Hari demi hari telah berlalu kini tepatnya sudah satu bulan setelah kejadian itu baik Marsha maupun Bastian tidak saling bertegur sapa bahkan Marsha sekarang tampak lebih kalem ketika pelajaran pasti yang dimulai.
Perempuan cantik itu bahkan mengerjakan pr-nya meskipun dengan mencontek dari teman-temannya bukan berarti kejadian 1 bulan yang lalu membuat Marsha menjadi tobat dan menjadi anak yang baik tidak ... tetapi Marsha malas saja jika berurusan dengan laki-laki itu dan tidak mau juga nantinya sampai dipanggil ke ruangan guru yang bertemu langsung hingga bertatap muka hanya berdua dengan Bastian yang jelas Marsha menghindari kontak fisik ataupun kotak mata dengan laki-laki itu hingga ia bersih kalem ketika pelajaran Bastian.
"Lo sakit? muka lo pucat banget?"
Ya Mira teman sebangkunya sekaligus sahabatnya dari tadi memperlihatkan Marsha yang tidak semangat. Ini bukalah Marsha kenal bahkan setelah kejadian 1 bulan yang lalu saat dirinya bersama dengan Marsha berada di hotel dan memergoki Kevin bersama dengan pacarnya seakan-akan Marsha berubah.
Mira tahu nya jika Marsha patah hati karena Kevin lebih memilih kekasihnya daripada hangout bersama dengan dirinya dan juga Marsha, tetapi yang menjadi alasan sebenarnya bukan seperti itu karena ada sesuatu yang Marsha tutup-tutup beda tidak akan membuka rahasia itu kepada siapapun juga.
"Eh enggak .. gue hanya kurang tidur saja atau mungkin masuk angin kemarin kan habis hujan-hujanan.."
Marsha sendiri tidak tahu dengan apa yang menimpa dirinya belakangan ini yang mana memang sudah 2 hari ini kepalanya terasa pusing dan juga mual meskipun setelah makan mendadak menjadi baik lagi, namun setiap pagi Marsha harus mengalami seperti itu.
Marsha pikir juga semuanya ini karena masuk angin atau pun karena beberapa hari ini memang iya tidurnya kemalaman bahkan hampir Pagi Marsha baru bangun tidur dan juga karena memang beberapa hari ini ia Marsha hujan hujanan di sekitar komplek bersama dengan teman teman yang ada di sana dan itu yang menjadi dampak hingga keadaannya seperti ini.
"Jaga kesehatan Sha, bulan depan udah ujian kenaikan kelas dan juga lusa pak guru killer itu mau meried, kita jadikan dateng? gue pengen sekali melihat calon istri dari Pak Bastian, secantik apakah dia hingga bisa meluluhkan hati dia yang sangat kejam itu?"
"Jaga kesehatan pasti tapi ogah ah kalau kita menghadiri pernikahan dia bukan kapan nikahannya itu secara tertutup dan kabarnya Pak Bastian juga tidak menggelar rasepsi pernikahan, hanya akad nikah saja yang dihadiri oleh keluarga besar dan rekan-rekan bisnis dari kedua orang tua mereka, gue denger-denger sih seperti itu Jadi percuma saja lo datang ke gedung itu tetapi nggak bisa masuk."
Berita pernikahan Bastian dengan kekasihnya itu santer terdengar di sekolahan bahkan mereka semua sudah tahu jika Bastian akan menyelenggarakan pernikahannya lusa, tetapi sayang sekali pernikahan itu digelar secara tertutup karena baik Bastian maupun kekasihnya itu tidak ingin mengadakan pesta pernikahan mewah untuk saat ini mengingat kesibukan masing-masing hanya ijab qobul saja dan sedikit acara syukuran di sebuah gedung yang pastinya tidak terlalu mewah.
Ya sebetulnya konsep pernikahan mereka itu memang tidak mewah karena baik Bastian maupun Nadia tidak suka dengan kemewahan yang penting sudah sah dimata hukum dan agama dan disaksikan oleh kerabat mereka saja untuk masalah resepsi itu bisa dipikirkan nantinya.
"Yang di belakang kalau tidak bisa tenang sebaiknya keluar dari kelas ini tidak usah meneruskan pelajaran saya!!"
Iya entah mengapa beberapa hari ini Bastian gelisah, ia terus memikirkan tentang Marsha, perempuan yang sudah ditidurinya 1 bulan yang lalu dan tentu saja tidur Bastian juga tidak tenang karena memiliki kan hal itu.
Padahal pernikahannya sudah di depan mata, lusa ia sudah menyandang status sebagai suami dari seorang Nadia Anastasia, desainer terkenal sekaligus pemilik butik ternama di kota ini yang pastinya Nadia adalah perempuan yang dicintainya perempuan yang sudah dibacanya selama 4 tahun itu.
Tetapi entah mengapa pernikahan yang sudah dekat membuat Bastian tidak tenang bahkan laki-laki itu merasakan sesuatu yang aneh di dalam hatinya bukan karena meragukan atas ketulusan cinta dari kekasihnya tetapi karena rasa bersalah sudah membuat masa seperti itu bahkan setiap malam ia selalu memimpin marshabu bukan kekasihnya mereka memaksa yang selalu berada di dalam otak dan pikirannya.
"Maaf Pak, kami bukan mengobrol tetapi Marsha sakit!!"
Mendengar ucapan dari Mira membuat Bastian langsung saja menatap ke arah Marsha yang memang benar Mira meskipun sahabat dari Marsha tetapi Bastian bisa melihat dengan jelas Bagaimana wajah pucat pada saat ini.
"Jika sakit sebaiknya ke UKS tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti pelajaran."
Sontak semua teman-teman masak yang ada di dalam kelas itu melongok ketika guru di killer yang tidak pernah memberikan toleransi itu ketika mengatakan itu kepada Marsha.
Laki-laki itu adalah Marsha yang teman-teman Marsha tahu di kamar saya dengan Bastian itu tidak pernah akur dan sering bentrok bahkan Marsha juga sering mendapatkan hukuman dari Bastian tetapi mengapa hari ini Bastian seakan-akan begitu perhatian dengan Marsha.
"Tidak pak saya masih kuat."
Jawab masa enteng meskipun sebenarnya ia masih pusing tetapi ia tidak mungkin terlihat lemah di Mata Bastian dan ia bisa menahan semuanya.
Bastian kembali meneruskan belajarnya tetapi pandangan matanya sesekali melirik ke arah Marsha.
Kenapa dia? dan juga kenapa dengan aku? mengapa belakangan ini aku begitu memikirkan dia bahkan melihat wajahnya yang pucat saja aku begitu perhatian sama dia? Tidak.. ini tidak boleh terjadi
, ingat Bastian .. lusa kamu akan menikah dan kamu sendiri yang mengatakan untuk melupakan kejadian kemarin yang mana memang satu bulan terakhir ini kamu dan juga Marsha tidak ada interaksi sama sekali dan tentu saja Marsha juga sudah melupakan apa yang terjadi dengan dia seharusnya kamu tidak pedulikan dia dan fokus dengan pernikahan kamu lusa.
Entahlah semakin mendekati hari pernikahan pikiran Bastian kini terombang-ambing iya malahan belakangan ini merasa bersalah dengan kejadian itu bahkan beberapa kali Bastian bermimpi didatangi seorang anak kecil yang sederhana dan tentu saja pasti tidak tahu apa maksud dari itu semua.
Hingga akhirnya membuyarkan lamuan Bastian tentang kejadian-kejadian beberapa hari ini yang membuat dirinya merasa tidak benar mimpi-mimpi anak yang ada dalam tidurnya itu seakan-akan menjadi nyata.
Setelah mengucapkan salam dan memberikan PR kepada murid-muridnya Bastian keluar dari ruangannya tetapi sebelum itu ia melirik sekilas ke arah Marsha yang saat ini sedang menelungkupkan wajahnya di atas meja pasti tahu jika keadaan perempuan itu sedang tidak baik-baik saja tetapi Bastian juga yakin jika Marsha enggan untuk mendapatkan perhatian darinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Masriani 1438
ceritanya makin seru
2024-12-15
0
Wenny Susanti
kenapa kalimatnya ngga jelas ya?
maksudnya gimana
2024-01-22
1
Maharany_dhewi
ini mo ngomong apa sih sebenernya, typo nya jauhh bangt 🤭
2023-11-21
0