Sesampainya disekolah dimas langsung turun dengan senyum merekah dibibirnya. Disebrang jalan alika melihat mobil ayahnya yang tepat berhenti didepan sekolah. Tangan damar mengepal erat melihat pemandangan didepanya. Entah sejak kapan kebencian mulai tumbuh dalam hati damar.
" Ayo dek kita masuk! " Ucap damar sembari menggandeng tangan adiknya. Alika yang tengah serius memprhatikan dimas dan ayahnya sontak trkrjut saat mendapati damar dengan kuat menggenggam tanganya.
" Adek mau nyapa ayah dulu kaa. " Kekeh alika, karna alika memang belum sempat menyapa ayahnya dirumah. Damar dan alika memang sedikit berbeda, alika lebih dekat dan suka bermanja dengan ayahnya sedangkan damar lebih dekat dengan ibunya.
" Gak usah deek, dia ayahnya dimas bukan ayah kita. Kalau adek mau tetap disni kaka tinggal yaa! " Ancaman damar sukses membuat alika ahirnya menurut. Namun alika tetap menoleh kebelakang berharap ayahnya melihat dia dan menyapanya walau hanya sebentar.
Diwaktu yang sama namun tempat yang berbeda Karina tengah belajar membuat kueh dari resep yang dia liat dimedia sosialnya. Karina sudah bertekat ingin memiliki penghasilan sendri dan tidak mau mengandalkan suaminya lagi stelah apa yang terjadi bebrapa hari belakangn.
Namun ditengah kesibukanya suara ketukan pintu terdengar begitu jelas hingga kebelakang.
Tok tok took
" Nak karin, buka pintunya nak ini bu anik! " Terdengar samar dari dalam rumah.
Karin menghentikan aktifitasnya dan berjalan kearah sumber suara. Awalnya karin ragu untuk membuka dan menganggap hanya orang iseng. Namun saat karin hendak berbalik pintu kembali lagi diketuk.
Tok tok tok
" Nak karin, buka nak ini ibu! " teriak bu anik Lagi.
Ckleeek
Pintu trbuka dan karina hanya membuka sedikit pintunya .
" Ad apa ya bu, maaf saya sedang sibuk! " ucap karin tanpa basa basi.
" Eng anu nak, apa boleh ibu masuk? " Anik trlihat begitu serius. Ahirnya karin dengan berat hati memprsilahkan anik masuk. Kendati hatinya ingin menolak namun akal sehatnya menentang. Walaubagaimanapun bu anik adalah orang yang lebih tua dan wajib dihormati.
" Masuk bu! " ucap karin sembari mempersilahkan anik masuk.
" Trimakasih nak." Saat anik masuk matanya mengedar menatap pajangan foto-foto keluarga karin diruang tamu.
" Keluarga yang bahagia ya bu? Saya pkir juga dulu begitu, sbelum saya tau jika suami saya sudah menikah lagi. Bertahun-tahun saya dibohongi dan dipecundangi oleh mas Lujeng. Bodohnya saya tak pernah menaruh curiga sedikitpun, apa lagi saat kami dihadapkan dengan beberapa masalah. Dari mas lujeng yang sering keluar kota, mas lujeng yang sering terlambat pulang, uang blanja yang brkurang, anak-anak yang merasakan jika ayahhnya tak pernah ada waktu. Haaaah, aku fikir itu hanya karna tuntutan kerja dan kebutuhan saja. Ternyata. "
Meskipun ingin karin brusha untuk tak meneteskan airmatanya didepan anik.
" Ma-maafkan wulan ya nak. Dulu kami tidak tau kalau trnyata lujeng sudah memiliki anak dan istri. Jadi saya dan ayahnya wulan menerima pinangan lujeng. Selang beberapa bulan baru kami tau kabar tentaang lujeng yang sudah menikah. Kabar itu membuat ayahnya wulan trguncang hingga menyebabkan dia meninggal karna serangan jantung. Wulan bukan tidak menolak dan brusha pergi nak karin. Saat tau semua itu wulan syok dan meminta pisah dari lujeng, namun takdir brkata lain. Wulan dinyatakan postif hamil saat dia diperiksakan kedoktr karna pingsan berjam-jam. "Papar anika saat mengingat kembali waktu dimana mereka juga baru tau kebenaran itu.
" Lalu ibu diam saja begitu. Sebagai seorang ibu dan istri harusnya ibu faham dengan prasaan saya bu. Tidakkah kalian memikirkan perasaan saya waktu itu? " Karin berkali-kali menghela nafas untuk mentralkan perasaannya.
" Bukan begitu nak, kami faham makanya dulu kami lebih memilih bersembunyi ditempat kami dulu padahal lujeng sudah meminta kami untuk tinggal satu atap dengan kalian. Lujeng bilang dia akan bersikap adil diantara kamu dan wulan. Tapi ibu tidak mau hal seprti ini terjadi. " Ucap bu anik dengan wajah penuh penyesalan. Entah benar-benar menyesal atau memang pura-pura saja.
" Sudahlah buu, saya tidak mau dan tidak ingin membahas ini lagi. Semua sudah trjadi, dan saya hanya minta ibu nasehati anak dan cucu ibu untuk berbagi waktu dengan anak-anak saya. Anak-anak saya damar dan alika butuh ayahhnya juga .Bahkan mereka belum bertemu ayahnya karna semalam mereka sudah sangat lelap tidurnya . " Ucap karin.
Bu anik semakin merasa tidak enak dengan apa yang karin sampaikan. Apa lagi wulan semenjak ada disini dan tau jika karin adalah istri tua suaminya sikapnya sungguh berubah. Yang awalnya wulan siap ditinggal dan dinomor duakan karna dia faham resikonya menjadi istri muda, sekarang wulan justru ingin menguasai lujeng seorang diri.
" Ya sudah kalau begitu ibu pamit nak, hanya itu yang ingin ibu sampaikan. Maafkan ibu dan anak ibu, semoga kalian bisa hidup rukun. Wulan tidak mungkin akan meninggalkan lujeng karna dimas sangat menyayangi papahnya dan kami tidak ingin mengorbankan perasaan dimas. Mungkin kamu juga demikian. Maafkan kami nak, ibu prmisi. " Stelah mengatakan itu anik pergi begitu saja dari rumah karin tanpa menunggu karin mengatakan appun.
Saat keluar dari rumah karin, anik terlihat menghela nafas panjang. Mungkin apa yang dia sampaikan sudah mengurangi beban dihatinya.
Disekolah damar terlihat marah besar saat diejek teeman-teman sekolahnya.
Entah dari mana mereka tau kabar tentang dimas dan damar yang ternyata satu ayah.
" Dieeem kaliaan semua, bukan aku yang rebut ayahnya dimas tapi dimas yang rebut ayahnya akuuu! " Triak damar yang merasa kesal karna disebut merebut ayah dimas.
" Huuu mana ada maling ngaku, damar anak pelakor damar anak perebut damar tukang rebut. "
" Damar bapaknya numpang sama dimas yaa. "
" Widiiih keren bapak aja bisa barengan yaa! "
" Ka damar, adek dimas. "
Hahahaahaahhahah
Kelekar anak-anak yang berdiri mengrumuni damar didekat kantin. Disudut lain dimas nampak tersenyum puas melihat damar diolok teman-temanya. Rupanya dimaslah yang membritahu mereka tentang crita bohong itu. Mereka memang satu ayah tapi apa yang dimas katakan adalah fitnah dan kebohongan.
" Rasain kamu damar, aku sama mamah bakal rebut ayah kamu biar papa buang kalian. " ucap dimas sembari berjalan keruangan guru BK karna damar sudah mulai mengamuk dan brteriak. Itu yang dimas harapkan damar masuk BK dan dikeluarkan dari sekolah.
Ditempat lain seseorang juga sedang tak berkutik saat dipanggil keruang atasan.
" Bagaimana bisa kamu menyembunyikan hal ini serapih mungkin selama bertahun-tahun pak lujeng? " ucap pak camat kala baru saja mendapat berita tentang lujeng yang ternyata memiliki dua istri.
" Maaf pak! " Hanya itu yang mampu keluar dari mulut lujeng.
" Kamu tau apa konsekwensinya karna melanggar aturan? " Ucap pak camat.
Deeg
Seketika lujeng pucat mendengar apa yang atasanya sampaikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Raisa anti
mampus dipecat baru tau rasa kamu lujeng
2024-10-20
1
Raisa anti
nah anak jadi di bully kan
2024-10-20
1
Raisa anti
kesel sama si lujeng bkin gdeg
2024-10-20
1