Ternyata Eldar sudah tau

"Aurora datang, Om?" Daiva saling tatap dengan Xavi. Sepupunya itu sudah lama ngga datang mengunjungi papanya. Terakhir setahun yang lalu.

"Iya." Saat ini ketiganya sudah berada di ruang kerja Dewan.

"Apa Aurora menemui Eldar?" tanya Daiva dengan dada berdebar aneh. Mengingat sikap Eldar yang ngga seperti biasanya, Daiva merasa seperti ada yang salah.

"Ngga, Daiva. Dia masih ngga mau bertemu anaknya." Dewan terlihat frustasi. Ngga tau sampai kapan bisa membujuk putrinya

Daiva menghembuskan nafas kasar. Sepupunya beneran sudah mau melupakan Eldar. Memang hidupnya sudah sangat baik setelah bersuamikan anak mafia yang sangat kaya raya dan sekarang sudah menetap.di Swis. Dia pun sudah dikaruniai seorang putri yang cantik, walaupun ngga pernah dibawanya saat pulang ke tanah kelahirannya. Omnya yang sering mengunjungi mereka dan memberikan foto foto mereka padanya.

Ngga masalah buat Xavi dan Daiva kalo Aurora ngga mau mengakui Eldar. Mereka sudah menganggap Eldar adalah kakak dari dua adiknya yang nakal nakal. Tapi yang paling menakutkan adalah saat Eldar tau kenyataan pahit ini. Xavi dan Daiva ngga mungkin bisa menyembunyikan rahasia ini selamanya

"Syukurlah. Hanya saja hari ini Eldar agak aneh," ucap Daiva pelan. Hatinya masih belum nyaman.

Eldar memang nampak gembira saat mereka membeli es krim. Bibirnya tertawa tapi sinar matanya tampak murung.

"Aneh kenapa?" Dewan balik bertanya heran.

"Lebih pendiam." Xavi menyahut. Dia merasa ada benang merah tentang kedatangan Aurora kali ini dengan kesedihan Eldar.

"Om, boleh aku lihat rekaman cctv di sekitar ruangan ini," tanya Xavi membuat Daiva dan omnya Dewan terkejut. Pikiran mereka menuju titik yang sama

"Ngga mungkin, kan?" Daiva langsung lemas. Ini yang paling dia takutkan. Jika om dan Aurora keceplosan membahas Eldar dan dia mendengarnya.

Eldar masih sangat kecil untuk tau kenyataan ini. Walaupun dia sangat pintar, tapi tetaplah dia hanya anak kecil berusia tujuh tahun dengan emosi yang ngga stabil. Xavi merengkuhnya dalam pelukannya

"Belum tentu. Aku hanya ingin memastikan saja. Biar kita tau bagaimana mengatasinya," lembut Xavi menenangkan Daiva

Jantungnya pun berdebar aneh. Dia pun sama takutnya dengan Daiva.

Om Dewan sendiri hanya bisa mematung. Dadanya terasa sakit seolah seperti sedang ditekan oleh beban yang sangat berat. Dia takut kalo Eldar mendengar obrolan mereka. Apalagi tadi sangat jelas dan lantang Aurora menolak mengakui Eldar sebagai putranya.

Jangan jangan......

"Om," panggil Xavi lagi karena belum ada respon dari Dewan

"Oke." Dewan pun menelpon kepala sekuriti agar membawakan file rekaman cctv kejadian tadi sore.

Ketiganya menatap tegang pada layar yang menampakkan si kecil Eldar yang masuk ke dalam rumah untuk mengambil bola.

Jantung ketiganya seperti diremas ketika melihar Eldar mematung di luar pintu ruang kerja Dewan yang menyisakan sedikit celah.

Air mata Daiva mengalir begitu saja saat melihat Eldar pergi dengan bola ditangannya dari tempat dia menguping. Wajah Eldar terlihat sangat pucat.

Fix sudah. Eldar pasti mendengar obrolan Dewan dengan putrinya

"Apa yang Om dan Aurora bicarakan?" walau sudah menebak, tapi Daiva tetap bertanya dengan suara bergetar.

Dewan ngga menyahut. Dia masih terhenyak dengan apa yang dilihatnya.

Cucunya sudah tau? Dadanya terasa sesak. Dia pun memegang dadanya dengan kedua tangannya.

"Om," pamggil Daiva khawatir dan panik. Xavi cepat bertindak dengan memberikan obat jantung yang ada di meja pada Dewan.

Setelah menelannya, beberapa saat kemudian Dewan baru bisa kembali menghirup oksigen.

"Maafkan, Om, Daiva. Maafkan Om, Xavi," sesalnya setelah sesaknya berkurang. Dia malah sudah menyakiti hati cucunya. Kalo kakaknya-mama Daiva tau apa yang sudah terjadi, pasti dia akan marah besar.

Dewina-kakak satu satunya bukan hanya sekali dua kali memperingatkannya agar ngga memaksa Aurora mengakui anaknya. Aurora ngga ingin mengingat masa lalunya yang kelam. Dia sudah berbahagia dengan keluarganya. Denikian juga Eldar yang sudah berbahagia dengan Xavi, Daiva dan kedua adiknya.

Tapi dia memang keras kepala. Lihatlah apa yang sudah terjadi pada cucunya sekarang. Siapa yang bisa membuat cucunya ceria lagi seperti dulu dan melupakan apa yang dia dengar.

Xavi menghela nafas sementara Daiva sudah menangis di dadanya.

Semua sudah terjadi. Hanya disayangkan, Eldar masih terlalu kecil untuk tau kenyataan besar sepahit ini

Sekarang yang harus mereka pikirkan, bagainama caranya agar Eldar mengatasi kesedihannya. Kalo perlu melupakannya. Karena keluarganya hanyalah orang orang yang selalu berada di dekatnya dan ngga pernah absen mendukungnya. Bukan orang orang yang sudah meninggalkannya. Xavi menghembuskan nafasnya kuat kuat.

*

*

*

Eldar hampir menabrak anak perempuan kecil yang mungkin seusia dengan adik kembarnya Jennifer, saat dia akan memasuki dapur. Anak perempuan kecil itu sedang buru buru keluar.

"Kamu siapa?" Kedua tangan Eldar bersidekap di dadanya dengan netra menyorot tajam.

"A aku.... temannya Jennifer dan Jayden," jelasnya gagap dan gugup.

Dia sudah pernah melihat Eldar di sekolahnya. Tapi sepertinya anak laki laki ini ngga pernah memperhatikanyya.

Oh......Poor girl.

"Oooh." Eldar berjalan tanpa melihat anak perempuan itu yang masih mematung memandamgmya.

Dirga pun membuka kulkas dan mengambil sebotol air mineral yang sudah ada di sana. Kemudian dia pun meneguknya sampai habis.

"Sampai kapan kamu mau berdiri di sana?"

"Eh." gugupnya dengan wajah merona marah.

Kemudian tanpa mengatakan apa pun lagi, anak perempuan itu langsung berlari meninggalkanya.

Eldar tersenyum.tipis.

Dasar! Emangnya dia hantu, tawanya dalam hati.

Hatinya cukup terhibur melihat kelakuan aneh teman adik kembarnya.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

bunga 🌹 mendarat untuk Eldar😁

2023-11-20

2

Fenti

Fenti

Aurora, apa kamu gak akan menyesal nanti?😬

2023-11-20

2

Fenti

Fenti

benar tu, suatu saat nanti Eldar tau yang sebenarnya dan pasti dia akan kecewa😥

2023-11-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!