bab 8

Hati ibu mana yang tak hancur mendengar ucapan anak-anaknya yang merasa khilangan figur seorang ayah.

***

Sudah dua hari mas lujeng pergi, dia bahkan tak menyempatkan waktu untuk menelfon atau menanyakan kabar anak-anaknya.

Dia tengah berbahagia dengan anak dan istrinya yang lain. Sampai ahirnya anakku melihat kebersamaan mereka saat melihat setatus yang diunggah dalam aplikasi wa.

" bunda bundaaa liat nii ayah lg jalan-jalan dimall, kaka dimas makan es krim. Waah sneng banget kaka dimas tadi tiup lilin direstoran juga. Adek sedih bund kapan ya ayah ajak kaka dan adek main kemall? "

" Sudah sayang kemarikan ponsel bunda, adek main saja sama kaka nnti kalau bunda ada uang bunda ajak kaka dan adek jalan-jalan ke mall. " Ucapku agar anak-anakku tak lagi sedih.

" Tapi adek pengin es krim kaya yang kaka dimas makan bun. " rengek si bungsu .

" Kakaa, jagain adek bentar bunda kewarung bu min sebentar. " Aku lekas pergi kewarung untuk membelu es krim.

" Bu karin mau kemana nih ?" tanya bu imah, kami kebetulan berpapasan dijalan.

" Ini bu mau beli es krim buat alika ke warung bu min. " Ucapku

" Oh pasti si alika rengek minta es krim karna liat postingan bapaknya ya bu yang lagi jalan-jalan sama anak dan istrinya. Eh gimana si nyebutnyaa. " ucap bu imah.

" Iya bu, mari bu saya buru-buru takut anak-anak kelamaan nungguin saya." Aku melanjutkan langkahku meninggalkan bu imah yang seprtinya masih ingin mengajaku mengobrol.

Setelah menemani anaknya si dimas bermain diwahana permainan anak dan juga makan es krim kini mas lujeng mengantar wulan berbelanja, tak hanya wulan tapi bu anik juga.

" Lujeng boleh ya ibu beli ini, ibu udah lama gak beli tas. Ini modelnya bagus ibu suka banget, wulan boleh yaa? " Bu anik trus saja merengek seprti anak kecil.

" Udah sii ibu ambil aja,mas lujeng pasti bayarin ko. Iya kan mas? " ucap wulan.

" I-iya silahkan saja diambil bu, wulan benar jika ibu mau apapun jangan sungkan. " ucap lujeng, lain dibibir lain pula dihati.

" Astaga, gaji satu bulan dan uang bonus sudah habis dalam beberapa jam saja. Aku sudah banyak meminjam uang kantor, lalu bagaimana nanti aku menggantinya. Wulan memang sangat berbeda dengan karina. Karina tak pernah menghambur hamburkan uang, dia selalu saja membli barang-barang sesuai kebutuhan saja. Tapiii jika aku tidak menuruti permintaan wulan dan dimas pasti wulan akan mengncam minta cerai lagi. Aku sudah sangat mencintai dia, bagaimana pun caranya aku harus bisa memprtahankan wulan. Aku sangat mencintainya, aku sudah brtahan sejauh ini. Aku harus bisa ya pokonya aku harus bisa. " Gumam lujeng dalam hati.

Wulan yang sedari tadi memprhatikan lujeng lantas bertanya.

" Mas kamu ko ngelamun, kamu gak ihlas ngajakin kami jalan-jalan kamu pasti sbel kan karna uang kamu habis banyak?" todong wulan seakan wulan tau isi kepala lujeng.

" Mana ada sayang, gak gitu ko uang ayah masih banyak sudah belanjalah sepuas kalian mumpung masih disini. Sore nanti kita harus pulang karna aku hanya ijin 2 hari saja dari anak-anak dan karin. " papar lujeng, sbenarnya bukan itu alasan utamanya. Lujeng hanya tidak mau lebih banyak menghabiskan uangnya jika terus-terusan disni. Apa lagi mereka menginap dihotel yang lumayan cukup mahal biaya sewa permalamnya.

Wulan memang selalu bergaya hidup layaknya orang gedongan mskipun dia hanya seorang pns, gajinya yang tak seberapa dia gunakan untuk berfoya-foya dan gaya hidupnya mengikuti gaya hidup para sultan. Tak jarang lujeng kelabakan mencari pinjaman kesana kemari bahkan lebih parahnya lujeng menggunakan uang kantor karna kebetulan dia menjabat sebagai bendahara keuangan dikantornya.

Berbeda dengan karina yang selalu bisa hidup berhemat, karina trbiasa brgaya sederhana baik penampilanya ataupun gaya hidupnya. Karina juga lebih suka masak sendri dari pada harus membli makanan secara online. Bahkan dari sisa uang blanjanya karina bisa menabung dan membantu suaminya membayar kredit mobil.

Lujeng bukan tak brsyukur memiliki istri karina hanya saja dia juga sudah trlanjur mncintai wulan.

Berbeda dengan wulan yang sedang menghabiskan uang suaminya bersama ibu dan anaknya karina justru sedang membesarkan hatinya lantaran dia harus mendengarkan ejekan dan juga gunjingan dari para tetangganya. Semenjak para warga tau tentang trbongkarnya hubungan wulan dan lujeng, karina menjadi bahan bulan-bulanan tetangganya yang julid karna dia yang sering berinteraksi dengan tetangga. Berbeda dengan wulan yang hanya sesekali keluar karna dia memang sibuk bekerja.

" Duuh bu karin gimana rasanya bu punya madu tetanggan. pffttt. " tanya bu min pemilik warung.

" Kalau ibu yang punya madu tetanggaan rasanya gimana bu? " Karina balik bertanya pada bu min, mendengar prtanyaan karina , bu min meradang.

" Apa maksud bu karin mengatakan itu, bu karin nyumpahin saya biar suami saya nikah lagi dan istri barunya dijadiin tetangga gitu! Iih amit-amit ya suami saya biar gitu juga setia, gak kaya suaminya situ. " Bu min tampak mencak-mencak namun tak membuat karin merasa brsalah dengan apa yang ia katakan.

" Itu kata ibu loh, saya gk ada ngmong kaya gitu ya bu. Makanya bu kalau mau ngmong dpkir dulu, ssbagai sesama prmpuan hrusnya ibu mengrti perasaan saya. Bukanya menjadikan masalh saya sebagi bahan candaan. Ini uang esnya bu, trimakasih mohon maaf sblumnya permisi. " Karina langsung pergi karna tak mau trsulut emosi mendengar prkataan bu min yang semakin ngawur.

Tak sampai disitu dijalan karin bertemu lagi dengan bu wati dan bu anis yang tengah ngobrol diserambi rumah. Entah apa yang mereka bicarakan tapi saat mlihat karin lewat mereka menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

" Pantees suaminya nikah lagi sama wanita yang lebih cantik, lebih wangi dan lebih sexy pastinya. Laaah wong tampilan istri tuanya dari dulu gitu-gitu aja. Aturan tuh ya stelah suaminya ktauan nikah lagi dia tuh blajar dari madunya. Dandan yang cantik, pake parfum biar wangi, lah ini malah tiap hari pake daster, rambut dicepol bau asep dapur. Wkwkwwkkkk " sindir bu wati saat karin berjalan tepat didepanya. Karin tak menanggapi dia jalan bgitu saja melewati dua orang yang dengan sengaja menyindirnya.

" Iih sombong pantes suaminya gak betah, denger-denegr sekarang suaminya lebih sring sama istri mudanya. Kesepian dong jarang dibelai. Hahahaaha. " disusul suara bu anis, bahkan suara tawa bu anis terdengar hingga keujung jalan.

Sesampainya dirumah karin langsung menutup pintunya dan mengonci pintu rumahnya. Berkali kali karin mengela nafas agar tak trpengaruh dengan omongan para tetangganya.

Terpopuler

Comments

atin p

atin p

makany jd perempuan yg cerdas.ambil keputusan yg tepat.sukany koq disakiti....

2024-01-15

2

Endang Oke

Endang Oke

ya bener sih.hrsnya dandan berubah minta uang buat beli skincare baju tas

2024-01-02

1

虞书欣 Vííҽ🦂

虞书欣 Vííҽ🦂

lambe tetangga mmng bau busuk😌

2023-12-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!