H-7 ujian praktek, ujian kelulusan dan kelayakan menjadi seorang hunter sejati. Jika gagal, mereka harus mengulangi setahun lagi.
Arthur mengambil cuti dari cafe untuk fokus latihan di rumahnya. Arthur sudah membeli satu pasang pedang di toko sistem, namanya adalah pedang Jiwa yang berharga 1.000.000 rupiah.
Arthur harus menabung satu bulan untuk membeli pedang ini, pedang yang akan menyerap jiwa lawan jika berhasil menusuk jantung atau menebas bagian tubuh lawan. Jiwa yang di serap akan otomatis memperkuat pengguna pedang dan pedang itu sendiri.
Dengan pedang Jiwa ini, Arthur langsung melatih teknik berpedangnya melalui kitan berpedang pemula dan teknik berpedang kuno yang mematikan. 4 bulan Arthur berlatih berpedang, hingga kini dia sudah menguasai penuh teknik berpedang kuno ini.
Saat ini di H-7 ujian praktek, Arthur lebih memilih untuk memperkuat serangan energi dan 1 skillnya, kenapa? karena Devil's Steps sudah sistem ubah menjadi skill aktif, dan memperkuat stamina tubuhnya.
H-3 Arthur memutuskan untuk membeli satu skill kelas SSS yang berharga 700 ribu di toko sistem. Nama Skillnya adalah Doomsday Meteor, skill yang mengharuskan penggunanya mampu menggabungkan elemen Api dan Tanah.
Karena Arthur yang cerdas, dia dengan mudah menggabung gabungkan elemen yang dia miliki. Beberapa kali juga Arthur menciptakan elemen baru yang sangat berguna bagi tubuhnya, yaitu elemen Kayu yang dapat meregenerasi tubuh tanpa harus menggunakan energi Mana tambahan.
Arthur juga mendapat elemen Es yang sangat Over Power, dengan melakukan kombinasi elemen dan berhasil menemukan elemen baru, keahlian Arthur dalam menggunakan elemen sudah mencapai maksimal.
Pada H-1 ujian, Arthur memutuskan untuk main ke rumah Jonathan untuk refreshing dengan bermain PS bersama.
"Gimana persiapannya?" tanya Sintia ibu Jonathan.
"Aman tan, aku udah latihan keras kok." jawab Arthur tersenyum lebar.
"Si jo ini setiap hari main PS mulu! di suruh latihan susahnya minta ampun! besok gak lulus baru tau rasa!" ucap Sintia merutuki anaknya.
"Aku kan latihan sore mah, kalau malem ya PSan! biar fresh! hahahaha...." ucap Jonathan tertawa.
"Gak paham tante sama Jo ini!" ucap Sintia kesal.
Arthur hanya menggelengkan kepala pelan sambil tersenyum tipis.
"Oh iya, kamu itu udah ketemuan sama Bernard ayahnya Anna belum? katanya mereka mau minta maaf sama kamu sekaligus kasih uang kompensasi." tanya Sintia.
"Males tan, mending latihan sama belajar daripada harus urus masalah gak penting itu." jawab Arthur malas.
"Iya, lagian ngapain juga mah ikut-ikutan ngurusin mereka. Gak penting!" ucap Jonathan.
"Emm...iya sih, ya udahlah, mamah ke dapur dulu ya." ucap Sintia beranjak pergi dari kamar Jonathan.
"Dah, gak usah di pikirin, biarin aja." ucap Jonathan menenangkan Arthur yang terlihat kepikiran.
Arthur hanya menganggukkan kepala, setelah itu mereka lanjut bermain PS sambil berbincang ringan mengenai ujian esok.
"Besok ujiannya gimana si? sistemnya?" tanya Arthur.
"Masuk portal biasa, kayaknya sih portal kelas C atau kelas B. Yang setara sama kemampuan murid Academy biasanya lah." jawab Jonathan.
"Di bagi kelompok gitu?" tanya Arthur.
"Iya, satu angkatan kita kan jumlahnya 400 orang dari kelas A sampai J. Satu portal 10 orang sesuai nomor undian. Yang aku baca sih gitu." jawab Jonathan.
"Oalah, moga aja dapet tim bagus *** besok." ucap Arthur.
"Iya, kalau berat ya nyusahin." ucap Jonathan.
Arthur bermain di rumah Jonathan sampai sore, karena sudah penat bermain PS, Arthur pun pamit pulang.
Sesampainya di rumah, Arthur langsung mandi karena gerah. Selesai mandi, dia langsung membuat makan malam.
[Besok usahakan untuk bermain cepat ya bos, para petinggi guild 5 besar di Indonesia datang ke ujian ini untuk mencari anak emas. Tuan Julian bersama anggota Tim Senior Guild The Devil's juga akan datang]
"Benarkah? kalau begitu aku harus tampil keren!" ucap Arthur semangat.
[Maka dari itu, kau harus main cepat dan dapatkan poin sebanyak mungkin]
"Baiklah! malam ini aku akan tidur lebih awal supaya energiku penuh besok!" ucap Arthur.
[Terserah mu saja]
Selesai makan malam, Arthur langsung pergi ke kamarnya. Dia membaca beberapa halaman kitab warisan orang tuanya lalu tidur.
Keesokan harinya, hari H Ujian Praktek pun datang. Pukul 06.00 Arthur sudah siap memakai seragam Academy nya, setelah mengecek barang-barang di tasnya, Arthur pun berangkat dengan penuh semangat.
Lokasi ujian praktek kali ini berada di Asosiasi pusat, Arthur berangkat menggunakan transportasi umum yang tersedia. Tak lupa juga, sebelum menaiki transportasi umum Arthur membeli satu porsi nasi uduk di dekat rumahnya.
Sesampainya di Asosiasi Hunter Pusat Indonesia yang sudah sangat sangat ramai, Arthur duduk di taman Asosiasi untuk sarapan terlebih dahulu sambil menunggu Jonathan.
Beberapa menit kemudian, Jonathan pun datang bersama kedua orang tua dan kakak satu-satunya yang bernama Bobby.
"Dah lama?" tanya Jonathan yang langsung duduk di hadapan Arthur dan membuka kotak bekalnya.
"15 menit lah." jawab Arthur mencium tangan kedua orang tua Jonathan.
"Kamu sejak kapan tatoan nak?" tanya Bruno, ayah Jonathan.
"Bareng Jo om, sekitar 5 bulan yang lalu." jawab Arthur nyengir.
"Dia masih polos! jangan di rusak bodoh!" ucap Bobby menjitak adiknya.
"Bestfriend bro!" ucap Jonathan sambil mengusap kepalanya.
"Gimana? dah siap?" tanya Bobby pada Arthur.
"Aman kak, santai kita mah." jawab Arthur santai.
"Baguslah, usahakan untuk dapat poin tertinggi ya, biar di lirik guild yang datang." ucap Bobby.
"Kalau itu harus, masa murid terbaik mau kalah!" jawab Arthur.
Kedua orang tua Jonathan hanya tersenyum tipis lalu mengajak Bobby untuk pergi ke tempat yang di sediakan untuk keluarga murid.
Pukul 08.00 semua murid angkatan akhir di kumpulkan di halaman. Kepala Academy memberikan pengarahan dan aturan untuk ujian praktek ini. Kepala Academy yang di dampingi Kepala Asosiasi yang cantik dan mempesona bernama Grace itu.
Arthur yang berdiri di sebelah kiri Jonathan dan sebelah kanan Anna mendengarkan Kepala Academy dengan serius tanpa memperdulikan tatapan Anna.
"Okey! sekarang ambil nomor undian kalian!" ucap Kepala Academy.
Puluhan pria dan wanita keliling membawa ember berisi nomor undian, masing-masing murid mengambil satu kertas undian yang akan menentukan kelompoknya.
"Anjay nomor 1 cukk!" ucap Arthur menunjukkan kertas undiannya pada Jonathan.
"Anjink! aku nomor 3 ***!" ucap Jonathan kesal.
"Payah!" ucap Arthur.
"Kelompok 1 berkumpul di tempat tuan Devin, kelompok 2 di tempat tuan Arnold, kelompok 3 di tempat tuan Julian, kelompok 4 di tempat tuan Arie, kelompok 5 di tempat tuan Riski, kelompok 6 di tempat tuan Estes, kelompok 7 di tempat nona Arish, kelompok 8 di tempat nona Elish, kelompok 9 di tempat tuan Rizal, dan kelompok 10 di tempat nona Anya! cepat!" ucap Kepala Academy.
Semua murid langsung bubar menuju kelompoknya masing-masing. Jonathan satu kelompok dengan Dion dan murid murid berprestasi lainnya, sedangkan Arthur satu kelompok dengan Anna dan beberapa murid berprestasi lainnya.
"Lakukan sekuat yang kalian bisa! setiap kelompok akan di awasi 5 orang berpengalaman dari 5 guild teratas! sebisa mungkin keluarkan kemampuan kalian supaya guild guild teratas terpikat!" ucap Kepala Academy.
"Selamat berjuang!" ucap Kepala Academy lalu turun dari podium.
Para murid pun di giring memasuki portal khusus untuk pemula seperti mereka. Jonathan bersikap dingin saat memasuki portal, dia bersama kelompoknya muncul di tengah-tengah hutan mencekam.
"Jalan ikuti jalur!" ucap Julian menyuruh murid-murid academy untuk berjalan.
Kelompok 3 berjalan menelusuri jalur di dalam hutan, mereka meningkatkan kewaspadaanya dan sudah siap dengan senjatanya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments