Keesokan harinya, seperti biasanya, setelah olahraga Arthur langsung mandi lalu pergi ke Academy tanpa sarapan karena nanti bisa sarapan di kantin.
Saat sedang asik sarapan di kantin, Jonathan pun datang menghampiri Arthur dan duduk di depan Arthur sambil mengeluarkan bekalnya. Jonathan memang biasa membawa bekal sarapan karena kalau sarapan di rumah berasa terburu-buru, jadi dia memilih membawa sarapannya ke Academy dan makan bersama sahabatnya.
"Kau dapat undangan ultah Anna jo?" tanya Arthur.
"Enggak, kalaupun dapet juga gak bakal dateng aku, males ***! mending rebahan." jawab Jonathan santai.
"Aku dapet jo, kalau kau gak dapet aku sama siapa ***!" ucap Arthur.
"Biasanya juga sendiri anjink! lebay amat!" jawab Jonathan ketus.
"Emang iya?" tanya Arthur lupa.
"Masih 18 tahun dah pikun!" jawab Jonathan kesal.
Arthur hanya terkekeh geli lalu lanjut makan, selesai makan mereka pun segera ke kelas karena bel sudah berbunyi.
Hari itu Arthur tidak mengganggu Anna karena asik dengan kitab warisan orangtuanya yang sangat menarik. Sampai jam pulang sekolah pun Arthur langsung pulang untuk siap siap bekerja di salah satu cafe milik ayah Jonathan.
Ini adalah rutinitas Arthur demi kelangsungan hidupnya, kadang Arthur juga mengumpulkan rongsokan untuk tambahan uang jajannya. Biasanya Arthur bekerja di cafe sampai pukul 12 malam tepat jam tutup cafe tersebut.
Lelah bekerja, Arthur langsung tidur di kamarnya supaya besok di Academy fokusnya tidak berkurang. Dua hari kemudian Arthur ijin dari Cafe untuk menghadiri acara ulang tahun Anna yang ke 18 tahun.
Arthur datang dengan setelan jas yang rapi supaya tidak memalukan. Arthur juga membawakan kado sebuah Inti Core monster kelas SSS+ yang di beli di Alchemist langganannya.
"Selamat Ulang Tahun ya, semoga panjang umur, sehat selalu, di lancarkan rezeki nya." ucap Arthur menjabat tangan Anna.
"Ya." jawab Anna ketus dengan wajah jijiknya.
"Ini aku ada kado kecil kecilan." ucap Arthur memberikan kadonya.
"Makasih." ucap Anna ketus.
"Nak Arthur, makasih ya kadonya, silahkan di nikmati hidangannya." ucap Ibu Anna yang bernama Sarah.
"Iya tante." jawab Arthur menganggukkan kepala lalu pergi untuk menikmati hidangan di sana.
Arthur menikmati beberapa kue di sana sambil mendengarkan musik meriah dan menonton teman-teman seangkatannya yang menari-nari dengan pasangannya.
Arthur sangat menikmati pesta malam itu sampai di puncak acara, Anna dengan menggandeng kekasihnya yang bernama Dion naik ke atas podium kecil di halaman belakang rumah tempat pesta berlangsung.
"Terimakasih untuk teman-teman yang sudah mau datang ke pesta kecil ini! terimakasih juga untuk kadonya, semoga kalian sehat dan di beri rezeki yang melimpah!" ucap Anna tersenyum manis.
"Untuk acara puncak malam ini adalah....." ucap Anna menghentikan ucapannya.
Byurrrrr....
Dion mengguyur tubuh Arthur dengan sekaleng cet berwarna putih lalu menumpahkan satu kantung kresek besar bulu ayam berbau tidak sedap.
"Acara puncaknya adalah memukuli si miskin anak buangan ini! hahahahaha!" teriak Dion berlari memukul Arthur dengan keras diikuti komplotannya.
Bugh
Bagh
Bugh
Bagh
Arthur tidak bisa melawan karena di keroyok dan dipukuli tanpa ada jeda untuknya melawan. Teman-teman satu angkatan lain di sana hanya bisa menatap penuh rasa iba tanpa berani membantu karena takut.
Sedangkan orang tua Anna berteriak histeris dan dengan cepat menghentikan Dion dan komplotannya.
"Apa apaan kamu Dion!" teriak Siska marah.
"Dia layak mendapatkan nya tante! si miskin busuk ini setiap hari mengganggu Anna di Academy!" ucap Dion penuh emosi.
"Biarin aja mah! anak miskin itu biar tau rasa! setiap hari bikin risih!" ucap Anna.
Plakkk...
"Papah gak pernah ya ajarin kamu kayak gini! ajaran siapa kamu hah?!!" teriak ayah Anna yang bernama Bernard sangat marah.
"Dia setiap hari bikin aku risih pah! setiap hari godain aku!" teriak Anna sambil memegangi pipinya.
"Diam! masuk ke kamar!" teriak Bernard yang benar-benar marah.
Anna pun berlari memasuki rumah sambil menangis, sedangkan Bernard langsung menghampiri Arthur yang nampak bonyok dan kesakitan.
"Kita ke rumah sakit ya." ucap Bernard.
"Gak usah." jawab Arthur ketus lalu berjalan pergi dengan perasaan sangat marah dan malu.
"Mulai hari ini kamu bukan lagi calon mantu saya! pergi! berandalan menjijikkan!" teriak Bernard.
"Tapi om...." ucap Dion kaget.
"Tapi tapi matamu! kamu bikin malu keluarga saya! pergi!" teriak Bernard.
Dion menghembuskan nafas kesal lalu berjalan pergi meninggalkan rumah Anna bersama komplotannya. Pesta ulang tahun Anna pun di bubarkan karena pengeroyokan terhadap Arthur.
Sedangkan Arthur berjalan tertatih menuju rumahnya yang tidak jauh dari rumah Anna masih dengan pakaian yang kotor karena cat dan bulu ayam. Sesampainya di rumah, Arthur langsung mandi membersihkan diri.
Selesai mandi dia mengobati luka di tubuhnya sambil menangis meratapi nasibnya yang sangat sial.
"Bajingan! gak akan aku kejar-kejar lagi! anjink!" gumam Arthur dengan perasaan sangat membenci Anna.
Setelah mengobati lukanya Arthur pun tidur dengan rasa tidak nyenyak karena seluruh tubuhnya terasa sangat sakit.
Keesokan harinya Arthur tidak berangkat ke Academy, dia memutuskan untuk istirahat dan memulihkan dirinya. Arthur kembali tidur setelah mengirim pesan izin tidak masuk ke Vallen.
Siangnya Arthur terbangun karena rumahnya di gedor gedor, Arthur membuka pintu dan melihat Jonathan yang terlihat sangat sangat marah.
"Masuk dulu jo, kau mau minum apa?" tanya Arthur.
"Air putih aja." jawab Jonathan singkat.
"Yoo." ucap Arthur pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih.
"Ada apa?" tanya Arthur masih dengan wajah bonyok.
"Anjink! kenapa kau gak lawan semalam cokkk! kau pasrah gitu aja asw!" teriak Jonathan marah.
"Gimana mau ngelawan asw! tiba tiba di gedik! orang lagi enak enak makan kue tiba tiba di siram cet! terus di keroyok! asw!" jawab Arthur kesal.
"Fotomu di sebar ke seluruh Academy! setiap mading di tempel poster fotomu yang berlumuran cet sama bulu ayam! video kau di pukuli juga di sebar! anjink!" ucap Jonathan benar-benar marah kali ini.
"Terus kau tau gak?! mereka berdua ketawa ketiwi di kantin! kek anjink lah! gak ada rasa penyesalan atau rasa bersalah!" ucap Jonathan lagi.
"Biar lah jo, males *** aku, sakit semua badanku. Aku mau fokus belajar buat ujian besok lusa." ucap Arthur malas.
"Kita bales waktu ujian praktek! gak mau tau!" ucap Jonathan.
"Terserah kau jo." jawab Arthur malas.
"Tadi ortu Anna juga dateng, katanya mau ketemu kau tapi kau ijin sakit sama bu Vallen. Jadi mereka pulang dengan wajah penuh rasa bersalah." ucap Jonathan.
"Oh iya, nih aku tadi beli naspad, kau belum makan kan." tambah Jonathan sambil memberikan kantung kresek.
"Makasih." jawab Arthur.
Mereka berbincang-bincang, Jonathan bercerita banyak soal kejadian di Academy hari ini. Arthur hanya mendengarkan sambil makan nasi padang pemberian Jonathan.
"Udah sore ***! aku balik dulu ya." ucap Jonathan saat melihat jam di ponselnya.
"Hati-hati." ucap Arthur mengantar Jonathan keluar.
Setelah kepergian Jonathan, Arthur pun kembali ke kamarnya untuk tidur melupakan rasa sakitnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments