Rahasia besar

Keesokan harinya Mika pun merasakan panas di tubuhnya namun Ia memaksakan pergi ke sekolah setelah meminum obat demam nya,mungkin karna kehujanan semalam Ia menjadi seperti itu.

"Kamu yakin baik baik saja Om lihat kamu sangat pucat," ujar Om Agung melihat Mika pagi ini.

"Aku baik baik saja kok, aku juga tidak bisa izin terus karna di sekolah sedang banyak kegiatan," ucap nya dan Om Agung pun tidak bisa berbuat apa apa.

Mika pun di antar ke sekolah seperti biasa oleh Om Agung, sesampai nya di depan sekolah Om Agung pun memastikan kondisi Mika dengan meraba kening nya.

"Syukurlah udah turun panas nya, Ingat kalo ada apa apa cepat hubungi Om atau asisten Om," pesan Agung dan Mika pun mengangguk.

"Aku pamit ya Om," Mika pun seperti biasa mencium tangan Om nya itu dan segera keluar dari mobil.

"Hati hati Om miss you," ucap Mika sambil melambaikan tangan nya.

Om Agung pun tersenyum lalu melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Mika melihat Mona nampak berjalan lesu sudah beberapa hari ini gadis itu tidak mengganggu Zahra maupun diri nya.

"Tumben biasa nya dia paling julid apalagi kalo liat gua diantar Om Agung. Pasti bilang nya dasar murahan pacaran aja sama Om om," gumannya mengingat perkataan padas Mona tempo hari.

Namun Ia lihat Mona seperti tidak peduli dengan orang sekeliling nya bahkan saat berpapasan pun Mona seperti menghindar.

Mika pun penasaran apa yang terjadi dengan gadis itu hingga Ia pun bergegas mencari Zahra ke ruang osis karna memang pagi ini mereka ada pertemuan di sana.

"Ra lu udah lama?" tanya Mika melihat sahabat nya itu sudah duduk di dalam ruangan itu, selain Zahra ada dua orang anggota osis lain nya termasuk Raka.

"Hay Key, gua baru datang sini duduk."

Mika pun melihat apa yang sedang Zahra kerjakan ternyata Zahra sedang menyusun ulang acara perpisahan yang akan di gelar besok.

Sedangkan Raka sedang menyusun materi yang akan di sampaikan untuk kakak kelas nya nanti.

Karna selain sambutan dari kepala sekolah, ketua osis pun ikut adil dalam acara itu dan Raka lah yang akan maju ke depan menyampaikan nya.

Sedangkan untuk perwakilan dari kelas 12 di wakili oleh Safinah anak paling teladan di sekolah itu dan gadis itu juga selalu mengharum kan nama baik sekolah.

"Ra."

"Apa?"

"Gua heran sama si Monster kenapa dia agak aneh ya," ucap Mika (Monster adalah sebutan nya pada Mona karna gadis itu selalu membuat masalah pada mereka)

Zahra pun mengingat ada sesuatu yang di lupakan sehingga Ia sedikit kaget saat Mika membahas tentang Mona.

"Gua juga berpikir begitu, eh Key waktu itu gua kan pinjam jaket lu udah di cuci belum?" tanya Zahra karna Ia melupakan sesuatu di sana.

"Belum kaya nya gua masih simpan di tas," jawabnya.

"Pokok nya kalo lu nemuin sesuatu di dalam. jaket itu lu langsung buang aja ya, itu bukan punya gua kok," ucap Zahra.

Zahra menyesali kebodohan nya karna sampai lupa tidak membuang nya waktu itu.

"Emang apaan sih Ra kaya nya lu panik gitu? apa yang lu rahasiakan dari gua?" tanya Mika benar benar penasaran namun Zahra bingung harus cerita atau tidak.

"Ayolah Ra kita udah sahabatan lama apa lu gak mau cerita sama gua?" tanya Mika.

Akhirnya Zahra pun luluh Ia tidak mungkin menyimpan rahasia ini karna pasti besok atau lusa Mika pun akan tahu.

Zahra pun menghela nafas lalu membisikan sesuatu pada nya.

"Gua melupakan testpack di dalam saku jaket lu," bisik nya membuat Mika melebarkan mata nya.

"Apa? tapi kalo bukan punya lu itu punya siapa?" Mika pun terus bertanya tanya Ia benar benar penasaran.

"Punya Mona," jawab nya pelan.

Mika pun menutup mulut nya pantas saja si biang kerok itu nampak aneh ternyata ada yang ditutupi.

"Apa hasil nya positif?"

Zahra pun mengangguk membuat Mika semakin tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Lu yakin kali di itu?" Mika melihat sekeliling lalu menujuk perut nya, Ia tidak mau ada yang mendengar percakapan mereka.

"Lu ingat gak saat nginep di rumah Anaya waktu ibunya meninggal? apa lu liat Tio di sana?"

Mika pun mengingat ngingat waktu itu memang tidak melihat pemuda itu namun Ia tidak curiga apa apa, eh tapi apa hubungan nya sama Tio?

"Kok malah bahas Anaya sih kan kita lagi bahas dia gimana sih lu," ucap Mika bingung.

"Emang agak nyambung sih, waktu ibunya Anaya meninggal Tio sedang di rawat di ruma sakit karna di putusin sama Anaya gara gara Anaya tahu dia hamilin si itu," jelas nya.

"Maksud lu s moster hamil anak nya Tio gitu?" tanya Mika tidak menyangka dan Zahra pun mengangguk.

"Astaga dasar gila," Mika benar benar kesal mendengarnya ternyata Anaya lebih parah dari nya karna Anton tidak sebejad Tio.

"Udah ya jangan di bahas lagi takutnya ada yang denger sekarang lu udah tahu kan tapi gua mohon cukup kita aja yang tahu.Lu, gua dan kak Sky jangan sampai Cia tahu gua gak mau dia salah bicara depan orang dan malah bikin masalah," ucap Zahra dan Mika pun mengangguk setuju.

Selama Mona tidak mengganggu mereka, Mika pun tidak akan mengusik gadis itu meski sering membuat nya kesal namun Mika juga turut prihatin dengan keadaan gadis itu.

Setelah rapat selesai Mika pun langsung ke kelas mengikuti pelajaran seperti biasa, meski sedikit pusing Ia masih bisa menahan nya.

Hingga jam istirahat pun tiba Mika memutuskan masuk ke ruang uks rasanya semakin pusing saja kepalanya.

Namun sebelum masuk Ia berpapasan dengan Elang yang kebetulan lewat sana entah dari mana pemuda itu.

Sedangkan Elang sendiri baru saja keluar dari perpustakaan menyimpan buku buku karna Ia di suruh oleh wali kelas nya.

"Key kamu baik baik saja kan?" tanya Elang melihat Mika berada di depan Uks.

"Emang gua kenapa?"

"Ya takut nya lu sakit karna kehujanan semalam," ucap Elang.

Mika pun tersenyum samar ternyata Elang sangat perhatian padanya.

"Gua baik baik aja kok, ya udah gua duluan." Mika pun pergi lalu masuk ke dalam uks.

Elang yang penasaran dengan apa yang Mika lakukan di sana pun ikut masuk memastikan kalo Mika memang benar benar baik baik saja.

Mika pun mengambil beberapa obat dari dalam laci namun Ia kaget melihat Elang berdiri di belakang nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!