Episode 03

"Tuan ku, Anda benar-benar hebat." Bee terus terbang mengelilingi Anabelle dengan terus mengeluarkan pujian.

"Ini bukanlah apa-apa, aku harus menjadi kuat untuk tetap bisa bertahan"

"Di kehidupan sebelumnya aku sudah terbiasa menggunakan pisau, belati dan benda tajam lainnya. Tapi, tetap tidak bisa mengandalkan itu semua di kehidupan kali ini."

Setelah pertarungan nya melawan Lucy, Anabelle semakin yakin untuk menjadi lebih kuat.

Aku tidak boleh membiarkan orang menindasku.

"Bee, apa kau sudah memeriksa tubuh ini? karena aku merasa ada yang aneh dengan aliran darah tubuh ini." Ucap Anabelle menekan pergelangan tangannya.

"Tuan, seperti nya pemilik tubuh bukan tidak bisa berkultivasi. Melainkan ada yang menyegel setiap titik kultivasi nya."

"Jadi, bagaimana cara melepas segelnya?" Tanya Anabelle.

"Pil darah suci bisa melepas segelnya. Tapi, sulit untuk menemukan pil tersebut." Ucap Bee.

"Untuk apa menemukan jika bisa menghasilkan? Kita buat sendiri, Bee."

Bee mengangguk setuju. "Kita membutuhkan lima tetes darah hewan roh untuk membuat nya."

"Tapi, di mana kita mendapatkan hewan roh?" Tanya Anabelle.

"Anda bisa menemukan hewan roh di hutan larangan. Tapi, sedikit yang berhasil keluar hidup-hidup dari sana."

Anabelle tersenyum licik. "Tidak masalah. Butuh perjuangan untuk menjadi seorang yang kuat."

***

Seekor burung pembawa pesan terbang melewati tebing, lalu melewati air terjun dan kemudian hinggap di tangan seorang lelaki bertopeng.

Pria itu mengambil surat yang berada di kaki burung, kemudian membiarkan burung itu terbang pergi.

"Tuan, ini adalah pesan dari orang-orang kita." Pria itu menyerahkan secarik surat tadi kepada pria berjubah biru laut dengan corak bangau.

"Bacakan, Yue Feng." Perintah pria tersebut.

Yue Feng, pria bertopeng itu membuka dan membacakan isi surat.

"Jejak terakhir orang itu telah di temukan. Berada di dalam hutan larangan."

Pria berjubah itu tersenyum tipis. "Hutan larangan? Yue Feng, malam ini kita pergi ke hutan larangan."

"Mengerti, Tuan ku."

...***...

Annabella berjalan melewati lorong istana. Sepanjang jalan, telinga nya mendengar para pelayan dan penjaga yang bergosip.

"Aku dengar ada seorang pelayan wanita yang m4ti."

"Benar, pelayan dari kediaman putri Anabelle."

"Benar-benar sial. Beruntung aku tidak di tempatkan di kediaman putri tidak bergun4 itu. Tapi, siapa yang membunuh nya?"

Anabelle tersenyum licik. Siapa yang membunuhnya? Tentu dirinya.

"Tuan, selamat Anda mendapat poin dari misi tersembunyi." Ucap Bee penuh semangat.

"Aku tidak melakukan apa-apa seperti nya." Kata Anabelle mengerutkan kening.

Bee menggeleng tidak setuju. Kemudian menunjukkan layar sistem nya.

"Lihatlah ini, Tuanku. Anda membunuh pelayan Lucy yang memang pantas di bunuh, pelayan rendahan itu banyak menindas dan membunuh orang."

"Apa yang bisa poin itu lakukan untuk ku?" Tanya Anabelle.

Bee melipat tangan kecilnya di depan dada, wajahnya terangkat sombong. Kemudian kembali menunjukkan sistem nya. Membuat Anabelle berbinar.

"Ini adalah mall shop. Anda bisa menukarkan poin dengan barang-barang yang ada."

Anabelle memperhatikan setiap barang yang di tunjukkan Bee. Tapi, perhatiannya teralih kan pada sebuah kantong dengan tulisan Bubuk Debu Biru.

"Bee, apakah mall shop juga menjual obat-obatan?" Tanya Anabelle.

"Benar, tapi tidak semua ada."

"Berapa poin yang aku miliki? Aku ingin menukarnya dengan bubuk debu biru."

Bee mengangguk, kemudian memeriksa poin Anabelle.

"Anda mendapatkan lima ratus poin sebagai sambutan dari sistem, lalu tujuh ratus lima puluh dari misi tersembunyi, dan dari penjualan kaki laba-laba tiga ratus sepuluh. Total, seribu lima ratus enam puluh poin."

"Karena Tuan rumah ingin menukarnya dengan bubuk debu biru, maka poin yang di tukar kan adalah empat ratus tujuh puluh. Sisa poin, seribu sembilan puluh."

Anabelle menerima kantong berisi bubuk debu biru. Bubuk itu biasa Anabelle gunakan untuk membuat bius untuk para pasiennya.

"Tapi, sekarang aku bisa menghasilkan racun dengan tubuh ini, bukan? Biarkan bius ini menjadi bius mematikan." Ucap Anabelle dengan tatapan dingin nya.

...

Malam telah tiba, Anabelle memakai cadar nya. Dengan hati-hati perempuan itu menyelinap keluar.

"Tuanku, di depan sana adalah jalan menuju hutan larangan. Tapi, apakah anda benar-benar akan pergi ke sana?"

"Aku tidak akan menarik kata-kata ku."

Anabelle masuk ke dalam hutan. Dia tidak takut, karena dia pernah berlatih bertahan hidup dalam hutan belantara yang di atur ibunya. Ibunya adalah bos mafia, dia mendidik keras Anabelle, agar perempuan itu menjadi kuat. Sayang, kuat saja tidak cukup jika tanpa cinta.

Grrrr!

Anabelle mengeluarkan belati nya. Seekor macan tutul menghadang jalannya.

"Tuan, hewan itu di tahap 5, berhati-hati lah!" Teriak Bee.

Macan itu melompat ke arah Anabelle bersiap menerkam. Tapi, seseorang melesat dan memukulnya mundur.

"Ternyata kau lari kemari."

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

siapa ini..

2024-12-15

0

Gek Purwa

Gek Purwa

menarik cerita ny

2024-12-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!