kesal

Mika pun mengajak Ciya makan siang di kantin ini kali pertama nya mereka makan siang tanpa Zahra rasanya benar benar sangat berbeda apalagi ada dua kucrut yang gangguin kita siapa lagi kalo bukan Bima dan Fadil para sahabatnya Sky.

"Bisa gak sih kalian jauh jauh dari kita, eneg tahu gua liat nya," ucap Mika dengan nada ketus nya.

"Kenapa sih Key lu jutex amat sama gua, apa karna gua belum nembak lu atau gua harus nyatain cinta gua sekarang juga biar lu percaya kalo gua serius sama lu," gombal Bima.

"Astaga dasar gila, pergi gak lu kalo gak gua siram nih," ucap Mika benar benar kesal dengan pemuda itu tiap hari mengganggu saja.

Tiba tiba saja Elang datang dan merangkul bahu Bima, pemuda itu mengajak Bima pergi dari sana untung saja kantin masih sepi.

"Kenapa sih Lang lu tuh pake bawa gua pergi segala, gua beneran serius suka sama Mikayla," ucap Bima sedikit kesal.

"Lu tuh seharusnya sadar Bim kalo Mika tuh gak suka sama lu, dan sebaiknya lu mundur aja deh," ujar nya.

"Lu tuh bener bener ya Lang gak dukung gua banget, atau jangan jangan lu mau nikung gua iya gitu," ucap Bima benar benar kesal pada sahabatnya nya itu.

"Bukannya gitu Bim lu belum tahu aja kalo Mika itu udah punya cowok anak sekolah lain dan lu harus tahu kalo cowok nya Mika itu Anton," ucap Elang mengingat kemarin Ia melihat Mika berboncengan bersama Anton anak gang motor Blackmoon.

"Lu yakin? Anton Blackmoon," tanya Bima dan Elang pun mengangukan kepalanya nya.

Bima pun mau tak mau mengubur rasa cinta yang baru saja tumbuh karna tidak mungkin Ia menikung Anton, siapa yang tidak kenal dengan pemuda itu sudah tampan kaya lagi dan pesona nya tidak di ragukan lagi sebagai wakil ketua dari gang Blackmoon.

"Lu ngerti kan sekarang, kenapa gua nyuruh lu berhenti ganggu Mika," ucap Elang sambil menepuk nepuk pundak Bima.

"Iya gua nyerah deh sekarang," ucap nya lesu.

Sedangkan di kantin tinggal Mika, Ciya, Fadil dan juga Arya mereka duduk di bangku yang sama.

Namun tidak ada yang memulai bicara biasanya Ciya yang cerewet dengan tatapan memuja pada Arya namun kali ini hanya ada Ciya yang dingin.

"Ci lu baik baik aja kan?" tanya Fadil.

"Emang gua kenapa?" Ciya malah balik tanya sedangkan bukan cuma Fadil, Arya pun merasa Ciya sedang menghindarinya padahal kemarin gadis itu masih memberikan makan siang untuknya.

"Ciya lagi gak enak badan jadi lu gak usah khawatir nanti juga biasa lagi, harusnya lu seneng Fad liat Ciya kaya gini bukannya lu selalu bilang kalo Ciya tuh cerewet kaya burung," ucap Mika.

"Ya gak gitu juga dong, gua kan cuma becanda Key lagian sepi tahu kalo Ciya diem aja kaya ada yang kurang gitu," ucap Fadil sedang kan Arya hanya diam saja tidak ada kata yang terucap dari bibirnya.

Jam pulang pun tiba, Mika pulang di jemput Anton pemuda itu ternyata sudah menunggu nya di depan sekolah.

Mika pun melambaikan tangan nya sambil tersenyum setelah melihat sang pujaan hati membuka sedikit kaca helm nya.

"Udah lama?" tanya Mika.

"Baru sampe, ayo naik," ucap Anton memberikan sebuah helm pada gadis itu.

Mika pun menyambutnya dengan senyuman, tak lupa Anton pun membantu memakaikan nya.

Mika pun naik dan motor pun melaju kencang meninggalkan sekolah.

Di balik tembok terlihat seorang pemuda mengepalkan tangan nya, pemuda itu merasa cemburu melihat kemesraan mereka berdua.

"Pagi sama Mas Agung, sore sama Si Anton dasar cewek murahan," gumannya sambil meninju tembok.

"Awww," rintih nya saat merasakan sakit di buku jarinya Ia baru sadar dengan apa yang di lakukan nya.

"Sial kenapa gua kesal banget sih liat nya, anj*** banget kan tu cewek bikin otak gua gak pungsi," lanjut nya.

Lantas Ia pun segera memakai helm nya menyalakan motor besar nya meninggalkan area sekolah.

Sesampainya di rumah Ia memarkirkan motornya di bagasi, rumah nampak sepi karna memang Elang hanya tinggal berdua bersama kakak nya karna orang tuanya sudah lama meninggalkan karna kecelakaan.

Melihat mobil sang kakak belum ada Ia pun bernafas lega karna kalo sampai keduluan bisa kena omel dia.

Elang pun langsung masuk ke dalam kamar nya, ia melemparkan tasnya ke atas sofa lalu merentangkan tubuhnya di atas tempat tidur, entah mengapa pikiran nya kacau sekali memikirkan Mika yang jalan berdua bersama Anton.

"Ahhgg sial kenapa gua mikirin dia terus sih breng***," gumannya Ia terus saja menggerutu menyebut nama nama hewan di kebun binatang hingga Ia tidak sadar kalo pintu kamar nya pun terbuka.

"Astaga Elang kamu tuh apaan sih?" ucap Erika yang baru saja pulang dari kantor Ia kaget melihat kamar Elang yang berantakan.

"Kakak kapan datang?" tanya Elang sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Kenapa kamu gak sadar kalo kakak berdiri disini udah dari tadi," ucap Erika benar benar kesal melihat Elang.

"Sorry kak aku gak liat aku lagi serius latihan teater buat nanti perpisahan," bohongnya.

"Iya iya tapi gak usah pake di berantakin segala dong," ucap Erika karna kakak nya itu sangat tidak suka kotor atau pun berantakan Ia sangat rapi sekali orang nya.

"Iya maaf nanti aku bereskan," ucap Elang.

Erika pun menggelengkan kepalanya lalu keluar dari kamar adiknya itu,lalu Ia masuk kedalam kamar nya yang ada di sebelah kamar Elang.

Niat nya memang tadi mau langsung masuk kamar eh malah denger Elang lagi marah marah bagaimana tidak terdengar pemuda itu tidak menutup rapat pintu kamar nya sehingga Erika pun penasaran dengan apa yang di lakukan oleh adiknya itu.

Elang sendiri langsung membereskan kamar nya lalu masuk kedalam kamar mandi, setelah itu Ia ikut makan malam bersama Erika.

"Kak malam ini aku mau keluar ya," ucap Elang.

"Mau kemana?" tanya Erika curiga.

"Ke rumah Sky biasa lah mau anak muda kan besok libur," ucap Elang dan mau tak mau Erika pun menganguk.

Namun bukannya ke rumah Sky pemuda itu malah nongkrong di markas Alaska, semenjak Sky menikah pemuda itu jarang berkumpul sehingga Elang lah yang lebih sering ada di sana.

"Kenapa lu kusut amat muka lu," ucap Bima.

"Enak aja ganteng gini di bilang kusut," ucap Elang.

"Lu emang ganteng Lang tapi kalo lagi mode bt kek gini tiba tiba ganteng lu ilang," canda nya sambil terbahak.

"Sial** lu," ucap Elang sambil melempar kulit kacang.

Mereka memang sudah terbiasa bercanda sehingga sudah hafal sifat masing masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!