Bab 20

Selesai sarapan, Arthur langsung berlari kembali ke kamarnya dengan jantung berdegup kencang. Devin semakin dibuat bingung dengan tingkah laku Arthur yang sangat aneh itu.

Namun Adrian, Riana, Dian, dan Lina hanya terkekeh geli karena paham dengan gelagat Arthur.

"Aneh sekali anak itu!" gumam Devin kesal.

"Sudahlah, kau pergi saja, buatlah jadwal latihan untuk dia." ucap Adrian.

"Kalau begitu aku titip Arthur ya kek, aku pergi dulu." ucap Devin berpamitan.

Di dalam kamar, Arthur kini sedang di landa gelisah. Dia berjalan mondar-mandir di samping kasur sambil berpikir keras bagaimana cara menghilangkan rasa gelisah di dalam hatinya.

[Santai saja bos, jangan tegang]

'Ck! cobaannya berat sekali Zet! sialan!' ucap Arthur.

[Hihihi...kau suka kan? iya kan?]

'Matamu!' jawab Arthur salah tingkah sampai wajahnya merah.

[Hayoooo....]

'Sudahlah Zet! sialan!' ucap Arthur kesal.

'Hahaha! aku adukan ke tuan Adrian kau bos!' ucap Son.

'Terserah kalian! sialan!' ucap Arthur kesal.

Arthur memutuskan untuk keluar karena kalau di dalam kamar dia akan terus merasakan gelisah. Arthur pergi ke teras halaman belakang untuk membaca kitab sembari menikmati udara segar di sana.

'Zet, kau jual rokok tidak?' tanya Arthur yang merasa kalau mulutnya asam.

[Ada, komplit bos, tinggal buka Shop saja nanti aku potong uangmu sesuai harga]

'Baiklah.' ucap Arthur paham.

Arthur membeli dua slop rokok Sampoerna Splash Lemon di toko sistem. Dia mengeluarkan satu bungkus lalu menyulut satu batang untuk menemaninya dalam membaca kitab pemberian Devin.

Saat sedang asik membaca sekaligus sedikit mempraktikkan, Olivia datang membawakan secangkir kopi hitam dan duduk di kursi sebelah Arthur.

"Kopi buat kamu." ucap Olivia tersenyum manis.

"M-makasih...." ucap Arthur tergagap karena gerogi.

'Hihihihi....' Son tertawa cekikikan melihat wajah gerogi tuannya.

"Kenapa sih? kok gerogi begitu?" tanya Olivia dengan suara yang sangat halus, dan lembut.

"Ah..e-enggak kok hehehe..." jawab Arthur keringat dingin.

[Hayoloo bos..hahaha!]

"Semangat ya besok latihannya." ucap Olivia mengusap lembut punggung Arthur.

"I-iya tante." jawab Arthur semakin gerogi.

"Jangan panggil tante dong, panggil sayang hihihi..." ucap Olivia beranjak pergi sambil cekikikan.

'Hahaayy!' goda Son.

[Sialan! lucu sekali!]

'Bajingan kalian!' ucap Arthur kesal.

Arthur mengusap keringatnya lalu lanjut membaca ditemani kopi nikmat buatan Olivia. Arthur duduk membaca kitab di sana sampai siang, banyak pengetahuan baru yang dia dapat dari kitab pemberian Devin ini.

Mulai dari teknik bertarung gaya bebas, sampai penyerapan energi yang benar tercatat dengan rapi dalam kitab tersebut.

Arthur menyimpan kembali kitabnya karena matanya sudah lelah, dia memutuskan untuk duduk bersantai sambil merokok.

"Gimana ya nasibku kedepannya? apa bakal gini gini terus? atau bakalan sukses?" gumam Arthur menatap langit biru.

[Sialan! bengong dikit mikir masa depan! sudah bos! ikuti alurnya saja, tidak perlu di pikirkan lebih dalam. Yang penting jangan berhenti untuk bekerja keras supaya takdirmu tidak berhenti di tengah jalan karena kemalasanmu]

"Arthur, ayo makan siang nak!" panggil Riana dari dalam.

"Iyaaa!" jawab Arthur langsung menghabiskan sisa kopinya dan pergi masuk ke dalam rumah.

Di ruang makan ternyata Devin sudah kembali dan sedang asik makan sambil berbincang dengan Adrian mengenai treatment latihan untuk Arthur.

"Dari mana?" tanya Adrian yang bingung melihat Arthur datang dari arah belakang, bukan dari kamarnya.

"Ngopi di teras hehehe..." jawab Arthur nyengir.

"Syukurlah kalau kamu sudah sedikit bisa adaptasi." ucap Adrian senang.

"Bau rokok! kamu merokok ya?!" tanya Riana dengan wajah marah.

Arthur hanya nyengir tanpa menunjukkan rasa bersalah.

"Masih muda jangan ngerokok dulu, masa depanmu masih panjang." ucap Riana menasehati Arthur.

"Tidak apa apa, laki laki kok." ucap Adrian memaklumi Arthur.

"Gak bisa gitu dong! kalau sudah umur 21 tahun atau lebih baru boleh! orang masih 18 tahun kok!" ucap Riana marah.

"Stop merokok! awas kalau ketahuan merokok lagi!" ucap Riana memarahi Arthur.

"I-iyaa..." jawab Arthur menganggukkan kepala.

Arthur pun mulai makan, beberapa kali dia mencuri pandang pada Olivia yang terlihat sangat cantik dan manis.

(Olivia)

"Ini jadwal latihanmu, hari senin sampai jumat latihan bersamaku dan kakek Adrian. Sabtu dan Minggu kau akan latihan dengan semua Dewa Dewi di dimensi ini dengan cara rolling." ucap Devin memberikan secarik kertas.

"Oh iya, rencananya aku mau mengadakan latihan tambahan di alam Jiwa ku." ucap Arthur.

"Silahkan, itu bagus malahan, asal kau bisa mengatur waktu antara istirahat dan latihan. Aku senang kau memiliki tekad untuk menjadi kuat." jawab Devin mengijinkan.

"Perhatikan kesehatan tubuhmu juga, jangan terlalu banyak latihan." ucap Adrian.

Arthur hanya menganggukkan kepala tanda setuju pada Adrian. Setelah selesai makan siang, Arthur pun kembali ke kamarnya.

[Bos! ayo kita mulai latihan beratnya!]

'Ayo bosss!' teriak Son penuh semangat.

Arthur yang sedang rebahan sambil membayangkan hidup mewah di temani Olivia sebagai istri satu-satunya langsung sadar.

'Masih miskin saja sok menghalu! kerja!' ucap Son kesal.

"Ughhh...tertusuk fakta!" ucap Arthur memegangi dadanya.

'Ayo cepat bos!' ucap Son.

"Baiklah!" jawab Arthur masuk ke Alam Surgawi.

Saat sampai di alam Surgawi, Arthur di buat kaget karena melihat sosok pria tampan dan gagah yang duduk di bawah pohon sambil merokok di temani dua orang pria tampan dan berwibawa.

'Siapa itu zet?' tanya Arthur kebingungan.

[Hampirilah, kalau kau tanya aku, aku tanya siapa bodoh!]

Arthur berjalan menghampiri tiga pria asing itu untuk menanyakan siapa mereka.

"Permisi tuan tuan, mohon bertanya, siapakah tuan tuan ini dan ada urusan apakah tuan tuan datang kemari?" tanya Arthur dengan sopan.

"Datang juga kamu nak! perkenalkan, aku Smith Neilson Nara yang akan menjadi guru kesekian mu!" jawab pria tampan dan gagah itu.

"Aku Amon dan ini kakakku Aron, kami akan membantumu dalam evolusi dan sebagainya." ucap pria tampan dan berwibawa itu.

"Kau Arthur Dillingham kan? anak kelahiran tanggal 7 bulan 7 itu." tanya pria tampan dan berwibawa satunya.

"Betul, saya orangnya." jawab Arthur.

"Baguslah, kita datang di waktu yang tepat." ucapnya.

"Ayo mulai latihan!" ucap Smith penuh semangat.

"Ahahhaha! akhirnya aku punya teman ngobrol di sini!" ucap Son sangat gembira.

Arthur pun mulai pemanasan dengan Smith, Aron dan Amon yang terus mengawasinya.

[Bos! kita latihan 17 tahun! aku sudah atur waktunya sampai besok pukul 05.00 pagi!]

"Baiklah!" jawab Arthur tersenyum senang.

"Hey! kau siapa?!" tanya Aron tidak asing dengan suara Zet.

[Aku Zet, adik Bob! mohon kerja samanya]

"Ohh! pantas tidak asing dengan suaranya! baiklah! kita akan bekerja sama untuk memperkuat anak bodoh ini!" ucap Aron.

"Aku kira Bob tadi hahahaha..." ucap Amon tertawa geli.

Arthur pun di latih dengan sangat keras oleh Smith, dia di beri banyak sekali ilmu baru dalam dunia Hunter. Aron dan Amon juga memberikan berbagai pemahaman tentang jiwa kesatria, mental bertarung, dan raalita kehidupan yang belum pernah Arthur bayangkan.

Dari saling menjatuhkan demi sebuah jabatan dan uang, saling merendahkan demi mendapatkan penghormatan, bahkan Aron menceritakan tentang sahabatnya yang mati dibunuh demi sebuah bayaran, kekuatan, dan kesejahteraan.

Arthur yang sudah hidup penuh kesengsaraan di bumi pun merasa lebih beruntung dari orang-orang dalam cerita Aron dan Amon. Kini Arthur paham dengan sikap sikap manusia di Bumi yang menurutnya sangat busuk itu.

"Janganlah kau menjadi salah satu dari mereka, tetaplah menjadi dirimu sendiri yang rendah hati dan penyabar. Jangan menghina orang-orang yang lebih rendah darimu, bantu mereka, karena kau pernah menjadi seperti mereka." ucap Amon.

"Tapi jangan jadi seperti itu jika kau di rendahkan, di permalukan, orang tuamu di hina, atau Tuhan mu di jelekkan. Jadilah iblis jika orang orang berani menginjak-injak harga dirimu, harga diri keluarga mu, dan kesucian Tuhanmu!" ucap Aron.

"Baik paman! aku mengerti!" ucap Arthur menganggukkan kepalanya.

"Jangan terlalu terbuka dengan orang luar, orang dekat maupun sahabatmu sendiri. Karena penghianat bisa jadi adalah orang terdekatmu atau orang yang kau anggap spesial." ucap Aron.

"Waduh! selama ini aku selalu cerita banyak tentang latar belakang ku paman!" ucap Arthur panik.

"Jangan di ulangi, mulai sekarang sembunyikan semua yang kau miliki. Dari kekuatan, harta, pasangan, pokoknya yang menjadi tiang penyangga kehidupan mu." ucap Aron.

"Betul! tapi kalau bisa tetap jagalah persaudaraan dalam hidupmu. Karena manusia itu makhluk sosial, butuh bantuan manusia lain untuk bertahan hidup." ucap Amon.

"Begitu ya, baiklah, aku akan mencoba berubah sedikit demi sedikit." ucap Arthur paham.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

アディ

アディ

uhhh..entah knp filing ku udh gk enak

2023-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6'
7 Bab 7
8 Bab 8*
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16'
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21'
22 Bab 22
23 Bab 23*
24 Bab 24'
25 Bab 25
26 Bab 26'
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 34
34 Bab 33
35 Bab 35'
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64'
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73'
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84'
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91'
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155: Season 2 End
156 S3 Bab 156
157 S3 Bab 157
158 S3 Bab 158
159 S3 Bab 159
160 S3 Bab 160
161 S3 Bab 161
162 S3 Bab 162'
163 S3 Bab 163
164 S3 Bab 164
165 S3 Bab 165
166 S3 Bab 166
167 S3 Bab 167
168 S3 Bab 168
169 S3 Bab 169
170 S3 Bab 170
171 S3 Bab 171
172 S3 Bab 172
173 S3 Bab 173
174 S3 Bab 174
175 S3 Bab 175
176 S3 Bab 176
177 S3 Bab 177
178 S3 Bab 178
179 S3 Bab 179
180 S3 Bab 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6'
7
Bab 7
8
Bab 8*
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16'
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21'
22
Bab 22
23
Bab 23*
24
Bab 24'
25
Bab 25
26
Bab 26'
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 34
34
Bab 33
35
Bab 35'
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64'
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73'
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84'
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91'
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155: Season 2 End
156
S3 Bab 156
157
S3 Bab 157
158
S3 Bab 158
159
S3 Bab 159
160
S3 Bab 160
161
S3 Bab 161
162
S3 Bab 162'
163
S3 Bab 163
164
S3 Bab 164
165
S3 Bab 165
166
S3 Bab 166
167
S3 Bab 167
168
S3 Bab 168
169
S3 Bab 169
170
S3 Bab 170
171
S3 Bab 171
172
S3 Bab 172
173
S3 Bab 173
174
S3 Bab 174
175
S3 Bab 175
176
S3 Bab 176
177
S3 Bab 177
178
S3 Bab 178
179
S3 Bab 179
180
S3 Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!