Arthur di bawa ke ruangan pembuatan kartu member dan kartu tanda guild. Dia mengisi formulir yang di berikan oleh Bitsy sesuai data dirinya.
"Kau sudah punya pacar?" tanya Kevin yang membimbing Arthur dalam mengisi formulir.
"Belum, masih miskin pak." jawab Arthur.
"Jangan panggil pak bodoh! demi keakraban bersama, panggil nama saja." ucap Kevin.
"Belum vin." ucap Arthur agak canggung.
"Emang ekonomi jaman sekarang masih di pandang ya dalam berhubungan?" tanya Kevin.
"Masihlah vin, gak ada uang mau makan apa kau bodoh." ucap Tigers.
"Betul kata pak otot." ucap Arthur.
"Namaku Tigers, panggil om aja." ucap Tigers.
"Betul kata om Tigers, uang itu segalanya! walaupun memiliki kekuatan besar, kalau jelek dan miskin ya sama saja." ucap Arthur.
"Ya pilih salah satu bangsat! jangan sudah miskin, jelek lagi! jadi gembel aja ***!" ucap Kevin.
"Loh! kita kan tidak ada yang tau! masa udah lahir, terus jelek dan miskin, masa mau logout!" ucap Arthur.
"Masuk juga opinimu." ucap Kevin menerima opini Arthur.
"Dah!" ucap Arthur memberikan formulir nya pada Bitsy.
"Sidik jari dulu." ucap Bitsy.
Arthur pun mencetak sidik jarinya, setelah beres semua dia pun di ajak keluar untuk menunggu kartu membernya jadi. Mereka berempat ngobrol asik dengan tawa menggelegar karena lawakan Arthur, sampai tak berselang lama Julian pun datang.
"Kau mau satu tim dengan siapa? atau mau di buatkan tim sendiri?" tanya Julian.
"Terserah pak Julian saja, aku nurut. Tapi kalau bisa sama Jo, soalnya cuma dia yang paham pergerakan saya." jawab Arthur.
"Bikinin tim sendiri aja jul, isi dua orang." ucap Kevin memberikan saran.
"Yang satu paman latih, yang satu biar aku yang latih. Kita karantina 1 tahun, finalnya kita latih chemistry mereka di dungeon kelas Dewa!" ucap Devin.
"Boleh juga!" ucap Julian tersenyum lebar.
"Masuk itu jul!" ucap Tigers.
"Boleh boleh tu!" ucap Arthur memberikan jempol.
"Aku urus bentar ya, tunggu!" ucap Julian bergegas pergi.
"Punya junior gini enak ***! gak bikin pusing anjeng!' ucap Kevin.
"Jelas! anak mandiri gak boleh nyusahin!" ucap Arthur.
"Kalau kau mau jadi muridku, ada syaratnya!" ucap Devin.
"Apa apa? ha? mendaki gunung pun aku siap!" tanya Arthur penuh semangat.
"Harus jomblo seumur hidup!" ucap Devin langsung memudarkan senyuman Arthur.
"Pulang lah aku! gak jadi ah aku masuk sini!" ucap Arthur kesal.
"Bercanda!" ucap Kevin menahan pundak Arthur yang ingin pergi.
"Bercanda bro! syaratnya gampang, habis karantina, menikahlah. Jangan seperti aku yang jomblo sampai saat ini.' ucap Devin.
"Siapa calonnya?! gampang banget nyuruh nikah! biaya! calon! sama rumah aja belum ada! masa mau melihara anak orang di rumah rongsok!" ucap Arthur kesal.
"Nanti aku carikan! aku banyak kenalan ciwi ciwi cantik yang masih murni perawan!" ucap Devin.
"Sekarang boleh lah ya." ucap Arthur.
"Ntar aja habis karantina, kau masih butuh belajar banyak tentang kehidupan." ucap Devin.
"Oke aku setuju." ucap Arthur menjabat tangan Devin.
"Kak! kak Kevin! ini kartunya sudah jadi!" teriak Bitsy dari dalam ruangan.
Kevin langsung bergegas mengambil kartu memberi milik Arthur dan kembali untuk memberikan kartu member pada Arthur.
"Ini KTP?" tanya Arthur yang membuat Kevin tertawa terbahak-bahak.
Plakk...
"Itu memang KTP mu bodoh! lihat kartu satunya!" ucap Devin kesal sampai memukul kepala Arthur.
"Ohh...hehehehe....maaf maaf." ucap Arthur terkekeh.
"Ayo ke depan, ngobrol sama member guild yang lainnya. Kau harus mengakrabkan diri dengan mereka." ajak Kevin.
"Shap!" jawab Arthur.
Mereka berempat pergi ke ruang TV yang terdapat sekitar 25 orang yang sedang melakukan berbagai aktivitas. Seperti main PS, catur, remi, momong anak, dan hanya ngobrol santai pun ada.
"Coy! kenalin, junior kita." ucap Kevin.
"Sini sini! duduk! santai aja!" ucap Arie yang sedang momong anaknya.
"Sini, ada martabak!" ucap Rizal mengangkat kotak berisi martabak.
"Wah! jadi gak enak!" ucap Arthur sambil berjalan mendekati Rizal dan mengambil satu potong martabak.
"Sialan junior satu ini!" ucap Rizal sambil cengengesan.
"Loh! rezeki!" ucap Arthur cengengesan.
"Iya udah makan aja, santai aja di sini. Semua keluarga, semua saudara." ucap Doni menepuk-nepuk pundak Arthur.
"Aduhh...jangan keras keras pak, bisa remuk tulangku." ucap Arthur cengengesan.
"Heh! jangan di senggol! di pukul meninggal kau!" ucap Jason bercanda sambil bermain catur dengan anggota yang baru bergabung 1 tahun lalu bernama Joni.
"Sorry om, bercanda." ucap Arthur langsung pucat.
"Bercanda dia, namaku Doni, panggil aja om Doni." ucap Doni tertawa geli.
"Ini siapa?" tanya Arthur pada Rizal.
"Rizal, panggil nama aja." jawab Rizal.
"Aku Arie, panggil nama aja biar akrab." ucap Arie tanpa di tanya.
"Aku Jason! panggil nama atau bro aja! lu asik gue asik sendiri! hahaha..." ucap Jason tertawa keras.
"Aku Joni, panggil jon aja." ucap Joni.
"Joni?" tanya Arthur langsung tertuju pada suatu benda berharga.
"Hahahahaha....apa ku bilang tahun lalu jon! namamu ambigu ***!" ucap Kevin tertawa keras.
"Mau ganti nama harus tumpengan! arghh!" ucap Joni kesal.
"Itu yang lagi main PS namanya Aldo sama Dika, itu yang lagi ngerumpi namanya Bella, Kelly, Ria, Cinta, Chika, Siska, sama Angel. Itu yang lagi mabar namanya Andi, Beni, Boni, Deni, sama Adit." ucap Jason.
"Beberapa dari mereka tinggal di rumahnya sendiri, kesini cuma mau main sekaligus lihat junior nya. Ada sekitar 13 orang yang gak dateng karena lagi ada Konferensi Pers buat pengumuman tim baru dan anggota baru." ucap Rizal.
"13 orang itu satu kesatuan tim?" tanya Arthur.
"Iya, setiap tim pasti ada 2-3 perempuan. Kau pasti tau mereka semua besok waktu latihan dimulai." jawab Rizal.
Rizal menjelaskan 5 tim di guild ini, yaitu tim Senior, Junior, Ghost, Venom, dan Abyss. Tim Senior yang berisi Julian dan kawan-kawan ditambah Devin, tim Junior di isi Jason dan kawan-kawan, tim Ghost berisi Aldo, Joni, Boni, Beni, Chika, dan Angel.
Tim Venom diisi Andi, Dika, Deni, Adit, Siska, dan Cinta. Sedangkan tim Abyss pergi keluar untuk konferensi pers.
Saat sedang mendengarkan penjelasan Rizal, Riski pun datang membawa para anak muda menuju ruangan medis.
"Ijul mana?" tanya Riski.
"Ke ruangannya, kau urus mereka aja, suruh Adel tes medis terus ajak ke ruangan Bitsy buat isi formulir." jawab Kevin.
"Oke." ucap Riski melanjutkan jalannya.
"Santai aja Jo! tegang amat!" ucap Arthur terkekeh geli melihat wajah tegang Jonathan.
Jonathan hanya menatap kesal Arthur yang memakan martabak telur sambil berbincang-bincang dengan Senior di sana.
"Itu partner mu?" tanya Kevin.
"Iya." jawab Arthur.
"Gimana? mataku jeli kan?" tanya Devin memainkan alisnya.
"Ini mah berlian!" ucap Kevin senang.
"Poles dikit jadi itu." ucap Rizal merujuk pada Jonathan.
"Dia yang susah, Drago gak bakalan gampangin wadahnya jadi kuat." ucap Devin.
"Uihhh! dia wadahnya?!" tanya Rizal kaget.
"Iya, tato di punggungnya buktinya." jawab Devin.
"Untung kau masuk ke sini!" ucap Rizal menepuk-nepuk pundak Arthur.
"Drago siapa? hewan?" tanya Arthur bingung.
"Naga penguasa langit ke 7, beast terkuat milik Bima dulu. Tapi sejak kematiannya, semua bawahannya berpisah, ada yang di segel ke tubuh seseorang seperti Drago, ada juga yang bersembunyi untuk memperkuat diri." jawab Rizal.
"Jadi selama ini aku mimpi dia ya." ucap Arthur.
"Oh iya, waktu itu, kau kan pingsan, kau ke mana?" tanya Devin.
"Bertemu sosok naga hitam super besar di sebuah penjara gelap gulita. Dia berkata akan segera bebas dan menyusul tuannya bersama 3 sahabatnya." jawab Arthur.
"Lalu?" tanya Joni penasaran.
"Dia mengaum sangat keras, setelah itu pindah ke sebuah padang rumput yang sangat luas! aku bertemu sosok pria tampan bersama istrinya. Entah dia mengatakan apa, aku tidak paham. Muter muter! intinya dia mengundang aku ke dimensi Surgawi untuk berlatih di sana." jawab Arthur.
"Ohh itu kakek Adrian bersama nenek Zoya, besok kita menemuinya." ucap Devin.
"Terus terus?" tanya Aldo yang mulai tertarik, dia menyudahi main PS dan ikut nimbrung bersama mereka.
"Habis itu aku pindah lagi ke sebuah ruangan hitam gelap. Sebuah suara mengatakan bahwa aku adalah penerusnya, dia memberikan kekuasaan penuh pada empat pedang yang masuk ke tubuhku dan memberikan 4 bola energi dasar padaku." jawab Arthur.
"Siapa namanya?" tanya Devin melebarkan matanya.
"Dia tidak memperkenalkan diri, yang pasti aku bisa menebak kalau dia sangat tampan dari suaranya." jawab Arthur.
"Cuma itu?" tanya Devin.
"Aku juga di pindah ke sebuah kerajaan yang sangat panas, di sana aku bertemu dua iblis yang sangat mengerikan dan kuat. Mereka mengatakan akan membimbingku mendapatkan sebuah title dari Neraka." ucap Arthur.
"Aku tebak namanya Hades dan Anubis." ucap Devin.
"Betul! bagaimana bisa Anda tau?" tanya Arthur.
"Hah! mereka sudah jadi teman main remi ku!" jawab Devin bangga.
"Habis?" tanya Jason.
"Iya, sampai situ saja sih." jawab Arthur.
"Jadi yang di cerita kak Julian itu kau ya. Yang di tusuk empat pedang peninggalan tuan Bima." ucap Dika.
"Hehehe...aku penasaran, aku sentuh masing-masing bilah pedangnya, eh malah nusuk! untung gak mati!" ucap Arthur terkekeh geli.
"Itu rahmat bro, kau itu sudah di takdirkan." ucap Aldo.
"Iya sih, aku bersyukur." ucap Arthur.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 180 Episodes
Comments