Bab 15

Arthur di bawa ke ruangan pembuatan kartu member dan kartu tanda guild. Dia mengisi formulir yang di berikan oleh Bitsy sesuai data dirinya.

"Kau sudah punya pacar?" tanya Kevin yang membimbing Arthur dalam mengisi formulir.

"Belum, masih miskin pak." jawab Arthur.

"Jangan panggil pak bodoh! demi keakraban bersama, panggil nama saja." ucap Kevin.

"Belum vin." ucap Arthur agak canggung.

"Emang ekonomi jaman sekarang masih di pandang ya dalam berhubungan?" tanya Kevin.

"Masihlah vin, gak ada uang mau makan apa kau bodoh." ucap Tigers.

"Betul kata pak otot." ucap Arthur.

"Namaku Tigers, panggil om aja." ucap Tigers.

"Betul kata om Tigers, uang itu segalanya! walaupun memiliki kekuatan besar, kalau jelek dan miskin ya sama saja." ucap Arthur.

"Ya pilih salah satu bangsat! jangan sudah miskin, jelek lagi! jadi gembel aja ***!" ucap Kevin.

"Loh! kita kan tidak ada yang tau! masa udah lahir, terus jelek dan miskin, masa mau logout!" ucap Arthur.

"Masuk juga opinimu." ucap Kevin menerima opini Arthur.

"Dah!" ucap Arthur memberikan formulir nya pada Bitsy.

"Sidik jari dulu." ucap Bitsy.

Arthur pun mencetak sidik jarinya, setelah beres semua dia pun di ajak keluar untuk menunggu kartu membernya jadi. Mereka berempat ngobrol asik dengan tawa menggelegar karena lawakan Arthur, sampai tak berselang lama Julian pun datang.

"Kau mau satu tim dengan siapa? atau mau di buatkan tim sendiri?" tanya Julian.

"Terserah pak Julian saja, aku nurut. Tapi kalau bisa sama Jo, soalnya cuma dia yang paham pergerakan saya." jawab Arthur.

"Bikinin tim sendiri aja jul, isi dua orang." ucap Kevin memberikan saran.

"Yang satu paman latih, yang satu biar aku yang latih. Kita karantina 1 tahun, finalnya kita latih chemistry mereka di dungeon kelas Dewa!" ucap Devin.

"Boleh juga!" ucap Julian tersenyum lebar.

"Masuk itu jul!" ucap Tigers.

"Boleh boleh tu!" ucap Arthur memberikan jempol.

"Aku urus bentar ya, tunggu!" ucap Julian bergegas pergi.

"Punya junior gini enak ***! gak bikin pusing anjeng!' ucap Kevin.

"Jelas! anak mandiri gak boleh nyusahin!" ucap Arthur.

"Kalau kau mau jadi muridku, ada syaratnya!" ucap Devin.

"Apa apa? ha? mendaki gunung pun aku siap!" tanya Arthur penuh semangat.

"Harus jomblo seumur hidup!" ucap Devin langsung memudarkan senyuman Arthur.

"Pulang lah aku! gak jadi ah aku masuk sini!" ucap Arthur kesal.

"Bercanda!" ucap Kevin menahan pundak Arthur yang ingin pergi.

"Bercanda bro! syaratnya gampang, habis karantina, menikahlah. Jangan seperti aku yang jomblo sampai saat ini.' ucap Devin.

"Siapa calonnya?! gampang banget nyuruh nikah! biaya! calon! sama rumah aja belum ada! masa mau melihara anak orang di rumah rongsok!" ucap Arthur kesal.

"Nanti aku carikan! aku banyak kenalan ciwi ciwi cantik yang masih murni perawan!" ucap Devin.

"Sekarang boleh lah ya." ucap Arthur.

"Ntar aja habis karantina, kau masih butuh belajar banyak tentang kehidupan." ucap Devin.

"Oke aku setuju." ucap Arthur menjabat tangan Devin.

"Kak! kak Kevin! ini kartunya sudah jadi!" teriak Bitsy dari dalam ruangan.

Kevin langsung bergegas mengambil kartu memberi milik Arthur dan kembali untuk memberikan kartu member pada Arthur.

"Ini KTP?" tanya Arthur yang membuat Kevin tertawa terbahak-bahak.

Plakk...

"Itu memang KTP mu bodoh! lihat kartu satunya!" ucap Devin kesal sampai memukul kepala Arthur.

"Ohh...hehehehe....maaf maaf." ucap Arthur terkekeh.

"Ayo ke depan, ngobrol sama member guild yang lainnya. Kau harus mengakrabkan diri dengan mereka." ajak Kevin.

"Shap!" jawab Arthur.

Mereka berempat pergi ke ruang TV yang terdapat sekitar 25 orang yang sedang melakukan berbagai aktivitas. Seperti main PS, catur, remi, momong anak, dan hanya ngobrol santai pun ada.

"Coy! kenalin, junior kita." ucap Kevin.

"Sini sini! duduk! santai aja!" ucap Arie yang sedang momong anaknya.

"Sini, ada martabak!" ucap Rizal mengangkat kotak berisi martabak.

"Wah! jadi gak enak!" ucap Arthur sambil berjalan mendekati Rizal dan mengambil satu potong martabak.

"Sialan junior satu ini!" ucap Rizal sambil cengengesan.

"Loh! rezeki!" ucap Arthur cengengesan.

"Iya udah makan aja, santai aja di sini. Semua keluarga, semua saudara." ucap Doni menepuk-nepuk pundak Arthur.

"Aduhh...jangan keras keras pak, bisa remuk tulangku." ucap Arthur cengengesan.

"Heh! jangan di senggol! di pukul meninggal kau!" ucap Jason bercanda sambil bermain catur dengan anggota yang baru bergabung 1 tahun lalu bernama Joni.

"Sorry om, bercanda." ucap Arthur langsung pucat.

"Bercanda dia, namaku Doni, panggil aja om Doni." ucap Doni tertawa geli.

"Ini siapa?" tanya Arthur pada Rizal.

"Rizal, panggil nama aja." jawab Rizal.

"Aku Arie, panggil nama aja biar akrab." ucap Arie tanpa di tanya.

"Aku Jason! panggil nama atau bro aja! lu asik gue asik sendiri! hahaha..." ucap Jason tertawa keras.

"Aku Joni, panggil jon aja." ucap Joni.

"Joni?" tanya Arthur langsung tertuju pada suatu benda berharga.

"Hahahahaha....apa ku bilang tahun lalu jon! namamu ambigu ***!" ucap Kevin tertawa keras.

"Mau ganti nama harus tumpengan! arghh!" ucap Joni kesal.

"Itu yang lagi main PS namanya Aldo sama Dika, itu yang lagi ngerumpi namanya Bella, Kelly, Ria, Cinta, Chika, Siska, sama Angel. Itu yang lagi mabar namanya Andi, Beni, Boni, Deni, sama Adit." ucap Jason.

"Beberapa dari mereka tinggal di rumahnya sendiri, kesini cuma mau main sekaligus lihat junior nya. Ada sekitar 13 orang yang gak dateng karena lagi ada Konferensi Pers buat pengumuman tim baru dan anggota baru." ucap Rizal.

"13 orang itu satu kesatuan tim?" tanya Arthur.

"Iya, setiap tim pasti ada 2-3 perempuan. Kau pasti tau mereka semua besok waktu latihan dimulai." jawab Rizal.

Rizal menjelaskan 5 tim di guild ini, yaitu tim Senior, Junior, Ghost, Venom, dan Abyss. Tim Senior yang berisi Julian dan kawan-kawan ditambah Devin, tim Junior di isi Jason dan kawan-kawan, tim Ghost berisi Aldo, Joni, Boni, Beni, Chika, dan Angel.

Tim Venom diisi Andi, Dika, Deni, Adit, Siska, dan Cinta. Sedangkan tim Abyss pergi keluar untuk konferensi pers.

Saat sedang mendengarkan penjelasan Rizal, Riski pun datang membawa para anak muda menuju ruangan medis.

"Ijul mana?" tanya Riski.

"Ke ruangannya, kau urus mereka aja, suruh Adel tes medis terus ajak ke ruangan Bitsy buat isi formulir." jawab Kevin.

"Oke." ucap Riski melanjutkan jalannya.

"Santai aja Jo! tegang amat!" ucap Arthur terkekeh geli melihat wajah tegang Jonathan.

Jonathan hanya menatap kesal Arthur yang memakan martabak telur sambil berbincang-bincang dengan Senior di sana.

"Itu partner mu?" tanya Kevin.

"Iya." jawab Arthur.

"Gimana? mataku jeli kan?" tanya Devin memainkan alisnya.

"Ini mah berlian!" ucap Kevin senang.

"Poles dikit jadi itu." ucap Rizal merujuk pada Jonathan.

"Dia yang susah, Drago gak bakalan gampangin wadahnya jadi kuat." ucap Devin.

"Uihhh! dia wadahnya?!" tanya Rizal kaget.

"Iya, tato di punggungnya buktinya." jawab Devin.

"Untung kau masuk ke sini!" ucap Rizal menepuk-nepuk pundak Arthur.

"Drago siapa? hewan?" tanya Arthur bingung.

"Naga penguasa langit ke 7, beast terkuat milik Bima dulu. Tapi sejak kematiannya, semua bawahannya berpisah, ada yang di segel ke tubuh seseorang seperti Drago, ada juga yang bersembunyi untuk memperkuat diri." jawab Rizal.

"Jadi selama ini aku mimpi dia ya." ucap Arthur.

"Oh iya, waktu itu, kau kan pingsan, kau ke mana?" tanya Devin.

"Bertemu sosok naga hitam super besar di sebuah penjara gelap gulita. Dia berkata akan segera bebas dan menyusul tuannya bersama 3 sahabatnya." jawab Arthur.

"Lalu?" tanya Joni penasaran.

"Dia mengaum sangat keras, setelah itu pindah ke sebuah padang rumput yang sangat luas! aku bertemu sosok pria tampan bersama istrinya. Entah dia mengatakan apa, aku tidak paham. Muter muter! intinya dia mengundang aku ke dimensi Surgawi untuk berlatih di sana." jawab Arthur.

"Ohh itu kakek Adrian bersama nenek Zoya, besok kita menemuinya." ucap Devin.

"Terus terus?" tanya Aldo yang mulai tertarik, dia menyudahi main PS dan ikut nimbrung bersama mereka.

"Habis itu aku pindah lagi ke sebuah ruangan hitam gelap. Sebuah suara mengatakan bahwa aku adalah penerusnya, dia memberikan kekuasaan penuh pada empat pedang yang masuk ke tubuhku dan memberikan 4 bola energi dasar padaku." jawab Arthur.

"Siapa namanya?" tanya Devin melebarkan matanya.

"Dia tidak memperkenalkan diri, yang pasti aku bisa menebak kalau dia sangat tampan dari suaranya." jawab Arthur.

"Cuma itu?" tanya Devin.

"Aku juga di pindah ke sebuah kerajaan yang sangat panas, di sana aku bertemu dua iblis yang sangat mengerikan dan kuat. Mereka mengatakan akan membimbingku mendapatkan sebuah title dari Neraka." ucap Arthur.

"Aku tebak namanya Hades dan Anubis." ucap Devin.

"Betul! bagaimana bisa Anda tau?" tanya Arthur.

"Hah! mereka sudah jadi teman main remi ku!" jawab Devin bangga.

"Habis?" tanya Jason.

"Iya, sampai situ saja sih." jawab Arthur.

"Jadi yang di cerita kak Julian itu kau ya. Yang di tusuk empat pedang peninggalan tuan Bima." ucap Dika.

"Hehehe...aku penasaran, aku sentuh masing-masing bilah pedangnya, eh malah nusuk! untung gak mati!" ucap Arthur terkekeh geli.

"Itu rahmat bro, kau itu sudah di takdirkan." ucap Aldo.

"Iya sih, aku bersyukur." ucap Arthur.

Bersambung....

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6'
7 Bab 7
8 Bab 8*
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16'
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21'
22 Bab 22
23 Bab 23*
24 Bab 24'
25 Bab 25
26 Bab 26'
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 34
34 Bab 33
35 Bab 35'
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64'
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73'
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84'
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91'
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155: Season 2 End
156 S3 Bab 156
157 S3 Bab 157
158 S3 Bab 158
159 S3 Bab 159
160 S3 Bab 160
161 S3 Bab 161
162 S3 Bab 162'
163 S3 Bab 163
164 S3 Bab 164
165 S3 Bab 165
166 S3 Bab 166
167 S3 Bab 167
168 S3 Bab 168
169 S3 Bab 169
170 S3 Bab 170
171 S3 Bab 171
172 S3 Bab 172
173 S3 Bab 173
174 S3 Bab 174
175 S3 Bab 175
176 S3 Bab 176
177 S3 Bab 177
178 S3 Bab 178
179 S3 Bab 179
180 S3 Bab 180
Episodes

Updated 180 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6'
7
Bab 7
8
Bab 8*
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16'
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21'
22
Bab 22
23
Bab 23*
24
Bab 24'
25
Bab 25
26
Bab 26'
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 34
34
Bab 33
35
Bab 35'
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64'
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73'
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84'
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91'
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155: Season 2 End
156
S3 Bab 156
157
S3 Bab 157
158
S3 Bab 158
159
S3 Bab 159
160
S3 Bab 160
161
S3 Bab 161
162
S3 Bab 162'
163
S3 Bab 163
164
S3 Bab 164
165
S3 Bab 165
166
S3 Bab 166
167
S3 Bab 167
168
S3 Bab 168
169
S3 Bab 169
170
S3 Bab 170
171
S3 Bab 171
172
S3 Bab 172
173
S3 Bab 173
174
S3 Bab 174
175
S3 Bab 175
176
S3 Bab 176
177
S3 Bab 177
178
S3 Bab 178
179
S3 Bab 179
180
S3 Bab 180

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!