Apa mungkin?

Brielle dan Teo telah sampai di salah satu Ballroom hotel, Begitu masuk mereka disambut bunga-bunga indah. Langit-langit dihias sehingga menjadi seperti malam dengan bintang-bintang indah.

Takjub dengan dekorasi itu membuat Brielle tersenyum begitu manis, dengan tangan merangkul pada lengan Teo, dia tarik lengan itu semakin dekat pada dirinya lalu kemudian berbisik "Ini sangat indah aku seperti mendapat inspirasi"

"Apa inspirasi untuk pernikahan si Jasmine?"

"Astaga kau ini" Brielle tertawa tertahan sambil mencubit lengan Teo "Kenapa kau selalu membahas Jasmine, dia bahkan bukan pemeran utama dari tulisanku"

Tampan dan cantik. Brielle dan Teo seperti sepasang kekasih yang terlihat sangat romantis, mereka mampu menarik perhatian banyak tamu sejak berjalan masuk tadi.

"oh lihat temanku dia tampak cantik disana, suaminya juga tampan, ayo kita memberi selamat"

Teo hanya bisa tersenyum saja membalas sapaan teman Brielle saat diperkenalkan sebagai adiknya. Setelah cipika-cipiki, berpelukan dan berfoto ria. Dia hanya menurut saja saat diseret menuju meja tamu.

"Teo ayo foto aku sambil duduk meminum ini" Brielle mengambil segelas Champagne dimeja.

"Itu pahanya ditutup sedikit kak Brie"

Bukannya mendengar Brielle bahkan dengan sengaja menyibakkan belahan pada gaunnya. Teo hanya bisa menghela napas frustasi. Kapan Brielle akan menjadi penurut.

"Mana coba lihat"

"Hm' bagus aku juga mau berfoto disana nanti" Ucap Brielle menunjuk bunga-bunga didepan sana

"Untuk apa berfoto banyak tetapi yang di posting wajahmu tidak terlihat jelas kak brie. Entah kau menunduk, wajah menutup mulut dan bertoleh kesamping, atau bahkan berpose menghadap belakang"

"Iya untuk aku kenang! Biar saja seperti itu, cukup aku saja yang mengetahui kalau foto itu adalah diriku"

Ya. Dia tidak pernah menampakkan wajahnya secara full di sosial media karena takut ada yang mengenali apalagi, pengikutnya sangat banyak.

"Kak brie aku mau ke toilet sebentar. Tunggu disini dan jangan kemana-mana" sebelum benar-benar pergi Teo berbisik "Ingat, malam ini kau adalah Anna!"

Brielle tersenyum mendengar ucapan Teo barusan "Benar aku sebagai Anna malam ini. Mana ada orang punya dua identitas seperti ku" Senyumnya berubah miris

Dia kemudian berdiri dengan membawa segelas minumannya untuk berjalan-jalan disekitar ruangan. Tiba-tiba semua orang ikut berdiri membuat Brielle terheran, hingga dia ketahui ternyata kedua mempelai sedang menuju lantai dansa.

Sangat serasi, karena terbuai dengan kedua mempelai yang sedang berdansa Brielle sadar bahwa Teo belum juga kembali dari toilet, bahkan mempelai telah lanjut untuk dansa ke dua.

Brielle memutuskan untuk menyusul Teo ke toilet, hingga tidak sengaja matanya menangkap sosok yang dikenal. Brielle terdiam tampak kesulitan bernapas, buru-buru dia berjalan cepat menuju toilet.

Dia tidak salah, yang dilihatnya tadi adalah Jimmy asisten kakek. Astaga kenapa bisa seceroboh ini tidak menyadari. Temannya sudah pernah bercerita bahwa acara pernikahannya hanya mengundang beberapa teman dan selebihnya adalah rekan bisnis suaminya. Tidak terpikirkan oleh brielle bahwa ternyata suami temannya adalah pengusaha besar. Lihat saja hotel yang ditempati juga dekorasinya yang mewah, sudah dipastikan temannya ini bukan orang biasa.

Untung saja Jimmy tadi tidak bertemu mata dengan Brielle, mungkin dia baru saja datang, Brielle tidak tahu, sekarang dia bingung harus apa, langkahnya semakin berat karena gugup.

"kak brie ada apa? Kau kenapa?" Teo khawatir melihat Brielle yang seperti kehilangan keseimbangan saat berjalan didepannya, Teo baru saja keluar dari toilet

Berusaha mengatur napas Brielle memegang lengan Teo untuk berpegangan "Aku melihat Jimmy"

Teo mengernyit bingung "Jim...Jim siapa kak"

"Jimmy, asisten kakek"

"Hah? Asisten kakek mu? Dimana, dimana kau melihatnya, apa kakekmu ada disini juga"

"Tidak tahu aku tidak sempat melihat sekitar, aku hanya tidak sengaja tadi melihat Jimmy sedang mengobrol dengan beberapa orang"

Teo membantu Brielle untuk berdiri dengan benar "Tenang kak brie!" Dia membuka jasnya dan memakaikan kepada Brielle "Ayo kak kita pulang sekarang, Besok aku akan cari tahu daftar tamu undangan VIP pesta ini"

Dengan dibantu Teo, Brielle berjalan menunduk menuju keluar dari toilet. Mereka berdua berjalan ditengah keramaian dengan tidak menengok kekiri atau ke kanan, hanya sedikit melirik saja dan tetap fokus kedepan. Berhasil mereka telah sampai di parkiran, Segera Teo melakukan mobil dengan kecepatan penuh saat keluar dari area hotel.

Sementara dilain sisi

"Halo Tuan muda bagaimana apa Tuan Henry sudah mendingan?"

"Iya sudah mendingan! dokter sudah memeriksa dan mengatakan beliau hanya sedikit lelah dan tekanan darahnya rendah sehingga dia tidak sadarkan diri tadi" Ucap suara diseberang sana

"Syukurlah, untung tuan tidak datang ke pesta tadi, kalau tidak bisa bahaya"

''Apa ada masalah?"

"Sedikit tuan, Pestanya masih lama tapi aku akan segera menuju kerumah sakit tuan"

"Baiklah! Terserah kau saja"

***

Esok hari

Teo masuk kedalam kamar apartemen, Dia kembali setelah lari pagi. Saat menuju dapur ingin mengambil minum dia urung karena melihat Brielle duduk di sofa dengan melamun. Diperhatikannya Brielle dengan seksama.

"Kau tidak tidur nyenyak atau memang sama sekali tidak tidur kak?"

*Brielle menggeleng "Aku tidak bisa tidur"

Teo menuju dapur untuk mengambil dua gelas air minum yang satu untuknya dan untuk Brielle di bawah ke depan dan letakkan diatas meja.

"Karena semalam?"

"Hm'"

"Apa kau yakin tidak keliru, semalam kau minum bukan?!"

"Minum tapi hanya sedikit, gelas ku bahkan belum tandas. Aku yakin sekali semalam yang kulihat adalah Jimmy, asisten kakek"

"Yang terpenting dia tidak menyadari dirimu kak, buktinya kita bisa pulang kemarin, kalau tidak pasti dia menghampiri mu"

"Dia memang tidak melihatku, kita tidak bersitatap, makanya aku segera pergi dari tempatku. Tapi perasaan ku tidak enak, entah kenapa aku tidak tahu, yang jelas dari semalam aku gelisah dan khawatir hingga kesulitan untuk tidur"

"Apa kita pindah saja Teo, kita bisa pergi ke negara lain" Ajak Brielle

"Tenang kak brie! Aku yakin ini hanya ketakutan mu karena sudah lama tidak bertemu. Kau harus tenang kak, biar kita cari cara"

Brielle meminum air kemudian kembali terdiam, ada banyak hal di kepalanya.

"Baiklah tunggu disini kak, jangan kemana-mana aku akan mencari tahu daftar nama tamu undangan di acara semalam" Ucap Teo yang segera pergi terburu-buru.

"Tapi kenapa Jimmy sendirian, biasanya kakek selalu pergi bersama Jimmy atau jikalau memang kakek sedang berhalangan pasti bukan Jimmy yang mewakili, karena kakek tidak bisa jauh dari Jimmy sudah terbiasa dengan bantuannya"Brielle berucap kepada dirinya sendiri

"Apa kakek baik-baik saja, oh tuhan aku tidak tahu harus bagaimana"

"Bagaimana kalau Jimmy melihatku semalam, pasti akan sangat mudah menemukan ku setelahnya"

"Tidak, aku tidak boleh hanya berdiam diri, aku harus segera bertindak. Kakek tidak boleh menemukan aku"

Brielle bergegas berdiri masuk ke kamar, dia ingin segera mandi dan bersiap. Setelah itu dipikirkan kembali apa yang akan dilakukan.

Terpopuler

Comments

Alistalita

Alistalita

kamu harus pulang Bri kakekmu sangaaat membuthkanmu..

2023-11-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!