Episode 12

Langit cerah berubah gelap. Matahari berganti tugas dengan rembulan. Malam ini semilir angin berhembus jauh lebih dingin dari sebelumnya.

Di dalam sebuah ruangan, Anabelle mengenakan cadarnya. Kemudian memakai tusuk konde dengan hiasan permata ungu.

"Malam sudah datang, waktunya balas dendam. Putri Kahera, putri ketiga. Jangan salah kan aku. Bahkan jika hari ini aku membvnvhmu, itu adalah sebuah kebaikan, karena auramu penuh hitam kemerahan."

...

Anabelle menyelinap keluar, bergerak secepat angin dan bersembunyi di kegelapan. Setelah merasa aman, ia menyelinap masuk ke pekarangan paviliun putri Kahera, dua penjaga berdiri di depan pintu paviliun putri Kahera.

Di balik cadarnya, Anabelle tersenyum licik. Kemudian meniupkan debu biru nya.

"Aku mengantuk sekali." Ucap salah satu penjaga. Kemudian keduanya tertidur.

"Bee, laksanakan seperti yang aku perintahkan." Gumam Anabelle sembari menyelinap masuk ke dalam paviliun putri Kahera.

Bee mengangguk. Kemudian mengotak-atik layar sistem.

Anabelle menatap putri Kahera yang tertidur lelap. Sudut bibirnya terangkat.

...

"Ssshhh ... Dingin sekali...." Tubuh putri Kahera menggigil, perempuan itu membuka matanya merasakan kaki dan kepalanya membeku.

Hal yang pertama perempuan itu lihat adalah seseorang bercadar. Dan dirinya yang terikat dengan posisi berdiri.

"Sudah bangun?" Tanya Anabelle dengan suara dingin.

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan padaku?!" Teriak putri Kahera berontak. Tapi masing-masing tangan dan kakinya terikat. Di bawah kakinya, dua bongkah es besar menjadi landasan kakinya, di atas kepalanya juga terikat bongkahan es.

"Siapa aku bukan urusan mu." Anabelle menekan rahang Putri Kahera, membuat wanita itu berteriak.

"Siala4n! Kau! Jika berani hadapi aku!" Seekor burung hantu berukuran sedang muncul dan menyerang Anabelle.

Tapi dengan cepat Arion menghalang nya. Dengan sekali serangan serigala darah itu berhasil membvnvh lawannya.

"Cih, hanya burung tahap 2, lemah." Ucap nya.

Putri Kahera membelakkan mata nya terkejut.

"Siapa kau sebenarnya?!" Teriaknya lagi.

Anabelle mencekram wajah Putri Kahera. "Aku tidak suka berisik. Operasi akan segera di mulai pasien."

Putri Kahera membelakkan mata nya melihat perempuan bercadar di depan nya mengeluarkan jarum dan belati.

"Kau! Aku peringatkan kau untuk menjauh. Jika kau berani menyakiti ku, kaisar tidak akan mengampuni mu!" Teriaknya.

Anabelle tersenyum sinis. "Sayangnya kaisar tidak akan peduli padamu."

Anabelle kemudian mengarahkan pisau itu pada wajah putri kahera. Memberikan beberapa goresan pada wajah cantiknya.

"Aaaaaahhhhh!!!"

Tidak sampai di situ. Anabelle menusuk masing-masing pipi putri Kahera dengan jarum beracun.

Setelah nya. Anabelle mengeluarkan kantong berisi kelabang dan cacing beracun.

"Hewan-hewan ini akan menggrogoti organ-organ dalam mu secara perlahan. Selamat menikmati masa indahmu mulai sekarang, Putri Kahera Lythonsen."

Putri Kahera merapatkan bibirnya. Air matanya sudah bukan lagi berwarna bening, melainkan merah da*rah.

"Tidak! Jangan!!!"

Anabelle menarik masing-masing bibir putri Kahera, sehingga memberikan sedikit Kerobekan di sisinya. Setelah nya ia memasukkan kelabang dan cacing beracun ke dalam mulut wanita itu.

Putri Kahera dapat merasakan hewan-hewan itu bergerak. Yang berarti hewan-hewan itu masih hidup.

Dada wanita itu naik turun. Air mata dar*ah terus mengucur. Ia dapat melihat kepuasan di mata wanita bercadar di depan nya.

"Kau jal4ng! Kau pasti pecundang itu kan? Dasar pecundang, samp4h!"

'plak'

Anabelle menampar wajah putri kahera. Kemudian membuka cadarnya, memperlihatkan wajah cantiknya dengan senyum licik.

"Benar, ini aku kakak. Bagaimana? Apa kau suka cemilan yang selalu kau berikan untuk ku? Sayangnya, cemilan kali ini akan membvnvhmu secara perlahan."

Anabelle mencekram dagu putri Kahera. "Namun, jangan mati terlalu cepat kakak. Aku masih ingin bermain dokter dan pasien dengan mu."

Putri Kahera meludah ke arah Anabelle. "Kau bi*tc! Aku akan pastikan kau mati Anabelle! Kaisar tidak akan membiarkan kau lolos!" Teriaknya.

Sekali lagi Anabelle menampar wajah putri kahera. Senyum di bibirnya datar, sedatar ekspresi nya.

"Aku tidak sebod0h itu Kahera. Dan satu, apakah kaisar akan percaya dengan ucapan mu?"

Putri Kahera bungkam. Apakah kaisar akan percaya dengan ucapan nya? Cih, itu pasti. Kaisar pasti akan membvnvh samp4h itu.

"Bukankah ini hewan roh mu? Dia mati untukmu. Alangkah baiknya dia terkubur di dalam tubvhmu."

Anabelle memotong burung itu menjadi beberapa bagian, kemudian memasukkan nya ke dalam mulut putri Kahera. Putri Kahera melebarkan pupil matanya, kamudian tak sadarkan diri.

"Tuan itu sangat menjijikkan." Ucap Bee melihat Tuannya masih memasukkan bangkai hewan roh putri Kahera ke dalam mulut wanita itu.

"Akhirnya aku bisa merenggangkan otot Ku. Tapi lawanku terlau lemah." Ucap Arion berubah wujud menjadi serigala biasa.

Anabelle mengelap Kedua tangan nya dengan kain.

"Dia tidak akan melepaskan mu, bagaimana rencana mu untuk itu?" Tanya Arion.

"Kemungkinan besar, tentang aku yang sudah bisa berkultivasi akan cepat terungkap. Kita lihat besok pagi."

"Ini adalah awal perjalanan balas dendam. Itu bukan seberapa untuk Kahera, ke depan nya aku akan menyiks4nya lebih menyakitkan. Sehingga ia memilih untuk di bvnvh."

Anabelle kembali memakai cadar nya. "Kita pergi ke hutan larangan, Li mungkin sudah menunggu."

...***...

Anabelle menyelinap keluar istana menunju hutan larangan. Tapi, langkahnya terhenti melihat beberapa pria bercadar dengan pakaian serba hitam tengah membvnvh.

"Sudah aku katakan, aku tidak pernah pergi ke hutan larangan. Aku juga tidak tahu tentang ginseng merah!" Seseorang berteriak tak jauh dari tempat pembvnvhan itu.

Anabelle pergi mendekat. Mata auranya terbuka, ia melihat aura hitam kemerahan yang kental pada setiap pria bercadar.

"Cih, bvnvh saja!" Salah seorang pria bertopeng menarik pedangnya dan meneb4s kepala wanita bercadar itu.

Kepala itu menggelinding ke tempat Anabelle berada. Anabelle melebarkan pupil matanya.

"Orang-orang ini mencariku ...." Gumamnya.

"Hey, berhenti di sana!" Mereka kembali menghentikan seseorang bercadar. Sebelum pedang itu kembali menghvnvs, Anabelle melesat dan menendang pedang itu.

"Aku yang kalian cari." Ucap Anabelle dingin.

Para pria berpakaian serba hitam itu berkumpul dan menatap berkilat Anabelle.

"Akhir nya kami menemukan mu, j4lang. Malam ini kami akan membvnvh mu!" Ucap Jeremy sembari mengangkat tangan nya memberi perintah menyerang.

Anak buah Jeremy segera menyerang Anabelle secara bersamaan.

Annabelle mengeluarkan pedang yang tempo hari di beri Li, dengan cepat membalas serangan mereka. Arion juga muncul dan membantu Anabelle.

"Sebelum nya dia hanyalah wanita tanpa kultivasi, tidak di sangka sekarang dia bisa berkultivasi dan memiliki hewan roh suci tingkat 9." Gumam Jeremy dari kejauhan.

"Padahal tingkah kultivasi nya baru di tahap Bumi 3, tapi kekuatan nya sangat kuat." Gumam di antara mereka.

"Bod0h, mereka percaya dengan aura kultivasi yang aku samarkan untuk tuan Anabelle." Ucap Bee.

Annabelle mengeluarkan jarum beracun nya dan melempar ke arah para pria bercadar.

"Hati-hati dengan jarumnya!" Peringat Jeremy, tapi kalau cepat dengan jarum Anabelle yang sudah menusuk anak buahnya.

"Aku tidak bisa bergerak!" Teriak mereka mencoba berontak.

Anabelle tersenyum tipis. "Kalian telah membvnvh nyawa tak bersalah, aku akan menggantikan langit menghukum kalian!"

Anabelle menerjang ke arah mereka. Menebaskan pedangnya. Beberapa pria jatuh tumbang setelah mendapatkan serangan Anabelle.

Anabelle mengarahkan pedang nya tepat di leher seorang pria yang terjatuh. Ketika hendak menebas leher pria itu Jeremy menendang nya, membuatnya terjatuh.

"Kau yang akan kami bvnvh!" Jeremy menyerang Anabelle dengan belati, tapi Arion segera menerkam dada pria itu. Mencakar nya kuat.

"Nona apa kau baik-baik saja? Aku akan melindungi mu." Pangeran Axelo tiba-tiba muncul dan berdiri di depan Anabelle.

"Pangeran kekaisaran Audrey." Gumam Jeremy.

"Kita pergi dari sini." Ucap Jeremy pada anak buahnya. Kemudian ia melesat pergi di susul beberapa anak buahnya.

"Jangan biarkan mereka kabur!" Teriak pangeran Axelo, beberapa pengawal nya menahan anak buah Jeremy yang terkena jarum Anabelle.

"Nona, biarkan saya membantu Anda." Pangeran Axelo memberikan tangan nya, berniat membantu Anabelle berdiri. Tapi, Anabelle memilih berdiri sendiri.

"Anda tidak perlu membantu saya, pangeran. Tapi, terima kasih." Ucap Anabelle.

"Nona, sebenarnya... Saya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Anda." Ucap pangeran Axelo.

Anabelle terkekeh. "Sayang sekali, saya tidak tertarik dengan tunangan orang lain."

Pangeran Axelo mengepalkan tangannya. "Saya tidak mencintai putri Anabelle, dia tidak pantas untuk saya."

Anabelle berbalik, bersedekap dada dengan sebelah alis terangkat menatap pangeran Axelo.

"Memangnya kau pantas untuk ku?"

Pangeran Axelo terdiam.

Anabelle berdecih. Kemudian melompat duduk di tubuh Arion yang berukuran besar dengan anak buah Jeremy.

"Aku tidak suka pria yang merendahkan wanita. Kamu bisa berdiskusi kembali dengan ku jika kamu tidak terikat dengan sesiapa yang mulia."

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

bagus akhirnya si putri kahira di buat cacat..

2024-12-15

1

Fla_cans

Fla_cans

jarumnya op

2024-01-19

0

Wanda Wanda i

Wanda Wanda i

gt dong bantai bantai bantai siapapun yang ingin menghalangi langkahmu anabele

2023-12-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!