Palsu

Beberapa hari ini Brielle dibuat pusing oleh seorang penulis asal indonesia yang membuat tulisan mengandung banyak kesamaan dengan karya Brielle berjudul "Pallete".

Buku novel berjudul "Pallete" merupakan salah satu dari karya Brielle yang bergenre romance komedi. Buku tersebut bercerita tentang perjalanan seorang wanita yang diusia tiga puluh tahunnya menjadi tuna wisma, tidak memiliki pekerjaan, rumah atau keahlian yang dapat menopang hidupnya.

Berdasarkan hal itu dengan perasaan hampa dan hampir menyerah diambilnya sebuah tali untuk berniat menggantung diri. Tetapi saat baru saja mengalungkan leher dengan tali yang telah diikat pada lampu gantung besar pada langit-langit rumah kosong yang dimasuki secara sembunyi-sembunyi, tidak sengaja dia melihat seekor kecoa dengan kondisi tubuh terbalik.

Kecoa itu berusaha sekuat tenaga dengan mengandalkan dirinya untuk membalikkan badan, terlihat susah dan membutuhkan waktu lama tetapi usahanya berhasil. Bagai disambar petir si wanita seperti tersadar untuk tidak seharusnya mengakhiri hidup.

Bahkan serangga yang dianggap kotor dan menjijikkan dan dijauhi banyak orang pun bisa mengandalkan satu-satunya harta yang dipunya yaitu semangat untuk membalikkan keadaan. Lalu kenapa manusia cepat sekali menyerah.

Wanita itu melepas kepalanya dari tali gantung dan memutuskan untuk bertahan hidup.

Memulai kembali kisah hidupnya bermodalkan semangat hidup dan kesehatan yang telah tuhan anugerahkan. Hingga dengan perjalanan panjang berhasil menjadi seorang pengusaha di bidang properti.

Awalnya saat membaca komentar fans pada akun sosmednya, Brielle masih bisa berpikir positif walaupun sudah dipenuhi amarah. Tetapi dia harus mencari bukti sebelum menyimpulkan.

Hingga ketika buku yang dipesan melalui jasa titip telah sampai, segera dia baca kemudian selesaikan dalam waktu tiga hari.

Beberapa alur yang dirasa memiliki potensi plagiat karyanya Brielle tandai dengan stabilo. Setelah buku itu selesai dibaca Brielle sangat yakin kalau buku ini terkait plagiarisme.

Apa Brielle ingin menuntut? Jawabannya tidak!.

Hasil karya seorang penipu akan selalu menjadi duplikat, tidak akan bisa menjadi original.

Para penggemar juga banyak memberikan komentar mendukung dan meyakini kalau Brielle adalah penulis asli dari karya tersebut, Apalagi fakta bahwa dirinya lebih dulu terjun di dunia novelis.

Tapi Brielle penasaran seperti apa rupa dari peniru karyanya. Dia penasaran bagaimana wujud dari si palsu.

Kenapa bukunya bisa lulus hak cipta? Itu karena tidak ada kalimat atau dialog dalam buku tersebut yang sama persis dengan buku "Pallete" karena yang di tiru adalah alur cerita.

"Kak brie kau lama sekali bersiap, lihatlah sudah satu jam aku disini bahkan kopiku sudah dingin tapi belum juga selesai"

"Seperti inilah wanita Teo kau harus bersabar sekalian latihan untuk menjadi suami yang baik nantinya"

"Tidak akan kucari yang seperti mu kak"

"Oh hoh! Tidak boleh begitu. Aku akan mencarikan mu jodoh yang mirip seperti diriku. Kaya, cantik dan cerdas"

"Kalau wanita seperti dirimu kak brie, aku mundur. Satu saja aku sudah pusing sepuluh keliling apalagi ditambah satu yang bahkan sebagai teman hidup. Jangan sampai Ya Tuhan" Teo mengelus dada dengan penuh berharap dikabulkan oleh Tuhan

"Halah! kau ini. Ngomong-ngomong Teo mana yang lebih baik, gaun berwarna hitam atau merah yang harus kukenakan" Brielle mengarahkan Teo dengan lirikan matanya ke arah dua gaun yang tergeletak di kasur

"Pakai yang hitam, modelnya lebih formal. Karena pesta ini dihadiri banyak pebisnis ternama"

"Baiklah akan kupakai yang berwarna merah"

Teo hanya bisa melirik sinis Brielle yang dengan santainya berucap, sejak kapan dia mendengarkan orang. Brielle itu pembuat onar! Jika diberitahu kiri pasti pilih kanan Teo sudah hapal betul, tapi bisa-bisanya masih saja dia terkecoh tadi.

"Yeayy! Make up ku sudah selesai! Astaga wajah siapa ini apa ini wajah Brielle analys? Hah? Apa kau Brielle?" Brielle berakting didepan cermin dengan menunjuk-nunjuk pantulan dirinya disana.

Teo mulai mual melihat kelakuan kakak tidak sedarahnya ini. Sampai sekarang masih belum absen untuk tidak menaikkan kadar amarahnya.

Sudah jauh hari diingatkan tentang undangan teman kelas memasaknya masih saja dia lupa. Jika Teo tidak mengetuk pintu sore tadi untuk memberitahu bahwa mereka akan berangkat sejam lebih awal maka Brielle tidak akan ingat.

Untung saja wanita usia 26 tahun ini sering berbelanja sebanyak lima kali dalam seminggu. Sehingga tidak harus ke mall lagi untuk membeli gaun.

"Bagaimana tulisan yang sedang kau kerjakan kak Brie apa sudah hampir selesai?"

"Belum, aku bahkan tidak melanjutkan menulis selama tiga hari ini karena membaca tulisan si peniru yang di bahas penggemar di kolom komentar"

"Apa kau ingin aku mencari tahu identitas dari penulis itu"

"Tidak perlu. Suatu saat penggemar yang akan menemukan dia. Peniru hanya akan membuat plagiat bukan sebuah karya jadi Berhenti sebut dia penulis!"

"Well, Ok kau benar"

"Semoga tulisan kak brie segara selesai agar penggemar berhenti setidaknya untuk sementara membahas hal tersebut"

"Iya semoga ya Teo, tapi masih panjang prosesnya, masih harus melalui tahap editing dan revisi"

"Oh iya benar!"

Saat mereka berbincang barusan itu Brielle sedang memilih sepatu yang pas untuk gaunnya. Setelah menemukan satu yang terbaik barulah dia membawa sepatu tersebut bersama dengan gaun yang tergeletak di kasur, untuk dikenakan didalam kamar mandi.

Teo membulatkan mulutnya lebar berbentuk O. Andai ada banyak lalat dikamar itu mungkin sudah akan masuk semua kedalam mulutnya. Bagaimana tidak dirinya dibuat kaget, setelah beberapa lama didalam kamar mandi dan telah berganti pakaian Brielle keluar dengan penampilan yang sangat seksi.

"Apa kau gila kak!"

"na na na na" Brielle bersenandung dengan nada mengejek

Teo berdiri berjalan mendekat ke arah Brielle hingga kemudian berhenti dan menutup mata sambil memijat pangkal hidung. Hidungnya bertambah mancung semenjak tinggal bersama Brielle.

"Kau yakin ingin mengenakan dress ini? Setidaknya pakailah mantel untuk menutupi atasannya"

"Kalau begitu kau yang gila! Jangan merusak selera fashion perancang ya Teo. Lagian ini itu pesta apa salahnya dengan pakaianku, lihat teman-teman ku nanti. Mereka pasti lebih terbuka pakaiannya dari ku"

"Kau akan mencuri perhatian pengantin wanita di pesta, mana boleh melakukan hal itu kak"

"Boleh, apa yang boleh. Sengaja kupakai warna merah karena gaun temanku berwarna putih. Kalau kupakai warna yang sama baru tidak boleh"

"Terserah kak Brielle saja" Teo berjalan menuju pintu keluar untuk membukakan pintu

dan mempersilahkan Brielle seperti pria gentle

"Hm' ayo berpesta Anna!"

Dengan senyum dibuat seindah mungkin, Brielle melangkahkan kaki jenjangnya dengan cantik. Seolah mendukung suasana, belahan panjang bagian bawah gaun itu ikut berayun dan mengekspos paha hingga betis Brielle.

Ketika melewati Teo dengan sengaja dia kibaskan rambut panjangnya yang membuat aroma parfum menyeruak hingga ke rongga hidung.

Teo rasanya mau koma saja selama 24 jam kalau begini. Tidak habis pikir dengan Brielle yang lagi-lagi berbuat ulah. Pasti akan banyak mata pria nakal' yang memandang bosnya disana.

Terpopuler

Comments

Kyo Miyamizu

Kyo Miyamizu

Malah lupa ngelunch, sepenuhnya terkagum pada cerita ini🤩

2023-11-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!