap Li.

Anabelle mengerutkan keningnya. Master kultivasi? Dirinya?

"Itu benar, Tuan ku. Pemilik tubuh bukannya tidak bisa berkultivasi, akan tetapi kekuatan di tubuhnya yang terlalu besar, kultivasi nya tersegel. Tubuh pemilik asli adalah master kultivasi!" Jelas Bee.

"Pantas aku merasakan aura kekuatan yang tidak biasa darimu, ternyata kau seorang master kultivasi." Ujar Arion tersenyum tipis.

"Untuk merayakan ini bagaimana jika aku mengajakmu ke suatu tempat." Ucap Li.

"Kemana?" Tanya Anabelle.

"Mungkin kamu pernah mendengar kediaman Vinct. Kita akan menyelinap ke tempat itu untuk mencari barang."

Anabelle menatap malas pria di hadapannya.

"Malam ini?" Tanya Anabelle.

"Besok malam. Ini hadiah sementara, besok malam akan aku beri hadiah sebenarnya." Li memberikan sebuah pedang bermata biru.

"Tuan! Itu adalah pedang yang sangat berharga. Terima hadiah itu, jika pun anda tidak menyukai nya anda bisa menjualnya ke sistem." Ucap Bee dengan mata berbinar.

"Pedang ini terlihat bagus. Terima kasih."

"Aku akan pergi, sampai jumpa besok malam. Aku akan menjemputmu." Tanpa menunggu jawaban Anabelle, Li melesat pergi secepat angin.

"Apa maksudnya akan menjemput ku?" Ucap Anabelle berdecak.

Namun, tiba-tiba suara seseorang terdengar dari balik semak-semak.

"Bee, apa kau tahu siapa yang akan datang?" Tanya Anabelle.

Bee membuka sistem nya dan mencari tahu. "Itu adalah pangeran Axelo Audrey. Dia menuju kemari, Tuan."

Anabelle mengarahkan tangannya ke arah cadarnya. Seketika cadarnya terbang ke arah nya. Anabelle kemudian memakai cadar nya.

"Anabelle, aku merasakan kultivasi seseorang menuju kemari."

"Yah, aku juga. Bisakah kamu masuk ke dalam ruang dimensi?"

Arion mengangguk, kemudian masuk ke dalam ruang dimensi. Setelah nya, seorang pria tampan keluar dari semak-semak.

Anabelle menatap ke arah pangeran Axelo dan orang-orang nya.

"Oh, Yang Mulia Pangeran kekaisaran Audrey."

"Kau wanita bercadar sebelumnya? Kita berjumpa lagi." Kening pangeran Axelo berkerut merasakan aura kultivasi wanita bercadar di depan nya. Sangat kuat.

"Hari semakin malam, aku akan pergi. Selamat tinggal Yang Mulia."

"Tunggu!"

Anabelle berbalik menatap pangeran Axelo. "Apa ada yang ingin anda katakan yang mulia?"

"Siapa namamu, Nona?"

Anabelle terkekeh pelan. Kembali membelakangi pangeran Axelo.

"Aku tidak harus menjawab bukan?" Setelah mengucapkan itu, Anabelle melesat pergi.

Pangeran Axelo ingin mengejar, tapi langkahnya terhenti kala melihat bayangan seekor hewan roh serigal darah menatap nya tajam dari atas kepala Anabelle.

Sudut bibir pangeran Axelo melengkung. "Wanita yang menarik."

...***...

"Jang Hua, apa ada orang yang datang?" Tanya Anabelle yang sudah berada di kamarnya.

Jang Hua dengan kepala menunduk menjawab. "Beberapa pelayan memaksa masuk, tapi saya berusaha menahan mereka Nona."

"Kau melakukan pekerjaan dengan baik, sekarang pergi istirahat."

"Ya, Nona."

Setelah Jang Hua pergi, Anabelle merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Tuan Anda harus mengendalikan tekanan kekuatan anda." Nasihat Bee yang duduk di sebelah Anabelle.

"Lalu Tuan, pedang yang di berikan pria tidak bukanlah pedang biasa. Pedang itu memiliki energi yang kuat. Anda harus mempelajari tehnik pedang ini." Bee memperlihatkan buku dengan cover seseorang sedang menggunakan pedang.

"Ini adalah buku yang isinya mempelajari tehnik menggunakan pedang. Harganya empat ratus sembilan puluh sembilan."

Anabelle mendatarkan mimik wajahnya. "Kau bercanda Bee? Kau tahu sendiri poin ku berapa bukan?"

Bee tersenyum manis. "Anda bisa tidak membelinya. Tapi anda harus mencapai master kultivasi tahap awal."

"Memangnya ada berapa tahap?"

"Master kultivasi memiliki 3 tahap, awal, tengah, dan abadi. Sementara untuk kultivasi biasa memiliki 5 tahap alam. Alam Bumi, langit, roh, kaisar dan alam Ilahi. Masing-masing memiliki 9 tahap."

"meski begitu, untuk mencapai tahap tengah dan abadi, akan memakan waktu lama. bahkan ada seseorang yang sampai membutuhkan waktu 100 tahun hanya untuk mencapai tahap tengah."

"Lalu, sekarang aku di tahap apa?" Tanya Anabelle lagi.

"Sebentar lagi Anda akan mencapai tahap awal master kultivasi. Semakin Anda meningkatkan kemampuan anda dan menyerap energi spiritual, semakin cepat Anda berkultivasi."

"Sudah lah, aku akan pergi istirahat." Ucap Anabelle memejamkan matanya. Bee menghela nafas pelan, kemudian peri menghilang.

...

"Putri, Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri mengundang anda sarapan pagi." Kata Jang Hua sembari membungkuk.

Anabelle yang sedang menata rambutnya, melirik ke arah Jang Hua.

"Aku akan segera pergi."

"Tuan, tidak biasanya kaisar itu mengajak putri Anabelle makan bersama. Berhati-hatilah." Peringat Bee.

"Tenang saja. Aku tidak akan membiarkan orang lain menindas tubuh ini mulia sekarang."

Anabelle berjalan menuju ruang makan menggunakan hanfu merah bercorak. Rambutnya di tata sederhana olehnya sendiri.

"Putri Anabelle memasuki ruangan." Kasim berteriak mengumumkan kedatangan nya.

Anabelle masuk dan sedikit membungkuk. "Anabelle memberi hormat."

"Duduklah di tempat mu." Ucap Kaisar dingin. Anabelle berjalan menuju tempat duduknya di dekat putri Kahera.

"Ini mengejutkan karena ayah kaisar mengundang samp4h seperti mu ikut makan di sini." Ucap putri Kahera tersenyum sinis.

"Jangan membuat keributan, Kahera." Ujar putri ketiga Ye Shua dingin.

Putri Kahera mengepalkan tangannya kuat.

Permaisuri Canarabel menatap ketujuh anaknya. Kemudian berbicara.

"Ada yang ingin ibunda sampaikan, itu mengapa ibunda mengundang kalian semua sarapan bersama."

"Ada apa itu, Ibunda?" Tanya putra mahkota Vincent Lythonsen.

"Negara kita kedatangan tamu mulia, pangeran Axelo Audrey dari kekaisaran Audrey. Dia akan berkunjung ke istana kita, ibunda harap kalian tidak membuat keributan dan bersikap buruk."

"Ibunda jangan khawatir, kami tidak akan memperlakukan kekaisaran kita." Ucap putri He Shua Lythonsen. Kembaran putri Ye Shua Lythonsen.

"Benar, justru yang kami khawatir kan adalah putri ke empat yang akan mempermalukan kekaisaran kita." Ucap putri Kahera.

Permaisuri dan Kaisar saling melempar tatap.

"Setelah sarapan pagi selesai, Anabelle, kau menghadap kaisar nanti." Ucap Permaisuri membuat mereka semua mengerutkan kening.

...***...

Seperti yang di katakan permaisuri, setelah sarapan pagi selesai Anabelle pergi menuju aula kekaisaran. Di sana, kaisar dan permaisuri duduk di singgasana.

"Apa yang ingin Kaisar katakan?" Tanya Anabelle pada intinya.

Kaisar sedikit tersinggung dengan cara Anabelle berbicara. Tapi ia memilih tidak peduli.

"Kekaisaran kita dan kekaisaran Audrey telah sepakat akan menikahkan mu dengan pangeran Axelo Audrey. Keputusan ini tidak bisa di ganggu gugat."

Anabelle melebarkan pupil matanya mendengar nya. "Anda jangan bercanda Yang Mulia. Pernikahan ku, hanya boleh di tentu kan olehku!"

"Ini sudah di atur. Seharusnya kau bersyukur kekaisaran Audrey memilih mu sebagai calon istri pangeran mereka. Sedangkan kau, putri tidak bergun4 yang tidak bisa berkultivasi." Ucap Permaisuri.

Anabelle mengepalkan tangannya kuat.

...***...

"Sudah aku katakan. Aku akan menentukan takdir ku sendiri. Aku tidak akan tunduk pada sesiapa lagi."

"Lalu, apa yang akan kau lakukan sekarang?" Tanya Arion dari dalam ruang dimensi.

"Kita lihat nanti."

Ketika Anabelle melewati lorong istana, seseorang menggunakan kekuatan nya dan menyerang Anabelle.

"Hallo, adik."

Anabelle mengangkat wajahnya, menatap dingin Putri Kahera dan pangeran Jayden. Kedua orang itu menatap sinis ke arah Anabelle.

"Segel sangkar burung!" Teriak putri Kahera sembari mengerakkan jemarinya mengeluarkan formasi sangkar burung.

"Apa yang terjadi?" Gumam Anabelle.

"Ini adalah formasi sangkar burung. Anda tidak akan bisa keluar, Tuan." Ucap Bee.

"Anabelle perlukah aku menghabisi mereka?" Ucap Arion marah.

"Tidak. Kita lihat apa yang ingin mereka lakukan?"

"Sepertinya kau tidak takut." Ucap Kahera masuk ke dalam formasi yang ia buat, begitu juga pangeran Jayden.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Anabelle dingin.

Pangeran Jayden berjalan mendekat, hendak menarik kerah baju Anabelle, tapi segera wanita itu tepis.

"Berani sekali kau." Pangeran Jayden mengeluarkan ulat piton nya dan langsung melilit tubuh Anabelle.

"Kau j4lang. Rasakan ini!" Pangeran Jayden memvkvl kepala Anabelle. Kemudian tersenyum puas.

Anabelle menggerakkan jemarinya, mengeluarkan jarumnya. Dan menggunakan kekuatan nya untuk menyerang Pangeran Jayden dengan jarumnya.

Pangeran Jayden dan putri Kahera membelakkan mata mereka.

"Itu? Sial, kau bisa berkultivasi!" Kesal putri Kahera.

Anabelle tersenyum sinis. Kemudian menyerang ular piton yang melilit nya dengan belati beracun. Ular itu seketika terjatuh.

Putri Kahera yang melihat itu seketika mengeluarkan kekuatan nya dan menyerang Anabelle, begitu juga pangeran Jayden.

"Meski kau sudah bisa berkultivasi, kau tetap saja seorang pecundang!" Putri Kahera mengeluarkan rantai formasi dan merantai tubuh Anabelle. Begitu juga ular piton milik pangeran Jayden yang kembali melilit tubuh Anabelle.

Anabelle mengerakkan tubuh nya, tapi rantai itu cukup kuat.

"Anabelle, aku membawa cemilan kesukaan mu." Putri Kahera mengeluarkan sekantong cacing dan memasukkan nya ke dalam mulut Anabelle.

Anabelle melebarkan pupil matanya, merapatkan bibirnya, tapi cacing itu tetap berhasil masuk ke dalam mulutnya. Ini adalah salah satu penindasan yang di alami pemilik tubuh.

Anabelle menatap tajam putri Kahera. Tapi wanita itu hanya menatap nya remeh, sembari terus memasukkan cacing ke dalam mulut nya.

Setelah nya, mereka pergi meninggalkan Anabelle. Anabelle mencoba memuntahkan hewan menjijikkan tadi, tapi hanya beberapa yang keluar.

"Aku bersumpah akan membalas perbuatan kalian ini dengan lebih k3ji."

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

kok kalah trus ya...hayu beri mereka racun..

2024-12-15

0

D Purba

D Purba

dia terlalu malas berkulavikasi

2024-12-18

0

Evi 060989

Evi 060989

up lg

2024-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!