MEMPELAI KABUR KINI KEMBALI
Gadis cantik dengan surai panjang berwarna cokelat. Berdiri di balkon kamar hotel lalu berteriak dengan keras. Sangat kesal! Kekesalannya membuat kepala terasa ingin pecah hingga mendorongnya berteriak sebanyak tiga kali.
Brielle Annelys dan Mario Wardhana akan melangsungkan ijab kabul malam ini dilanjut dengan resepsi esok hari. "Tega sekali kakek menjodohkan ku dengan orang asing yang tidak aku kenal"
"Bagaimana dengan mimpiku?"
"Aku bahkan baru menyelesaikan wisuda Minggu kemarin"
"Inikah maksud kakek? Bahwa tidak perlu khawatir dengan perusahaan. Aku bebas memilih jurusan diluar bisnis. Karena 4 tahun itu adalah kebebasan terakhir ku?"
Brielle yang malang. Hanya bisa meluapkan amarah seorang diri.
Tuan Henry Adiwarna sangat kejam dan tegas, satu fakta yang membuat Brielle hanya bisa terdiam tidak berani berbicara satu kata pun saat mendapat titah mengerikkan dari kakeknya.
Beruntung memiliki otak cerdas. Saat di lobi brielle seketika mendapat ide untuk menyelipkan kartu ATM pada seorang pelayan pria. "Awasi aku cari tahu dimana kamarku, cari peluang untuk masuk ke dalam dan beri aku pertolongan! Aku ingin kabur dari sana. Maka akan kuberikan pin kartu ini yang akan menjadi milikmu"
Esok harinya Brielle masuk kedalam kamar kemudian keluar kembali ke balkon dan kegiatan itu berulang selama enam kali karena merasa cemas. Apakah pelayanan itu akan datang? Bagaimana jika tidak?
Aaaaakhhhh! Rasanya dia ingin melompat saja dari lantai 23 ini. Tapi saat mengintip ke bawah melalui balkon sepertinya itu ide yang buruk. Alih-alih lolos kabur dari pernikahan Justru yang akan terjadi adalah mempelai pria ditinggal mati calon mempelai wanita, yang jasadnya ditemukan tergeletak di aspal dengan organ yang sudah keluar dari tempatnya.
Sial! Brielle kehabisan akal. Tidak ada rencana cadangan yang ada hanya rencana spontan yang belum tentu berhasil, atau bahkan pelayan itu bisa saja memberitahu kakek mengenai rencananya lalu mendapatkan imbalan besar.
Brielle berusaha mengatur napas, karena gugup dan khawatir kakinya gemetaran bahkan perut rasanya mual. Keringat mulai bercucuran dikening. Tidak tahu harus bagaimana lagi apa mungkin sudah takdirnya untuk menikah hari ini, apa pria yang Brielle belum pernah melihat bagaimana penampilan fisik dan karakternya adalah jodoh hidupnya? Ah! Tidak! Tidak boleh menyerah!
Brielle berusaha menguatkan diri. Dengan memejamkan mata dia berdoa kepada Tuhan.
"Berikan aku kesempatan untuk bisa kabur dari sini tuhan, aku berjanji tidak akan menyia-nyiakan hidup ini, aku akan dengan serius mengejar mimpi dan memperbaiki diri"
Saat membuka mata ada suara dari dalam kamar. Suara ketukan pintu.
Brielle melangkah masuk kedalam kamar dan ternyata benar.
"Nona muda! Pelayan membawakan makan siang!" Seorang penjaga diluar pintu memberi tahu yang kemudian disusul dengan tiga orang pelayan membawa satu Troly makanan. dua pelayan wanita dan satu pelayan pria
"Dia pelayan yang kemarin " gumam Brielle
setelah pintu ditutup, pelayan pria dan pelayan wanita bergerak cepat mereka dengan lihai meletakkan semua makanan di meja.
"Nona! Aku pelayan yang kemarin kau berikan kartu ini. aku tahu kau keluarga terpandang dan terhormat! Aku dan teman-temanku siap membantu nona untuk kabur dari sini!" bisik pelayan pria sembari mengangkat taplak penutup Troly makanan, seperti menyuruh Brielle masuk kedalam.
"Terima kasih tuhan" Batin brielle
"Baiklah, Ayo" Seperti langsung mengerti Brielle kemudian masuk kedalam Troly, dengan segera pelayan mendorong Troly. Saat sedang meletakkan makanan diatas meja tadi, pelayan wanita yang lain segera menyalakan air pada keran.
Pelayan wanita mengetuk pintu lalu pintu segera dibuka dari luar oleh penjaga.
"Makanan telah kami letakkan dimeja. Nona ingin mandi terlebih dahulu katanya" pelayan pria berkata pada penjaga di pintu yang untungnya disambut anggukan.
Troly berhasil didorong keluar dari kamar hotel. Jantung Brielle rasanya akan copot saat melewati penjaga.
"Tunggu!" oh tidak ada apa lagi ini, apa aku ketahuan? Apa dia curiga? Brielle bertanya-tanya didalam hati sambil menahan napas.
"Apa Kau bisa membawakan ku segelas air setelah membawa Troly?" ternyata pengawal ingin minum
"Iya baik akan segera kami bawakan"
Aman. Mereka lolos. Troly berhasil didorong dan bahkan sudah masuk ke dalam lift. Pelayan menekan tombol menuju basement. Setelah beberapa saat pintu lift terbuka, syukurlah mereka sudah sampai tanpa ketahuan.
Ketika Brielle keluar dari Troly, ada dua motor menunggu disana. Bersama ketiga pelayan, Brielle berhasil kabur. Rencana yang rapih bahkan pelayan wanita sangat hebat karena bisa mengendarai motor pikir Brielle.
Brielle minta diturunkan disalah satu apartemen kawasan elite jakarta. "Terima Kasih kalian sangat hebat. Aku tidak punya banyak waktu, akan segera kulanjutkan rencana ini, kita berpisah disini"
"Jangan pernah berpikir untuk kembali bekerja di hotel "
" Di ATM itu ada uang 10M! Sebagai ucapan terima kasih ku kalian bisa berbagi dan urusan kita selesai disini sembunyikan identitas kalian "
" Pin-nya 010167 " Para pelayan mengangguk, Brielle tersenyum dan berbalik badan pergi melangkah masuk ke dalam apartemen. mereka berpisah disana.
Setelah sampai di lantai 11 Brielle bergegas masuk kedalam salah satu unit apartemen. Ini adalah rumah brielle selama 2 tahun terakhir berkuliah. Kakek memberinya izin setelah mengatakan ingin fokus menyelesaikan tugas akhir kuliah.
Brielle membuka satu tas jinjing, mengambil passport dan 1 buku tabungan rahasia yang tidak diketahui siapapun termasuk keluarganya.
Segera dia berganti pakaian menggunakan celana training, jaket hitam oversize dan topi.
Brielle segera meninggalkan apartemen dengan selembar tiket menuju keluar negeri. Ketika mendengar perihal pernikahannya dia memberanikan diri memesan tiket dihari yang sama dengan tanggal pernikahannya. Untuk berjaga-jaga kalau saja ada sedikit peluang untuk bisa menyelamatkan diri.
Setelah kakek mengetahui ini semua. Sangat mudah untuk melacak keberadaan brielle dengan menggunakan kekuasaan dan koneksi. Sudah Brielle pertimbangkan, Dia akan menggunakan identitas orang lain disana. Dia sudah menghubungi seorang yang ahli dengan itu.
Ada sedikit rasa cemas. Bagaimana kah kehidupannya nanti di negeri orang dalam keadaan benar-benar sendiri tanpa ada satu pun keluarga.
Apa dia masih akan bisa mengejar mimpinya? Dan bagaimana kehidupan keluarga setelah semua kekacauan yang brielle buat.
Lagi-lagi dia pasrahkan semua kepada tuhan bagaimana hidpnya semoga selalu ada jalan dan kemudahan disetiap langkah yang diambil.
Brielle selalu yakin, dengan berdoa bersungguh-sungguh dan yakin akan dikabulkan maka pasti akan terkabul. Jika sudah datang dan memohon kepada tuhan tidak mungkin tuhan mengabaikan hambanya.
"Tuhan tolong lindungi aku dan Semoga kakek selalu sehat"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments