Bab 8*

Jonathan berjalan paling belakang antara murid-murid seangkatannya, dia melirik ke kiri dan kanan dengan tangan menggenggam erat sepasang pedang berwarna merah pekat.

'Poles dikit jadi ini mah! tambah satu tim sabi kali!' batin Julian yang kagum dengan kewaspadaan Jonathan.

Benar saja, baru tiga langkah setelah Julian membatin, seekor monster buaya setengah kera melompat menyerang. Jonathan yang sudah siap langsung sigap menahan monster itu menggunakan pedangnya.

Buaghhh....

Crashhhh....

Jonathan menendang perut buaya setengah kera itu lalu menebas kepalanya. Jonathan membelah dada monster itu dan menyimpan inti corenya sebagai bukti poin.

'Refleknya juga bagus, kayaknya dia punya partner yang bagus di luar kelompok. Semoga mereka dapet.' batin Julian tersenyum tipis.

"Lanjut!" ucap Julian.

Para murid yang masih kaget pun terpaksa melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya mereka berhasil menembus hutan dan tiba di sebuah padang rumput yang sudah di tunggu hampir 100 monster kelas A.

"Serang." ucap Julian.

Para murid Academy yang sedikit terkena mental breakdown pun ragu untuk menyerang. Berbeda dengan Jonathan yang langsung berlari menyerang para monster.

"Tunggu apa lagi?! serang!" teriak Julian marah.

Para murid pun dengan cepat mengikuti jejak Jonathan menyerang para monster. Jonathan yang sudah sejak lama di latih berpedang oleh kakaknya lumayan memudahkannya untuk mengalahkan para monster.

Julian yang mengawasi dari jauh bersama empat anggota guild lain pun di buat salah fokus dengan cara bertarung Jonathan yang sangat agresif dan terkesan buru buru.

'Nafsu untuk jadi yang terbaik ya? hahaha...bagus! tapi akan merugikan teman-teman satu tim nya kelak.' batin Julian mencatat setiap kekurangan dan kelebihan tim 3.

Buaghh..

Crashhh...

Buaghh...

Crashh...

Gerakan Jonathan sangat monoton, tendang tebas tendang tebas, tapi itu sangat efektif. Di pikirannya hanyalah poin, persetan dengan gerakan, yang penting bisa lulus.

Sedangkan Dion, dia hanya berlari ke sana kesini tidak jelas. Jonathan dan murid lainnya di buat bingung olehnya, namun mereka tidak mau memikirkan lebih dalam.

Berbeda dengan Julian yang tersenyum sinis melihat Dion yang mencuri semua inti core monster. Julian melihat dengan jelas kalau Dion mengambil inti core di setiap monster yang tewas dan mencuri di setiap tas slempang teman-temannya.

Hingga akhirnya setelah 1 jam, semua monster pun habis tewas tak bersisa. Para murid pun beristirahat sembari mengobati luka di tubuhnya.

"Loh! inti core ku mana?!" teriak Jonathan panik saat melihat tas kecil di pinggangnya.

Para murid lainnya spontan melihat tas slempang masing-masing, mereka ikut kaget karena hanya 1 atau 2 inti core di tas nya.

"Tenang saja, poin kalian sudah tercatat resmi, inti core hanya bukti belaka. Setiap kalian membunuh monster, itu akan terhitung poin, inti core hanyalah bukti. Tanpa membunuh monster, inti core hanyalah baru tidak berguna dalam ujian kali ini." ucap Julian tersenyum sinis.

"Kalau sudah lebih enak, mari kita keluar." ucap salah satu pengamat dari guild Black Rose.

Karena sudah lebih enak dan bertenaga, mereka pun berjalan keluar portal dengan perasaan kesal karena bukti poin telah hilang entah kemana.

Di sisi lain, Arthur yang ada di kelompok 1 sedang sibuk bertarung melawan monster yang jumlahnya lebih dari 100.

Arthur bergerak menusuk ke tengah-tengah gerombolan monster. Cara bertarungnya sangat berbeda dengan teman satu timnya yang lebih waspada dan bergerak penuh perhitungan.

Arthur adalah tipe petarung yang agresif, brutal, dan bertarung dengan ritme cepat namun penuh tenaga. Tipe ini sangat membutuhkan fokus dan reflek yang tinggi karena orang yang memakai tipe ini akan berada di tengah-tengah gerombolan musuh.

Dengan pasif Devil's Steps nya, Arthur bisa bergerak bebas tanpa khawatir kehabisan energi karena pasif tidak memerlukan Mana atau Energi. Pasif langkah setan yang di gabung teknik berpedang kuno milik Arthur yang sudah lumayan di kuasai membuatnya lebih mudah membunuh para monster.

"Seseru ini anjinkkk!" teriak Arthur sangat senang sambil bergerak kesana kemari menebas, menusuk, dan mencincang monster.

Devin yang mengawasi dari jauh hanya bisa tersenyum tipis, dia sangat bahagia menemukan berlian yang sudah satu abad di tunggu-tunggu.

'Ini dia Bobb!!' batin Devin semangat.

[Hahahaha....sama brutalnya tuan muda!]

Gerakan Arthur ini membuat para monster mengincarnya untuk di habisi terlebih dahulu karena menyusahkan. Tentu saja momen ini tidak di sia siakan oleh teman satu tim Arthur.

Mereka bergerak bersama membokong para Monster lalu membunuhnya satu persatu. Arthur tidak membunuh habis semua monster di sana karena kasihan dengan teman satu timnya.

Jadi Arthur hanya mencicil para monster dan menyerahkan sisanya pada teman satu timnya. Arthur tidak maruk, dia sudah cukup mendapatkan poin yang menurutnya sudah sangat tinggi. Belum lagi poin yang di dapat dari assist ke teman satu timnya.

Setelah 1 jam, akhirnya mereka selesai membunuh para monster hingga tidak tersisa. Mereka kembali berkumpul di tempat Devin untuk beristirahat dan mengobati luka di tubuhnya.

"Coba lihat pedangmu." ucap Devin pada Arthur.

"Silahkan pak!" ucap Arthur memberikan pedangnya pada Devin.

"Sejak kapan kau berlatih dia pedang?" tanya Arthur sambil mengalirkan energi ke pedang Jiwa milik Arthur.

"5 bulan lalu pak, setelah menabung untuk beli kitab berpedang, Skill, dan pedang murahan sebelum pedang ini." jawab Arthur.

"Luar biasa, 5 bulan saja sudah sebagus ini." ucap Devin kagum.

"Ini baru beberapa halaman saja pak yang bisa saya pelajari." ucap Arthur malu.

"Tidak apa apa, butuh proses, nah, jaga baik baik pedangmu." ucap Devin mengembalikan pedang Arthur.

"Baik Pak." ucap Arthur.

Arthur mengeluarkan sebotol air mineral dari cincin penyimpanan lalu meminumnya sampai habis.

"Arghhhhh! segarrrr!" teriak Arthur lega.

"Anu...Arthur, lenganmu luka." ucap Anna lirih dengan tangan menggenggam erat kotak p3k.

"Ha? wah baru sadar aku." ucap Arthur langsung mengeluarkan kotak P3K dan membalut lengannya dengan perban dan obat merah.

[Bos, dia sepertinya ada rasa denganmu]

'Biarkan! wanita anjink ini pernah bikin malu asw!' ucap Arthur kesal.

[Skipp lah! cari yang lain saja bos! mukanya juga gak cantik cantik amat!]

'Mudah sekali kau berubah Zet! sialan!' ucap Arthur.

[Aku ini cerminan dari sikapmu! jadi jangan heran!]

'Benar juga, aku juga sering plin plan.' ucap Arthur baru sadar.

"Sudah semua?" tanya Devin.

"Sudah pak!" jawab semua murid di sana.

"Mari kita keluar!" ucap Devin.

Mereka berjalan dengan santai keluar dari dungeon, Arthur berjalan sedikit pincang karena kaki kirinya tertusuk besi entah dari mana dan di larang dicabut oleh Devin.

Ternyata tim 1 adalah tim paling lama di dalam dungeon, di saat yang lainnya sudah berhasil keluar, Tim 1 masih belum menunjukkan tanda tanda selesai.

Devin langsung memanggil Diana untuk mengobati kaki Arthur yang masih terdapat besi sepanjang 10cm menancap di kaki kirinya.

"Kok bisa tertusuk besi? bukannya di dalam sana full perhutanan ya?" tanya Diana.

"Aku pun tidak tau nek, yang pasti ada teman yang iri." jawab Devin sambil membakar rokoknya.

"Sudahh! sedah selesai! besok sudah sembuh ini." ucap Diana tersenyum.

"Terimakasih nyonya." ucap Arthur yang merasa lebih enak untuk berjalan.

"Kembali ke tempatmu." ucap Devin.

"Baik Pak!" jawab Arthur tegas lalu berlari pergi menghampiri Jonathan yang terlihat khawatir.

"Kenapa bisa asw?! di hutan ada besi anjink! gak masuk akal!" ucap Jonathan cengengesan.

"Emang anjink cokk!" ucap Arthur kesal.

"Nanti kita antar pulang ya." ucap Sintia.

"Iya, kalau maksa jalan nanti menghambat kesembuhan kamu." ucap Bruno.

"Gak usah nolak kebaikan orang." ucap Bobby menepuk pundak Arthur.

"Ya udah deh, lumayan hemat uang hehehehe...." ucap Arthur menggaruk kepalanya.

"Kumpul lagi tuh, upacara penutupan." ucap Bruno.

Arthur dan Jonathan langsung bergegas berkumpul di halaman Asosiasi. Sore yang cerah di halaman Asosiasi Hunter Pusat Indonesia, dilakukan upacara penutupan ujian praktek.

"Besok pagi kembali berkumpul! pengumuman kelulusan sekaligus upacara pelepasan yang di pimpin langsung oleh Nyonya Grace!" ucap Kepala Academy.

"Baik!" jawab semua murid tegas.

"Silahkan pulang ke rumah masing-masing! berdoalah supaya besok kalian lulus!" ucap Kepala Academy.

Murid murid pun pulang ke rumah masing-masing, Arthur yang di antar sampai depan rumah pun mengucapkan terimakasih lalu masuk ke dalam untuk istirahat.

"Hahahaha! hari ini seru sekali!" ucap Arthur merebahkan diri di atas kasur.

[Ijin buat tato bos! di punggung! kau orang terpilih!]

"Maksudmu?" tanya Arthur bingung.

[Sudahlah! banyak tanya! istirahat saja! kau terima jadi!]

"Baiklah! aku mandi dulu tapi." ucap Arthur segera beranjak dari kasur memasuki kamar mandi.

Selesai mandi Arthur langsung tidur tanpa makan malam dulu karena tubuhnya terasa sangat sangat lelah.

Bersambung.....

[Tingkatan dalam dunia Hunter

Rank Hunter:

1-30\=D

31-60\=C

61-100\=B

101-150\=A

151-210\=S

211-300\=S+

301-450\=SS

301-600\=SS+

601-850\=SSS

850-1300\=SSS+

1301-2000\=Raja

2001-3500\=Kaisar

3501-5000\=Dewa

5001-7000\=Kaisar Dewa

7001-9500\=Dewa Surgawi

9501-12000\=Dewa Alam

Rank Beast Spirit:

A

S

SS

SSS

Legenda

Mitos

Suci

Dewa

(Beast Spiritual 5x lebih kuat dari monster maupun hunter]

Rank Titan/Roh:

S

SS

SSS

Setan

Iblis

Naga

Raja Iblis

Kaisar Iblis

Abyss

Dewa Iblis

Dewa Monster

Dewa Neraka

Kaisar Dewa Iblis

Rank Monster

A

S

SS

SSS

Setan

Iblis

Naga

Raja Iblis

Kaisar Iblis

Abyss

Dewa Iblis

Dewa Monster

Dewa Neraka

Kaisar Dewa Iblis

Tingkatan Senjata/skill/Kitab:

A

S

SS

SSS

Ghoib

Legenda

Mitos

Suci

Dewa

Tingkatan Pil/Potion:

B

A

S

SS

SSS

Ghoib

Legenda

Mitos

Suci

Dewa

Tingkatan Dongeon:

C

B

A

S

SS

SSS

SSS+

Setan

Abyss

Naga

Iblis

Dewa Iblis

Dewa

Dewa murni

Tingkat Rank di atas Rank Dewa Alam:

12001- 20000: Dewa Putih

20.001- 45.000: Dewa ungu

45.001- 60.000: Dewa Emas

60.001- 90.000: Dewa Bumi

90.001- 120.000: Dewa Galaksi

120.001- 170.000: Dewa Semesta

170.001- 250.000: Dewa Bawah/Neraka

250.001- 400.000: Dewa Atas/Surga

400.001- 900.000: Dewa 3 Alam

900.001- 1.900.000: Raja Alam Semesta

2.000.000- ∞: Kaisar Alam semesta]

Oh iya, Hewan Summoning sama Beast Spiritual itu beda ya. Dari segi kekuatan, kegunaan, dan ras itu beda.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6'
7 Bab 7
8 Bab 8*
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16'
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21'
22 Bab 22
23 Bab 23*
24 Bab 24'
25 Bab 25
26 Bab 26'
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 34
34 Bab 33
35 Bab 35'
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64'
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73'
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84'
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91'
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155: Season 2 End
156 S3 Bab 156
157 S3 Bab 157
158 S3 Bab 158
159 S3 Bab 159
160 S3 Bab 160
161 S3 Bab 161
162 S3 Bab 162'
163 S3 Bab 163
164 S3 Bab 164
165 S3 Bab 165
166 S3 Bab 166
167 S3 Bab 167
168 S3 Bab 168
169 S3 Bab 169
170 S3 Bab 170
171 S3 Bab 171
172 S3 Bab 172
173 S3 Bab 173
174 S3 Bab 174
175 S3 Bab 175
176 S3 Bab 176
177 S3 Bab 177
178 S3 Bab 178
179 S3 Bab 179
180 S3 Bab 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6'
7
Bab 7
8
Bab 8*
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16'
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21'
22
Bab 22
23
Bab 23*
24
Bab 24'
25
Bab 25
26
Bab 26'
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 34
34
Bab 33
35
Bab 35'
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64'
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73'
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84'
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91'
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155: Season 2 End
156
S3 Bab 156
157
S3 Bab 157
158
S3 Bab 158
159
S3 Bab 159
160
S3 Bab 160
161
S3 Bab 161
162
S3 Bab 162'
163
S3 Bab 163
164
S3 Bab 164
165
S3 Bab 165
166
S3 Bab 166
167
S3 Bab 167
168
S3 Bab 168
169
S3 Bab 169
170
S3 Bab 170
171
S3 Bab 171
172
S3 Bab 172
173
S3 Bab 173
174
S3 Bab 174
175
S3 Bab 175
176
S3 Bab 176
177
S3 Bab 177
178
S3 Bab 178
179
S3 Bab 179
180
S3 Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!