Kamar tuan sedingin es

"Ini kamarku kau bisa tempati, aku akan tidur dikamar Sean"

Belum sempat Brielle menjawab tapi dia sudah ditinggalkan. Terpaksa Brielle masuk kedalam, aroma kamar itu sangat kuat seperti wangi pria tampan pikir Brielle, aroma maskulin.

"Astaga apa ku gila brie berpikir seperti itu" Brielle memukuli kepalanya pelan untuk segera sadar dari pikiran anehnya.

"Hm' Ah aku sebenarnya sangat lelah sekarang"

"Tapi pakaian ku basah mana bisa tidur seperti ini"

Tiba-tiba pintu kamar dibuka membuat Brielle kaget dan sempat membulatkan mulutnya karena mario masuk kedalam dengan tubuh atasnya yang sudah tidak memakai pakaian. Pria itu berjalan cuek menuju lemari dan mengambil beberapa pakaian disana.

"Ini kaos ku! aku tidak punya pakaian wanita disini, pakai saja itu dan kunci kamar mu dari dalam kalau kau takut" Ucap Mario yang langsung berlalu keluar kamar

"Astaga aku sampai kesulitan bernapas karena pria ini, bagaimana bisa dia tiba-tiba masuk seperti itu"

Brielle segera mengunci pintu kamar dan memungut kaos Mario diatas kasur dan segera mengganti pakaian di dalam Kamar mandi.

Setelah mencuci muka dan berganti pakaian dia segera berbaring di tempat tidur.

"Ah lelahnya hari ini! Sudah brie jangan memikirkan apapun, lebih baik tidur saja dan besok segera berterima kasih lalu pulang kerumah"

Beberapa saat kemudian, Sean masuk kedalam apartemen Mario dan membuka pintu kamarnya kaget! Karena pria itu sedang berbaring dan bermain ponsel di tempat tidurnya.

"Apa aku salah kamar tuan?"

"Tidak!"

"Lalu kenapa kau disini, seingatku tadi waktu kau membawa nona Brielle, kau tidak sedang bertarung dan kepalamu tidak terluka"

Mario bangun dan duduk ditempat tidur "Dia ada di kamarku"

"Hah?"

"Dia takut pulang kerumah karena akan ketahuan kalau habis dari night club"

"Ya terus kenapa kau membawa nona Brielle ke sini? Maksudku kenapa kau membawa ke apartemen mu?"

"Lalu apa akan aku biarkan dia menginap sendirian di hotel?"

"Kan bisa kau temani tuan?!" Mario melotot

"Hahaha aku bercanda! Kau seperti akan menerkam ku seketika"

"Apa nona Brielle bercerita tadi? membahas tentang pria tadi"

"Tidak, dia hanya diam mungkin banyak pikiran"

"Hm' Dari pembicaraan mereka tadi sepertinya dia adalah kekasih atau mungkin mantan nona Brielle"

Mario menatap Sean "Itu urusannya, sejak kapan kau menggilai urusan orang Sean"

"Bukan begitu tuan, karena tempat duduk kami berdekatan tadi makanya aku bisa sedikit mendengar obrolan mereka"

"Hm' Iya sudah jangan membahasnya aku mau istirahat" Mario membaringkan tubuhnya

"Lalu aku mau tidur dimana tuan"

Mario menggeser tubuhnya sehingga berada di tengah-tengah kasur dan merentangkan kedua tangan dan kaki selebar mungkin.

"Kau bisa tidur di sofa atau di hotel, terserah! Senyaman mu saja Sean"

Ingin sekali Sean berkata kasar tapi mengingat ini adalah bosnya, jadilah dia segera keluar dan menutup pintu. Sean yang malang dirinya harus tidur di sofa malam ini.

"Kalau nyonya tau tuan Sean membawa nona Brielle ke apartemen ini, Besok mungkin akan diadakan pernikahan yang kedua kalinya"

"Apa mereka sadar, kalau pernah hampir menikah tapi gagal"

"Astaga suasana apa ini"

...****************...

Esok hari

Brielle sudah bangun dan bahkan sudah selesai mandi. Dia membuka pintu kamar dan hendak mengambil minum didapur. Dilihatnya disofa ada seorang pria yang sedang duduk meminum kopi.

Brielle bertanya didalam hati entah siapa itu tapi dia tidak mempedulikan dan terus saja ke dapur untuk minum.

Tiba-tiba dia mendengar ada suara kaki melangkah di belakangnya, ternyata pria itu juga menuju dapur, baru saja Brielle akan mengisi air di gelas tapi pria itu segera membuka suara.

Sarapanmu ada di meja nona, tadi sudah saya siapkan. Brielle menoleh, benar saja dimeja makan ada nasi goreng dan lauk pauk serta segelas susu.

"Perkenalkan nona, saya Sean asisten tuan muda Mario. Saya tinggal disini bersm dengan tuan di kamar itu" Ucapnya menunjuk kamar didepan kamar yang ditempati brielle semalam

"Oh Halo, aku Brielle"

Sean menarik kursi untuk Brielle "Silahkan nona"

"Terima kasih Sean" Sean membalas dengan tersenyum

"Kau yang masak semua ini?"

"Iya tentu, aku terbiasa membuatkan tuan muda sarapan"

"Wah kau hebat, Mm ini enak rupanya kau bisa memasak" Puji Brielle saat mencoba nasi goreng buatan Sean

"Asisten ku tidak pandai memasak, justru aku yang membuatkan makanan karena aku senang memasak"

"Benarkah nona?"

"Hm' dimana Mario"

"Tuan muda sedang bersiap dikamarnya dia baru saja pulang dari melakukan lari pagi" Jawab Sean dengan disambut anggukan oleh Brielle

Sean memperhatikan Brielle yang sedang menikmati sarapannya tiba-tiba Mario ikut bergabung dengan berdehem.

"EKHeeemmm" Sean kaget entah sejak kapan bosnya ini datang dan bahkan sudah duduk di kursi meja makan

"Mario tadi selesai mandi aku mengambil dan memakai salah satu kaos mu, maaf karena tidak meminta izin"

"Tidak apa, setelah sarapan nanti Sean akan mengantar mu pulang"

Mereka semua makan dengan tenang tidak ada lagi yang melakukan obrolan, hanya ada suara alat makan yang saling bersahutan.

Tiba-tiba suara tombol pintu apartemen berbunyi, ada yang menekannya dari luar.

Klik

Pintu berhasil terbuka, tidak lama kemudian ada seorang gadis yang masuk kedalam dapur, dia membawa beberapa paper bag kecil.

"Sayang, ini aku bawa sarapan untukmu, dan ada juga untuk Sean, Eh apa kau sedang sarapan? Ya padahal aku membawa bany..." Ucapannya terhenti saat melihat Brielle duduk dimeja makan

"Siapa dia"

Semua orang diam, dan terus menikmati makanannya termasuk Brielle yang hanya melirik sekilas saja lalu tetap fokus dengan sarapannya.

"Kenapa datang pagi-pagi sekali"

"Aku sedang dari gym tadi dan kebetulan lewat dekat apartemen mu, jadi sekalian saja singgah dan membawa sarapan"

Brielle selesai dengan makanannya dia berdiri dan membawa segelas susu menuju sofa.

"Sayang, siapa dia? Kau membawa seorang gadis ke apartemen mu?"

"Dia Brielle, Cucu dari rekan Bisnisku, semalam menginap disini karena sesuatu hal"

"Apa? Menginap?"

"Apa dia miskin dan tidak punya rumah? Dan astaga dia menginap bersama denganmu? Semalaman"

Sean juga selesai makan, dia segera pergi dari meja makan tidak ingin ikut campur dengan pertengkaran kekasih ini, sekilas Sean melirik kekasih Mario dan berkata didalam hati "Miskin apanya, Bahkan dia bisa membeli semua kamar di apartemen ini jikalau ingin"

"Aku sudah bilang kalau ada sesuatu hal makanya terpaksa kubawa kesini, dia tidur dikamarku dan aku tidur di kamar Sean, sudah jangan berisik, aku sedang sarapan"

Wanita itu diam setelah mendapat penjelasan dari Mario, tapi didalam hati dia tidak suka dengan kehadiran Brielle apalagi fakta bahwa dia menginap di rumah kekasihnya dan bahkan tidur dikamar pria itu.

"Sean apa dia kekasih Mario?" Brielle sedikit berbisik kepada Sean yang duduk disebelahnya

"Iya nona dia kekasih tuan Mario"

"Dia berisik sekali dan sedikit norak"

"Hahaha kau benar"

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

ide bagus🤣🤣🤣

2023-11-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!