Astaga Mika

Mika menangis segukan mendengar informasi yang di dengar nya,dimana wanita yang di ketahui bersama Anton itu adalah pacar baru nya.

Sudah beberapa jam Ia berada di tempat itu jujur Ia sangat kecewa dengan Anton selama ini pemuda itu selalu bersikap manis padanya,tapi di belakang Ia malah menghianati nya.

"Sial awas saja lu, gua beneran marah sama lu dasar anj***," gumannya.

Mika pun memutuskan keluar dari Mall itu namun tiba tiba saja Ia terlintas untuk masuk ke sebuah club yang memang sudah ramai malam itu, mau bagaimana tidak Ia menangis di tempat itu hingga lupa waktu.

"Sepertinya seru juga kalo gua masuk kesana," gumannya.

Mika pun berjalan ketempat itu sambil melihat sekeliling, kebetulan waktu sudah menunjukan pukul 10 malam, sedari tadi Agung sudah menghubungi nya namun Ia berbohong kalo malam ini akan menginap di rumah Ciya sehingga Om Agung pun percaya begitu saja.

"Masuk gak ya," ucap nya ragu ragu.

Namun mengingap apa yang sedang Anton lakukan bersama cewek baru nya tiba tiba saja Ia merasa berani masuk ke tempat itu.

"Ahhg brengsek," gumannya.

Mika pun masuk ke tempat itu tanpa berfikir panjang Ia merasa putus asa sekarang, mungkin dengan minum akan sedikit melupakan kesedihan nya.

Saat sampai di tempat itu Ia langsung memesan satu gelas minuman beralkohol, ini untuk pertama kali Ia minum minuman seperti itu dan Ia merasa tenggorokan nya terbakar.

"Astaga gak enak," ucap nya pelan namun salah satu pengunjung menatap nya sambil tersenyum.

"Kamu baru pertama ke sini?" tanya pria itu, pria itu kira kira seumuran dengan pamannya.

"Tidak," bohong nya.

Pria itu mendekati Mika Ia bisa melihat kalo Mika baru pertama kali masuk ke sana karna pakaian yang di pakai gadis itu cukup sopan di banding dengan para wanita yang datang ke tempat itu.

Dimana Mika memakai kaos dan juga jaket jeasn, juga memakai celana jeans sobek.

"Kenalkan gue Beno pemilik tempat ini," ucap pria itu mengulurkan tangan nya namun Mika sama sekali tidak tertarik kenal dengan pemuda itu.

"Sorry ya Mas gua kesini cuma buat minum bukan cari teman," ucap Mika.

"Menarik," ucap pria itu sambil merapat kan tubuhnya pada Mika dan hampir mencium pipi gadis itu.

Gadis itu pun kaget, Ia pun mendorong tubuh pria itu agar menjauhi nya. Mika yang sudah mulai mabuk pun kesal dengan pria itu.

"Jauh jauh dari gua," ucap Mika.

Namun Beno sama sekali tidak tinggal diam, Ia menarik tangan Mika agar mengikuti nya.

Mika pun terus berontak Ia benar benar kesal kenapa pria itu terus mengganggu nya.

Sesampainya di depan club Mika pun menedang burung nya sehingga pegangan tangan Beno pun terlepas dan pemuda itu pun berteriak kesakitan.

"Dasar bar bar," teriak nya sedikit meringis sedangkan Mika menggunakan kesempatan itu untuk berlari menjauh.

Namun belum jauh Ia berlari sebuah tangan menarik nya masuk kedalam mobil, Mika pun kaget takut kalo Beno yang mengejarnya namun tanpa di duga pria itu adalah Gemilang.

"Elang ngapain lu di sini?" tanya Mika sambil memegangi kepalanya yang semakin berat.

"Gua yang harus nya tanya? ayo pulang," ucap Elang segera memasangkan sabuk pengaman pada Mika sedangkan gadis itu nampak menggerutu gak jelas.

Pemuda itu pun tancap gas saat melihat pria di belakang, Ia masih ingat kalo pria tadi mengganggu Mika.

"Sebenarnya lu ngapain sih masuk kesana?" tanya Elang menatap gadis itu.

"Bukan urusan lu," jawab nya ketus.

Elang memang sudah pulang sedari tadi namun entah mengapa Ia mengingat Mika dan tiba tiba saja ingin pergi ke Mall yang tadi, namun saat melewati Club itu Ia melihat Mika sedang di ganggu seorang pria.

Niat menolong namun Mika keburu lari akhirnyq Ia pun menarik Mika kedalam mobil dan membawa nya pergi dari tempat itu.

"Lu harus nya berterimakasih Key sama gua karna udah bawa lu lari dari sana. Lu tahu gak kalo tempat itu bahaya buat lu," ucap Elang.

"Gua gak peduli," jawab nya.

"Kenapa sih Key lu lagi ada masalah apa sih? gak kek biasanya," ucap Elang penasaran namun Mika nampak diam lalu mengusap air matanya yang tiba tiba saja jatuh.

Entah mengapa Ia merasa kasihan melihat Mika seperti itu entah masalah apa yang Mika hadapi sehingga gadis itu nekad masuk ke tempat itu.

"Kenapa?" tanya Elang melihat Mika tiba tiba saja menangis segukan.

"Kenapa dia jahat sama gua," ucap nya terisak.

"Siapa maksud lu?" tanya Elang memang Ia tidak tahu apa apa.

"Siapa lagi kalo bukan Anton, dia selingkuh huhu... dia breng*** tega selingkuh di belakang gua," Mika menangis tersedu entah karna tidak sadar epek minuman atau apa yang jelas Mika menceritakan semua nya pada Elang.

Elang pun menghentikan mobil nya di pinggir jalan lalu Ia memberikan tisu yang ada di jok belakang pada gadis itu.

"Menangis lah bila itu membuat lu sedikit tenang," ucap Elang.

Mika pun menerima nya Ia mengusap air matanya yang dari tadi terus mengalir, bahkan matanya nya pun sudah mulai bengkak.

"Sini," ucap Elang langsung membawa Mika kedalam pelukannya entah mengapa melihat Mika seperti itu Ia pun ikut sedih.

"Menangislah sesuka lu Key tapi gua harap setelah ini lu jangan pernah nangis lagi cuma gara gara dia," ucap Elang.

Mika pun mengangkat kepalanya lalu menatap Elang lekat, tanpa Ia sadari Mika pun menyatukan bibir mereka selama beberapa detik setelah itu Ia pun masuk kedalam pelukan Elang.

Elang pun nampak kaget dengan apa yang gadis itu lakukan namun Elang yakin kalo Mika tidak sadar dengan apa yang di lakukan nya.

Elang pun mengelus pundak gadis itu hingga tanpa sadar Mika pun tertidur pulas dalam pelukan nya.

"Astaga pantes aja diem ternyata tidur dia," guman Elang.

Lantas Ia pun menyandarkan tubuh Mika di samping nya, Ia pun mengemudikan lagi mobilnya namun Ia bingung harus mengantar Mika kemana.

"Ahh sial kenapa gua lupa tanya alamat nya sih," ucap nya.

Elang pun terpaksa membawa gadis itu ke apartemant nya karna Ia tidak tahu dimana rumah Mika.

Ia pun menggendong Mika membawa nya ke unit apartemant nya yang ada di lantai 10.

Ia pun meletakan tubuh Mika di sofa, lalu menyelimuti nya Ia tidak berani membawa Mika ke kamar takut nya Mika salah paham.

Elang pun masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya namun Ia kaget saat melihat Mika bangun sambil memegangi kepalanya.

"Lu bangun Key?" tanya Elang mendekati nya.

Namun tanpa di duga Mika malah muntah mengenai baju mereka berdua.

"Astaga Mikayla bisa gak sih lu gak ngerepotin gua," ucap Elang kesal.

"Kalo gak bisa minum gak usah coba coba deh," lanjut nya sambil mengusap baju nya dengan tisu yang basah.

Sedangkan Mika kembali tidur gadis itu sepertinya tidak sadar dengan apa yang telah Ia lakukan kepada Elang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!