Marsha!!!

"Iya iya sayang aku akan segera pulang ini sudah beres-beres. Love you too."

Bastian segera menutup panggilan telepon dari Nadia yang tentu saja perempuan cantik itu mengkhawatirkan tentang Bastian yang masih saja pergi ke sekolahan padahal besok adalah hari H yang seharusnya Bastian berdiam diri di rumah, tidak melakukan kegiatan apapun juga.

Bukan karena mereka percaya tentang pamali jika beberapa hari sebelum hari H pernikahan itu tidak diperbolehkan keluar tetapi mengingat semua persiapan pernikahan Bastian dan Nadia yang mengurusinya jadi pastinya Nadia sangat khawatir tentang kesehatan Bastian yang tentu saja sangat lelah.

Setelah menyelesaikan semuanya, Bastian buru-buru keluar dari ruang pribadinya, laki-laki itu memang sedari tadi ingin pulang tetapi ada-ada saja pekerjaan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Tentu saja bukan hanya Nadia  yang menghubunginya tetapi orang tuanya juga sedari tadi menelpon Bastian dan meminta laki-laki itu untuk segera pulang.

Dengan tergesa-gesa Bastian menuju ke parkiran, ia segera memakai sabuk pengamannya dan melajukan mobilnya yang pastinya ia juga tidak tahu kenapa kedua orang tuanya meminta Bastian untuk cepat pulang ke rumah.

Jarak yang ditempuh Bastian dari sekolah ke rumahnya memakan waktu hampir empat puluh lima menit dan itu berarti harus cepat-cepat pulang ke rumah.

Dengan buru-buru, laki laki itu melajukan mobilnya tentu saja bukan kecepatan tinggi tetapi kecepatan sedang, ya hanya sedang saja tetapi entah kenapa pikiran Bastian sekarang semrawut seperti ini.

Entah karena hanya memikirkan tentang pernikahannya atau karena ada pikiran yang lainnya yang rasa-rasanya kepala Bastian mau pecah ingin rasanya ia bercerita kepada Mama Yulia tentang semuanya yang terjadi pada dirinya satu bulan yang lalu tetapi itu tidak mungkin, bisa bis Mama Yulia kecewa dengan dirinya, tetapi membiarkan kejadian itu di laut tentu saja akan menambah beban pemikiran dari Bastian.

Bastian mengacak rambutnya asal dengan satu tangan yang masih menyetir dengan pikiran yang tentu saja masih semrawut laki-laki itu tidak tahu apa yang akan dilakukannya besok meskipun ia tahu besok adalah pernikahannya mengucapkan ijab qobul dan Janji suci hidup semati dengan Nadia yang merupakan impiannya sejak dulu tetapi bayang-bayangan Marsha dan perasaan bersalah terhadap Marsha itu yang masih membelenggu di dalam hati Bastian saat ini.

Brakk...

"Arghh.... astaghfirullah..."

Hingga akhirnya Bastian yang oleng, tak sadar menabrak pengendara di depannya, tentu saja pengendara itu langsung saja terjatuh dan tertimpa motor.

Bastian yang kaget segera membuka sabuk pengamannya kemudian melihat siapa orang yang ditabraknya itu sembari memberikan pertolongan.

Tentu saja semua orang yang ada di jalan itu berbondong-bondong untuk menghampiri seseorang yang mungkin saja tidak sadarkan diri, yang pastinya ingin menyelamatkan seorang pengendara yang baru saja ditabrak oleh Bastian, tidak sengaja yang pastinya karena pikiran Bastian yang oleng membuat dirinya tidak bisa mengendalikan laju mobilnya, yang entah mengapa tiba-tiba mendadak menjadi kencang seperti itu.

Hingga akhirnya kecelakaan itu tidak dihindari di saat lampu berwarna merah, Bastian yang tidak mampu mengendalikan mobilnya langsung saja menabrak pengendara yang ada di depannya, sungguh kejadian itu menyita perhatian orang yang ada di jalan.

"Astaghfirullahaladzim, seorang perempuan... cepat tolong tolong.. jangan hanya diam saja apalagi mengambil gambarnya."

"Keadaan sangat parah banyak darah yang keluar dari kepala dan juga bagian bawahnya.."

"Masih muda lagi, masih seragam sekolah cepat tolong jangan hanya dilihat saja.."

Bastian pasti bertanggung jawab, laki-laki itu hanya terpaku melihat segerombolan orang yang saat ini sedang menolong seseorang yang baru saja ditabrak nya itu, sungguh miris orang yang ditabrak Bastian itu tertimpa motor hingga membuat tidak sadarkan diri dan banyak mengeluarkan darah.

Deg

"Marsha!!"

Begitu terkejutnya Bastian ketika orang-orang tadi berhasil menyingkirkan motor dan membawa tubuh Marsha dan Bastian tidak menyangka jika orang yang ditabraknya itu adalah Marsha, perempuan yang belakangan ini sudah menghantui pikirannya.

Sungguh rasa bersalah menyelimuti hati Bastian saat ini di mana kejadian 1 bulan yang lalu membuat dirinya tidak bisa tidur dengan tenang bahkan saat ini Bastian tidak sengaja malah menabrak Marsha yang kondisinya bisa dibilang lumayan parah karena ada darah yang mengalir di kepala dan juga bagian bawahnya.

"Masukkan ke dalam mobil saya Pak, biar saya yang membawa rumah sakit, kebetulan sekali saya mengenal anak itu karena dia adalah murid saya di sekolah."

Dengan cepat dan tentu saja panik Bastian meminta orang-orang itu membawa Marsha masuk ke dalam mobilnya yang pastinya ia akan bertanggung jawab penuh tentang kecelakaan ini.

Setelah Marsha dimasukkan ke dalam mobil, Bastian dengan cepat melajukan mobilnya untuk menuju ke rumah sakit terdekat, ia seketika melirik ke arah Marsha di mana perempuan itu masih saja menutup matanya dengan darah yang mengalir di kepalanya lalu ia melirik ke bawah, begitu deras sekali darah yang mengalir dari bawah Marsha.

Deg

Melihat apa yang menimpa oleh Marsha, tiba-tiba mendadak Bastian kaget, laki-laki itu merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan kondisi Marsha seperti itu.

Bastian adalah laki-laki dewasa, yang pastinya tahu betul seluk beluk mengenai perempuan atau yang ada hubungannya dengan perempuan termasuk tanda-tanda yang dialami oleh wanita yang sedang hamil dan juga keguguran.

"Tidak!!"

Bastian menggelengkan kepalanya, ia tidak menyangka jika apa yang ia lakukan satu bulan yang lalu ternyata membuahkan hasil.

Ya Bastian tahu betul jika darah yang mengalir di kaki Marsha itu bukan darah kecelakaan tetapi ada hubungannya dengan kejadian 1 bulan yang lalu dan kali ini Bastian benar-benar panik, secara khawatir dengan apa yang menimpa Marsha.

Hingga akhirnya Bastian sudah membelokkan mobilnya ke rumah sakit terdekat dari tempat kejadian dan dengan cepat Bastian berteriak untuk meminta tolong membawa Marsha untuk segera diperiksa.

"Lo Tian, siapa yang sakit?"

Dokter Vicky, dokter yang berada di rumah sakit itu dan kebetulan sekali kenal dengan Bastian karena kedua orang tua Bastian itu mengenal betul dengan dokter Vicky dan juga kedua orang tuanya dan kebetulan sekali dokter Vicky yang melintas di depan ruangan IGD itu dan melihat Bastian sembari membawa tubuh Marsha yang membuat dokter Vicky langsung saja menanyakan siapa yang berada dalam gendongan laki-laki itu.

"Penjelasannya nanti saja Om, yang jelas tolong periksa Marsha!!"

Dokter Vicky pun langsung saja menganggukkan kepalanya, ia tahu jika yang menjadi target utamanya saat ini adalah perempuan yang berada di dalam gendongan Bastian meskipun di dalam hati dokter Vicky bertanya-tanya, siapa yang ditolong oleh Bastian itu dan Apa hubungan antara Bastian dengan perempuan itu di mana dokter Vicky tahu jika besok Bastian akan melangsungkan pernikahan, lalu kenapa laki-laki itu malah masih mondar mandir di luaran sana, tidak berdiam diri di rumah saja.

Terpopuler

Comments

Masriani 1438

Masriani 1438

apakah akan ada titik terang
aku penasaran nih

2024-12-15

0

Yunia Afida

Yunia Afida

semoga g keguguran ya

2023-11-14

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

apakah keguguran marsha atau hny pendrahn saja tp spt nya keguguran..marsha tnp besar rasa berslah bastian

2023-11-13

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Kelam
2 Mengingat Semalam
3 Perawan Apanya?
4 Modus
5 Stop!!
6 Perasaan Sebenarnya
7 Sedikit Terusik
8 Melupakan
9 Sakit?
10 Aroma nya
11 Tanda Tandanya
12 Mual
13 Sok Perhatian
14 Marsha!!!
15 Hamil?
16 Anak Kita?
17 Amarah Aditya
18 Dilema
19 Bohong
20 Hari H
21 Kecewa
22 Tidak
23 Perawan Rasa Janda
24 Rencana Pernikahan
25 Cantik
26 3 Miliar
27 Terserah
28 Tidak Bisa Dibiarkan
29 Menjelaskan
30 Cincin?
31 Sudah Punya Suami
32 Aditya Ca'em
33 Penjelasan Bastian
34 Loh, Pak Bastian?
35 Anak Kecil
36 Tidak Pernah Akur
37 Apa Kamu Lupa?
38 KDRT
39 Semakin Penasaran
40 Pelakor?
41 Caper
42 Ada Keistimewaan
43 Cengar Cengir
44 Dasar Bocil
45 Pagi Pagi Buta
46 Lupa Atau Sengaja?
47 Jomblo
48 Keberadaan Bastian
49 Ketemu
50 Istri Kamu Tahu?
51 Panas
52 Debat
53 Rencana Mira
54 Bagaimana?
55 Bastian Terdiam
56 Andai Saja Bisa
57 Mencoba
58 Maafkan Aku
59 Perkedel
60 Bapak Cemburu?
61 Ajakan Kevin
62 Terima Saja
63 Awas Saja
64 Sadar Diri
65 Ngaca!!
66 So Sweet
67 Diwanti-wanti
68 Memberikan Keturunan
69 Jangan Dipikirin
70 Di Hadang
71 Stop
72 Hutang Budi
73 Keluyuran
74 Cemburu??
75 Awas Saja!!
76 Maaf, Jika Posesif
77 Saya Capek
78 Nyerah
79 Salting
80 Kotak Bekal
81 Ghibah
82 Pandangan Mata
83 Terpesona
84 Ketakutan
85 Beraksi
86 Merayu
87 Apa Tujuan Kamu?
88 Lucu
89 Mati Donk!!
90 Kesal!!
91 Lain Di Mulut Lain Di Hati
92 Pulang Bareng
93 Janji
94 Penasaran
95 Bukan Single Lagi
96 Di Nikahkan
97 Cup
98 Payah
99 Spesial
100 Mendrama
101 Cintai Aku
102 Pengen Cucu
103 I Love U
104 500 Juta
105 Nggak Mau Pisah
106 Semoga ...
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Malam Kelam
2
Mengingat Semalam
3
Perawan Apanya?
4
Modus
5
Stop!!
6
Perasaan Sebenarnya
7
Sedikit Terusik
8
Melupakan
9
Sakit?
10
Aroma nya
11
Tanda Tandanya
12
Mual
13
Sok Perhatian
14
Marsha!!!
15
Hamil?
16
Anak Kita?
17
Amarah Aditya
18
Dilema
19
Bohong
20
Hari H
21
Kecewa
22
Tidak
23
Perawan Rasa Janda
24
Rencana Pernikahan
25
Cantik
26
3 Miliar
27
Terserah
28
Tidak Bisa Dibiarkan
29
Menjelaskan
30
Cincin?
31
Sudah Punya Suami
32
Aditya Ca'em
33
Penjelasan Bastian
34
Loh, Pak Bastian?
35
Anak Kecil
36
Tidak Pernah Akur
37
Apa Kamu Lupa?
38
KDRT
39
Semakin Penasaran
40
Pelakor?
41
Caper
42
Ada Keistimewaan
43
Cengar Cengir
44
Dasar Bocil
45
Pagi Pagi Buta
46
Lupa Atau Sengaja?
47
Jomblo
48
Keberadaan Bastian
49
Ketemu
50
Istri Kamu Tahu?
51
Panas
52
Debat
53
Rencana Mira
54
Bagaimana?
55
Bastian Terdiam
56
Andai Saja Bisa
57
Mencoba
58
Maafkan Aku
59
Perkedel
60
Bapak Cemburu?
61
Ajakan Kevin
62
Terima Saja
63
Awas Saja
64
Sadar Diri
65
Ngaca!!
66
So Sweet
67
Diwanti-wanti
68
Memberikan Keturunan
69
Jangan Dipikirin
70
Di Hadang
71
Stop
72
Hutang Budi
73
Keluyuran
74
Cemburu??
75
Awas Saja!!
76
Maaf, Jika Posesif
77
Saya Capek
78
Nyerah
79
Salting
80
Kotak Bekal
81
Ghibah
82
Pandangan Mata
83
Terpesona
84
Ketakutan
85
Beraksi
86
Merayu
87
Apa Tujuan Kamu?
88
Lucu
89
Mati Donk!!
90
Kesal!!
91
Lain Di Mulut Lain Di Hati
92
Pulang Bareng
93
Janji
94
Penasaran
95
Bukan Single Lagi
96
Di Nikahkan
97
Cup
98
Payah
99
Spesial
100
Mendrama
101
Cintai Aku
102
Pengen Cucu
103
I Love U
104
500 Juta
105
Nggak Mau Pisah
106
Semoga ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!