Dilema

Tidak mau memperkeruh keadaan, Bastian akhirnya keluar dari ruangan ini dengan mengusap bibirnya yang sedikit berdarah.

Entahlah, lagi lagi Bastian bingung dengan apa yang akan dilakukan sementara ia juga tidak tahu mengenai pernikahan besok apakah yakin akan meneruskan atau Bastian akan membatalkannya saja, yang jelas saat ini Bastian benar-benar bimbang.

Laki-laki itu segera menuju ke parkiran Di mana mobilnya tadi berada, ia yang mendengar bunyi ponselnya langsung saja mengambil ponselnya itu dan melihat siapa yang menghubungi, ya mungkin saja dari tadi berdering ke arah Bastian tidak sengaja meninggalkan ponselnya itu di mobil.

"Mama.."

Jelas saja laki-laki itu mengeryitkan alisnya, pasalnya ia tidak tahu apakah harus mengangkat panggilan telepon dari mamahnya atau tidak, yang pastinya Bastian juga yakin sudah dari tadi Mamanya itu menelponnya hingga akhirnya Bastian meninggalkan saja ponsel itu dan tidak diangkat lalu kemudian laki-laki itu  melajukan mobilnya untuk kembali ke rumah.

Sepanjang perjalanan, Bastian bingung ... entah pikiran apa yang merasuk di dalam hatinya ini, pastinya ia bimbang dan ragu tentang pernikahan yang akan dijalaninya, dan juga tentang Marsha.

Sudah jelas akibat hubungan satu malam yang tidak sengaja itu Marsha hamil dan tentu saja sayang sekali anak yang ada di dalam kandungan Marsha itu tidak bisa diselamatkan padahal baik Marsha maupun dirinya sendiri tidak tahu jika memang ada darah daging tumbuh di dalam perut Marsha.

Menyesal, Bastian memang menyesal karena perbuatannya ia yang tanpa sengaja menabrak motor Marsha ketika berhenti di lampu merah dan tentu saja ia menyesal karena sudah menghilangkan nyawa darah dagingnya sendiri meskipun satu bulan yang lalu ia mengatakan jika tidak mau ada hubungan lagi setelah kejadian itu, dan meminta Marsha untuk melupakan semua kejadian yang sudah menimpanya dan juga tidak menginginkan pertanggungjawaban darinya untuk Marsha, namun setelah kejadian tadi dan dokter Vicky mengatakan jika Marsha keguguran, hati Bastian tersentuh, ia benar-benar menyesal dan tidak tahu harus berkata apa-apa lagi.

Bastian memang laki-laki yang dingin, yang sedikit agak sombong dan tidak suka berbaur dengan banyak orang tetapi jangan salah, Bastian adalah laki-laki yang mempunyai perasaan dan tentu saja perasaannya ada dengan Marsha saat ini, meskipun tidak ada rasa cinta kepada Marsha tetapi ia tidak sanggup melakukan perbuatan itu terlebih lagi ia melihat sendiri bagaimana darah mengalir deras dari bagian bawah Marsha dan itu ia yakini sebagai darah dagingnya, ya Bastian baru mengingatnya itu.

"Tian mengapa kamu tidak mengangkat telepon dari Mama, Mama khawatir sekali sedari tadi Nadia menelpon Mama dan menanyakan tentang kamu, kenapa kamu belum pulang juga, Ada apa sebenarnya nak kenapa juga pakaian kamu banyak berdarah seperti ini?"

Baru saja Bastian turun dari mobil tetapi Mamanya sudah menghampirinya, laki-laki itu tentu saja bingung mau menjawab apa namun mamanya terus memperhatikan pakaian dipakai oleh Bastian itu dan terlihat jika ada noda darah di pakaiannya hingga membuat pertanyaan dari mamanya.

"Maaf Ma, Bastian tadi tidak sengaja menabrak seseorang dan Bastian harus membawa orang itu ke rumah sakit dulu dan Maaf tadi ponsel Tian letakkan di mobil jadinya tidak mendengar ada panggilan dari Mama maupun Nadia."

"Astaghfirullahaladzim, lalu bagaimana dengan orang yang kamu tabrak itu tidak apa-apa? kenapa kamu tidak menghubungi Mama lalu bagaimana dengan keluarganya apakah kamu sudah menghubungi keluarganya pas kamu pulang ke rumah?"

"Sudah Ma kondisinya sudah membaik, sudah ada keluarganya, Bastian ke kamar dulu."

Ya yang pastinya ada sedikit kebohongan dari Bastian tidak mungkin ia mengatakan jika yang ditabraknya itu adalah perempuan yang sudah melakukan kencan satu malam dengan dirinya hingga menyebabkan perempuan itu keguguran darah dagingnya sendiri, tentu saja Bastian sulit untuk menjelaskan semuanya ini tetapi sampai kapan Bastian akan menutupinya.

"Kenapa rasa-rasanya aku ada yang aneh dengan anak itu mengapa belakangan ini terlihat tidak senang sekali padahal besok adalah pernikahannya dan tadi dari sorot matanya sepertinya menyimpan sesuatu, mungkin saja Bastian kelelahan karena mengurusi pernikahan ini sendirian atau memang Bastian ada masalah?"

Iya Mama Tina juga mempunyai firasat seperti itu yang memang sedari kemarin beliau memperhatikan putranya itu yang nampaknya sedang tidak baik-baik saja ingin mencoba untuk menanyakan kepada Bastian tetapi Mama tidak mempunyai kesempatan bahkan Bastian selalu pergi pagi dan pulang sore hingga tidak ada waktu untuk sekedar bertanya tentang apa yang terjadi dengan putranya itu.

Bastian masuk ke dalam kamar, laki-laki itu segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri ia langsung saja mengguyur tubuhnya dengan shower yang membasuhi tubuhnya itu sembari memejamkan matanya dan mengingat tentang kejadian yang menimpanya tadi.

"Arghhh..... Mengapa seperti ini? Aku memang bukan laki-laki yang baik, aku sudah membunuh anak kandungku sendiri meskipun aku tidak bertanggung jawab sebelumnya, tetapi mau bagaimanapun Dia adalah anak kandungku sendiri, darah dagingku sendiri. Mengapa aku menjadi laki-laki yang kejam seperti ini dan apa yang harus aku lakukan besok, apakah harus membatalkan pernikahan ini atau tetap melanjutkannya? namun dengan rasa bersalah yang menghantui diriku..."

Bastian menyesal, ia sendiri tidak tahu dengan apa yang dilakukannya, ia mau bercerita tetapi tidak tahu dengan siapa yang akan menyelesaikan semuanya, menceritakan ini semua dengan Mamanya itu berarti  Bastian membuat Mamanya bersedih, tentu saja jika ini diceritakan oleh Mama Tina, maka Mam Tina akan meminta Bastian untuk membatalkan pernikahan yang mumpung belum terlambat karena Bastian tahu Mama Tina lebih memilih Marsha dibandingkan dengan Nadia bukan karena Nadia itu kurang baik, bukan seperti itu...  bahkan Mama Tina sangat menyayangi Nadia seperti anak kandungnya sendiri, tetapi keadaan yang seperti ini membuat Mama Tina harus berpihak kepada Marsha, tentunya perempuan yang sudah direnggut kesuciannya, apalagi sudah hamil anaknya meskipun tidak bisa terselamatkan lagi, ya mungkin itu yang ada di dalam pikiran Bastian.

"Tidak!!  aku tidak mungkin meninggalkan Nadia, dia  adalah cinta pertamaku dan kami saling mencintai, pernikahan ini adalah pernikahan yang sudah kami tunggu tunggu sejak lama dan mana mungkin aku harus membatalkan semuanya karena dia dan membuat Nadia sedih...."

"Lalu jika aku menikah, nagaimana dengan Marsha? Bagaimana dengan masa depan dia... tentu saja meskipun aku brengsek tetapi aku masih mempunyai hati..."

Dilema itu yang dirasakan oleh Bastian saat ini, laki-laki itu sungguh tidak tahu harus berbuat apa apa, bahkan jika Bastian bisa memutar waktu, ia tidak ingin malam itu pergi menghadiri acara temannya dan lebih baik di rumah saja bersantai daripada endingnya harus seperti ini.

Di tempat yang sama mama Tina bertekad untuk menghampiri Bastian, besok adalah hari pernikahannya tetapi perasaan Mama Tina tidak tenang, setelah beberapa hari ini melihat ekspresi wajah Bastian yang sepertinya tidak senang dan banyak masalah.

Terpopuler

Comments

Masriani 1438

Masriani 1438

jadi ruwet

2024-12-15

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Kelam
2 Mengingat Semalam
3 Perawan Apanya?
4 Modus
5 Stop!!
6 Perasaan Sebenarnya
7 Sedikit Terusik
8 Melupakan
9 Sakit?
10 Aroma nya
11 Tanda Tandanya
12 Mual
13 Sok Perhatian
14 Marsha!!!
15 Hamil?
16 Anak Kita?
17 Amarah Aditya
18 Dilema
19 Bohong
20 Hari H
21 Kecewa
22 Tidak
23 Perawan Rasa Janda
24 Rencana Pernikahan
25 Cantik
26 3 Miliar
27 Terserah
28 Tidak Bisa Dibiarkan
29 Menjelaskan
30 Cincin?
31 Sudah Punya Suami
32 Aditya Ca'em
33 Penjelasan Bastian
34 Loh, Pak Bastian?
35 Anak Kecil
36 Tidak Pernah Akur
37 Apa Kamu Lupa?
38 KDRT
39 Semakin Penasaran
40 Pelakor?
41 Caper
42 Ada Keistimewaan
43 Cengar Cengir
44 Dasar Bocil
45 Pagi Pagi Buta
46 Lupa Atau Sengaja?
47 Jomblo
48 Keberadaan Bastian
49 Ketemu
50 Istri Kamu Tahu?
51 Panas
52 Debat
53 Rencana Mira
54 Bagaimana?
55 Bastian Terdiam
56 Andai Saja Bisa
57 Mencoba
58 Maafkan Aku
59 Perkedel
60 Bapak Cemburu?
61 Ajakan Kevin
62 Terima Saja
63 Awas Saja
64 Sadar Diri
65 Ngaca!!
66 So Sweet
67 Diwanti-wanti
68 Memberikan Keturunan
69 Jangan Dipikirin
70 Di Hadang
71 Stop
72 Hutang Budi
73 Keluyuran
74 Cemburu??
75 Awas Saja!!
76 Maaf, Jika Posesif
77 Saya Capek
78 Nyerah
79 Salting
80 Kotak Bekal
81 Ghibah
82 Pandangan Mata
83 Terpesona
84 Ketakutan
85 Beraksi
86 Merayu
87 Apa Tujuan Kamu?
88 Lucu
89 Mati Donk!!
90 Kesal!!
91 Lain Di Mulut Lain Di Hati
92 Pulang Bareng
93 Janji
94 Penasaran
95 Bukan Single Lagi
96 Di Nikahkan
97 Cup
98 Payah
99 Spesial
100 Mendrama
101 Cintai Aku
102 Pengen Cucu
103 I Love U
104 500 Juta
105 Nggak Mau Pisah
106 Semoga ...
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Malam Kelam
2
Mengingat Semalam
3
Perawan Apanya?
4
Modus
5
Stop!!
6
Perasaan Sebenarnya
7
Sedikit Terusik
8
Melupakan
9
Sakit?
10
Aroma nya
11
Tanda Tandanya
12
Mual
13
Sok Perhatian
14
Marsha!!!
15
Hamil?
16
Anak Kita?
17
Amarah Aditya
18
Dilema
19
Bohong
20
Hari H
21
Kecewa
22
Tidak
23
Perawan Rasa Janda
24
Rencana Pernikahan
25
Cantik
26
3 Miliar
27
Terserah
28
Tidak Bisa Dibiarkan
29
Menjelaskan
30
Cincin?
31
Sudah Punya Suami
32
Aditya Ca'em
33
Penjelasan Bastian
34
Loh, Pak Bastian?
35
Anak Kecil
36
Tidak Pernah Akur
37
Apa Kamu Lupa?
38
KDRT
39
Semakin Penasaran
40
Pelakor?
41
Caper
42
Ada Keistimewaan
43
Cengar Cengir
44
Dasar Bocil
45
Pagi Pagi Buta
46
Lupa Atau Sengaja?
47
Jomblo
48
Keberadaan Bastian
49
Ketemu
50
Istri Kamu Tahu?
51
Panas
52
Debat
53
Rencana Mira
54
Bagaimana?
55
Bastian Terdiam
56
Andai Saja Bisa
57
Mencoba
58
Maafkan Aku
59
Perkedel
60
Bapak Cemburu?
61
Ajakan Kevin
62
Terima Saja
63
Awas Saja
64
Sadar Diri
65
Ngaca!!
66
So Sweet
67
Diwanti-wanti
68
Memberikan Keturunan
69
Jangan Dipikirin
70
Di Hadang
71
Stop
72
Hutang Budi
73
Keluyuran
74
Cemburu??
75
Awas Saja!!
76
Maaf, Jika Posesif
77
Saya Capek
78
Nyerah
79
Salting
80
Kotak Bekal
81
Ghibah
82
Pandangan Mata
83
Terpesona
84
Ketakutan
85
Beraksi
86
Merayu
87
Apa Tujuan Kamu?
88
Lucu
89
Mati Donk!!
90
Kesal!!
91
Lain Di Mulut Lain Di Hati
92
Pulang Bareng
93
Janji
94
Penasaran
95
Bukan Single Lagi
96
Di Nikahkan
97
Cup
98
Payah
99
Spesial
100
Mendrama
101
Cintai Aku
102
Pengen Cucu
103
I Love U
104
500 Juta
105
Nggak Mau Pisah
106
Semoga ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!