Ini adalah bulan November. Cuaca musim gugur yang menenangkan di Turki selalu menjadi hal yang ditunggu. Pemandangan daun-daun keemasan yang berguguran sungguh indah di pandang mata.
Zaleya masih berdiri di muka jendela sambil bergumam takjub saat sebuah tangan mungil menyentuh kakinya. Zaleya menunduk dan tersenyum. Nuca yang telah pulih tertawa menatapnya. Ia sedang menggoda Zaleya. Ia merangkak ke arah berlawanan dengan cepat berharap Zaleya mengejar. Zaleya pun memuluskan harapan Nuca. Ia kini berlari kecil seolah ingin menangkap Nuca. Nuca pun terus tertawa, ia terlihat bahagia.
Sezen mendekat, ia menyodorkan sendok ke mulut Nuca di tengah aktivitas bermainnya. Nuca membuka mulut dengan lebar sebelum kembali merangkak menggoda ibu susunya, Zaleya.
"Hahaha ... Ma ma ma ...."
Jika ada melodi terindah bagi seorang ibu, tentu itu adalah suara tawa anaknya. Melihat anaknya berkembang dengan baik, tumbuh sehat dan bahagia adalah kebahagiaan terbesar setiap ibu. Demikian pun yang dirasakan oleh Zaleya. Ia telah menganggap Nuca bagian dirinya, dalam tubuh Nuca mengalir darahnya. Nuca adalah orang terdekatnya saat ini, sosok yang paling banyak menghabiskan waktu bersamanya.
Zaleya tersenyum sumringah, teringat beberapa hari lalu Nuca telah membuat seluruh keluarga khawatir. Kini ia bersyukur semuanya telah berlalu, demam itu akhirnya reda diikuti munculnya satu gigi baru. Sakit kemarin nyatanya disebabkan adanya pertumbuhan yang terjadi dalam tubuh Nuca.
Zaleya meraih tubuh Nuca dan mulai menggelitiknya, Nuca terus menggeliat sembari tertawa. Hingga setelahnya Zaleya kembali meminta Nuca membuka mulut, ia kini yang memasukkan suapan terakhir Nuca.
"Yea habis, pintar sekali anak ibu!"
"Ma ma ma ...," celoteh Nuca.
"Dengar Leya, Nuca ingin kau membahasakan panggilan mama padanya dan bukan ibu," terang Sezen spontan.
Diketahui sebelum menikah dengan Rayyan, Sezen adalah teman Zaleya di rumah itu. Sesama pelayan keduanya akan saling curhat dan berbagi keluh kesah. Hal itu nyatanya masih berlanjut hingga kini, panggilan nona hanya disematkan Sezen saat berada diantara orang lain di rumah itu saja.
"Tidak Sezen, aku nyatanya memang ibu susu Nuca. Panggilan yang tepat untukku adalah ibu, ibu susu!"
"Ahh kau ini! Kau itu sudah menikah dengan tuan Rayyan. Tuan Rayyan saja meskipun hanya paman tapi membahasakan panggilan papa pada Nuca, maka kau istrinya sepatutnya dipanggil mama, mama Nuca!" Zaleya tersenyum getir. Ia menggeleng lirih.
"Tidak Sezen. Hubunganku dan Rayyan itu rumit. Pernikahan ini pun hanya sekadar menjalankan wasiat nenek, ya setidaknya itu yang kupikir."
"Apa tak ada perkembangan dalam hubungan kalian? Bukankah kalian sudah satu kamar? Ayolah Leya, aku tidak bodoh! Aku tak percaya jika tak pernah terjadi apapun pada kalian selama ini!" terka Sezen. Zaleya menggeleng. "Tak ada apapun yang terjadi," jawabnya. Sezen membuka mata lebar, kaget.
"Dengar Leya! Kau itu beruntung bisa menjadi bagian keluarga ini. Andai saja aku juga memiliki asi sepertimu, pasti aku yang berada di tempatmu saat ini!" Zaleya tersenyum, tak habis pikir dengan pernyataan Sezen.
"Hai, kau jangan tertawa! Kau tahu, semua pelayan di rumah ini iri padamu, pada nasibmu! Kau baru saja masuk ke rumah ini menjadi ibu susu Nuca dan tiba-tiba dinikahi tuan Rayyan yang tampan dan gagah. Oh Leya, bagaimana nasibmu bisa begitu baik!" Zaleya lagi-lagi tersenyum.
"Kalau aku jadi kau, aku akan membuat tuan Rayyan tergila-gila padaku hingga menyentuhku! Aku harus segera hamil anak tuan Rayyan! Bayangkan Zaleya, jika sampai kau memiliki anak benih tuan Rayyan, hidupmu dan anak-anak keturunanmu akan terjamin! Sebab apa? Sebab tak ada keturunan lain keluarga Ghani selain tuan Rayyan sendiri. Ia lah satu-satunya ahli waris keluarga Ghani. Itu artinya anak-anak kalian kelak lah yang akan menjadi pewaris selanjutnya!" Sezen bicara dengan menggebu-gebu penuh semangat. Zaleya mematung.
Apakah semua di dunia ini hanya tentang uang dan materi? Bagi sebagian orang-orang kecil seperti kami yang telah menjalani perihnya hidup tentu hidup nyaman dan berkecukupan menjadi cita-cita tertinggi. Tapi sayangnya aku tak berpikir demikian, aku lebih menghargai hubungan yang dilandasi ketulusan dan cinta kasih. Hah, ada apa ini kau Leya! Kau bahkan tahu jika harapanmu selamanya tak kan terwujud! Ingat Rayyan membencimu, Leya! Kau wanita jahat dimatanya."
Leya mengembuskan napasnya kasar, semua begitu berat. Ia kembali menatap Sezen. Temannya itu kini sedang mengayunkan tubuh Nuca, sedang Nuca justru terus berontak, Nuca meminta turun dan masih ingin bermain di lantai. Sezen kembali duduk di sisi Zaleya.
"Tadi kau melamun apa, Leya? Sekarang katakan, pemikiran ku jenius bukan? Bagaimana, apa kau mau merayu tuan Rayyan mulai saat ini?"
HEM ....
Dua sosok wanita muda kompak melihat ke arah datangnya suara. Di muka pintu telah berdiri Alicia dengan wajah serius. Ia menatap lekat ke arah Sezen. Rupanya tanpa disadari beberapa saat lalu Alicia datang, ia mendengar setiap pembicaraan yang terjadi di ruangan itu.
"Sezen, kau bisa mengajak Nuca bermain di Taman! Aku ingin bicara dengan nona Leya!"
"B-baik, Bibi!" Suara Sezen bergetar. Ia takut.
Setelah memastikan pintu tertutup sempurna, Alicia mendekati Zaleya yang sudah berdiri menyambutnya.
"Bagaimana suasana hatimu hari ini, Nona?" Alicia bicara dengan lembut tanpa mengintimidasi.
"Sangat baik, Bibi," jawab Zaleya santun. Alicia berjalan ke tepi jendela, Zaleya mengikuti.
"Nona, aku mendengar semua perbincangan mu dan pelayan bodoh itu!" Jantung Zaleya tiba-tiba berdetak cepat. Ia takut berbuat salah. Sebutan kasar Alicia pada Sezen membuatnya kaget.
"Kusarankan anda jangan terlalu dekat dengannya! Anda sekarang adalah nyonya rumah ini, tak sepantasnya jika anda berteman dengan pelayan sepertinya! Ia akan memberi pengaruh buruk bagi anda!"
"Tapi Bibi__
"Jangan membantah, Nona. Tiada yang aku inginkan selain kebaikan untukmu, Nuca dan tuan Rayyan. Ia tak pantas menjadi temanmu. Aku akan mencari pengasuh Nuca yang baru!" Kini Zaleya terus menggeleng.
"Jangan pecat Sezen, Bibi! Ia tulang punggung keluarganya! Adiknya masih kecil-kecil!" pinta Zaleya.
"Keputusanku sudah bulat! Sifatnya tak baik, Nona! Satu lagi, jangan pernah menceritakan pada siapapun perihal hubunganmu dan tuan. Setiap insan menikah harus menjaga aib pasangannya. Kau pernah menikah sebelumnya harusnya memahami itu, Nona!"
"Ma-af, aku hanya butuh teman untuk bicara, Bibi," sanggah Zaleya.
"Nona, sebaiknya anda menurut!" Mendengar kalimat tegas Alicia, Zaleya menunduk.
"Besok aku akan mendatangkan pengasuh baru untuk Nuca!"
"Bibi ... Oke baik aku akan menjaga jarak dengan Sezen, tapi tolong jangan pecat dia, Bibi ... Kumohon ...!" Zaleya tentu akan merasa bersalah jika Sezen sampai kehilangan pekerjaannya. Ia kembali memohon.
"Anda tak pantas memohon untuknya, Nona!"
"Bibi ...."
"Hah baiklah!" kata Alicia setelahnya tak bisa melihat Zaleya yang notabene majikannya terus memohon padanya. "Namun ingat ucapanku, Nona. Sekuat apapun angin kencang ingin merubah jati diri anda, anda tak boleh goyah! Aku tak suka ucapan Sezen! Hanya orang bodoh yang bisa berpikir seperti itu!"
"Aku paham, Bibi." Zaleya sebetulnya juga tak menggubris ucapan Sezen. Ia pun semakin tahu bahwa Alicia berdedikasi kuat pada keluarga Ghani.
"Baik sekarang bersiaplah, ada tamu yang menunggu anda di depan!" kata Alicia setelahnya.
"Tamu? Untukku?"
"Sebetulnya ia mencari tuan Rayyan, tapi berhubung tuan tak ada, andalah yang harus keluar menemuinya!" lugas Alicia. Alicia mengambil sesuatu dari saku dan mengarahkan benda yang diambil kepada Zaleya.
"I-ni? Untuk apa?" Zaleya kaget melihat Alicia menyodorkan pewarna bibir padanya.
"Hanya agar anda tak pucat. Tenang saja ini new, saya membawanya karena tahu anda tak memilikinya." Zaleya tersenyum getir.
"Tapi haruskah memakai ini?"
"Harus, Nona! Ayo, tamu kita sudah menunggu lama!"
..._________...
...Happy reading, terima kasih yang sudah membaca hingga bab ini. Sayang kalian banyak-banyak 😘😘...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Siti Zuriah
kira" siapa ya tamu yg dtg apa si elif yg dtg
2023-11-24
1
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
siapa tamunya apakah perempuan nya Rayyan
2023-11-24
2
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
iya Bibi iya..
2023-11-24
2