Beberapa jam kemudian bel pelajaran berbunyi dan itu tandanya semua murid murid merasa senang karena pelajaran hari ini telah selesai dan mereka semua berbondong-bondong untuk keluar kelas dan segera pulang.
Tetapi tidak dengan Marsha dan juga kedua sahabatnya, ketiga anak manusia itu masih berada di dalam kelas bukan untuk mengerjakan PR ataupun apa tetapi menunggu semuanya lega baru mereka bertiga akan keluar.
"Lo yakin mau pulang sendiri? bagaimana kalau gue anter?"
Tentu saja Kevin sangat perhatian kepada Marsha, terlebih lagi melihat keadaan Marsha yang pucat dan juga lemas, berniat untuk mengantarkan Marsha pulang ke rumah kebetulan sekali hari ini Kevin membawa mobil jadi aman jika Marsha berada dengan dirinya.
"Nggak perlu gue bawa motor dan gue baik-baik saja."
"Pucat banget muka lo, dan juga badan lo anget. Sebenarnya kenapa atau perlu ke rumah sakit saja sekalian periksa?"
"Nggak perlu Vin, gue hanya masuk angin nanti sampai rumah gue minta kerokin sama si mbok."
"Jangan ngeyel Sha, lagipula kenapa lo tadi pagi nggak nelpon gue minta jemput, kenapa juga nggak minta diantarin sama sopir dan lo malahan ke sekolah pakai motor, bukankah itu sangat bahaya? Jadi mau nggak mau lo siang ini pulang sama gue aja gue nggak ngebolehin lo pulang sendirian apalagi bawa mo...."
"Sayang anterin aku pulang ya kebetulan sekali sopir nggak jemput dan aku juga pengen jalan-jalan sama kamu."
Belum selesai Kevin merayu Marsha untuk mau pulang bersama dirinya tetapi tiba-tiba Reni datang menghampiri dan langsung saja bergelayut manja di lengan Kevin tentu saja kedatangan Reni ini membuat Marsha dan juga Mira saling pandang karena mereka berdua tidak suka dengan pacar baru Kevin itu.
Terlebih lagi Reni masuk ke dalam kelas dengan terang-terangannya meminta Kevin untuk mengantar dirinya pulang dan juga mengajakkan jalan-jalan padahal sedari tadi Kevin berusaha mati-matian untuk mengajak Marsha pulang bersama dirinya Karena rasa khawatir terhadap Marsha melihat kondisi yang belum juga membaik.
"Tapi Ren, gue mau anterin Marsha pulang..."
"Ya sudah kalau gitu aku ikut saja, tapi boleh ya...aku memang nggak ada yang jemput dan juga nggak masalah kan sayank kalau aku nebeng, nanti kita anterin dia pulang habis itu Kevib biar anterin aku pulang atau lo mau ikut kita sekalian jalan-jalan bagaimana?"
Yang pastinya Reni menawarkan itu hanya sekedar basa-basi padahal ia sama sekali juga tidak menyukai masa dan tidak berniat mengajak Marsha bahkan Reni juga sengaja meminta Kevin untuk mengantarkannya karena ia dari tadi mendengar jika Kevin ingin mengantar Marsha pulang.
"Nggak perlu dan gue nggak mau, udah lo, Vin...anterin pacar lo aja gue bisa pulang sendiri kalau nggak gue pulang sama Mira, iya kan Mir?"
"Ya biar Marsha pulang sama gue kalian jalan aja dulu!!"
Kevin menghela nafas panjang sebenarnya laki-laki itu berat banget untuk meninggalkan Marsha terlebih lagi kondisi Marsha seperti ini tetapi dengan cepat Reni menari tangan Kevin untuk segera keluar dari kelas yang membuat Kevib tidak berdaya dan meninggalkan kedua sahabatnya.
Sedangkan Mira dan juga Marsha hanya melongo lalu menggelengkan kepalanya, mereka berdua adalah musuh berbuyutan dari Reni tapi mengapa Kevin malahan berpacaran dengan perempuan itu, yang membuat Marsha dan Mira gede' dan juga jengkel dengan Kevin sekaligus pacarnya.
"Ayo pulang gue antar dulu!!"
Ucap Mira yang tiba-tiba menarik tangan Marsha, Mira juga sebenarnya sudah ada janji dengan mamanya sekolahnya setelah pulang sekolah ini tadi melihat Marsha dengan ekspresi wajah yang tidak meyakinkan seperti itu membuat Mira mengurungkan niat untuk bertemu dengan mamanya dan lebih memilih untuk mengantarkan Marsha terlebih dahulu.
"Tidak usah gue nggak apa-apa, Lo sudah ditungguin Mama lebih baik lo segera pulang gue bisa sendiri kok pelan-pelan saja."
Tolak Marsha yang mana ia tidak enak dengan mamahnya Mira dan juga Marsha juga masih kuat untuk sekedarnya bersepeda dari sekolah sampai rumahnya meskipun kepalanya memang sedikit agak kliyengan.
"Tapi Sha, lo pucat banget!!"
Mira masih Kekeh ingin mengantarkan Marsha pulang ke rumahnya karena melihat kondisi Marsha yang belum baik-baik saja takut terjadi sesuatu dengan Marsha di jalan nantinya.
"Udah sana pulang nggak papa lagian juga pasti nanti gue dianterin sama Rehan, tuh lihat kelas Rehan juga masih tutupan belum juga keluar anak-anaknya.."
Mira sedikit mengintip ke kelas Rehan di mana memang benar kelas terlihat masih tertutup rapat dan ia percaya sekali jika nanti sahabatnya akan diantar oleh Rehan.
Ya meskipun Rehan adalah laki-laki yang bandel Playboy sekaligus sekolah ini tetapi dengan marshare dan selalu bersikap baik bahkan semenjak kelas 10 dengan sudah tertarik dengan Marsha dan berulang kali menyatakan perasaannya kepada masyarakat yang tidak mempunyai perasaan apapun juga dengan terang-terangan menolak Rehan, namun Rehan dengan terus mengejar Marsha hingga hubungan mereka terlihat dekat tetapi tidak jadian.
"Yakin mau pulang sama Rehan?"
Marsha menganggukkan kepalanya meskipun berbohong kepada Mira bukan berarti ia tidak yakin jika pulang bersama dengan Rehan tetapi Apa yang perlu ditakutkan selama ini dengan baik sama dirinya dan juga kerap kali mengajak langsung jalan belakangan ini dan juga Marsha sudah dikenalkan kepada teman-teman geng Rehan yang merupakan geng motor yang bisa dibilang anak berandalan tetapi mereka semua asyik dan tidak berbuat neko-neko dengan dirinya.
"Kenapa enggak, Rehan baik sama gue meskipun dia Playboy dan anak berandalan namun sejauh ini gue ngenal dia dia nggak neko-neko dan nggak macam-macam sama gue meskipun gue sering kali nolak perhatian dan juga ajakan dia untuk jalan."
Hingga akhirnya Mira membenarkan ucapan dari Marsha, gadis cantik itu langsung saja menganggukkan kepalanya dan menuju ke parkiran lebih dahulu karena memang benar ponselnya berkali-kali berbunyi yang menandakan bahwa Mamanya sudah menunggu yang di tempat yang sudah disepakati hingga mau tidak mau Mira meninggalkan Marsha di depan ruang kelasnya.
Melihat Mira yang sudah pergi, Marsha dengan cepat melanjutkan langkah kakinya, ia tidak mungkin juga menunggu Rehan keluar dari kelas karena tidak ada hubungan sama sekali dengan dirinya meskipun nantinya dengan senang hati akan mengantarkannya.
Brukk
"Aww ...."
Ringis Marsha ketika ia menabrak seseorang. Untung saja ia tidak jatuh karena langsung ditangkap oleh orang yang di tabraknya itu.
Ya saking buru-burunya supaya tidak terlihat oleh Rehan, karena Marsha sama sekali tidak mau diantarkan atau merasa dikasihani oleh orang lain, sehingga Marsha berjalan dengan cepat hingga ia tanpa melihat depan langsung saja menabrak seseorang yang Marsha sendiri tidak tahu orang itu tetapi dari aromanya Marsha sangat mengenalinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Masriani 1438
penasaran deh
2024-12-15
0
Yunia Afida
bastian kah itu
2023-11-12
0
Rahma Inayah
bastian pastinnya yg di tabrak marsha
2023-11-11
0