Episode 13

"katakan padaku siapa kalian sebenarnya?"

Pria itu menelan Saliva nya susah payah. Dia dapat merasakan ujung belati perempuan itu di lehernya. Tapi, ia kekeuh tidak memberi tahu siapa tuannya.

"Sepertinya kau memilih m4ti daripada jujur padaku." Anabelle mengeram kesal. "Sangat di sayangkan, orang loyal seperti mu akan m4ti di tanganku."

Pria itu terkekeh. "Bvnvh saja aku, Nona. Bahkan jika kau memotong lid4hku, aku akan tetap setia pada tuanku!"

"Oke, aku akan memotong lid4hmu." Anabelle menggunakan kekuatan nya untuk mencekik leher pria itu, membuat pria itu berteriak, ketika itu Anabelle menarik lid4h pria itu keluar.

"Ini adalah keinginan mu." Ucap Anabelle sembari memotong lidah pria itu, tapi tidak sampai putvs.

"Masih tidak ingin jujur?"

Pria itu menatap tajam Anabelle, air mata nya ikut menetes ketika darah menetes keluar dari lid4h nya yang tidak di potong sampai putus.

Namun, tiba-tiba tubvh pria itu seakan meledak. Seluruh organ berceceran, ada juga yang terlempar mengenai wajah Anabelle. Annabelle membeku di tempat.

"Apa yang terjadi? Aku tidak membvnvhnya?"

Ketika Anabelle di landa kebingungan, Li melompat berdiri di samping nya.

"Itu sama seperti dulu." Ucapnya.

"Apa maksudmu? Kenapa– dia tiba-tiba meledak?" Tanya Anabelle.

"Orang-orang itu sepertinya memakan pil kesetiaan. Jika hati mereka berniat berkhianat, maka pil itu akan bekerja, meledakkan yang memakan nya." Jelas Li.

Anabelle melepaskan cadarnya yang kotor karena darah itu. Kemudian mengelap wajahnya yang juga terciprat d4rah dan beberapa organ pria itu.

"Aku pikir dia adalah orang yang loyal. Manusia benar-benar mahluk paling tidak bisa di percaya." Ucap Anabelle.

"Yah, itulah manusia." Li bersandar pada sebuah pohon. "Aki tahu ini akan terjadi, orang-orang itu akan mencari mu. Maka dari itu, sebelumnya aku sudah mengatakan padamu akan menjemput mu."

Anabelle melirik ke arah Li. "Konyol, menjemput ku? Bukankah artinya kau akan menyelinap masuk ke istana?"

Dengan pergerakan secepat angin, Li yang semula bersandar pada sebuah pohon, melesat tepat di hadapan Anabelle.

"Jangan remehkan pencuri bertopeng Li, Tuan Putri. Bahkan aku bisa menyelinap masuk ke dalam hatimu."

"Apa yang baru saja dia katakan? Oh, Tuan, dia sedang menggoda Anda!!" Bee muncul dan langsung berteriak.

Arion menatap tajam ke arah Li. "Pria rubah, kau sedang menggoda Anabelle?!"

Anabelle sendiri, melebarkan pupil matanya, tapi kemudian memukul perut pria di hadapannya itu.

"Katakan lagi dan aku akan menghajar mu habis-habisan!"

Li tertawa. "Baiklah, aku hanya bercanda."

Anabelle memutar bola matanya malas. "Aku tidak tertarik dengan percintaan. Tujuan hidup ku saat ini adalah untuk membalas dendam."

Li diam mendengarkan ucapan Anabelle. "Yah, aku melihat dendam yang teramat dalam pada mata indahmu."

"Jangan katakan hal seperti itu, sudahlah, ayo kita pergi ke tempat yang kau maksud. Dan aku masih menunggu hadiah mu."

Li tersenyum dari balik topeng nya, keduanya kemudian melesat pergi menuju tempat yang di maksud Li. Kediaman Vinct.

...

"Untuk apa sebenernya kita menyelinap kemari?" Tanya Anabelle mengawasi keadaan sekitar.

Dia dan Li sedang bersembunyi di balik sebuah tembok, sementara Arion telah masuk kembali ke ruang dimensi. Sementara Bee, sistem nya terbang di sebelah nya.

"Yon Vinct adalah orang terkaya di ibu kota. Memiliki 9 selir dan 6 putri, dan 2 cucu perempuan, tapi semuanya m4ti dalam waktu semalam, di malam yang sama."

"Apa dia yang membunuh nya?" Tanya Anabelle.

"Bukan, aku sudah menyelidiki ini selama beberapa bulan dan menemukan sebuah petunjuk. Anabelle, aku akan menarik perhatian mereka semua, kau dan Yue Feng menyelinap ke ruang bawah tanah, dan cari kotak bercorak mata."

Yue Feng muncul bagai kabut. Sama seperti Li, dia memakai topeng.

"Menerima perintah." Ucap pria itu sembari membungkuk memberi hormat pada Li.

"Pergi sekarang." Li melompat keluar dari tempat persembunyian.

Pria bertopeng itu berdiri di gerbang utama kediaman Vinct.

"Hallo, semuanya. Malam ini terlihat indah, bagaimana jika kita bermain!" Ucap pria itu mengeluarkan pedangnya.

Para penjaga berkumpul sembari mengeluarkan senjata mereka.

"Kau pencuri bertopeng Li! Kami akan menangkap mu!"

Para penjaga itu menggunakan jurus peringan tubuh dan menyerang Li. Sementara Anabelle dan Yue Feng menyelinap masuk ke dalam ruangan setelah memastikan aman.

"Apakah Li akan baik-baik saja? Para penjaga berjumlah cukup banyak." Ucap Anabelle sesekali melirik ke belakang.

"Anda tenang saja, Nona. Tuanku akan baik-baik saja. Ayo kita turun ke ruang bawah." Ucap Yue Feng sembari membuka kayu di lantai. Itu adalah jalan menuju ruang bawah tanah.

"Anabelle, jangan pedulikan pria rubah itu. Dia memiliki kekuatan yang besar, aku yakin itu." Ucap Arion dari dalam ruang dimensi.

"Benar, Tuan. Dia pasti pria hebat yang menyembunyikan kekuatan nya." Imbuh Bee.

Anabelle memutar bola matanya malas. Tapi, tatapannya menatap ke bawah.

'Benar, aku tidak boleh bersikap peduli jika ingin menjadi orang yang kuat. Aku harus menghilangkan rasa peduli pada seseorang mulai sekarang. Untuk apa menjadi orang yang peduli? Tapi tidak di hargai, justru di benci dan tidak di pedulikan.'

...***...

"Kak Jessy, maafkan aku." Minju merapatkan matanya ketika Jessy memvkvlnya dengan bongkah kayu.

"Siala4n! Kau pikir aku tidak tahu?! Kau menyebarkan desas desus tentang ku!" Teriak Jessy sembari terus memvkvl Minju dengan balok kayu.

"Hentikan."

Seekor hewan roh kelelawar terbang dan menyerang ke arah Jessy. Jessy berteriak kesakitan kala hewan itu mencakar wajah nya, membvat nanah di wajah nya pecah. Seketika ruangan itu di penuhi aroma tidak sedap.

"Jangan bertindak seenaknya di belakang ku, Jessy. Terlebih pada orang putri Kahera." Rong Sua menatap dingin ke arah Jessy.

Jessy tertawa keras, kemudian menatap dingin Rong Sua.

"Aku juga orang putri Kahera, tapi Yang Mulia bahkan tidak peduli padaku!" Teriaknya. Tapi, Folder, kelelawar milik Rong Sua kembali menyerang nya.

"Apakah yang mulia akan percaya yang melakukan itu semua adalah putri Anabelle yang pecund4ng?" Rong Sua semakin dingin menatap Jessy.

"Kau terlalu menjijikkan untuk bertemu Yang Mulia Putri ke tiga." Setelah nya, wanita itu pergi meninggalkan Jessy.

Jessy tertunduk di atas lantai. Kemudian kepalanya mengadah ke atas dan berteriak.

"Aaaahhh!!! Ini semua karena si bod0h itu, aku akan membvnvh nya! Aku akan membvnvh nya!!!"

Rong Sua yang tak jauh dari kamar pelayan sedikit menoleh ke belakang. "Benarkah pecundang itu yang melakukan? Haruskah melapor pada putri ketiga dan kedua?"

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

kenapa si topeng li menyuruh anabelle yg ambil kotak itu sementara dia sendiri hebat

2024-12-15

0

Kartika Lina

Kartika Lina

jadi pelayan aja sombongnya monta ampyun ckckck 😒😒😒

2023-12-28

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!