Episode 09

"Yang Mulia, apa ada sesuatu yang Anda butuhkan?"

Anabelle mengangkat wajahnya, menatap pelayan muda di depan nya.

"Apa aku salah dengar?" Ucap Anabelle menopang dagunya.

Bagaimana ia tidak terkejut? Para pelayan selalu menind4s dan memperlakukan pemilik asli tubuh dengan buruk. Tapi sekarang? Seorang pelayan muda menundukkan kepalanya dan menanyakan apa ada sesuatu yang ia butuhkan?

"Tuan ku, pelayan itu adalah Jang Hua, pelayan baru di kediaman Anda." Jelas Bee muncul tiba-tiba.

Anabelle diam kemudian menggunakan mata aura nya. Bee telah mengajarinya bagaimana mengendalikan mata aura.

"Aura nya tidak hitam. Baiklah... Selagi dia tidak mengusik, aku tidak mengusik."

Anabelle memainkan cangkir di tangan nya. "Jang Hua? Itu namamu bukan? Apa kau tahu siapa aku dan siapa dirimu?"

Jang Hua langsung bersujud. "Tentu hamba tau, hamba adalah orang Anda, dan Anda adalah tuan saya."

"Bagus jika kau tahu posisi mu. Aku akan mandi, siapkan pakaian ku."

Anabelle bangun berdiri dan menuju kolam pemandian nya.

...

"Apa kau sudah melihat wajah kak Jessy? Itu sangat menakutkan. Wajahnya hitam dan berna*nah."

"Mengerikan. Apa yang sebenernya terjadi padanya?"

"Tidak mungkin putri Anabelle yang melakukan nya?"

"Bagaimana mungkin, seluruh kekaisaran juga tahu seberapa pecundang nya dia."

"Apa yang kalian bicarakan?"

Para pelayan itu berbalik dan segera menunduk. Jang Hua yang sedari mendengarkan para pelayan bergosip, menatap seorang pelayan wanita yang baru datang. Pelayan wanita yang jauh lebih cantik dari mereka semua.

"Pekerjaan kalian sudah selesai? Sepertinya kalian terlalu banyak beristirahat."

Para pelayan semakin menundukkan kepala mereka.

"Kembali bekerja."

"Baik." Para pelayan segera pergi. Sementara wanita itu, Rong Sua. Menatap ke arah Jang Hua yang juga tengah menatapnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Jang Hua tersentak dan buru-buru menundukkan kepalanya. "Saya pelayan baru, yang mulia putri Anabelle meminta saya menyiapkan pakaiannya. Saya permisi."

Rong Sua diam memperhatikan. "Aku harus segera melaporkan pada putri ketiga dan kedua."

...***...

Seperti malam sebelumnya. Anabelle melompat dari satu pohon ke pohon lainnya memasuki hutan. Di bawah, Arion berlari menyeimbangkan kecepatan nya.

"Anabelle, di depan sana arah jarum empat, seekor hewan roh tingkat 2 dan 5." Ucap Arion memberi tahu.

"Kau berguna juga, Arion." Ucap Anabelle.

"Jangan berisik. Kau lawan hewan tingkat 2 biar aku lawan yang satunya."

"Baiklah."

Kemudian Anabelle dan Arion sampai di tempat yang di maksud. Anabelle melawan hewan kumbang tingkat 2, dan Arion melawan hewan banteng tingkat 5.

"Tuan, tanduk benteng itu sangat berharga. Anda bisa menjualnya ke sistem." Ujar Bee.

Setelah melawan kumbang dan banteng itu, Anabelle memotong tanduk banteng dan mengambil darah mereka.

"Tinggal dua darah lagi. Kita selesaikan malam ini." Ucap Anabelle.

"Lalu bagaimana dengan kediaman mu? Orang-orang mu sangat tidak bisa di percaya." Ujar Arion berjalan menghampiri Anabelle.

Anabelle mengusap bulu Arion lembut. "Aku sudah meminta Jang Hua untuk menjaga paviliun."

Arion memejamkan mata menikmati elusan Anabelle. Bee yang melihat itu memanyunkan bibir.

"Hewan itu sebelumnya sangat sombong, tapi lihatlah sekarang."

Anabelle tersenyum tipis dari balik cadar nya. Tapi, tiba-tiba seorang pria bertopeng waktu itu muncul di hadapannya.

"Kita berjumpa lagi, Nona cantik."

Anabelle bersikap waspada dengan dua belati di masing-masing tangannya. Begitu juga Arion dengan taringnya.

"Tunggu, aku tidak ingin berkelahi. Aku hanya ingin menawarkan kerja sama pada Anda, Puri Anabelle." Pria bertopeng itu tersenyum licik dari balik topeng nya.

"Kerja sama seperti apa?" Tanya Anabelle.

"Tuan, pria ini tidak bisa di deteksi oleh sistem. Pasti bukan orang sembarangan. Sebaiknya anda berhati-hati."

"Benar. Bahkan mata aura tidak merasakan apapun."

"Ketika kamu memutuskan mencuri ginseng merah, kamu sudah masuk ke dalam masalah. Orang-orang itu bukanlah orang sembarangan, seseorang di balik ini semua pasti akan mencari mu."

"..."

"Tapi kau tenang saja. Aku akan melindungi mu, sebagai gantinya, kamu mau bekerja sama dengan ku."

Anabelle mengerutkan keningnya. "Kenapa harus aku?"

"Karena kamu membutuhkan aku. Dan aku membutuhkan kamu. Melihat dirimu menggunakan racun, sepertinya kau tahu banyak tentang racun."

"Kau ingin aku mengobati seseorang?" Tebak Anabelle.

Jin Songhyang Li menghela nafas pelan. Tepat sasaran sekali.

"Benar. Aku ingin kau mengobati seseorang. Bagaimana? Aku katakan sekali lagi, orang-orang itu pasti akan segera menemukan mu."

"Baik. Mari kita bekerjasama."

"Baguslah, kamu bisa memanggil ku, Li."

...***...

Dengan bantuan Li dan Arion, Anabelle dengan cepat mendapatkan dua darah terakhir.

"Dia cukup hebat." Gumam Anabelle memperhatikan pria bertopeng sedang membereskan hewan roh.

"Hewan roh pria itu adalah rubah, rubah adalah hewan penuh ilusi dan tipu daya. Kamu berwaspada lah." Peringat Arion.

"Aku mengerti."

"Anabelle, apa kau sudah siap?" Li berjalan menghampiri Anabelle.

"Tuan, anda masih belum memiliki tungku pembuatan pil. Sistem menjual nya, tapi harganya sangat mahal dan poin Anda tidak cukup."

Anabelle mengerutkan keningnya berpikir.

"Apa yang kau pikirkan, Anabelle?" Li menarik tangan Anabelle. "Aku sudah siapkan semua."

Anabelle terkejut melihat sebuah tungku emas di depannya. Li yang melihat tatapan terkejut Anabelle tersenyum tipis. Tidak sia-sia dia menyiapkan ini semua.

Li mengangkat tangan nya menggunakan kekuatan nya. Mencampur jadi satu semua bahan ke dalam tungku, dan kemudian mengeluarkan api untuk menyempurnakan pil.

"Luar biasa!" Teriak Bee senang. Anabelle dan Arion juga sama takjub.

Tak lama kemudian pil darah berhasil di buat dengan sempurna.

"Terima kasih." Ucap Anabelle senang melihat pil darah di depannya.

"Kamu harus bisa menjadi kuat untuk bisa membantu ku di masa depan." Ucap Li menyerahkan pil tersebut.

Anabelle memperhatikan pil tersebut. Sedikit ragu memakannya, tapi pada akhirnya dia memakannya.

"Ahhhh!!! Sakit sekali!!!" Anabelle berteriak. Membuat sistem dan hewan rohnya khawatir.

"Apa yang kau lakukan pada Anabelle?" Marah Arion.

Namun, Li tidak menjawab. Ia terus menatap lekat wajah Anabelle. Cadar wanita itu telah terlepas. Angin yang semula berhembus pelan, berubah kencang. Dedaunan terbang ke arah Anabelle, bahkan air yang tenang seakan ingin menenggelamkan Anabelle.

"Apa yang terjadi?!" Arion semakin cemas dengan keadaan sekitar.

Sementara Bee sibuk mencari tahu melalui sistem. "Kekuatan yang besar, kekuatan yang besar. Tuanku, ternyata anda seorang master kultivasi!"

...***...

"Yang Mulia pangeran, sepertinya angin malam ini tidak biasa."

"Kau benar. Aku merasakan kekuatan yang sangat besar di depan sana." Ucap pangeran Axelo.

"Bagaimana jika kita kembali, Yang Mulia?"

"Kembali? Ayo kita lihat apa yang sebenarnya terjadi."

...***...

"Dasar bod0h! Apa kau tidak bisa membedakan ginseng dan boneka?" Seorang pria berjubah hitam melempar kotak berisi boneka bentuk ginseng, lengkap dengan mata dan mulut.

Jeremy menundukkan kepalanya. "Maaf, Tuan, saya-"

Pria itu mengangkat tangan nya, seketika tubuh Jeremy terangkat.

"Apa kau tahu seberapa mahal dan berharga nya ginseng itu? Kau jangan lupa Jeremy, barang bulan lalu dan yang sebelumnya kau juga gagal mengirimkan nya!" Teriak pria itu lantang. Kemudian melempar tubuh Jeremy ke dinding.

"Kali ini apa yang terjadi? Pria bertopeng itu lagi?"

"Tidak, Tuanku. Kali ini bukan hanya pencuri bertopeng Li, tapi ada seorang wanita bercadar, meski tidak memiliki kultivasi, tapi dia ahli racun."

Masih teringat jelas seberapa kaku dan hitam wajahnya setelah kabur dari pria bertopeng kala wanita yang menusuk nya dengan jarum beracun mengeluarkan debu biru.

Pria berjubah kembali duduk di kursinya. "Cari tahu wanita itu dan bvnvh dia. Bunvh juga pria bertopeng itu."

"Baik, Tuan."

"Satu lagi. Sebarkan informasi jika akademi Long Hua tahun ini akan menampung lebih banyak murid daripada tahun kemarin."

"Ya, Tuan."

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

wou..anabelle berhasil ini membuka segelnya...

2024-12-15

0

Xavier

Xavier

semangat thor di tunggu kelanjutannya

2023-11-19

2

Hikmah Cahya X

Hikmah Cahya X

Ayoo donk up...
jangan lama2 ..
tetap semangat yahhh

2023-11-18

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!