19

Setelah insiden tersebut, hubungan kedua keluarga semakin memburuk. Hingga kepergian kakek Galang, kakak beradik itu tidak juga menemukan titik penyelesaian masalah. Ayah Galang geram dengan tindakan brutal kakak kandungnya, dan memutuskan hubungan persaudaraan mereka. sejak saat itu, tidak ada komunikasi yang terjalin di antara keduanya hingga percobaan bunuh diri Rachmi terjadi.

Ayah Liona tahu reputasi baik Penyidik Swasta Tiga di kota ini. Dan ketika dia mengetahui bahwa Galang tergabung sebagai salah satu anggota disana, dia mengutus ibu Liona untuk meminta Galang membantu mencari pelaku peneroran. Tentu saja hal itu menuai pertentangan dari pihak keluarga Galang. Pada awalnya Galang juga tidak berniat ikut campur dalam urusan keluarga mereka, namun tanpa sengaja ia menemukan bahwa hal ini terkait dengan wanita yang dicintainya, Liona.

Terlebih pihak keluarga Airin mulai berkoar-koar menyalahkan Liona, jadi Galang memutuskan untuk mulai menyelidiki sedikit demi sedikit masalah ini. Bagaimanapun ia tidak percaya bahwa Liona adalah pelakunya. Saat penyelidikan dimulai, hal pertama yang Galang temukan adalah fakta bahwa kedua orangtua Liona telah meninggal dalam sebuah insiden kecelakaan lalu lintas. Saat itu Galang baru bertemu dengan Liona kembali setelah beberapa tahun. Ia belum menemukan waktu yang pas untuk memberi tahu Liona fakta yang ada.

Selang beberapa minggu kemudian, berdasarkan arah penyelidikan mengenai asal usul Liona, Galang menemukan fakta mengejutkan lainnya. Bahwa ternyata Liona mengalami depresi berat akibat trauma kekerasan yang diterima sewaktu kecil dan atas kematian tragis orangtuanya. Hal itu menyebabkan Liona sering mengalami delusi dan muncul kepribadian yang lain.

Dan mengingat bahwa teror akun itu hanya mengarah pada orang-orang di sekitar Liona saja, namun bukan Liona sendiri, hal ini membuat kebimbangan dalam hati Galang. Hingga sebuah dugaan muncul di benaknya.

"Apakah kepribadian lain Liona yang melakukan semua ini?"

Namun semuanya segera di tepis. Galang masih berusaha menggali informasi yang terlewatkan dari penyelidikannya. Dan akhirnya dari informasi yang ia terima dengan susah payah, ternyata kepribadian lain Liona adalah sosok anak kecil berusia 7 tahun bernama Freni. Dia adalah bentuk keinginan Liona untuk menikmati kasih sayang sejak kecil.

Jadi kini pertanyaan yang timbul di benak Galang menjadi, "Siapa pelaku sebenarnya di balik akun ini?"

Penyelidikan terus berlanjut, dibantu dengan tim penyidik swasta tiga, mereka mulai menggali informasi-informasi baru maupun lama. Hanya saja mereka masih kesulitan dalam mengumpulkan informasi masa lalu Liona. Seolah-olah ada yang sengaja menghilangkan jejaknya.

Ditengah usaha keras Galang, berita bahwa pak Dery mengakui bahwa ia adalah pelaku dibalik peneroran akun misterius itu malah semakin membuat Galang bimbang. Ditambah lagi Liona sepertinya mulai bersikap waspada padanya.

Kecurigaan Galang akhirnya jatuh pada Rachmi kala insiden penculikan Mike. Saat itu Galang menunggu di luar rumah dengan gelisah, ia ingin meminta bantuan polisi namun sebelumnya telah ada janji dengan Liona bahwa ia tidak boleh memanggil polisi.

Yang semakin membingungkan, Rachmi datang tepat sebelum rombongan mobil polisi tiba. Dan anehnya polisi mengatakan bahwa pelapor atas nama Galang. Saat itu ia melihat tatapan kecewa Liona. Ia ingin menjelaskan, namun situasi menahannya.

Setelah hari itu, Liona menolak menemui Galang. Dan saat lengah, Liona sudah di bawa pergi oleh Rachmi. Untuk saat ini, Pak Dery masih kekeh mengakui bahwa dialah pelaku atas masalah ini. Dan Galang hanya bisa melanjutkan penyelidikan secara diam-diam bersama rekannya, karena merasa semua hal masih abu-abu.

***

Di rumah Sakit,

"Apakah ada keluarga pasien atas nama sdri. Liona?" tanya dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU.

"Saya temannya, Dok. Keluarga korban tidak sedang tidak ada disini," jelas Galang dengan raut sedikit panik.

"Baik. Untuk saat ini korban masih belum sadar. Kemungkinan besar korban mengalami koma akibat benturan parah di kepalanya." Dokter terus menjelaskan kondisi Liona kepada Galang dan kemudian memohon undur diri.

drrtt ... drrtt ...

"Bro, gue dapet kabar. Rachmi gak ditemukan di tkp," ujar seseorang di seberang telepon.

"Apa dia loncat dari mobil sebelum masuk jurang?" tebak Galang sembari mengacak rambut frustasi.

"Kalo ini gak mungkin, Bro. Dari keterangan saksi mata, dia liat ada bayangan dua orang di dalam mobil. Polisi masih menduga Rachmi jatuh di aliran sungai di dasar jurang. Jadi tim SAR sedang melakukan penelusuran lebih lanjut."

"Okelah. Kabari gue kalo ada informasi lain."

"Oh iya, Bro. Gue tunggu di kantor, ada sesuatu yang mau gue tunjukin ke lo."

setelah mengatakan itu, panggilan terputus begitu saja. Mau tidak mau Galang mengumpati rekannya itu, "ANDRE MATHIAS ...SI**LAN."

Di kantor penyidik, orang yang sedang di umpati tengah bersin parah, "huh pasti si Galang itu lagi ngomongin gue."

"Ndre, gimana perkembangan penyelidikan kasus si Galang itu?" seorang perempuan muda berpakaian seperti laki-laki menghampiri dan menepuk pundak Andre.

"Ya gitu, Sil. Masih stuck di hasil kemarin. Sepertinya orang yang mengoperasikan akun Df100 ini sangat pandai di bidang IT."

"Semoga segera ada kemajuan, ya. Semangat Andre," ujar perempuan bernama Sila itu.

"ngomong-ngomong, Sil. Lo lulusan Universitas IT di Singapore, kan?"

"Iya, kenapa? Tapi kemampuan gue masih jauh dibawah lo kali. Lo tau sendiri, kan." jawab Sila.

"Oke gue mau tanya beberapa orang. Tunggu sebentar." Andre mengeluarkan beberapa potret orang dan menyusunnya di hadapan Sila. Diantaranya adalah foto pak Dery, Mike dan Rachmi. "Coba lo lihat. Dari foto-foto ini, ada yang lo kenal? atau ada yang lo pernah ketemu di kampus?"

Sila sedang memandangi secara mendetail foto-foto tersebut lalu menggeleng, "Wajah-wajah ini asing bagi gue, Ndre."

Andre menghela nafas panjang, "Kayaknya kali ini bakal butuh usaha lebih keras."

Sila ikut mengangguk setuju. Setelah itu tanpa sengaja, Sila melihat sebuah kertas informasi pribadi seseorang yang tampak familiar, "Tunggu, ini apa?" tanyanya sembari mengambil lembaran kertas berisikan informasi tentang Rachmi.

"Ini hasil penyelidikan gue tentang latar belakang orang ini. Rachmi Ayudia. Salah satu orang yang dicurigai."

Sila tampak mengernyit yang membuat Andre penasaran, "Kenapa, Sil. Lo tahu sesuatu?"

"Iya. Rachmi Ayudia, ini mirip sama nama temen SMP gue dulu. Tanggal lahirnya juga sama. Tapi orangnya beda. Menurut lo, apakah ada kemungkinan dua orang punya nama dan tanggal lahir yang persis sama?" tanya balik Sila.

"Kalo itu mungkin aja, sih."

Sila tampak masih memandangi berkas itu, "Kayaknya sekarang lo harus terimakasiih sama gue. Gue mau porsi dobel seblak bik Sri," ujar Sila sembari tersenyum penuh.

"Lo nemuin sesuatu?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!