"Ckkk...."
Jelas saja Marsha berdecak kesal, bagaimana mungkin pagi ini ia harus melewati hukuman yang menurutnya atau menyulitkan meskipun sebenarnya masa sudah terbiasa dengan hukuman itu tetapi tidak untuk saat-saat ini bahkan dirinya saja untuk berjalan itu ogah-ogahan karena sesuatu di bawah sana sudah perih apalagi harus mendapati hukuman menyapu lari ataupun membersihkan toilet.
"Yang penting lo ngebut, kalau nggak gue akan turun dan cari ojek aja!!"
Kesal marsha hingga akhirnya ia mengatakan ancaman itu kepada Rehan dan tentu saja Rehan tidak mau juga sampai maksa harus turun dari motornya dan naik ojek, bukannya apa-apa tetapi bagaimana pertanggungjawaban Rehan terhadap kedua orang tuanya Marsha jika sampai itu terjadi maka panitia calon menantu idaman bagi orang tua Marsha itu tidak akan terjadi jika sampai Marsha mengadu kepada kedua orang tuanya.
Akhirnya dengan terpaksa Rehan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi ia tidak mau jika sampai saat turun dari motornya lalu nanti ia akan mengadukan ini kepada kedua orang tuanya gagal sudah jika seperti itu maka Rehan akan terlihat buruk di mata kedua orang tuanya.
Padahal sebenarnya ia ingin berlama-lama untuk berangkat ke sekolah bersama dengan Marsha terlebih lagi mereka berdua sudah sering bolos maka nggak masalah jika nanti datang terlambat dan diberikan hukuman sudah terbiasa melakukan seperti itu.
Dan benar sekali tepat bel berbunyi keduanya sampai di gerbang sekolah, tentu saja di sana sudah ada anggota OSIS dan juga Pak Bastian, guru matematika sekaligus guru bk-nya sudah berdiri di sana.
Tentunya Pak Bastian sendiri tadi memperhatikan Rehan dengan Marsha terlebih lagi pakaian yang dikenakan oleh perempuan cantik itu terlihat begitu ketat, dan tak lupa juga apa yang dilakukan oleh semalam.
Sungguh jika melihat Marsha m, Bastian teringat kembali dengan kelakuannya semalam itu di mana ia dan Marsha sama-sama mabuk tetapi Bastian masih ingat betul bagai mana caranya ia memperlakukan Marsha semalam Bagaimana caranya ia menikmati tubuh Marsha yang begitu membuatnya candu dan ingin mengulanginya lagi dan lagi.
Padahal semalam entah sudah berapa kali Bastian melakukannya karena Bastian ingat betul ia tidak melakukan hanya satu atau dua kali saja tetapi berkali-kali meskipun Bastian sedikit mabuk tetapi kau rasanya masih tetap terjaga dan melakukan itu dengan sesuatu yang berbeda dan Bastian masih ingat betul.
"Stop!! kalian telat!!"
Rehan maupun Marsha langsung saja menghentikan langkah kakinya ketika mereka berdua sudah mau masukkan motornya di parkiran tetapi suara dari Bastian membuat mereka mengurungkan niat ya untuk menuju ke kelasnya.
Tentu saja mendengar ucapan dari Bastian, Marsha memicingkan matanya, perempuan cantik itu tahu jika ia sampai di pintu gerbang bel sudah berbunyi dan pastinya tidak masalah karena ban motor Rehan sudah sampai di dalam sekolah terlebih dahulu.
"Telat!! Bapak punya jam kan? bapak punya telinga yang bisa mendengar dan juga telinga nya masih bisa berfungsi kan? Masih bisa mendengar suara bel berbunyi?..sudah tahu kita tadi sudah masuk ke sekolahan berbarengan dengan bel berbunyi kenapa juga masih dibilang telat?"
Brengsek nih anak bisa-bisanya ngatain aku seperti itu mau dihukum?
Bastian tentu saja mengumpat kesal di dalam hati, terlebih lagi ia melihat wajah Marsha yang tanpa ada rasa bersalah sama sekali atau lebih lagi Bastian memandang Marsha dari atas ke bawah nampaknya perempuan cantik itu tidak apa-apa tentang kejadian semalam.
Gila!! mengapa dia biasa-biasa saja? Apa dia sudah pernah melakukan seperti itu dan seringkali melakukannya terlebih lagi pacarnya itu bukan laki-laki yang baik?
Pikiran Bastian melayang-layang ketika berhadapan dengan Marsha, selain tentang kejadian semalam, ia juga berpikir jika Marsha itu bukan perempuan yang baik-baik karena melihat ekspresi wajah Marsha yang biasa saja tanpa ada kesedihan sama sekali dan juga cara jalannya Marsha yang juga biasa saja Bastian bahkan mengira jika Marsha itu sudah sering melakukannya dengan laki-laki lain tentunya dengan pacarnya yang menurut Bastian, Rehan itu adalah pacar Marsha karena mereka berdua sering jalan bersama terlebih lagi hal itu bukan laki-laki yang baik dia adalah laki-laki yang bandel yang suka dengan balapan motor.
Tetapi kenapa semalam begitu susah masuknya dan rasanya benar-benar membuat aku gila terlebih lagi ada noda bekas di sprei itu jadi dia memang benar benar masih virgin tetapi mengapa dia tidak lemas letih lesu dan cara jalannya biasa saja bukannya biasanya jika seorang gadis yang kehilangan perawannya itu pastinya akan nangis-nangis kejar bahkan tidak akan melakukan sesuatu hal Karena itunya terasa sakit, tetapi kenapa Marsha berbeda?
Setelah berpikir tentang Marsha yang sudah tidak Virgin, namun pikiran Bastian langsung menyangkalnya ia mengingat kembali tentang apa yang dilakukannya semalam benar benar membuatnya gila benar-benar susah untuk masuknya terlebih lagi tadi pagi saat Bastian bangun ia melihat noda bekas darah di sprei putih kamar hotel yang tentunya Bastian tahu ada apa itu.
"Kenapa? Apa bapak nggak bisa jawab? apa bapak jangan jangan ini mencari cari kesalahan kita? mentang-mentang kita sering bolos, sering telat dan juga sering mendapat hukuman dari guru? Kalau iya bapak salah besar, bapak salah mencari musuh di sekolahan ini!!"
Tidak mendapat jawaban dari Bastian, Marsha segera melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas tentu saja kali ini merasa tidak bersalah karena ia benar benar tidak terlambat pas kebetulan sekali baru berjudi ia juga sudah berada di dalam sekolahan.
"Cakep.. itu baru cewek gue!!"
Begitu juga dengan Rehan, laki-laki itu dari tadi tersenyum tidak mengamat jika ia mendapatkan hukuman lagi pagi ini toh hukumannya bersama dengan Marsha, apalagi ia tadi pagi sudah mendapatkan rangkulan mesra dari perempuan yang dicintainya itu
"Jangan mimpi!!"
Tidak mau mood nya makin buruk, Marsha kemudian berlari untuk segera sampai di kelasnya tentu saja kelas Marsha dengan kelas Rehan itu berbeda, meskipun bersebelahan tetapi Marsha tidak mau jalan bareng dengan Rehan yang setiap hari selalu menempelnya.
Setibanya di dalam kelas, Marsha sudah mendudukkan bokongnya di tempat duduk di mana setiap hari Marsha bersama dengan kedua sahabatnya, yang kedua nya sudah lebih dulu sampai.
"Semalam lo ke mana Sha? gue cari lo tetapi lo sendiri nggak ada?"
Bisik Mira di telinga Marsha, ia tidak mau jika sampai Kevin mendengar apa yang diucapkannya karena semalam itu baik dirinya maupun Marsha diam-diam datang ke sebuah hotel di mana Kevin dan pacarnya berada di sana yang pastinya kejadian ini Kevin sendiri tidak tahu terlebih lagi Marsha sampai melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Masriani 1438
kenapa dia bisa ya sekuat itu
dasar anak bandel ya
tapi lanjut
2024-12-15
0