Keesokan harinya, Arthur bangun pukul 05.00 dengan punggung, dada, dan tengkuk yang terasa panas serta perih.
[Tahan ya bos, 30 menit sembuh]
"Ck aneh aneh aja anjink!" ucap Arthur kesal.
[Aku gabut bos, dari pada turu mending lembur hehehe]
"Sialan!" ucap Arthur kesal.
Benar saja, setelah 30 menit punggung dan tengkuk Arthur terasa segar bukan panas dan perih.
[Mandilah, aku mau turu, nanti paling jam 10 bangun aku bos]
"Oke." jawab Arthur beranjak dari kasur memasuki kamar mandi.
Saat mandi Arthur sama sekali tidak menyadari kalau di punggung, dada, dan tengkuk nya terdapat tato khas yang mustahil di tiru oleh tukang tato lain karena gambar itu adalah gambar kuno.
Arthur masih mengantuk karena tubuhnya masih terasa lelah, jadi dia tidak terlalu memperhatikan perbedaan di tubuhnya.
Selesai mandi, Arthur langsung memakai seragam Academy dan berjalan keluar rumah. Mengunci pintu rumah lalu berjalan ke gang depan untuk membeli nasi kuning.
"Bungkus satu buk." ucap Arthur duduk di kursi yang sudah di sediakan.
"Tumben siangan bos, biasanya jam 6 dah pesen." ucap Ibu ibu penjual nasi kuning.
"Hari ini cuma upacara kelulusan, lagian mulai upacara nya masih agak siang kok." jawab Arthur menyulut rokoknya.
"Loh! udah mau lulus aja." ucap Ibu penjual kaget.
"Hehehe...iya." jawab Arthur terkekeh.
"Gak kerasa ya." ucap Ibu penjual.
"Iya buk hehehe..." jawab Arthur.
Setelah membayarnya Arthur pun segera berjalan menuju halte bus. Baru saja mau duduk di halte, sebuah mobil Alphard berhenti agak jauh dari halte.
"Oii! ayok bareng!" teriak seorang pria yang mengeluarkan kepalanya dari jendela mobil.
"Kebetulan! hehehehe..." gumam Arthur langsung bergegas menghampiri mobil tersebut.
"Pantes rumah kosong ***!" ucap pria yang ternyata adalah Jonathan.
"Lagian gak kabar kabar dulu!" jawab Arthur.
"Lupa." jawab Jonathan.
"Masih muda dah pikun!" ucap Sintia yang duduk di kursi depan menemani suaminya.
"Kurang kurangi olahraga nya, otak mu rendet kan." ucap Bobby.
"Wanjink! berapa kali sehari kau jo?! wahh parah ***!" ucap Arthur cekikikan.
"Aku dah tobat ya!" ucap Jonathan dengan wajah merah karena malu.
"Ckckckck....efek samping nya masih ngikut ***." ucap Arthur.
"Anjink!" umpat Jonathan yang kesal bercampur malu.
Akhirnya setelah 30 menit perjalanan mereka sampai di Asosiasi Hunter yang jauh lebih ramai dari kemarin. Hal ini dikarenakan banyak guild guild yang datang untuk mengetahui anak anak berbakat dari poin kelulusan mereka.
"Lebih ramai ya." ucap Arthur keluar dari mobil.
"Aku gak sabar masuk ke makam Tuan Bima ***!" ucap Jonathan penuh semangat.
"Sama jo." ucap Arthur.
"Ayo ayo, udah jam setengah 8, bentar lagi mulai." ucap Sintia.
Mereka pun pergi duduk di kursi yang sudah di sediakan. Peserta didik bebas ingin duduk di manapun asal bergabung dengan orang tua ataupun wali.
"Aku makan dulu lah, jirr! dari kemarin belum makan *** aku!" ucap Arthur mengeluarkan sebungkus nasi kuning.
"Tahan kau ***?!" tanya Jonathan kaget.
"Habis mandi terus turu aku kemarin, capek bat ***!" jawab Arthur sambil memakan nasi kuning nya.
"Emang boleh sesantai itu? ini acara besar bro! come on!" ucap Bobby kesal dengan Arthur yang dengan enaknya makan tanpa memperdulikan MC yang memulai acara.
"Laper bos! persetan dengan ocehannya! yang penting kenyang!" jawab Arthur.
"Kebanyakan main sama Jo kau! rusak sekarang!" ucap Bobby menggelengkan kepalanya.
"Udah bob, dari pada pingsan dia nanti." ucap Sintia.
"Iya nih! sewot amat dah!" ucap Jonathan kesal.
"Terserah kalian!" ucap Bobby kesal.
MC melakukan pembukaan acara dan sambutan sambutan kepada petinggi guild yang sudah datang untuk ikut memeriahkan acara pelepasan dan kelulusan murid-murid Academy Red Eagle.
Berbagai pentas seni juga di tampilkan untuk menghibur murid-murid dan tamu undangan. Sampai akhirnya acara puncaknya adalah pembagian amplop yang berisi keputusan lulus atau tidak lulus.
Arthur yang baru selesai makan pun dengan santainya membuka amplop yang baru dia terima seperti membuka amplop gajian.
"Ez bat! sekolah plonga plongo sekarang lulus! gak ada adrenalin!" ucap Arthur santai.
"Apaan! cuma gini doang?" tanya Jonathan menyentil kertas di tangannya.
"Kelulusan yang harusnya tegang, tapi di mata mereka gak ada tegangnya!" gumam Bobby kesal.
Terdengar tangis histeris dari beberapa murid karena tidak lulus dengan beberapa masalah. Beberapa orang tua murid pun melakukan protes pada petinggi Academy.
"Sesimpel ini bro! mereka gagal? payah cokk!" ucap Arthur.
"Kemampuan mereka tidak sama seperti kalian berdua, jadi wajar saja tidak lulus." ucap Bruno.
"Om! kita di Academy itu bebas lho itungannya, di Academy lain bisa lebih ketat dan keras. Sebenarnya mereka bisa, cuma malas dan payah saja." ucap Arthur.
"Betul! cupu!" ucap Jonathan setuju.
"Iya pah, Academy Red Eagle itu satu-satunya Academy yang membebaskan murid-murid nya. Tapi soal nilai mereka tidak akan main main, semua tergantung muridnya, guru dan petinggi Academy tinggal memberi nilai sesuai kenyataannya saja." ucap Bobby.
"Jo! taruhan! siapa yang kalah potong botak!" ucap Arthur.
"Weitttt! aku tidak akan tertipu lagi! sialan! kau mau buat aku seperti boboho!" ucap Jonathan menolak mentah-mentah tantangan Arthur.
"Payah!" ucap Arthur kecewa.
"Biarin payah! yang penting gak jadi boboho kw!" jawab Jonathan.
Setelah suasana kembali kondusif, MC pun kembali melanjutkan acara. Kali ini adalah pengumuman 5 besar peraih poin terbanyak dalam ujian praktek kemarin dan pengumuman 3 besar lulusan terbaik tahun ini.
"Persiapkan diri kalian! saya akan mengumumkan 5 besar peraih poin terbanyak dalam ujian praktek kemarin! peringkat 5 peraih poin terbanyak adalah Saudari Fitri Novita Sari! dengan 1890 poin! berikan tepuk tangan meriah!" ucap MC yang di sambut tepukan tangan meriah.
Seorang gadis cantik naik ke atas panggung dikalungi bunga, diberi piagam penghargaan, diberikan lencana penghargaan lalu berdiri di sebelah kanan panggung.
"Peringkat 4 peraih poin terbanyak dalam ujian praktek adalah Freya Abraham! dengan 2011 poin! berikan tepuk tangan yang meriah!" ucap MC.
Seorang gadis cantik naik ke atas panggung dikalungi bunga, diberi piagam penghargaan, diberikan lencana penghargaan lalu berdiri di sebelah kanan panggung samping Fitri.
"Peringkat 3 peraih poin terbanyak dalam ujian praktek adalah Ivan Abraham! dengan 2663 poin! berikan tepuk tangan yang meriah!" ucap MC.
Seorang pria tampan dan rupawan naik ke atas panggung dikalungi bunga, diberi piagam penghargaan, diberikan lencana penghargaan lalu berdiri di sebelah kanan panggung di samping Fitri dan Freya.
"Berikutnya! peringkat 2 peraih poin terbanyak dalam ujian praktek! adalah Jonathan Edwards! dengan 3000 poin! berikan tepuk tangan yang meriah untuk pangeran keluarga Edwards!" ucap MC.
Jonathan yang berparas rupawan bejalan menaiki panggung dengan jubah Academy berwarna merah. Para petinggi Academy mengalungkan bunga di lehernya, memberikan piagam penghargaan, dan memasangkan lencana penghargaan di baju Jonathan.
Jonathan membungkuk memberi hormat pada Julian serta petinggi guild The Devil's Crew yang duduk di kursi terdepan. Setelah memberikan hormat, Jonathan berjalan ke samping Ivan sambil tersenyum lebar.
"Berikutnya! peraih poin tertinggi dari 400 murid semester akhir Academy Red Eagle dalam ujian praktek! kita panggil untuk naik ke atas panggung! Arthur Dillingham! dengan 10.000 poin! berikan tepuk tangan yang meriah!" ucap MC.
Seluruh tamu dan murid di sana langsung bertepuk tangan. Poin yang sangat tinggi! pikir mereka.
Arthur berdiri dari kursinya dan berjalan penuh kewibawaan menaiki panggung. Paras tampan, di tambah rambut panjangnya membuat gadis gadis di sana terpesona.
Para petinggi Academy menjabat tangan Arthur penuh rasa bangga, mereka full senyum sambil mengalungkan bunga. Arthur di beri piagam khusus karena berhasil memegang rekor. Setelah mendapat lencana, 4 peraih peringkat tertinggi tadi menghampiri Arthur untuk foto bersama.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments