Setelah genap 1 tahun di Alam Surgawi, Arthur pun kini telah berhasil meningkatkan kekuatan fisik dan bisa mengendalikan energi serta menyerap energi.
Dengan kemajuan ini, level Arthur meningkat drastis dari 888 menjadi 1333 dan menjadi satu-satunya anak umur 18 yang mampu menggapai rank Raja.
Son yang sebelumnya izin berevolusi juga telah selesai 6 bulan yang lalu. Jadi dalam 6 bulan ini Arthur mendapatkan tambahan ilmu dari Son mengenai Qi, energi alam dan energi Semesta.
Hubungan keduanya juga sudah sangat erat, keduanya mudah untuk akrab karena memang satu frekuensi atau kasarnya sama sama bodoh dan gila.
Setelah di rasa puas, Zet pun memperbolehkan Arthur untuk keluar dari alam Surgawi dan beristirahat.
Keesokan harinya, pukul 05.00 pagi, Arthur bangun untuk pergi olahraga. Jogging 5km, push up, squad jump, dan pull up dia lakukan karena sudah terbiasa di alam Surgawi.
Selesai olahraga, Arthur pun langsung mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Selesai mandi dia langsung ganti pakaian dan memesan ojol.
Di tengah perjalanan Arthur mampir ke warung langganan untuk membeli sarapan. Setelah itu dia lanjut jalan menuju basecamp.
Sesampainya di basecamp Arthur langsung masuk ke dalam untuk menyapa teman-teman barunya.
"Wehh! dah sampai!" ucap Deni yang barusan turun dari kamarnya.
"Masih pada molor?" tanya Arthur.
"Bentaran juga pada turun buat sarapan." jawab Deni.
Benar saja, selang beberapa detik setelah Deni menjawab, anak anak yang bergerombol berjalan menuruni tangga.
"Anak baru!" ucap Aldo menunjuk Arthur.
"Yow!" sapa Arthur mengangkat tangan.
"Dah sarapan?" tanya Julian tersenyum sumringah.
"Ini, aku beli tadi." jawab Arthur menunjukkan kantong kresek yang dia bawa.
"Makanlah dulu, kita juga mau sarapan." ucap Julian.
"Besok gak usah beli lah, makan sini aja ***." ucap Adit.
"Besoklah." jawab Arthur.
"Sarapan bentar." ucap Kevin.
"Aku ke belakang ya, numpang gazebo." ucap Arthur.
"Pake aja." jawab Julian.
Arthur tersenyum lebar lalu berjalan ke halaman belakang untuk sarapan di gazebo sambil menikmati udara pagi hari.
'Aura di sini jadi agak beda ya, kenapa ya?' tanya Son.
[Drago, dia tidak terima dengan peningkatan bos]
'Ooo...paman Drago ada di sini juga ya.' ucap Son paham.
[Iya, itulah alasan ayahmu menyuruh untuk menjaga alam ini]
'Aku sudah paham sekarang.' ucap Son.
Saat Arthur sedang asik makan, tiba tiba dia di datangi Aurora yang membawakan lauk tambahan.
"Habiskan ya, biar sehat, jangan makan itu terus." ucap Aurora tersenyum lebar.
"Jadi ngerepotin tante, makasih banyak." ucap Arthur tidak enak.
"Jangan panggil tante, panggil bunda saja, kamu sangat mirip dengan anak angkat bunda dulu." ucap Aurora mengusap lembut kepala Arthur.
"Iya bunda." ucap Arthur tersenyum senang.
"Habiskan ya, bunda tinggal dulu." ucap Aurora tersenyum lalu pergi meninggalkan Arthur.
"Mayan! makan enak pagi ini!" gumam Arthur sangat senang.
Selesai makan, Arthur membuang kertas minyak bekasnya makan lalu mengembalikan piring yang di bawa Aurora tadi ke dapur.
"Sudah kenyang?" tanya Aurora.
"Sudah hehehe..." jawab Arthur cengengesan.
"Kamu sudah di tunggu di ruang rapat, cepatlah ke sana." ucap Aurora.
"Oke bunda." jawab Arthur langsung bergegas pergi.
Karena tidak tau ruang rapat ada di mana, Arthur pun bertanya pada Adel yang kebetulan sedang asik menonton TV di ruang TV.
"Maaf dok, ruang rapat ada di mana ya?" tanya Arthur.
"Depan belok kiri, pojok sebelah kanan." jawab Adel tanpa menengok.
"Terimakasih." ucap Arthur.
Arthur segera berlari menuruti petunjuk dari Adel, saat membuka pintu ruangan ternyata semua member sudah ada di sana sedang bersiap siap sambil menunggu Arthur.
"Kapan kau datang?" tanya Jonathan melakukan tos tinju dengan Arthur.
"Tadi jam 7 an lah keknya." jawab Arthur duduk di sebelah Jonathan.
"Makan lama amat ***!" ucap Joni yang kebetulan duduk di sebelah Arthur.
"Menikmati jon!" jawab Arthur.
"Jangan buru buru kalau makan jon, keselek mati kau." ucap Aldo yang duduk di sebelah Jonathan.
"Mati konyol anjir." ucap Jonathan.
Karena member sudah lengkap, Julian pun memulai rapat dadakan ini. Dia menyampaikan rencana latihan tertutup yang akan di lakukan selama 3 bulan untuk tim lain dan 1 tahun untuk tim Beast.
"Izin bertanya! kenapa tim Beast lebih lama? bukan kah tim Devil's juga sama sama newbie?" tanya Beni untuk memuaskan rasa penasarannya.
"Ben, ini project raksasa yang melibatkan seluruh member tim Senior. Aku, Riski, Arie, Albert, Devin sama Henry bakalan kerja lembur mulai minggu depan. Aku, Kevin, sama Devin punya rencana raksasa yang bakalan bikin guncangan hebat di dunia." jawab Julian.
"Apa itu pak?" tanya Beni lagi.
"Kita bakalan duetkan dua wadah Beast terkuat sepanjang sejarah alam semesta. Wadah dari Drago dan Bao si Naga Azure! Wadah Drago yaitu Arthur akan di latih secara tertutup oleh Devin, dan wadah Bao akan di latih secara jor joran oleh kita tim Senior." jawab Julian.
"Bakalan kerja ekstra untuk menjadikan dia newbie ini menjadi monster pelindung alam semesta! jadi tolong kerja samanya untuk member lain kalau kami belum bisa melatih kalian secara maksimal." lanjut Julian.
"Woahhh! aku gak sabar lihat!" ucap Beni sangat excited dengan project raksasa ini.
"Kalian siap?" tanya Julian pada Arthur dan Jonathan yang ternyata malah tertidur.
"Bangsat malah tidur!" gumam Julian kesal.
"He! ***! bangun bangsat! lagi rapat ini!" ucap Aldo.
"Oii...haihhhh....kekenyangan aku ***!" ucap Arthur mengucek matanya.
"Dengerin pak Julian ngomong bikin ngatuk ***!" ucap Jonathan mengucek matanya.
"Kursi keramat itu jul! gantilah! aku juga kalau duduk situ suka merem sendiri!" ucap Kevin.
"Berat bat mataku ya Tuhan!" ucap Arthur.
"Pokoknya gitu! kita bakalan fokus latihan selama 3 bulan ini buat tim lain. Sedangkan kalian berdua satu tahun mulai minggu depan." ucap Julian.
"Siap pak!" jawab Arthur dan Jonathan tegas.
"Ayo kita mulai latihan tipis-tipis!" ucap Julian.
Mereka pun keluar dari ruang rapat lalu berjalan menuju halaman belakang untuk berlatih tipis-tipis. Yang Senior mengajari Junior, yang sepuh hanya memperhatikan.
"Kau sudah bisa pembentukan energi?" tanya Kevin pada Arthur.
"Sudah." jawab Arthur.
"Coba aku lihat." ucap Kevin.
Arthur pun memfokuskan diri, dia membuat Zirah perang dari Mana, ratusan pedang dari energi matahari, bola energi sebesar motor dari energi semesta, dan tombak energi dari Qi.
Keahlian Arthur ini membuat member lain kagum, terutama Anna yang tidak pernah menyangka dengan kekuatan Arthur yang sebenarnya.
"Cukup!" ucap Kevin.
Arthur menarik kembali energinya tanpa mengalami kesulitan ataupun kelelahan.
"Dari klan mana kau?" tanya Kevin.
"Entahlah, aku tidak tau." jawab Arthur.
"Nara, dia sama denganku, satu keturunan dari ayah! dia cucu Erica." ucap Devin yang langsung membuat kaget Albert dan Henry.
"Pantas saja punya bakat mengerikan!" gumam Kevin.
"Langsung kau latih saja Dev, kau yang tau semuanya soal dia." ucap Julian.
"Kau setuju tidak?" tanya Devin menghampiri Arthur.
"Gas aja sih! lagian mau ngapain di sini hahaha..." jawab Arthur.
"Ya sudah, aku ke tempat kakek dulu ya! sampai jumpa!" ucap Devin langsung menghilang bersama Arthur.
"Lanjut!" ucap Julian mengawasi junior junior nya.
Mereka berlatih santai karena memang hanya untuk mengetahui bakat setiap anak baru.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments