Calista

Saat Brielle sedang makan di suatu restoran, tidak sengaja dia mendengarkan orang disebelah mejanya yang sepertinya baru saja tiba. Sedikit jelas terdengar saat mereka mengobrol saat setelah memesan makanan, mereka seperti mencampur bahasa inggris dengan bahasa Indonesia.

Ada 4 orang gadis disana. Brielle memperhatikan ada seorang gadis diantara mereka yang terlihat di acuhkan hingga dua orang gadis bersama gadis yang menarik perhatian Brielle permisi ke toilet.

"Kenapa kau berbohong, aku tidak pernah mengatakan kalau akan mentraktir hari ini"

"Kau ini pelit sekali, sesekali mentraktir teman itu tidak apa"

"Tapi mereka teman mu bukan temanku. Tadi kau mengajak makan siang kupikir hanya kita berdua ternyata ada mereka juga"

"Iya tapi kau kan sudah kukenalkan, jadi mereka juga teman-teman mu sekarang"

"Karena pergi terburu-buru aku hanya membawa beberapa uang cash di dompetku tidak mungkin saat ini mentraktir kalian semua"

"Halah kau ini sombong sekali, sama teman sendiri perhitungan. Sudah tidak usah banyak omong" gadis jahat yang mendominasi obrolan seperti seorang pembully bayaran itu segera menarik paksa gadis polos dan mengurungnya dikmar mandi.

"Dasar cegil miskin" gumam Brielle saat bersembunyi dibalik pintu toilet mengawasi tempat kejadian bully-membully

"Tolong jangan dikunci, jangan tinggalkan aku disini! Hey tolong dibuka"

"Cuih! Dasar kau sudah bodoh dan menyusahkan pelit lagi" gadis gila yang Brielle anugerahi panggilan cegil miskin itu meludahi pintu toilet dan meninggalkan temannya yang dengan tega dikurung disana.

Segera Brielle masuk kedalam toilet dan menolong si gadis polos. "Ayo keluar"

Dengan menangis tersedu-sedu gadis tersebut terdiam sejenak melihat ada wanita cantik yang entah muncul dari mana datang menolong membukakan bilik toilet. Segera dia memeluk wanita tersebut dan berkata

"Kakak cantik terima kasih! Huhuhu, apa kau orang Indonesia? Aku takut sekali tadi aku pikir akan terkurung lama disini"

"Hm, tenangkan dulu dirimu jangan keluar dengan keadaan seperti ini''

Gadis itu melepaskan pelukannya "Baiklah kak aku juga tidak ingin dikasihani oleh mereka"

Brielle berjalan menuju wastafel untuk mencuci tangan.

"Apa kakak sedang berlibur disini?"

"Tidak! Aku menetap disini"

"Wah! Sudah kuduga. Kau sangat cantik kak. Aku tidak berpikir kalau kau orang Indonesia andai kau tidak berbicara tadi"

"Kau sendiri sedang berlibur atau sekolah?"

"Oh aku sedang ikut camp bahasa inggris bersama rombongan teman SMA ku, yang tadi salah satunya. Dia teman satu angkatan ku bersama teman kelasnya"

"Jadi kau masih sekolah? SMA?" Brielle pikir gadis ini adalah mahasiswi

"Benar kak! Aku kelas 2 SMA"

"Ohiya namaku Calista kak"

"Hah? CALISTA? Membaca menulis bercerita?" Brielle terheran bagaimana orang bisa diberi nama seperti itu

"Astaga baru kali ini ada yang mengatakan itu, Calista kak bukan calistung! Lagian yang benar itu Membaca, menulis dan berhitung! Kalau Kaka siapa namanya"

''Brianna! Panggil Anna" Bohong. Brielle sedang memperkenalkan diri dengan identitas palsunya

"Kak Anna? Kakak cantik dengan nama yang cantik" Calista memuji tidak tahu saja dia kalau yang dia puji adalah nama palsu brielle

Brielle hanya membalas pujian dengan tersenyum "Oke Calista Senang bertemu dengan mu, ayo kita keluar apa kau tidak lapar?"

"Eh, ohiya ayo kak! Ayo"

Saat mereka keluar, ternyata si cegil miskin dan komplotannya sudah tidak ada di meja yang tadi, Calista ditinggalkan sendiri tega sekali anak-anak gila itu.

"Sudah tidak apa ayo duduk disini temani aku makan"

Siang itu mereka menghabiskan waktu dengan makan siang bersama den bercerita banyak hal.

"Hahaha jadi kak Brielle punya adik?"

"Iya namanya Teo. Tidak empati orangnya"

"Hahaha ada-ada saja kakak ini"

"Ingat ya calistung, jangan mau di tindas harus berani unjuk nyali! Kalau lemah sedikit kita bisa lengah" Brielle mewanti-wanti

"Iya kak iya! Dicatat ini di otak. Terima kasih ya kakak Anna"

"Oke sayang"

Hari itu mereka akhiri dengan bertukar nomor ponsel, dan Brielle berjanji akan menemui Calista nanti di bandara untuk bertemu terakhir kalinya karena tiga hari kemudian program camp-nya sudah akan berakhir. Lebih tepatnya Brielle dipaksa oleh Calista.

🐶🐶🐶

"Jadi kenapa kau menolong Calista?"

"Pertanyaan apa itu, Ya karena dia membutuhkan pertolongan!" Ujar Brielle kesal dengan pertanyaan yang diajukan Teo yang sedang duduk di kursi penumpang karena kali ini brielle yang menyetir"

Saat ini mereka berada di Basement, Brielle tadi dijemput oleh Teo dan karena sudah lama tidak menyetir dia kemudian berkeras menggantikan Teo.

"Sejauh aku mengenal mu kak, kau itu sangat acuh dengan orang disekitar mu"

"Kecuali dia orang terdekat, diluar itu pasti akan kau abaikan apalagi menolong? Hei kucing yang jatuh diselokan saja kau tertawakan" Teo ini benar-benar tidak punya kontrol dengan mulutnya, untung saja Brielle sedang dalam mood yang baik.

"Kalau kau yang ada disana pasti akan melakukan hal yang sama"

"Untuk apa aku ke toilet wanita. Ya baiklah kalau kau peduli sebagai sesama perempuan tapi kenapa menggunakan bahasa Indonesia? Biasanya kau selalu menggunakan bahasa inggris untuk menutupi identitas"

"Entahlah aku juga tidak sadar melakukannya"

"Apa kau beritahu nama aslimu"

"Tentu tidak"

"Hm baguslah, tidak lucu jika karena itu berakhir kau ditemukan dan ditarik paksa untuk kembali"

"Jangan sampai itu terjadi!" Tegas Brielle

"Lain kali hati-hati kak brie"

"Mm iya! Kemarin saat menolong Calista aku seperti melihat diriku di masa lalu"

"Apa kau korban bully kak brie?"

"Bukan, pernah hanya karena iri beberapa siswi di kelasku dengan saja menumpahkan minuman di sepatu baru ku. Jadi kukurung saja mereka semua di toilet"

Teo membuka mulutnya lebar "Sudah kuduga! Kau memang seorang predator"

"Berani sekali anak-anak miskin itu merusak sepatu edisi terbatas ku"

"Jadi kemudian kau dihukum oleh guru?"

"Mana berani sekolah menghukum cucu donatur terbesar sekolah!"

"Hell" Teo mengumpat dan bertepuk tangan ria, Tidak habis pikir dengan kelakuan bosnya yang ternyata sudah Badass dari sejak muda

Masih Teo ingat dulu pernah saat mereka pergi berbelanja bersama, ada ibu-ibu bule yang mengumpat bahkan menghina Teo hanya karena anak itu tidak sengaja menyenggol dan membuat tas mahalnya jatuh. Entah muncul dari mana tiba-tiba Brielle datang menyiram kepala ibu pemilik tas dengan air botol ditangannya.

Brielle adalah tipe yang sangat acuh dengan keadaan disekitar tapi jika itu menyangkut orang terdekatnya dia bisa berubah menjadi sangat mengetikkan.

Teo merengis saat mengingat hal itu, bosnya ini memang seperti diluar lapisan ozon kelakuannya.

Lihatlah di samping kemudi dia bahkan membeli sebuket bunga hanya karena hatinya sedang senang. Wanita aneh!

🚀🚀🚀🚀

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

apakah calista adiknya mario atau sean ya semoga aja takdir segera mempertemukan mereka kembali, karena jodoh ada ditangan author😁

2023-11-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!