Bab 11

"Tungguin anjink!" ucap Arthur kesal.

"Kau lama satt!" jawab Jonathan kesal.

"Kalian berdua jadi yang pertama untuk melakukan pemberkatan dan meminta restu." ucap Grace.

"Ayo ikut aku." ucap Devin berjalan pergi diikuti seluruh anggota guild The Devil's Crew.

Arthur dan Jonathan hanya menurut saja, mereka berdua mengikuti Devin masuk ke dalam makam Bima dan Silvia yang sudah sangat terkenal.

'Woahhhh! mewah sekali!' batin Arthur yang takjub dengan isi makam Bima dan Silvia.

"Berdo'a lah, mintalah restu padanya kalau kalian ingin menjadi pelindung dunia. Jangan lupa juga untuk berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa supaya beliau senantiasa melindungi kalian dari marabahaya." ucap Devin.

Keduanya menganggukkan kepala lalu duduk bersila memanjatkan do'a pada Yang Maha Esa. Arthur berdo'a supaya panutannya itu di berikan tempat paling nyaman di sana, dia juga meminta perlindungan pada Tuhan untuk setiap kegiatan kemanusiaan nya.

'Tuan Bima, Nyonya Silvia, aku Arthur Dillingham meminta restu kalian untuk menjadi pelindung alam semesta. Semoga restu kalian menjadi jembatan dari Sang Pencipta untuk memberikan perlindungan dan kemudahan di masa yang akan datang.' batin Arthur sepenuh hati.

[Yang Mulia Tuan Besar, aku Zet, adik dari Bob meminta restumu untuk membimbing anak ini. Semoga engkau di tempatkan di sisi terbaiknya dan senantiasa melindungi kami dari jauh]

'Ayah, penerus yang ayah katakan 150 tahun yang lalu telah lahir. Aku meminta restu untuk membimbingnya. Begitupun bob, kami berdua akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadikan anak ini seperti yang engkau harapkan.' batin Devin sambil menaburkan bunga di makam Bima ayahnya.

'Ibu, aku juga meminta restumu, berikanlah kelancaran untuk setiap urusanku.' ucap Devin menaburkan bunga di makam Silvia ibunya.

Arthur dan Jonathan pun selesai berdo'a, mereka menaburkan bunga di kedua makam suci itu. Mereka juga membasuh kedua batu nisan itu sambil tetap memanjatkan do'a terbaik yang mereka bisa.

Setelah itu giliran anggota guild The Devil's Crew yang memanjatkan do'a dan membasuh batu nisan. Hal yang rutin dilakukan setahun sekali untuk menghormati orang paling berjasa di alam semesta.

"Ayo ke belakang, mereka akan menyusul." ajak Devin.

"Baik Pak." jawab Arthur menganggukkan kepala.

Mereka pun pergi ke belakang gedung utama Asosiasi, tempat patung setinggi 400m berdiri kokoh.

"Megah sekali." gumam Arthur sangat kagum dengan patung di hadapannya.

"Luar biasa..." ucap Jonathan dengan mata berbinar.

"Patung ini sudah berdiri lebih dari 100 tahun, di lengkapi beberapa clone senjata beliau yang tertata rapi dibawah kaki patung ini. Kalau kalian ingin melihat, mari kami temani." ucap Julian.

"B-boleh?" tanya Arthur kaget.

"Ayo, tidak usah malu malu." ajak Devin tersenyum lebar.

Mereka pun masuk ke sebuah ruangan rahasia yang ada di bawah patung Bima itu. Di dalam ruangan rahasia itu terdapat clone senjata milik Bima yang digunakan semasa hidupnya.

Arthur dan Jonathan melihat semua senjata, jubah, bahkan kursi kebesaran Bima di sana penuh kekaguman.

Jonathan terus mengikuti Devin dan Julian yang menjelaskan sejarah setiap barang-barang di sana. Sedangkan Arthur malah memisahkan diri, dia berdiri memandang empat buah pedang yang berjejer rapi di sana.

'Boleh nyentuh gak si?' batin Arthur yang merasa sangat ingin memegang salah satu pedang itu.

[Pegang tinggal pegang bos, kau punya tangan kan?]

Arthur celingak celinguk untuk memastikan keamanan, setelah di rasa aman, tangan kirinya langsung menyentuh bilah pedang Dewa Neraka. Sedangkan tangan kanannya menyentuh bilah pedang Yin Yang.

Woshhhhhhhh....

Satu detik kemudian aura yang saling berlawanan pun meledak. Keempat pedang itu bergetar hebat mencoba melepaskan diri dari kaca pajangan. Arthur yang terpental karena aura keempat pedang itu langsung bergetar ketakutan.

Julian dan Devin langsung menengok saat merasakan ledakan aura yang sangat dahsyat di belakang. Sedangkan Jonathan langsung bersembunyi di belakang Julian.

"Masuklah." ucap Devin pelan sambil tersenyum lebar.

Prangggg....

Jlebbbbb....

Arghhhhhh....

Keempat pedang itu memecah kaca penahan lalu terbang menusuk tubuh Arthur bersamaan, keempat pedang itu menghilang masuk ke dalam tubuh Arthur secara perlahan yang membuat Arthur merasakan sakit yang tidak pernah dia pikirkan.

"Sial!" ucap Arthur pelan sebelum pingsan.

Jonathan, Julian, dan Devin langsung berlari menghampiri Arthur yang tidak sadarkan diri itu.

"A-apa d-dia mati?" tanya Jonathan takut.

"Tidak, tenang saja, dia hanya pingsan. Paling 1 menit sudah sadar kembali." jawab Devin santai.

"Tenanglah, biar dia yang urus, ayo kita keluar dan menyambut anak anak lainnya." ucap Julian.

"Baik Pak!" jawab Jonathan.

Keduanya pun pergi keluar dari ruang rahasia itu, mereka di sambut oleh anggota guild The Devil's Crew yang sudah dari tadi ada di sana.

"Mana Devin?" tanya Riski.

"Di dalem, ada sedikit insiden tadi." jawab Julian santai.

"Oh iya, nih titipan Lidia." ucap Riski memberi dua amplop pada Julian.

"Makasih." ucap Julian tersenyum senang.

Di dalam ruangan rahasia, kini Arthur telah sadar dari pingsannya. Arthur merasakan ada lonjakan energi yang sangat besar di dalam tubuhnya, dia juga merasakan kalau pengelihatan nya menjadi lebih tajam dan mampu memprediksi gerakan di depan mata.

"Minumlah, rileks saja, jangan di tahan atau di tolak. Itu artinya Tuhan mengirimkan wahyu padamu melalui restu Tuan Bima untuk melindungi alam semesta." ucap Devin memberikan satu botol air mineral.

Arthur menganggukkan kepala lalu meminum air mineral pemberian Devin. Dia menenangkan hatinya, menerima semua yang masuk ke dalam tubuhnya seperti apa yang Devin katakan.

"Sudah?" tanya Devin.

"Sudah pak." jawab Arthur sudah kembali bertenaga.

"Ayo keluar, teman-teman mu akan segera datang." ajak Devin.

Mereka pun keluar dari ruangan rahasia menemui anggota guild yang lain.

"Apa aku bilang, tenang." ucap Julian pada Jonathan.

"Kenapa?" tanya Rizal penasaran.

"Nanti aku ceritakan di basecamp paman." jawab Devin.

"Okelah kalau begitu." ucap Rizal setuju.

Tak berselang lama para murid Academy pun mulai berdatangan bersama guru guru pembimbing. Mereka memberikan hormat pada patung Bima, setelah itu mereka berfoto di sana sebagai kenang-kenangan.

"Kenapa temanmu jo?" tanya Shinta pada Jonathan.

"Kecapean bu, tadi gak sarapan dia." jawab Jonathan nyengir.

"Loh, nasi box nya gak cukup?" tanya Vallen heran.

"Enggak bu, orang dia dari kemarin gak makan katanya. Habis ujian itu dia langsung tidur bu, jadi gak sempet makan." jawab Jonathan.

"Oalahh, nanti saya mintain ke panitia ya, kasihan anak orang." ucap Vallen tidak tega dengan Arthur yang terlihat pucat dan lemas.

'Si anjing ini pintar banget kalau suruh bohong!' batin Arthur kesal.

[Bakat penipu bos]

"Kamu kenapa? sakit?" tanya Shinta dengan lembut.

"Lemes aja bu, kurang tidur juga belakangan ini." jawab Arthur dengan suara lemas.

"Makan ya habis ini, itu bu Vallen lagi ngambil nasi kotak." ucap Shinta mengusap kepala Arthur penuh kelembutan.

Arthur hanya menganggukkan kepala dengan tatapan kosong.

[Makanya, kenapa aku bilang kau akan mati kalau tau bos! baru di tampakan 1% wujudnya saja kau sudah ketakutan setengah mati!]

'Itu terlalu mengerikan Zet! sialan! aku tidak bisa melupakannya!' ucap Arthur.

[Hahahaha....bawa santai saja bos]

Tak lama Vallen pun datang membawakan satu kotak makanan untuk Arthur yang terlihat semakin pucat dan lemas.

"Makanlah dulu, setelah itu segera minum pil ini dan bertapa untuk merapihkan pondasi tubuhmu." ucap Devin memberikan satu buah pil berwarna hijau pada Arthur.

"Terimakasih." jawab Arthur mulai makan.

"Mesranya cukk! liat liat!" bisik Jonathan pada Arthur.

Arthur menengok ke arah yang di tuju Jonathan, terlihat jelas Anna yang sedang bermesraan dengan Dion pacarnya. Berfoto ria, berpelukan, saling suap camilan, dan beberapa kali saling berciuman.

"Siapa? pacarmu?" tanya Devin penasaran.

"Mana mau cewek kaya raya sama cowok miskin kayak aku pak! mustahil!" jawab Arthur.

"Jangan marah dong! aku cuma tanya!" ucap Devin kesal.

"Siapa yang marah?!" tanya Arthur ketus.

"Sensi banget si! udah cepetan makan, habis ini acara perpisahan." ucap Shinta.

"Iya bu." jawab Arthur nurut.

Setelah selesai makan, Arthur langsung meminum pil pemberian Devin lalu bertapa untuk merapihkan pondasi di dalam tubuhnya.

Devin dan Julian membantu dengan mengalirkan energi ke dalam tubuh Arthur. Hanya dalam waktu 30 menit Arthur telah selesai merapihkan pondasi yang sangat berantakan.

Wajah Arthur terlihat lebih cerah, dia juga sudah kembali berenergi.

"Sudah?" tanya Shinta.

"Dah bu, makasih ya makanannya." jawab Arthur.

"Ya udah, saya tinggal ya." ucap Sinta tersenyum lalu beranjak pergi bersama Vallen.

"Nah, dibuka pas sampai rumah." ucap Julian memberikan amplop masing-masing satu sesuai namanya pada kedua pemuda itu.

"Terimakasih." ucap mereka berdua bersamaan.

"Kembali ke tempat kalian, acara perpisahan sudah mau di mulai." ucap Julian tersenyum senang.

Mereka berdua menganggukkan kepala lalu pergi meninggalkan mereka.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

[ BAGONG ]

[ BAGONG ]

HM bau² Hiatus nih

2023-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6'
7 Bab 7
8 Bab 8*
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16'
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21'
22 Bab 22
23 Bab 23*
24 Bab 24'
25 Bab 25
26 Bab 26'
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 34
34 Bab 33
35 Bab 35'
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64'
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73'
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84'
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91'
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155: Season 2 End
156 S3 Bab 156
157 S3 Bab 157
158 S3 Bab 158
159 S3 Bab 159
160 S3 Bab 160
161 S3 Bab 161
162 S3 Bab 162'
163 S3 Bab 163
164 S3 Bab 164
165 S3 Bab 165
166 S3 Bab 166
167 S3 Bab 167
168 S3 Bab 168
169 S3 Bab 169
170 S3 Bab 170
171 S3 Bab 171
172 S3 Bab 172
173 S3 Bab 173
174 S3 Bab 174
175 S3 Bab 175
176 S3 Bab 176
177 S3 Bab 177
178 S3 Bab 178
179 S3 Bab 179
180 S3 Bab 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6'
7
Bab 7
8
Bab 8*
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16'
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21'
22
Bab 22
23
Bab 23*
24
Bab 24'
25
Bab 25
26
Bab 26'
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 34
34
Bab 33
35
Bab 35'
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64'
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73'
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84'
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91'
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155: Season 2 End
156
S3 Bab 156
157
S3 Bab 157
158
S3 Bab 158
159
S3 Bab 159
160
S3 Bab 160
161
S3 Bab 161
162
S3 Bab 162'
163
S3 Bab 163
164
S3 Bab 164
165
S3 Bab 165
166
S3 Bab 166
167
S3 Bab 167
168
S3 Bab 168
169
S3 Bab 169
170
S3 Bab 170
171
S3 Bab 171
172
S3 Bab 172
173
S3 Bab 173
174
S3 Bab 174
175
S3 Bab 175
176
S3 Bab 176
177
S3 Bab 177
178
S3 Bab 178
179
S3 Bab 179
180
S3 Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!