Keduanya sudah selesai sarapan dan baik Marsha maupun Rehan pamitan untuk ke sekolah dengan Rehan menggunakan motor besarnya karena merasa sudah nyaman dengan motor itu.
"Pegangan Sha, gue mau ngebut!!"
"Modus lo, bilang aja lo mau dideketin sama gue!!"
"Lah itu lo tahu kenapa juga masih ngucapin seperti itu lagi pula kenapa susah nya lo nggak mau nerima cinta gue? apa sih kurangnya gue? gue tampan dan juga kaya raya, gue juga perhatian sama lo dan yang paling penting gue cinta sama lo.."
"Kan gue nggak suka sama lo!!"
Jawab Marsha singkat sembari dirinya naik ke atas motor Rehan dan berpegangan erat dengan jaket Rehan, pastinya Rehan nanti akan ngebut untuk bisa sampai ke sekolah tepat waktu.
"Bukan karena gue yang anak geng motor kan dan gue juga mantan Playboy?"
Kali ini Marsha terkekeh dengan ucapan dari Rehan entah mengapa laki-laki itu malah mengakui jika dirinya adalah geng motor dan juga Playboy meskipun sebenarnya Marsha tidak mempermasakan itu semua, sepertinya selama mendekati dirinya, Rehan tidak menunjukkan tanda-tanda kalau dia ada laki-laki yang kurang ajar bahkan dengan dirinya Rehan bisa bersikap baik, tidak seperti cerita-cerita dari teman-teman terdahulu Bagaimana Rehan suka bergonta ganti pacar meskipun Rehan hanya sebatas berpacaran saja dan tidak melakukan sesuatu yang merugikan perempuan tetapi pernyataannya memang cinta tidak bisa dipaksakan karena Marsha yang tidak menaruh hati kepada Rehan dan langsung saja menolak Rehan supaya laki-laki itu tidak berharap banyak padanya.
"Gue tahu lo berandal, lo anak geng motor dan juga Playboy, tetapi bukan itu masalahnya .. selama lo dekat sama gue, baik-baik saja gue juga nggak akan menjauhi lho tetapi masalah hati, sorry untuk kali ini gue memang nggak bisa.."
Rehan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi tentu saja Marsha melingkarkan tangannya di perut Rehan, bukan karena apa-apa tetapi ia juga takut jatuh dan berharap jika Rehan tidak geer ataupun sebaliknya.
"Oke gue terima penolakan lo tetapi gue akan berusaha untuk mengejar lo, mungkin untuk saat ini lo belum cinta sama gue tetapi gue yakin suatu saat nanti lo akan suka sama gue Dan gue berharap lo jangan jauhin gue, kita tetap berteman seperti ini karena gue nyaman sama lo.."
Marsha menganggukkan kepalanya meskipun itu tidak terlihat oleh Rehan tetapi tidak masalah yang penting memang iya tidak akan menjauhi Rehan. Rehan orangnya baik meskipun geng motor, bahkan bersama dengan Rehan, Marsha merasa nyaman dan juga tidak takut lagi dengan Bulian dari manapun juga yang jelas saja meskipun Rehan itu anak berandalan, suka membolos dan suka kabur-kaburan tetapi Rehan sangatlah tampan bahkan banyak dari teman-teman Marsha yang ingin menjadi pacar Rehan meskipun Rehan itu juga Playboy.
Rehan menghentikan motornya pasti lampu merah tentu saja tangan laki-laki itu mengusap lembut tangan Marsha yang masih setia melingkar di perutnya entah merasa nyaman atau bagaimana, tetapi perempuan cantik itu malah membiarkan Rehan menggenggam erat tangannya.
"Dia? benar-benar .... perempuan itu adalah perempuan murahan, bisa-bisanya gue tidur sama dia semalam!!"
Di tempat yang sama masih di lampu merah, Bastian tanpa sengaja mengedarkan pandangan matanya ke samping dan ia melihat Marsha yang dibonceng oleh Rehan tentu saja melihat gerakan tangan Rehan yang menggenggam erat tangan Marsha membuat Bastian berpikir jika Marsha itu bukanlah perempuan yang baik-baik.
"Tetapi meskipun begitu dia masih virgin dan gue yang mengambil semuanya!!"
Setelah mengetahui Marsha yang masih Virgin sebelum ia renggut, Bastian meralatnya karena ia yang pertama kali merasakan sesuatu yang begitu sangat enak begitu candu yang membuat Rehan tidak bisa berkutik tadi malam bahkan entah sudah berapa ronde Rehan memainkan Marsha, yang jelas bukan hanya satu kali saja tetapi berulang kali hingga membuat keduanya terlelap dan tak sadarkan diri.
Lagi Dan Lagi mengingat kejadian itu sesuatu di bawah sana kembali berulah meskipun Bastian mati-matian untuk tidak akan mengingatnya namun bayangan-bayangan semalam tetap saja menghantui pikirannya bahkan ketika ia melihat wajah cantik Marsha, kembali Bastian mengingat tentang kelakuannya semalam yang benar benar panas benar-benar membakar gairah dan membuat Bastian tidak bisa berkata apa-apa lagi, sungguh perbuatan semalam benar-benar membuat Bastian begitu candu dan ingin mengulanginya.
Deg
Kenapa gue harus melihat dia lagi?
Begitu juga dengan Marsha yang tak sengaja menoleh ke samping lalu melihat ada Bastian di sampingnya dan kedua tatapan mata mereka bertemu saling mengisyaratkan yang berbeda dan entah itu apa yang mereka saja yang tahu.
Setelah saling menatap, Marsha memutuskan untuk memalingkan wajahnya, untuk apa ia melihat ke samping, melihat wajah tampan Bastian? ya Marsha mengakui jika memang Bastian sangatlah tampan, terlebih lagi semalam yang mana antara sadar dan tidak sadar, Marsha masih ingat betul Bagaimana tubuh polos Bastian berkuasa di atas tubuhnya.
Ini tidak benar Marsha, lo katanya yang mau melupakannya, melupakan semua yang terjadi semalam kenapa lo malah mengingatnya. Marsha lo jangan bodoh, dia bukan laki-laki yang sembarangan bahkan 1 bulan lagi akan menikah, tidak mungkin hanya karena kejadian satu malam dia meninggalkan pernikahan itu dan mencintai lo...
Marsha sadar diri bukan karena kedudukannya yang tidak setara dengan Bastian tetapi kenyataannya memang sifatnya dan sifat Bastian itu tidak bisa disatukan terlebih lagi Marsha mendengar jika Bastian akan menikah dan calon istri dari Bastian itu sangatlah cantik, anggun dan juga berkharisma, jadinya tidak mungkin jika hanya gara-gara semalam Bastian memutuskan untuk meninggalkan calon istrinya.
"Pagi Pak Bas?"
Rehan yang mencoba basa-basi meskipun tidak di sekolahan tetapi Rehan tahu jika di sebelah motornya itu adalah Bastian, guru matematika sekaligus guru BK yang suka menghukumnya.
"Hm..."
Hanya jawaban itu yang keluar dari Bastian, memang tidak membuat Rehan tersinggung atau bagaimana bahkan laki-laki itu malah tersenyum, sudah terbiasa dengan jawaban Bastian yang singkat seperti itu hingga akhirnya lampu berwarna hijau dan Bastian segera melajukan mobilnya untuk cepat sampai ke sekolah karena waktu sudah mepet, tidak mungkin dirinya yang seorang guru nanti akan terlambat.
Sedangkan Rehan, laki-laki itu malah sengaja pelan-pelan, bukan karena ingin mengejar supaya cepat masuk ke dalam sekolah tetapi malah sengaja ingin berduaan dengan Marsha karena ini adalah pertama kalinya ia membonceng Marsha yang sudah sejak lama diincarnya.
"Lo sengaja supaya kita dihukum? kenapa jalannya lelet seperti ini?"
"Santai saja Sha, bukan kah hukuman itu sudah menjadi makanan kita sehari-hari? toh jika nanti lo dihukum, gus juga dihukum dan pastinya nanti gue yang akan bantuin Lo untuk nyapu halaman.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Masriani 1438
ha ha ha
2024-12-15
0
Haris Julianto
kreeeeennn
2023-12-04
0
Yunia Afida
kokrehan thot
2023-11-09
0