Bab 19

Jonathan yang tidak mau kalah dengan perkembangan sahabatnya itu bertekad untuk mulai latihan serius. Jonathan meminta treatment latihannya lebih keras dari member lainnya.

"Masih minggu depan, kau siapkan saja dirimu untuk latihan berat besok. Kita tidak akan berlatih di sini, aku sudah siapkan dimensi khusus untuk latihanmu. Jadi selesaikan urusanmu sekarang, karena mulai minggu depan, kau tidak akan bisa pulang ke rumah sampai waktu yang belum di tentukan." ucap Julian sambil makan siang di ruang tamu.

"Siapkan dirimu, ini bukanlah latihan yang kau pikirkan. Kau harus mampu menundukkan entitas super kuat di dalam tubuhmu supaya kekuatanmu bisa meningkat drastis." ucap Albert menepuk pundak Jonathan.

"Pastikan juga keluargamu menerima semua konsekuensi yang akan terjadi setelah latihan ini." ucap Kevin.

"Maksudnya?" tanya Jonathan bingung.

"Sampah akan merasa dirinya yang paling kuat setelah mendapatkan sebuah kekuatan besar. Dan kau adalah kandidat yang paling memungkinkan untuk menjadi seperti itu." jawab Kevin tersenyum mengerikan.

"Tidak mungkin! aku bukan orang seperti itu." ucap Jonathan tidak percaya.

"Benarkah? kalau begitu kita lihat di waktu yang akan datang." ucap Kevin tersenyum sinis.

"Devin kemana? kok gak ikut makan?" tanya Aurora yang baru turun dari kamarnya.

"Sudah pergi latihan ke tempat om Adrian, tadi pagi sama Arthur." jawab Julian.

"Oalah, baru aja mau ngajak liburan, lain kali aja." ucap Aurora kecewa.

"Lain kali saja bun, ini lagi sibuk sibuknya." ucap Albert.

"Ya udah deh." ucap Aurora pasrah.

Mereka melanjutkan makan siangnya dengan sedikit obrolan ringan. Di sisi lain, Arthur bersama Devin sedang berkeliling dimensi Surgawi yang menjadi tempat bersemayamnya legenda Dewa Dewi alam semesta setelah pensiun.

Devin mengajak Arthur berkeliling untuk memperkenalkan Arthur pada Dewa Dewi di sana sebagai muridnya dan meminta bantuan mereka untuk melatih Arthur berbagai skill, energi, teknik bertarung, penyembuhan diri, dan elemen.

Setelah mengelilingi dimensi Surgawi yang tidak terlalu luas itu, Devin pun mengajak Arthur untuk pergi ke rumah tempat Adrian dan keempat istrinya tinggal.

"Permisi!!!!" teriak Devin layaknya seperti anak kecil, padahal fisiknya sudah sepuh.

"Aku memanggilmu apa? guru?" tanya Arthur sambil menunggu penghuni rumah keluar.

"Apa ya bagusnya? eummm....Kakek saja, aku tidak suka kalau di panggil guru dan sebagainya." jawab Arthur.

"Baiklah." ucap Arthur setuju.

Tak lama kemudian, seorang wanita cantik memakai daster keluar dari rumah untuk membukakan pagar.

"Kakek Adrian ada nek?" tanya Devin.

"Ada, masuklah dulu." jawab wanita itu.

Mereka berdua pun memasuki rumah sederhana itu, duduk di ruang tamu sambil menunggu orang yang akan menjadi guru tambahan Arthur.

"Ada apa?" tanya sosok pria setengah baya yang penuh kharisma dan sangat berwibawa.

"Aku sudah menemukannya kek, namanya Arthur Dillingham. Sudah waktunya untuk kita menjadikannya monster." jawab Devin.

"Loh! anda yang mendatangi aku waktu itu kan?!" ucap Arthur setelah berpikir keras.

"Hahaha...kau masih ingat ternyata! ya, namaku Adrian Neilson Nara, ayah dari Ashura Neilson Nara. Wanita yang aku bawa waktu itu adalah Erica Dillingham, nenekmu." ucap pria itu tersenyum lebar.

"Tapi anda mengaku sebagai suaminya!" ucap Arthur ragu untuk percaya.

"Aku hanya bercanda! hahaha..." ucap Adrian tertawa geli.

"Kapan mau latihan?" tanya Adrian.

"Kau siap kapan?" tanya Devin pada Arthur.

"Aku butuh adaptasi dulu, kalau langsung beraktivitas berat bisa drop." jawab Arthur.

"3 cukup?" tanya Devin.

"Cukup." jawab Arthur.

"Mau minum apa?" tanya Adrian.

"Air putih dingin saja." jawab Arthur masih sungkan.

"Kau?" tanya Adrian pada Devin.

"Teh hangat." jawab Devin.

"Riana! kemarilah!" teriak Adrian.

Tak lama, wanita berdaster yang tadi membukakan pintu pagar datang menghampiri mereka.

"Ya?" jawabnya malas.

"Buatkan teh hangat untuk Devin dan ambilkan air putih dingin untuk anak ini. Aku kopi pahit saja." ucap Adrian.

"Tunggu sebentar." ucap Riana.

Mereka melanjutkan perbincangan sampai Riana kembali datang untuk memberi minuman pesanan mereka. Cukup lama mereka ngobrol mengenai treatment latihan untuk Arthur.

Sampai sore harinya Adrian pun menyuruh Arthur untuk istirahat di kamar yang sudah di sediakan oleh istri pertama Adrian bernama Dian.

"Istirahat lah, aku ada urusan." ucap Devin lalu pergi keluar kamar.

'Turu aja apa ya?' batin Arthur.

[Dari pada turu, mending coba serap energi baru di sini bos]

'Aku coba ya.' ucap Arthur mulai bertapa.

Perlahan Arthur memfokuskan diri untuk menyerap energi Dewa yang melimpah ruah. Sedikit demi sedikit Arthur menyimpan energi Dewa ke dalam tubuhnya.

Hingga 1 jam kemudian Arthur menyudahi bertapanya, dia menghela nafas berat lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur.

[Istirahat saja bos, besok kita latihan lagi seperti kemarin]

'Baiklah.' jawab Arthur lalu memejamkan matanya.

Malam itu Arthur tidak makan malam karena ketiduran sampai pagi. Di malam harinya dia kembali memimpikan hal yang sama seperti malam malam biasanya, namun yang membuat Arthur lebih takut itu entitas yang ada di dalam penjara itu mulai menunjukkan wujud aslinya.

Pukul 03.00 dini hari Arthur terbangun dari tidurnya karena mimpinya, nafasnya terasa sangat berat, sakit di dada bagian kiri, dan pusing terasa sangat menyiksa kali ini.

[Dia sudah berani menyerang fisik bos, kita harus segera memperkuat diri!]

'Antar aku ke sana bob.' ucap Arthur.

[Baik, ayo]

Arthur berpindah ke alam Surgawi menemui Son yang rebahan menatap langit karena bosan.

"Ada apa bos?" tanya Son melirik Arthur.

"Aku mimpi lagi, bedanya dia mulai menunjukkan wujud aslinya. Kalau sebelumnya cuma menunjukkan dua pasang mata terus mengaum." jawab Arthur.

"Latihan lagi saja, kau terlalu lemah saat ini." ucap Son.

[Kau berani keras tidak? kalau berani biar aku bikinkan jadwal latihan tambahan]

"Latihan tambahan sangat berguna bagimu bos, selain kau bisa beristirahat dengan bebas di sini, kekuatanmu juga akan terus meningkat secara drastis." ucap Son.

"Baiklah, buatkan jadwal nya Zet!" ucap Arthur.

[Shap! kau latihan dulu!]

Arthur menganggukkan kepalanya lalu mulai melakukan pemanasan bersama Son. Setelah pemanasan, Arthur langsung melakukan latihan fisik sebagai permulaan latihannya.

Beres dengan fisiknya, Arthur pun memulai latihan penyempurnaan skill, pasif aktif, dan teknik berpedangnya. Setelah itu dia lanjut ke penguasaan energi, elemen, dan pembentukan serangan.

Satu tahun Arthur habiskan hanya untuk latihan di alam Surgawi. Karena waktu di luar sudah menunjukkan pukul 08.00, Zet pun menyuruh Arthur untuk keluar.

Arthur pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat. Selesai mandi, Arthur pun kembali rebahan di atas kasurnya.

Sebenarnya dia ingin keluar namun rasanya canggung saja. Lumayan lama dia berdiam di atas kasur, sampai akhirnya pintu kamarnya di ketuk.

Tok...tok...tok...

"Arthur, keluar nak, sarapan." suara merdu yang membuat telinga Arthur terasa nyaman.

"Arthur..." panggilnya lagi.

"Sebentar..." jawab Arthur beranjak dari kasur untuk membuka pintu kamar.

Saat membuka pintu, Arthur di buat tertegun saat melihat sosok wanita yang menurutnya sangat sempurna untuk di jadikan istri.

'Sattt!' batin Arthur dengan muka merah merona.

"Ayo sarapan dulu, dari semalam kamu belum makan kan?" ucap wanita itu.

"I-iya..." jawab Arthur menganggukkan kepala dengan cepat.

"Ayo." ajak wanita itu.

Arthur hanya menganggukkan kepala dan mengikutinya dari belakang sambil menundukkan kepala menyembunyikan wajah merahnya.

Sesampainya di ruang makan yang sudah di tunggu oleh Adrian, Devin, dan 3 wanita cantik, Arthur dan wanita itu langsung duduk untuk menikmati hidangan pagi hari yang sederhana.

"Kau sakit?" tanya Devin mengerutkan alisnya.

"Haa? t-tidak kok..." jawab Arthur salah tingkah.

"Oh ya, perkenalkan, namanya Olivia Margaret, istri ke lima ku hehehehe...." ucap Adrian.

"Kakek menikah lagi?!" tanya Devin kaget.

"Diamlah! aku punya rencana bagus!" bisik Adrian.

"Cih!" decih Devin kesal.

"Bacalah, aku sudah merangkum sekitar 7 skill tingkat Dewa untuk kau pelajari. Sebagian besar warisan klan Nara dan sebagian lagi warisan ayahku." ucap Devin memberikan dua kitab yang sangat tebal pada Arthur.

"B-baiklah..." jawab Arthur yang masih sangat gerogi karena duduk bersebelahan dengan Olivia.

"Kau ini kenapa sih?" tanya Devin yang bingung dengan sikap Arthur.

"T-tidak apa apa kok hehehe...cuma semalam susah tidur." jawab Arthur.

"Semalam saja kau tidur ngorok! mana ada susah tidur!" ucap Devin.

"Jam 3 aku bangun, terus susah tidur lagi hehehe..." jawab Arthur menggaruk tengkuknya.

"Kalau kau sakit, kita bisa undur latihannya beberapa hari. Aku tidak mau ambil resiko kedepannya." ucap Devin.

"Tidak kek, aku sehat jasmani dan rohani! aman!" ucap Arthur tersenyum canggung.

"Lusa kita langsung latihan, hari ini aku mau urus jadwalnya dulu." ucap Devin.

"Baik." jawab Arthur lalu menyimpan dua kitab pemberian Devin dan lanjut makan sambil mendengarkan pembicaraan mereka.

Bersambung....

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6'
7 Bab 7
8 Bab 8*
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16'
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21'
22 Bab 22
23 Bab 23*
24 Bab 24'
25 Bab 25
26 Bab 26'
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 34
34 Bab 33
35 Bab 35'
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64'
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73'
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84'
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91'
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155: Season 2 End
156 S3 Bab 156
157 S3 Bab 157
158 S3 Bab 158
159 S3 Bab 159
160 S3 Bab 160
161 S3 Bab 161
162 S3 Bab 162'
163 S3 Bab 163
164 S3 Bab 164
165 S3 Bab 165
166 S3 Bab 166
167 S3 Bab 167
168 S3 Bab 168
169 S3 Bab 169
170 S3 Bab 170
171 S3 Bab 171
172 S3 Bab 172
173 S3 Bab 173
174 S3 Bab 174
175 S3 Bab 175
176 S3 Bab 176
177 S3 Bab 177
178 S3 Bab 178
179 S3 Bab 179
180 S3 Bab 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6'
7
Bab 7
8
Bab 8*
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16'
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21'
22
Bab 22
23
Bab 23*
24
Bab 24'
25
Bab 25
26
Bab 26'
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 34
34
Bab 33
35
Bab 35'
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64'
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73'
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84'
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91'
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155: Season 2 End
156
S3 Bab 156
157
S3 Bab 157
158
S3 Bab 158
159
S3 Bab 159
160
S3 Bab 160
161
S3 Bab 161
162
S3 Bab 162'
163
S3 Bab 163
164
S3 Bab 164
165
S3 Bab 165
166
S3 Bab 166
167
S3 Bab 167
168
S3 Bab 168
169
S3 Bab 169
170
S3 Bab 170
171
S3 Bab 171
172
S3 Bab 172
173
S3 Bab 173
174
S3 Bab 174
175
S3 Bab 175
176
S3 Bab 176
177
S3 Bab 177
178
S3 Bab 178
179
S3 Bab 179
180
S3 Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!