Arthur bercerita banyak tentang latar belakangnya, dia juga bercanda tawa bersama anggota guild lain yang membuat gelak tawa di ruang TV.
Sampai akhirnya rombongan Jonathan pun datang untuk sesi perkenalan didampingi Julian dan Riski.
'Ada Anna juga ya.' batin Arthur.
"Ini adalah junior kita, anggota baru yang akan jadikan dua tim. Tim Devil's dan Tim Beast. Tim Devil's akan di isi anak anak dari Academy Red Eagle yang berjumlah 9 orang, 5 orang dari Academy lain akan aku masukkan ke tim Ghost dan Venom. Sedangkan tim Beast akan diisi oleh Arthur dan Jonathan sesuai request dari Devin dan Kevin." ucap Julian.
"Sejarah! satu tim cuma di isi 2 orang! gila!" ucap Aldo.
"Kenapa harus 2 orang? kan total ada 17 orang, bisa di bagi dua tim sama rata." tanya Cinta tidak terima karena tim nya harus latihan lagi untuk menyatukan chemistry.
"Mereka ini spesial, bukan hunter sembarangan. Kalian akan melihat kegilaannya tahun depan!" ucap Julian yakin betul akan potensi Jonathan dan Arthur.
"Kami yang susah pak! harus latihan dari awal demi persatu chemistry!" ucap Siska.
"Gak terima keluar aja." ucap Julian dingin.
"Mampus! apa susahnya si tinggal terima! emang cewek cewek bikin gaduh!" ucap Joni kesal.
"Sabar sabar..." ucap Arthur sambil cengengesan.
"Bangsat lo mereka ini! beberapa kali tim kita hampir bubar! kau tau karena apa? karena makanan! asw kan?!" ucap Joni sangat kesal.
"Waduu! gampar pake gagang pintu aja jon." ucap Arthur.
"Emang anjink ***!" ucap Joni ketus.
"Hihihi! lucu asw asw! gak bisa bayangin aku kalau waktu di gampar pake gagang pintu, pintunya ngikut." ucap Rizal.
"Copot dulu dong, susah kalau sama pintu pintunya." ucap Arthur.
"Gak kebayang kan kau? hahaha...lucu banget ***!" ucap Rizal.
"Apa lagi pake sound system yang besar itu, hahaha...waktu kena palanya soundnya hidup! hahaha...muter dangdut lagi hahaha..." ucap Arthur.
"Hahahahaha...bangsatt!" Rizal tertawa geli sampai menangis.
"Asw Rizal! tahan blok!" ucap Riski sedari tadi menahan tawanya.
"Gak bisa ris, ini terlalu receh!" ucap Rizal.
"Ketawa aja jul anjink! wajahmu merah!" ucap Kevin yang bengek karena tertawa.
"Junior paling brengsek dia ini! sialan!" ucap Julian kesal sambil tertawa.
"Kau anak baru! berapa levelmu?! bercanda terus dari tadi!" tanya Cinta kesal pada Arthur.
"Bentar aku cek dulu, tunggu ya." ucap Arthur.
'Zet cek status ku tolong.' ucap Arthur.
[Status
Nama: Arthur Dillingham
Usia: 18 tahun
Title: Pemilik Sistem, MahaDewa
Job: Fighter, Assassin, Guardian, Alchemist
Kultivasi: Mythic Immortal
Level Hunter: 888 (SSS+)
STR: ∞
AGI: ∞
DEF: ∞
VIT: ∞
Poin Pengalaman: 0
Elemen: Api, Air, Angin, Tanah, Petir, Kayu, Es
Teknik:-
Skill:
-Sword of justice
-Doomsday Meteor
Beast Spirit:-
Titan:-
Mode:-
Roh Spiritual:-
Total persentase kekuatan: 1000%
Kekayaan: Rp 3.000.000
Inventori:
-Kitab Teknik Berpedang
-Pedang Yin Yang
-Pedang Dewa Neraka
-Pedang Jiwa
\=>Shop
\=>Gacha]
'Meningkat drastis yang Zet! gila!' ucap Arthur.
[Kerja keras mu menghasilkan kemenangan besar bos]
"Aku masih level 888 kak, memangnya kenapa?" tanya Arthur pada Cinta.
"Helehh! masih keroco ternyata!" ucap Cinta sinis.
"Kau dulu awal masuk cuma level 111! jangan sombong!" ucap Rizal.
"Kek diskon Shopee! hahahaha!" ucap Arthur spontan yang membuat semua orang tertawa keras.
"***!" seru Jonathan tertawa keras.
"Tambah satu lagi jadi 11.11 hahaha...dapet ipong 15 gratis!" ucap Arthur membuat Jonathan semakin tertawa kencang.
"Di roasting junior hahaha!" ucap Joni tertawa terbahak-bahak.
"Tapi iya juga ya, kayak diskon Shopee." ucap Dika mengelap air matanya.
"Capek aku ketawa dari tadi! sialan!" ucap Kevin kesal.
"Kalian bergabung dengan Senior kalian, akrabkan diri ya, besok pagi kita kumpul untuk mulai latihan." ucap Julian lalu pergi memasuki ruangannya.
"Jo, beli minum yok, haus aku ***." ajak Arthur.
"Eh! lupa! mau minum apa? es? kopi?" tanya Kevin baru ingat karena keasikan ngobrol dengan Arthur.
"Kau apa jo?" tanya Arthur.
"Kopi aja lah." jawab Jonathan.
"Kopi manis satu sama kopi gulanya sesendok aja satu." ucap Arthur.
"Thomas!" teriak Kevin.
Seorang pria gagah berpakaian rapi datang membawa buku dan bolpoin.
"Kopi hitam manis satu, kopi hitam pakai gula satu sendok teh satu, aku es sirup aja." ucap Kevin.
"Kopi kopi, biasa pahit." ucap Devin.
"Yang lain?" tanya Kevin.
"Es teh aja, gak usah banyak request." ucap Thomas ketus lalu pergi ke dapur.
"Jahat bat anjir!" ucap Rizal.
"Parah memang orang tua itu!" ucap Kevin menggelengkan kepala.
"Rumahmu mana si?" tanya Jason.
"Selatan GOR Sehat Jasmani." jawab Arthur.
"Betah kau di sana?" tanya Rizal kaget.
"Betah gak betah, mau gimana lagi hehehe..." jawab Arthur terkekeh.
"Tinggal sini ae, masih banyak kamar kosong kok." ucap Adit.
"Gak ah, aku tipe yang susah adaptasi sama kamar baru. Pernah ya, aku nginep di tempat Jo, gak bisa tidur sampe pagi asw! mau bikin kopi sungkan, begadang takut ganggu yang punya kamar! susah lah pokoknya!" ucap Arthur.
"Napa gak bangunin aku ***? bisa push rank kita itu." ucap Jonathan.
"Apaan! kau tidur dah trial mati asw!" ucap Arthur ketus.
"Hehehe...ngantuk bro." ucap Jonathan terkekeh geli.
"Kalau kau? mana rumah mu?" tanya Rizal.
"Sini, perumahan pondok Indah." jawab Jonathan.
"Wuihh! udah ganteng, kaya, berbakat lagi! wess komplit! ya gak Anna?!" ucap Joni.
"Apa sih!" ucap Anna ketus.
"Dion kemana dion?" tanya Joni terkekeh.
"Lagi mabar ama adik kelas hahaha..." ucap Arthur terkekeh geli.
"Ooo! yang kau sindir kemarin itu pacarnya ya?! anjink! lucu bat si itu!" ucap Riski tertawa.
"Jagoannya Academy bro!" ucap Jonathan.
"Tapi emang Dion sama Jo ini yang paling famous di Academy. Udah ganteng, kuat, sama Kaya, cewek jaman sekarang kan emang gitu kriterianya." ucap Arthur.
"Kalau kau?" tanya Dika.
"Si miskin dari tempat sampah! hahaha! sampah! kau itu gak cocok di sini! pergi ke tempat sampah saja sana!" ucap Cinta yang membuat kaget member pria lainnya.
"Hahaha..." Arthur hanya tertawa pelan lalu mengeluarkan ponselnya dan scroll ig.
"Gimana Shinta Jo?" tanya Arthur tidak lagi bergairah untuk ngobrol dengan teman-teman barunya.
"Mana lawakannya kin miskin?! kok diam?! kena mental ya?!" tanya Siska sinis.
"Sudah miskin harta, miskin attitude lagi! definisi sampah yang sebenarnya!" ucap Cinta.
"Balik aja kalau mentalnya gak kuat! gak cocok kau di sini!" ucap Angel.
"Rusak *** di sini, balik aja yok." ajak Jonathan tidak tega dengan sahabatnya.
"Vin, kita balik aja lah, kayaknya emang gak di terima di sini hehehe..." ucap Arthur.
"Jangan ***! Julian marah nanti!" ucap Kevin langsung melarang mereka berdua pulang.
"Mulut kalian ini gak pernah di sekolahin ya?! busuk banget!" ucap Joni marah.
"Lah dia tadi ngejek aku! masa di ejek balik gak terima!" ucap Cinta tak terima.
"He, te *****, diem aja, dia bercanda sekitar kekuatan gak sampai ke latar belakang. Kau kalau ngajak bercanda soal latar belakang sama aku aja! aku tau semua masa lalu mu!" ucap Deni datar.
"Udah udah, gak usah saling ejek, kita keluarga, jangan ada perpecahan cuma karena ejekan." ucap Arthur.
"Iya, udah udah, kalau memang kita gak di terima ya udah kita aja yang keluar. Dari pada kalian terpecah karena kehadiran kita berdua." ucap Jonathan.
"Udah biarin aja, gak usah di peduliin. Udah sering di hukum sama Julian mereka itu, tapi ya gitu, gak pernah berubah." ucap Rizal mengelus punggung Arthur.
Suasana yang tadinya seru kini jadi hening karena hinaan dari Cinta, Siska dan Angel. Para member laki laki hanya fokus ke ponselnya masing-masing karena sudah tidak mood untuk bercanda gurau.
Momen ini terjadi sampai Thomas datang membawakan minuman untuk mereka.
"Ini kopi manis, yang ini sedang, habiskan sebelum pulang." ucap Thomas memberikan dua cangkir kopi pada Arthur dan Jonathan.
"Terimakasih banyak." ucap Arthur tersenyum tipis.
"Anda mirip sekali dengan tuanku sebelumnya, bolehkah saya memanggil Anda tuan muda?" tanya Thomas.
"Waduh, gak cocok, saya miskin." ucap Arthur menggaruk tengkuknya.
"Tuanku dulunya juga miskin, bahkan dia sempat menjadi beban negara di sini dan di anggap sampah oleh semua orang." ucap Thomas.
"Kalau itu maunu ya tidak apa apa sih hehehe..." ucap Arthur.
"Terimakasih, saya ke belakang dulu tuan muda." ucap Thomas membungkuk lalu pergi ke dapur.
"Dia memang begitu, hormati saja, walaupun ngeselin tapi dia selalu melayani dengan baik." ucap Doni.
Arthur hanya tersenyum saja, dia masih merasa sakit hati dengan hinaan tiga wanita tadi.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments