Nonton Basket

"Gak usah bertele tele sebenarnya apa yang lu mau?" tanya Mika berusaha melepaskan pelukan Anton.

"Kita balikan lagi kaya dulu," bisik nya.

"Kalo gua gak mau," tolak nya.

"Oke kalo lu gak mau siap siap aja perusahaan lu yang jadi taruhan nya," ucap Anton sambil tersenyum Ia pun melepaskan pelukan nya dan berjalan ke arah motor besar nya.

"Apa maksud lu?"

Mika belum tahu apa Yang Anton lakukan pada perusahaan nya sehingga Ia sangat bingung sekalil kenapa juga Anton harus bahas arah sana itu kan urusan nya orang dewasa.

"Gua bisa buat perusahaan lu kacau dan gua juga bisa cabut saham gua di sana jika gua mau,jadi gimana sayang mau atau tidak?"

Mika pun mengepalkan tangan nya apa mungkin Om Agung seperti itu karna Anton sudah melakukan sesuatu pada perusahaan?

"Apa lu udah ngelakuin sesuatu sama perusaahan gua?" tanya Mikayla.

"Tentu saja itu cuma peringatan buat lu karna lu udah bikin gua malu semalam, tapi gua bisa balikin seperti semula asal lu setuju dengan keinginan gua," pinta nya.

Mikayla pun mengusap air mata meski Ia kesal dengan Anton namun perusahaan lebih penting Ia tidak mau membuat Om Agung kacau.

Mungkin Ia harus membantu perusahaan dengan cara yang Anton katakan, semoga saja Anton menepati janjinya.

"Oke gua terima permintaan lu, tapi lu harus janji jangan pernah lagi ganggu perusahaan," ucap Mika pasrah.

"Oke gua janji," ucapnya langsung memeluk gadis itu dan langsung membawa nya kedalam pelukannya.

Sedangkan Mika entah mengapa Ia tidak senang bisa pacaran lagi dengan Anton yang jelas jelas sudah membuat hatinya terluka.

"Jangan nangis aku gak suka liat kamu kek gini," ucap Anton mengusap air mata nya dengan ibu jarinya.

Mika pun termenung Ia merasa Anton itu punya kepribadian ganda kadang manis kadang juga misterius dan membuat nya kecewa.

"Ayo pergi bukannya kamu mau tanding malam ini," ajak Mika segela melepaskan pelukannya.

"Ayo, aku sampai lupa karna terlalu bahagia," ucap nya.

Mereka pun berangkat ke tempat pertandingan, Mika pun langsung turun dari motor Ia minta izin ke toilet dulu sebelum masuk ke dalam.

"Kamu duluan aja aku mau ke toilet dulu," ucap nya.

"Aku antar takutnya nanti malah nyasar."

"Gak usah aku tahu kok tempat ini jadi gak mungkin nyasar, sebaiknya kamu cepat gabung sama yang lain udah hampir terlambat," ucap Mikayla dan Anton pun mau tak mau menganggukan kepalanya.

Mika pun berlari kearah toilet Ia merasa takut sekarang entah mengapa membayangkan bertemu Elang perasaan nya tidak karuan.

"Tenang Key gak usah banyak pikiran yang terpenting perusahaan baik baik saja lagian kenapa lu harus mikirin perasaan Elang sih jelas jelas dia bukan siapa siapa lu dan masalah malam itu tidak terjadi apa apa dan pasti dia juga pasti sudah lupa," ucap Mikayla pada diri nya sendiri sambil menatap cermin.

Setelah merasa lebih baik Mika pun berjalan ke arah tempat pertandingan yang memang sudah riuh dengan penonton.

Mika pun bergabung dengan Cia dan Zahra yang memang sudah berada di sana ada juga Sky di samping Zahra.

"Tumben telat? biasanya paling semangat kalo nonton basket," ucap Zahra menatap sahabatnya itu.

"Entahlah gua gak terlalu semangat malam ini," jawab nya ikut duduk di samping mereka Ia sengaja duduk di tengah tengah Zahra dan Cia.

"Gua tahu pasti karna ada s brengsek Anton kan," celetuk Cia.

Memang benar yang Cia katakan Ia tidak semangat karna Anton,Mika pun menatap ke arah lapangan namun mata nya tidak sengaja bertemu dengan mata Elang yang juga menatap nya.

Pemuda itu nampak tersenyum padanya dan itu membuat Mika salah tingkah lalu memalingkan tatapan nya ke arah lain.

Elang nampak gagah dengan kaos kebanggaan nya entah mengapa melihat Elang seperti itu Mika merasa kagum.

Sedangkan dari sekolah sebelah terlihat Marvin sebagai ketua tim dan Anton berdiri di belakang nya.

Anton terus saja menatap Mikayla dengan senyuman membuat Mika mau tak mau tersenyum juga.

Pertandingan pun dimulai awal awal Elang begitu semangat namun saat melihat Mikayla menyemangati Anton Ia merasa kesal.

'Apa mereka baikan lagi?' batinnya.

"Key lu gila kenapa malah menyemangati Anton sih?" ucap Cia kesal harus nya Mika menyemangati sekolah mereka.

"Iya Key lu kenapa apa terjadi sesuatu?" tanya Zahra heran melihat nya.

"Gua udah balikan sama dia," jawab nya.

"APA?" ucap mereka berdua.

"Iya gua mutusin balikan sama dia lu tahu kan gua cinta sama dia," bohong nya karna Ia sendiri tidak tahu bagaimana perasaan nya sekarang.

"Lu benaran gila ya bukannya dia udah selingkuhi lu," ujar Cia tidak habis pikir namun berbeda dengan Zahra sahabat nya itu seperti nya tahu kalo Mikayla sedang menutupi sesuatu di belakang mereka.

"Udahlah Ci lagian dia nya juga gak papa kan, kita gak usah ikut campur mungkin aja Anton beneran nyesel dan bisa berubah," ucap Zahra mengusap bahu Mika.

Mika pun tersenyum mendengar nya Ia tidak menyangka kalo Zahra akan sangat mengerti keadaannya sekarang.

"Makasih Ra," bisik nya dan Zahra pun tersenyum.

Para penonton pun berteriak menyemangati sekolah mereka masing masing termasuk Zahra, Ia menyemangati tim Elang.

Sedangkan Mika dengan terpaksa harus berteriak menyemangati sang kekasih Ia tidak mau sampai Anton marah dan berbuat sesuatu lagi pada perusahaannya.

Elang benar benar kesal mendengar nya hingga Ia pun tidak bisa bermain dengan baik bahkan Ia sampai terjatuh saat tak sengaja terdorong oleh lawannya.

Untung saja Bima dan Arya dengan cepat membantu nya berdiri.

"Ayo semangat," bisik Arya menyemangati sahabat nya itu.

Mika sendiri nampak kasian melihat Elang terjatuh Ia merasa cemas namun mau bagaimana lagi Ia tidak bisa berbuat apa apa.

"Eh kok malah mau ribut sih kenapa juga sama kak Elang kaya kesal gitu dia," ucap Cia.

"Entahlah mungkin Elang kesal karna di dorong," ucap Zahra sedangkan Mikayla nampak diam bingung mau melakukan apa.

Elang sejak tadi menatap Mika namun gadis itu seperti menghindarinya membuat Elang kecewa padahal Ia sangat berharap Mika datang dan memberi semangat untuknya.

Suara riuh penonton membuat konsentrasi Elang kembali naik dan di tambah karna kesal akhirnya tim mereka bisa menang meski tanpa Sky.

"Akhirnya kita menang," ucap Bima memeluk Elang namun Elang masih saja diam tidak ada expresi.

"Selamat buat kalian semua.Kalian hebat," ucap Marvin memberikan selamat sambil mengulurkan tangannya.

"Thank Vin kalian juga hebat," ucap Arya menerima uluran tangan pemuda itu.

Dan mereka pun bersalaman dengan masing masing pemain sebelum bubar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!