Persiapan liburan

Eldar sedang memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam koper. Dia sudah siap dengan agenda liburannya. Ngga tau berapa lama.

Kenyataan yang baru saja menamparnya membuatnya sedikit lemah. Dia memang butuh waktu, tempat baru dan orang baru untuk mengembalikan suasana hatinya.

"El, aku mau ikut," rajuk Jennifer manja sambil duduk di tepi ranjangnya.

Eldar tersenyum menatap wajah adik manjanya yang manyun. Kali ini dia terpaksa ngga bisa mengabulkannya. Padahal belum pernah dia menolak sekali pun permintaan Jennifer.

"Maaf untuk kali ini, ya," bujuknya lembut sambil duduk di sebelah Jennifer. Dia mengusap lembut puncak kepala adiknya.

"Jangan lama lama."

Eldar ngga menjawab. Karena dia memang bermaksud pergi dalam waktu yang lama.

"Kalo aku bertengkar dengan Jayden, siapa yang bantuin," rajuknya lagi.

Belum sempat Eldar menjawab, saru suara sinis penuh ejekan bergema.

"Jangan cengeng."

Eldar tertawa kecil melihat Jayden mendekat.

"Aku ngga cengeng," protes Jennifer kesal.

"Tuh barusan. Minta dibelain. Emang aku ngapain kamu," tantang Jayden pura pura galak.

"Pokoknya kamu super jahat," sinis Jennifer memanyunkan bibirnya.

TUK!

Jayden mentoyor jidat saudara kembarnya dengan gemas.

"Sakit, Jay," seru Jennifer kesal banget. Apalagi melihat Jayden hanya tertawa taw saja setelah melalukan kejahatannya.

Eldar tersenyum tipis. Mungkin ini saat saat yang akan dia rindukan nantinya jika sudah menjauh dari keluarganya. Dia akan merekamnya dalam ingatannya buat dia kenang nantinya saat dia rindu.

"El, apa kamu sudah bertemu Sky?"

Jennifer ngga mempedulikan kerlingan peringatan dari Jayden yang sempat ditangkapnya.

"Belum," bohong Eldar. Dalam hati heran kenapa adiknya bisa menanyakan hal tabu tersebut. Bahkan dia melihat larangan dari Jayden pada kembarannya yang ngga memperdulikannya.

"Pantasan. Rupanya dia penasaran sama kamu," senyum Jennifer sangat lebar.

"Penasaran?" Jayden menaikkan satu alisnya.

"Iya. Kan, aku, kamu dan Er, sudah dia temui. Cuma El yang belum," sahut Jennifer cepat.

Eldar pura pura ngga dengar. Jayden tanpa sadar meliriknya. Dia merasa kakaknya berbohong. Dia seperti menutupi sesuatu.

" Sky minta foto kamu, El. Jadi aku kirim. Ngga apa ya. Masa ngga dikasih. Cuma foto aja," cerocos Jennifer tiada henti.

Tangan Eldar yang sedang berada di risleting kopernya jadi kaku, menghentikan aktivitasnya ketika mendengarnya.

"Jen, kamu lancang," lirih Jayden penuh tekanan.

"Habis aku harus gimana nolaknya? Mau bilang ngga punya foto El? Ngga mungkin, kan," protes Jennifer ngga mau disalahkan.

Jayden menghembuskan nafas kesal.

Eldar menaikkan kembali risleting koper dengan senyum getir.

Dia sudah tau.

Ngga disangka Sky mencurigainya. Salahnya sendiri memberikan nama El pada gadis itu.

"Sudahlah, biarkan saja," ucap Erland meredakan ketegangan keduanya.

"Yeeiii.... El aja ngga marah," ejek Jennifer senang karena dibela Erland.

Jayden kembali mendengus. Ya sudahlah, biar saja. Toh, mereka ngga pernah ketemu juga, batin Jayden masih dongkol.

Lagi pula Jennifer ngga tau kalo Erland menolak bertunangan dengan Skylar.

*

*

*

Siang ini lagi lagi Jennifer mengunjungi Skylar di rumah sakit. Ada yang mau dia kasih tau. Nanti malam Eldar akan berangkat ke raja ampat. Setelah itu dia akan ke NTT untuk melihat komodo.

Mainstream sekali.

Bukannya di laut raja ampat terdapat banyak hiu dan buaya. Jennifer pernah mendengar selintingan kalo ada turis yang meninggal karena diterkam hiu dan buaya di sana. Apalagi komodo. Katanya salivanya saja mengandung racun mematikan.

Opanya ratusan kali menasehati kakaknya jangan jauh jauh dari orang setempat yang akan memimpin tour cari matinya nati

Kedua tempat itu selain menyimpan bahaya, juga sangat terkenal sangat indah dan digandrungi turis lokal dan dari manca negara.

Tapi Jennifer ngga bakal mau ke sana. Dia masih sayang dengan nyawanya dan sangat menghargai kehidupan yang dimilikinya.

Kalo dipikir lagi, apa kakaknya El memang niat nyari mati dengan alasan berlibur?

Sepanjang malam pikiran nyeleneh itu yang berseliweran di dalam kepalanya.

BUGGHH

"Auuww."

"Kamu lagi. Kamu lag. Betah banget nabrak saya. Kamu pasien abadi ya!"

Jennifer sampai ternganga mendapat omelan yang pernah dia dengar. Bahkan Jantungnya hampir copot.

Laki laki berjas dokter itu kini sedang memeluknya, mencegahnya hampir jatuh karena sudah menabrak tubuh kekar yang menjulangnya itu.

Saat tersadar, saking groginya Jennifer sampai mendorong keras tubuh yang memeluknya hingga menjauh.

"Kamu ini, udah ditolong bukan bilang terimakasih, malah mendorong saya," omel dokter Fadel yang ngga siap menerima dorongan, tapi untungnya masih tetap kokoh berdiri.

Malah Jennifer yang hampir jatuh terjungkal, untung saja ada tembok yang menahan rubuhnya

Jennifer mengatur nafasnya yang ngga stabil, karena terkejut dan karena alasan lainnya yang membuatnya bingung dan ngga mengerti. Jantungnya pun masih berdegup kencang.

Karena ngga mendapat jawaban dari gadis yang sudah dua kali membuatnya kesal, dokter Fadel langsung menumpahkan segala kekesalannya dengan kedua tangan yang berkacak pinggang.

"Kamu itu, siapa, sih? Dokter jelas bukan. Apalagi perawat. Kamu juga pasti bukan pasien. Kalo kamu keluarga pasien, saya yakin, pasien itu masuk ke sini pasti gara gara ngga tahan dengan tingkah kamu."

Jennifer sampai tercengang melihatnya. Baru kali ini dia mendapat semprotan omelan sepanjang ini dari seorang laki laki ngga dia kenal.

Laki laki di dalam keluarga besarnya semuanya pendiam, irit omongan. Tapi laki laki di depannya ini malah memiliki mulut yang sangat mengerikan. Bawel, ceriwis bin cerewet dengan segala kata mengandung berkilo kilo cabe rawit.

"Bener, kan, yang saya bilang," cerocosnya lagi.

Fix, Jennifer yakin, dia dijadikan tong sampah kekesalan laki laki ini. Ketampanannya sudah ngga menolongnya lagi.

"Dasar sok tau!" bentak Jennifer sangat kesal. Sudah dia putuskan ngga akan melayani dokter gila di depannnya ini. Jennifer pun berjalan cepat melewati dokter itu yang mengeraskan rahangnya seperti ngga terima dibentak oleh perempuan.

"Hei, kamu mau kemana....! Jam kunjungan pasien udah habis dari tadi," serunya sambil menarik kasar tangan Jennifer

"Kamu apaan, sih!" Dengan penuh kekesalan Jennifer menghentakkan heel salah satu sepatunya pada ujung sepatu kulit sang dokter.

"Auuwww!"

Gila, ini sakit banget, rin-tih dokter itu dalam hati. Walau ngga tembus, tapi cukup meninggalkan bekas pada sepatu kulitnya. Jangan tanya seperti apa rasa sakitnya. Bahkan dia terpincang pincang kini.

"Makanya jangan kepo," ejek Jennifer tanpa rasa kasian. Dia pun melangkahkan kakinya lebih cepat, tepatnya setengah berlari diiringi tatapan dendam sang dokter.

Lega rasanya dokter itu ngga mengejarnya, tapi malah diam saja menatapnya pergi.

"Sky! Leganya," seru Jennifer begitu melihat sahabatnya saat dia sudah melewati belokan, menghindari tatapan marah dokter Fadel.

"Kamu kenapa lari lari?" sambut Skylar cemas melihat sahabat lamanya ngos ngosan di depannya. Dia baru mau ke kantin, setelah ditinggal teman temannya.

"Ada dokter gila yang ngejar aku," jelas Jennifer dengan nafss terengah.

"Siapa?" Kening Skylar terlipat.

Mana ada orang gila jadi dokter!

"Lupa." Sengaja Jennifer ngga menyebutkan nama dokter nyebelin itu di depan Skylar.

Jennifer duduk di kursi tunggu di depannya sambil mengatur nafasnya agar teratur lagi. Dua kali dia merasa nafasnya hampir putus. Penyebabnya tetap orang yang sama.

Ngga lama kemudian setelah Jennifer sudah bisa bernafas normal lagi, Skylar mengajaknya ke kantin

"El mau liburan?" Skylar menatap shock wajah Jennifer. Baru saja dia tau identitas laki laki itu, tapi secepat ini juga dia akan ditinggalkan.

"Iya, mau ke raja ampat sama nengokin komodo katanya."

"Serius?"

"Kapan?" tanya Skylar lagi.

Skylar masih ngga percaya dengan apa.yang dia dengar. Hatinya ngga rela melepas Eldar pergi sebelum mereka bertemu lagj dengan identitas yang sebenarnya.

"Nanti malam," pungkas Jennifer membuat Skylar lebih terkejut dan ngga bisa menyembunyikan keresahannya.

Secepat itu?

Untungnya Jennifer ngga sedang memperhatikannya.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top markotop 👍

2023-12-04

1

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

iya nih Jenny mana ada orang gila jd dokter.. 😅

2023-11-26

1

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf ariistaᴳ᯳ᷢ🍁❣️

sarkas banget nih pasti dokter fadel nih.. 😱

2023-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!