Jonathan berjalan paling belakang antara murid-murid seangkatannya, dia melirik ke kiri dan kanan dengan tangan menggenggam erat sepasang pedang berwarna merah pekat.
'Poles dikit jadi ini mah! tambah satu tim sabi kali!' batin Julian yang kagum dengan kewaspadaan Jonathan.
Benar saja, baru tiga langkah setelah Julian membatin, seekor monster buaya setengah kera melompat menyerang. Jonathan yang sudah siap langsung sigap menahan monster itu menggunakan pedangnya.
Buaghhh....
Crashhhh....
Jonathan menendang perut buaya setengah kera itu lalu menebas kepalanya. Jonathan membelah dada monster itu dan menyimpan inti corenya sebagai bukti poin.
'Refleknya juga bagus, kayaknya dia punya partner yang bagus di luar kelompok. Semoga mereka dapet.' batin Julian tersenyum tipis.
"Lanjut!" ucap Julian.
Para murid yang masih kaget pun terpaksa melanjutkan perjalanan. Sampai akhirnya mereka berhasil menembus hutan dan tiba di sebuah padang rumput yang sudah di tunggu hampir 100 monster kelas A.
"Serang." ucap Julian.
Para murid Academy yang sedikit terkena mental breakdown pun ragu untuk menyerang. Berbeda dengan Jonathan yang langsung berlari menyerang para monster.
"Tunggu apa lagi?! serang!" teriak Julian marah.
Para murid pun dengan cepat mengikuti jejak Jonathan menyerang para monster. Jonathan yang sudah sejak lama di latih berpedang oleh kakaknya lumayan memudahkannya untuk mengalahkan para monster.
Julian yang mengawasi dari jauh bersama empat anggota guild lain pun di buat salah fokus dengan cara bertarung Jonathan yang sangat agresif dan terkesan buru buru.
'Nafsu untuk jadi yang terbaik ya? hahaha...bagus! tapi akan merugikan teman-teman satu tim nya kelak.' batin Julian mencatat setiap kekurangan dan kelebihan tim 3.
Buaghh..
Crashhh...
Buaghh...
Crashh...
Gerakan Jonathan sangat monoton, tendang tebas tendang tebas, tapi itu sangat efektif. Di pikirannya hanyalah poin, persetan dengan gerakan, yang penting bisa lulus.
Sedangkan Dion, dia hanya berlari ke sana kesini tidak jelas. Jonathan dan murid lainnya di buat bingung olehnya, namun mereka tidak mau memikirkan lebih dalam.
Berbeda dengan Julian yang tersenyum sinis melihat Dion yang mencuri semua inti core monster. Julian melihat dengan jelas kalau Dion mengambil inti core di setiap monster yang tewas dan mencuri di setiap tas slempang teman-temannya.
Hingga akhirnya setelah 1 jam, semua monster pun habis tewas tak bersisa. Para murid pun beristirahat sembari mengobati luka di tubuhnya.
"Loh! inti core ku mana?!" teriak Jonathan panik saat melihat tas kecil di pinggangnya.
Para murid lainnya spontan melihat tas slempang masing-masing, mereka ikut kaget karena hanya 1 atau 2 inti core di tas nya.
"Tenang saja, poin kalian sudah tercatat resmi, inti core hanya bukti belaka. Setiap kalian membunuh monster, itu akan terhitung poin, inti core hanyalah bukti. Tanpa membunuh monster, inti core hanyalah baru tidak berguna dalam ujian kali ini." ucap Julian tersenyum sinis.
"Kalau sudah lebih enak, mari kita keluar." ucap salah satu pengamat dari guild Black Rose.
Karena sudah lebih enak dan bertenaga, mereka pun berjalan keluar portal dengan perasaan kesal karena bukti poin telah hilang entah kemana.
Di sisi lain, Arthur yang ada di kelompok 1 sedang sibuk bertarung melawan monster yang jumlahnya lebih dari 100.
Arthur bergerak menusuk ke tengah-tengah gerombolan monster. Cara bertarungnya sangat berbeda dengan teman satu timnya yang lebih waspada dan bergerak penuh perhitungan.
Arthur adalah tipe petarung yang agresif, brutal, dan bertarung dengan ritme cepat namun penuh tenaga. Tipe ini sangat membutuhkan fokus dan reflek yang tinggi karena orang yang memakai tipe ini akan berada di tengah-tengah gerombolan musuh.
Dengan pasif Devil's Steps nya, Arthur bisa bergerak bebas tanpa khawatir kehabisan energi karena pasif tidak memerlukan Mana atau Energi. Pasif langkah setan yang di gabung teknik berpedang kuno milik Arthur yang sudah lumayan di kuasai membuatnya lebih mudah membunuh para monster.
"Seseru ini anjinkkk!" teriak Arthur sangat senang sambil bergerak kesana kemari menebas, menusuk, dan mencincang monster.
Devin yang mengawasi dari jauh hanya bisa tersenyum tipis, dia sangat bahagia menemukan berlian yang sudah satu abad di tunggu-tunggu.
'Ini dia Bobb!!' batin Devin semangat.
[Hahahaha....sama brutalnya tuan muda!]
Gerakan Arthur ini membuat para monster mengincarnya untuk di habisi terlebih dahulu karena menyusahkan. Tentu saja momen ini tidak di sia siakan oleh teman satu tim Arthur.
Mereka bergerak bersama membokong para Monster lalu membunuhnya satu persatu. Arthur tidak membunuh habis semua monster di sana karena kasihan dengan teman satu timnya.
Jadi Arthur hanya mencicil para monster dan menyerahkan sisanya pada teman satu timnya. Arthur tidak maruk, dia sudah cukup mendapatkan poin yang menurutnya sudah sangat tinggi. Belum lagi poin yang di dapat dari assist ke teman satu timnya.
Setelah 1 jam, akhirnya mereka selesai membunuh para monster hingga tidak tersisa. Mereka kembali berkumpul di tempat Devin untuk beristirahat dan mengobati luka di tubuhnya.
"Coba lihat pedangmu." ucap Devin pada Arthur.
"Silahkan pak!" ucap Arthur memberikan pedangnya pada Devin.
"Sejak kapan kau berlatih dia pedang?" tanya Arthur sambil mengalirkan energi ke pedang Jiwa milik Arthur.
"5 bulan lalu pak, setelah menabung untuk beli kitab berpedang, Skill, dan pedang murahan sebelum pedang ini." jawab Arthur.
"Luar biasa, 5 bulan saja sudah sebagus ini." ucap Devin kagum.
"Ini baru beberapa halaman saja pak yang bisa saya pelajari." ucap Arthur malu.
"Tidak apa apa, butuh proses, nah, jaga baik baik pedangmu." ucap Devin mengembalikan pedang Arthur.
"Baik Pak." ucap Arthur.
Arthur mengeluarkan sebotol air mineral dari cincin penyimpanan lalu meminumnya sampai habis.
"Arghhhhh! segarrrr!" teriak Arthur lega.
"Anu...Arthur, lenganmu luka." ucap Anna lirih dengan tangan menggenggam erat kotak p3k.
"Ha? wah baru sadar aku." ucap Arthur langsung mengeluarkan kotak P3K dan membalut lengannya dengan perban dan obat merah.
[Bos, dia sepertinya ada rasa denganmu]
'Biarkan! wanita anjink ini pernah bikin malu asw!' ucap Arthur kesal.
[Skipp lah! cari yang lain saja bos! mukanya juga gak cantik cantik amat!]
'Mudah sekali kau berubah Zet! sialan!' ucap Arthur.
[Aku ini cerminan dari sikapmu! jadi jangan heran!]
'Benar juga, aku juga sering plin plan.' ucap Arthur baru sadar.
"Sudah semua?" tanya Devin.
"Sudah pak!" jawab semua murid di sana.
"Mari kita keluar!" ucap Devin.
Mereka berjalan dengan santai keluar dari dungeon, Arthur berjalan sedikit pincang karena kaki kirinya tertusuk besi entah dari mana dan di larang dicabut oleh Devin.
Ternyata tim 1 adalah tim paling lama di dalam dungeon, di saat yang lainnya sudah berhasil keluar, Tim 1 masih belum menunjukkan tanda tanda selesai.
Devin langsung memanggil Diana untuk mengobati kaki Arthur yang masih terdapat besi sepanjang 10cm menancap di kaki kirinya.
"Kok bisa tertusuk besi? bukannya di dalam sana full perhutanan ya?" tanya Diana.
"Aku pun tidak tau nek, yang pasti ada teman yang iri." jawab Devin sambil membakar rokoknya.
"Sudahh! sedah selesai! besok sudah sembuh ini." ucap Diana tersenyum.
"Terimakasih nyonya." ucap Arthur yang merasa lebih enak untuk berjalan.
"Kembali ke tempatmu." ucap Devin.
"Baik Pak!" jawab Arthur tegas lalu berlari pergi menghampiri Jonathan yang terlihat khawatir.
"Kenapa bisa asw?! di hutan ada besi anjink! gak masuk akal!" ucap Jonathan cengengesan.
"Emang anjink cokk!" ucap Arthur kesal.
"Nanti kita antar pulang ya." ucap Sintia.
"Iya, kalau maksa jalan nanti menghambat kesembuhan kamu." ucap Bruno.
"Gak usah nolak kebaikan orang." ucap Bobby menepuk pundak Arthur.
"Ya udah deh, lumayan hemat uang hehehehe...." ucap Arthur menggaruk kepalanya.
"Kumpul lagi tuh, upacara penutupan." ucap Bruno.
Arthur dan Jonathan langsung bergegas berkumpul di halaman Asosiasi. Sore yang cerah di halaman Asosiasi Hunter Pusat Indonesia, dilakukan upacara penutupan ujian praktek.
"Besok pagi kembali berkumpul! pengumuman kelulusan sekaligus upacara pelepasan yang di pimpin langsung oleh Nyonya Grace!" ucap Kepala Academy.
"Baik!" jawab semua murid tegas.
"Silahkan pulang ke rumah masing-masing! berdoalah supaya besok kalian lulus!" ucap Kepala Academy.
Murid murid pun pulang ke rumah masing-masing, Arthur yang di antar sampai depan rumah pun mengucapkan terimakasih lalu masuk ke dalam untuk istirahat.
"Hahahaha! hari ini seru sekali!" ucap Arthur merebahkan diri di atas kasur.
[Ijin buat tato bos! di punggung! kau orang terpilih!]
"Maksudmu?" tanya Arthur bingung.
[Sudahlah! banyak tanya! istirahat saja! kau terima jadi!]
"Baiklah! aku mandi dulu tapi." ucap Arthur segera beranjak dari kasur memasuki kamar mandi.
Selesai mandi Arthur langsung tidur tanpa makan malam dulu karena tubuhnya terasa sangat sangat lelah.
Bersambung.....
[Tingkatan dalam dunia Hunter
Rank Hunter:
1-30\=D
31-60\=C
61-100\=B
101-150\=A
151-210\=S
211-300\=S+
301-450\=SS
301-600\=SS+
601-850\=SSS
850-1300\=SSS+
1301-2000\=Raja
2001-3500\=Kaisar
3501-5000\=Dewa
5001-7000\=Kaisar Dewa
7001-9500\=Dewa Surgawi
9501-12000\=Dewa Alam
Rank Beast Spirit:
A
S
SS
SSS
Legenda
Mitos
Suci
Dewa
(Beast Spiritual 5x lebih kuat dari monster maupun hunter]
Rank Titan/Roh:
S
SS
SSS
Setan
Iblis
Naga
Raja Iblis
Kaisar Iblis
Abyss
Dewa Iblis
Dewa Monster
Dewa Neraka
Kaisar Dewa Iblis
Rank Monster
A
S
SS
SSS
Setan
Iblis
Naga
Raja Iblis
Kaisar Iblis
Abyss
Dewa Iblis
Dewa Monster
Dewa Neraka
Kaisar Dewa Iblis
Tingkatan Senjata/skill/Kitab:
A
S
SS
SSS
Ghoib
Legenda
Mitos
Suci
Dewa
Tingkatan Pil/Potion:
B
A
S
SS
SSS
Ghoib
Legenda
Mitos
Suci
Dewa
Tingkatan Dongeon:
C
B
A
S
SS
SSS
SSS+
Setan
Abyss
Naga
Iblis
Dewa Iblis
Dewa
Dewa murni
Tingkat Rank di atas Rank Dewa Alam:
12001- 20000: Dewa Putih
20.001- 45.000: Dewa ungu
45.001- 60.000: Dewa Emas
60.001- 90.000: Dewa Bumi
90.001- 120.000: Dewa Galaksi
120.001- 170.000: Dewa Semesta
170.001- 250.000: Dewa Bawah/Neraka
250.001- 400.000: Dewa Atas/Surga
400.001- 900.000: Dewa 3 Alam
900.001- 1.900.000: Raja Alam Semesta
2.000.000- ∞: Kaisar Alam semesta]
Oh iya, Hewan Summoning sama Beast Spiritual itu beda ya. Dari segi kekuatan, kegunaan, dan ras itu beda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments