"Putri ini memberikan hormat pada Ayah Kaisar dan Ibunda Permaisuri."
Putri Kahera membungkukkan tubuhnya memberi hormat. Di hadapannya, Kaisar dan Permaisuri duduk di singgasana dengan tatapan dingin.
"Ada apa, Kahera?" Tanya Kaisar pada intinya.
"Ayah Kaisar, putri ini mendengar jika pelayan di kediaman adik Anabelle meninggal, putri ini khawatir jika pembvnvh itu akan mencelakai adik Anabelle atau keluarga kerajaan."
Aiden terdiam sesaat. Dia memang mendengar jika pelayan di kediaman putri Anabelle di temukan mati, tapi ia tidak peduli.
"Meski putri Anabelle tidak bisa berkultivasi dan sejak kelahirannya telah di ramal akan membawa banyak malapetaka, dia tetap putri kekaisaran Lythonsen." Permaisuri berucap dengan tenang.
"Kita pergi ke kediaman putri Anabelle." Ucap Kaisar.
...
"Aku tidak menyangka, kakak ke lima begitu memperhatikan kakak ke enam."
Pangeran Shion berucap dengan kipas yang menutupi bibir nya ketika bicara. Wajahnya terlihat cantik dan anggun, dia adalah anak bungsu Kaisar Aiden.
Putri Kahera yang berjalan di depan Shion, berhenti dan menatap tajam adiknya.
"Kau semakin banyak bicara, Shion." Matanya berkilat ketika bicara. Putri Kahera bukan hanya membenci Anabelle tapi juga Shion, karena keduanya memiliki kecantikan yang di wariskan permaisuri Canarabel.
"Shion, lebih baik kau perhatikan dirimu. Sebagai seorang pangeran, sikap mu lebih mirip perempuan. Kenapa kau tidak mengganti pakaian mu dengan gaun?" Setelah mengatakan itu, putri Kahera berjalan kembali meninggalkan pangeran Shion.
Di balik kipas nya pangeran Shion tersenyum sinis. Tapi, semakin lama senyum itu berubah. Tatapannya mata nya juga kacau.
"Ti... Tidak! Apa ini?!" Pangeran Shion memegangi kepalanya. Sebuah penglihatan muncul dalam pikiran nya.
Semua orang di kelilingi sosok hitam menjulang tinggi di atas mereka. Di balik kerumunan orang-orang itu, seorang perempuan menyungging senyum sinis. Dan wanita itu...
"Anabelle...."
...***...
Setelah melarikan diri dari pria bertopeng, Anabelle berhenti di sebuah danau. Pantulan bulan di permukaan danau benar-benar sangat cantik.
"Apakah pria itu masih mengejar kita?" Tanya Anabelle sembari mengatur nafasnya.
"Sudah tidak, Tuan. Sebaiknya kita berisitirahat terlebih dahulu, dengan tubuh Anda yang sekarang dan tidak memiliki kultivasi, itu akan jauh menguras tenaga." Saran Bee.
Anabelle mengganguk kemudian duduk di tepi danau.
"Tuan, lalu bagaimana dengan ginseng merah ini? Anda akan menjualnya pada sistem bukan?" Mata Bee berbinar mengucapkan nya.
"Siapa yang ingin menjualnya? Untuk ku yang seorang dokter, ginseng ini adalah harta karun."
Bee memanyunkan bibirnya. "Lalu, Tuan. Sekarang bagaimana? Apakah masih ingin mencari hewan roh? Hari semakin malam. Sepertinya akan terjadi sesuatu jika terlalu lama di luar."
"Kau benar, Bee. Ayo kita cari hewan roh." Anabelle bangun berdiri, tapi dari dalam danau seperti ada pergerakan.
"Tuan, seekor hewan roh jenis buaya tahap 3 muncul!" Ucap Bee.
"Hati-hati, Tuan! Buaya itu di dalam danau di dekat Anda!" Teriak Bee.
Anabelle mengeluarkan belati nya. Secara bersamaan buaya itu muncul dan menerkam Anabelle.
Namun, dengan cepat Anabelle menghindar dan menendang tubuh buaya.
Grrrr
Buaya itu kembali menyerang Anabelle. Anabelle tidak banyak menyerang, hanya menghindar.
Anabelle berdecak kala buaya itu menggigit lengan nya. Jemari nya ja tautkan, seketika lima jarum muncul di masing-masing jemari nya.
"Rasakan ini!" Anabelle melempar seluruh jarum itu ke arah buaya. Dan terakhir adalah belati yang tercauni.
Buaya itu pun mati. Anabelle tersenyum tipis dan mengambil darah buaya dan memasukkan nya ke botol.
"Aku tidak menyangka manusia bod0h dan tidak bisa berkultivasi seperti mu bisa mengalahkan hewan roh tahap 3."
...
Seekor hewan roh serigala darah berukuran besar menatap sinis ke arah Anabelle. Anabelle hanya membalas dengan tatapan dingin.
"Manusia serak4h, apa yang kau lakukan di hutan larangan? Sepertinya kau tidak takut m4ti. Begitu berani masuk ke sini tanpa kultivasi dan kekuatan apapun." Serigala darah berbicara dengan sombong.
"Bee, berada di tahap apa hewan ini? Bisa berbicara dan berukuran besar?" Tanya Anabelle melalui telepati.
"Tuan, hewan ini adalah hewan roh suci tingkat 9, serigala darah. Keberadaan mereka sangat langka." Ucap Bee membaca sistem.
Merasa di abaikan, serigala darah berdecak kesal. "Manusia, aku tidak akan membiarkan kau keluar hidup-hidup."
Anabelle kembali fokus pada hewan roh suci di hadapannya.
"Jika begitu, ayo keluar sebagai hewan kontrak ku." Enteng Anabelle dengan mimik wajah santai.
Serigala darah tertawa. "Hahaha... Kau pikir aku mau menjadi hewan peliharaan mu? Manusia lemah dan tidak ada kultivasi? Cuih."
"Bahkan jika kau seorang master kultivasi, aku tidak sudi tunduk pada manusia!" Ucap serigala darah.
"Kalian para manusia ser4kah. Bahkan untuk mencapai sebuah tujuan, rela membvnvh orang terdekat kalian. Bahkan iblis lebih baik daripada kalian manusia."
Anabelle terdiam, lalu tersenyum tipis dari balik cadar nya. "Kau benar. Manusia adalah mahluk yang serak4h dan tidak pernah puas. Mereka bahkan rela membvnvh anak mereka hanya untuk kepuasan."
Serigala darah memperhatikan Anabelle yang diam menunduk. "Manusia, apa kau sedang menceritakan kehidupan mu? Aku akan berbaik mendengarkan sebelum memakan mu."
Anabelle mengangkat kepalanya, menatap sinis ke arah serigala darah.
"Kau akan mendengarkan cerita kehidupan ku, baik di masa lalu, sekarang, atau esok hari. Karena aku akan menaklukkan mu."
Serigala darah tersenyum sinis. "Itu tidak akan terjadi!" Teriak nya sembari menyerang Anabelle.
Anabelle menghindar. Serigala darah sama sekali tidak memberi jeda, terus menyerang nya bertubi-tubi.
"Hewan sialan!" Anabelle melempar dua belati ke arah serigala darah. Salah satu belati berhasil melukai serigala darah.
"Kau cukup hebat, manusia." Ucap Serigala darah melirik tubuhnya yang terluka.
Serigala darah itu kemudian mengeluarkan cakarnya dan menerjang ke arah Anabelle.
Anabelle bersiap menyerang dengan jarum beracun nya. Tapi, ekor panjang serigala darah memukulnya. Tubuh Anabelle terhempas menubruk pohon besar.
"****!" Umpat Anabelle merasakan sekujur tubuhnya lara.
"Aku akan mengakhiri ini, manusia." Serigala darah berjalan mendekati Anabelle.
Kaki serigala bersiap mencakar wajah Anabelle, tapi segera Anabelle melindungi wajah nya dengan lengannya.
'srak'
'bugh'
Secara bersamaan Anabelle menerjang memukul tubuh serigala darah.
Anabelle dan serigala darah saling menatap. Ketika keduanya akan kembali menyerang, tiba-tiba keduanya merasakan rasa sakit secara bersamaan.
"Si4lan! Apa yang terjadi!" Teriak serigala darah kesakitan.
"Bee, ada apa denganku? Kenapa tubuhku terasa sakit?"
Bee terlihat kebingungan, kemudian membuka sistem nya. Pupil matanya melebar setelah membaca sistem.
"Tuan, seperti nya Anda dan serigala darah tidak sengaja melakukan kontrak darah. Itu terjadi ketika darah di lengan Anda tidak sengaja tercampur dengan darah serigala itu."
Anabelle mengangguk, kemudian berjalan mendekati serigala darah dengan tatapan sombong.
"Sudah aku katakan. Kita akan melakukan kontrak, serigala bod0h."
Serigala darah berdecih. "Aku tidak sudi tunduk pada manusia."
"Aku tidak akan memperlakukan mu seperti hewan peliharaan. Melainkan rekan."
Serigala darah tertawa sinis. "Kau pikir aku akan percaya dengan manusia munafik seperti kalian?"
"Kau tidak perlu percaya. Tapi, aku bisa membuktikan. Lagipula, kita sudah terikat kontrak. Jika aku mati, kamu akan mati."
Serigala darah bungkam. Benar apa yang di katakan wanita di depannya. Tapi, apakah dia harus tunduk pada manusia?
Namun, bagaimana bisa ia terikat kontrak dengan manusia tidak berkultivasi ini? Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi.
...
"Benar-benar menarik...."
Ujung bibir pria bertopeng terangkat. Tidak sia-sia ia mengikuti gadis bercadar itu, nyatanya perempuan itu bukanlah sembarang perempuan.
"Bahkan dia yang tidak bisa berkultivasi bisa menaklukkan hewan roh suci tingkat 9. Hebat."
Seekor rubah berekor sembilan tiba-tiba muncul. Raut wajahnya terlihat kesal.
"Serigala darah adalah hewan roh yang bod0h, aku jauh lebih kuat dari mereka."
"Bagaimana juga kalian adalah hewan suci. Dia setingkat denganmu, Ruby. Sangat di sayangkan, dia terikat kontrak dengan gadis itu."
Ruby terlihat cemberut.
"Serigala darah itu bod0h, mereka bersikeras tidak mau tunduk pada manusia. Tapi lihatlah. Tuanku, Anda tidak mungkin menginginkan hewan lain bukan?"
Li tersenyum tipis, lalu menatap hewan rohnya. "Ruby, bagaimana jika kita bertarung melawan mereka? Bukankah kamu membenci serigala itu? Jika kamu bisa mengalahkan nya, aku tidak akan mencari hewan roh lain,"
"Aku juga ingin menguji kemampuan gadis itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
mantap tanpa sengaja srigala udah terkontrak dg anabelle....
si pria bertopeng mau melawan anabelle pula...waduh
2024-12-15
0
Selly Rizki Melina
Next
2023-11-14
2