Perasaan Sebenarnya

Tentu saja mendengar pertanyaan dari Mira barusan,  Marsha bingung sendiri, perempuan cantik itu tidak tahu harus menjawab apa karena Marsha berniat untuk menutupi semuanya.

"Hei gue tanya kenapa malah diem aja? semalam lo ke mana Sha? gue cariin sampai pusing nggak ketemu, gue hubungin ponsel lo juga nggak aktif, gue takut jika abang lo nanti nyari in Lo dan kita bakalan habis."

Ucap Mira lagi karena pertanyaannya belum dijawab oleh Marsha, Mira juga takut jika semalam sahabatnya kenapa-napa atau sampai berbuat yang tidak tidak karena Mira tahu semalam itu Marsha sedang patah hati karena Kevin bersama dengan perempuan lain.

"Gue .. sorry gue semalam pulang duluan dan tebakan lo benar ternyata gue lihat Bang Adit yang masuk ke dalam tempat itu."

Jawaban Marsha asal, dan tentu saja ia bohong. Tidak mungkin juga Marsha jelaskan tentang kepergiannya semalam terlebih lagi sudah melakukan sesuatu dengan guru killer yang Mira sendiri tahu jika Marsha dengan Bastian itu saling membenci.

"Hah terus-terus gimana? lo ketahuan dan langsung diseret oleh Bang Adit untuk pulang ke rumah?"

Jelas saja Mira sangat khawatir, takut terjadi sesuatu dengan Marsha, meskipun Marsha kenal betul siapa Bang Adit yang memang bukan laki-laki yang kasar tetapi Bang Adit itu sangat menyayangi dan melindungi Marsha dan mungkin saja jika semalam Bang Adit melihat Marsha berada di tempat itu, terlebih lagi dengan sedikit mabuk maka Bang Adit akan marah dan langsung menyeret Marsha untuk pulang ke rumahnya.

"Ya nggaklah, gue yang melihat Bang Adit sekelas terus kabur duluan, gue gak mau diseret oleh Bang Adit.  Untung saja semalam gue pamit ke toilet duluan kalo nggak kita bakal habis di tempat itu."

Mira menghela nafas panjang, ia juga lega dengan ucapan dari Marsha karena dari ekspresi wajah Marsha tidak menimbulkan kecurigaan sama sekali.

Ya Marsha menjelaskan dengan ekspresi yang apik sehingga Mira benar-benar percaya meski sebenarnya sedari tadi Marsha itu gugup ingin mengatakan apa kepada sahabatnya itu yang pastinya tidak mungkin ia akan mengatakan tentang sejujurnya keadaan semalam terlebih lagi Marsha juga bertekad akan melupakan semuanya.

"Syukur deh kalau begitu...."

Lega juga yang dirasakan oleh Marsha, karena Mira percaya dengan ucapan nya, meskipun di dalam hati Marsha bersalah karena telah membohongi sahabat baiknya. 

Perempuan cantik itu kemudian mengambil buku di dalam tasnya, lalu mengeluarkannya karena hari ini ada pelajaran matematika tentu saja gurunya adalah Bastian, laki-laki yang ingin sekali dihindari oleh Marsha.

"Memangnya kalian semalam ke mana?"

Sepertinya ucapan dari Marsha dan juga Mira itu terdengar oleh Kevin meskipun Kevin tidak mendengar semuanya secara jelas tetapi samar-samar laki-laki itu sedikit mendengar pembicaraan antara kedua sahabatnya.

"Kita ya jalan-jalan lah, emang lo aja ya bisa pergi... Kita juga bisa senang-senang.."

Jawab Mira dengan sedikit jengkel karena apa sebenarnya tadi malam ia, Marsha dan juga Kevin itu sudah berencana untuk hangout bersama tetapi tiba-tiba Kevin membatalkan saja pertemuannya karena lebih memilih pergi bersama dengan pacarnya.

"Tetapi kalian gak aneh-aneh kan? nggak mabuk atau bagaimana?"

Tanya Kevin lagi yang penasaran, apalagi melihat ekspresi wajah dari Marsha sedari tadi yang Kevin sendiri sudah memperhatikannya tampak jelas jika kantong mata dari Marsha itu benar-benar membuktikan jika Marsha semalam tidak tidur bahkan terlihat jelas jika Marsha semalam habis minum minuman.

"Ya nggaklah ... emang lo dan pacar lo yang semalam minum?"

"Upss!!"

Mira menutup mulutnya cepat karena ikut keceplosan telah mengatakan itu padahal semalaman ia dan juga Marsha diam-diam mengikuti ke mana mobil Kevin itu melaju dan tentu saja kepergian mereka berdua ke sebuah hotel itu tidak diketahui oleh Kevin.

"Kalian tahu kalau gue dan Reni semalam menghadiri pesta temannya di sebuah hotel?"

"Ya nggaklah, mana gue tahu lagi pula lo kan hanya batalin hangout kita, tapi nggak ngejelasin alasannya kenapa, lagi pula juga bukan urusan kita-kita lagi lo mau ngapain juga di sana itu terserah lo!!"

Lagi lagi Mira yang menjawab padahal sebenarnya Kevin ingin mendengar sendiri jawaban itu dalam mulut Marsha tetapi Marsha sadari tadi hanya membungkam mulutnya saja tidak mau berbicara.

"Kenapa lo diam?"

"Gue? lo tau sendiri kan kalau jam pelajaran matematika itu gue paling gak semangat, lagi pula emangnya lo mau gue teriak-teriak atau bagaimana?"

Ya merasa jengkel dengan jawaban dari Mira, Kevin mengambil kursinya lalu duduk di samping Marsha yang sedari tadi diam, sepertinya laki-laki itu tidak puas dengan jawaban Mira tentang kepergian kedua sahabatnya itu semalam.

"Bukan begitu tapi sepertinya Lo beda?"

Ya, Kevin merasa jika Marsha belakangan ini sepertinya berubah agak menjauhinya, Kevin sendiri tidak tahu mengapa Marsha melakukan itu, padahal dirinya dan Marsha itu sudah bersahabat sejak kecil bahkan sejak mereka masih dalam kandungan, juga kedua orang tuanya sudah bersahabat dan selama beberapa tahun ini bersama tidak ada masalah sama sekali tetapi Baru beberapa hari ini dan juga kebetulan Kevin baru jadian dengan Reni tiba-tiba Marsha menjadi berubah.

Bagaimana aku tidak berubah kamu sendiri sudah mempunyai pacar dan tentu saja aku tidak ada artinya sama sekali di mata kamu, lagi pula untuk apa aku berdekatan dengan kamu lagi? Oke fine kita memang bersahabat tetapi rasanya aku harus menepis semua perasaanku untuk kamu. Yang ternyata cintaku hanya bertepuk sebelah tangan meskipun aku tidak mengungkapkannya secara langsung terhadap kamu tetapi aku yakin kamu juga tidak mempunyai perasaan sama sekali sama aku hanya perasaan sayang yang kamu berikan kepada aku itu sebagai sahabat, tidak sebagai perempuan yang kamu cintai.

Andai saja Marsha bisa mengungkapkan perasaannya kepada Kevin, semuanya pasti tidak seperti ini tetapi Marsha memikirkannya, ia tidak mau gara-gara dirinya yang mencintai Kevin yang latar belakangnya adalah sahabatnya sendiri membuat persahabatan yang menjadi renggang.

Yang akhirnya Marsha memutuskan untuk memang tidak mengatakan apapun tentang kejujuran hatinya kepada Kevin meskipun ia sakit hati mendengar cerita juga Kevin sudah jadian dengan perempuan lain tetapi Marsha berusaha untuk menerima kenyataan itu meskipun pahit dan Marsha perlahan-lahan akan mencoba untuk menjauh dari Kevin supaya ia bisa menata hatinya dan tidak mengharapkan laki-laki yang sudah bertahun-tahun menemaninya.

Apa kamu cemburu Sha, karena aku jadian dengan Reni? Andai saja kamu tahu bagaimana perasaanku tetapi rasanya itu tidak mungkin kita dari dalam perut sudah bersahabat dan sampai kapanpun kita akan bersahabat. Aku tidak mau mengubah persahabatan ini Dengan Cinta bukan karena aku tidak mencintai kamu tetapi aku takut saja jika Perasaan cintaku ini malah menyakiti kamu nantinya dan maafkan aku yang terpaksa menerima cinta dari Reni meskipun aku sendiri tidak mencintainya.

Ya sebenarnya perasaan mereka itu sama tetapi keduanya sama-sama bungkam mengenai perasaan ini dan takut jika sama-sama terluka, oleh karena itu Kevin lebih mengalah untuk memendam perasaan ini dan menerima cinta yang datang kepadanya meskipun Kevin sendiri tidak mencintai perempuan itu.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

asli kopian ..yg kmrn ..yg pindh lapak cuma beda nm aja..tp gk apa sya anggp cerita nya sm yg cerita ..wkt tu..

2023-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Malam Kelam
2 Mengingat Semalam
3 Perawan Apanya?
4 Modus
5 Stop!!
6 Perasaan Sebenarnya
7 Sedikit Terusik
8 Melupakan
9 Sakit?
10 Aroma nya
11 Tanda Tandanya
12 Mual
13 Sok Perhatian
14 Marsha!!!
15 Hamil?
16 Anak Kita?
17 Amarah Aditya
18 Dilema
19 Bohong
20 Hari H
21 Kecewa
22 Tidak
23 Perawan Rasa Janda
24 Rencana Pernikahan
25 Cantik
26 3 Miliar
27 Terserah
28 Tidak Bisa Dibiarkan
29 Menjelaskan
30 Cincin?
31 Sudah Punya Suami
32 Aditya Ca'em
33 Penjelasan Bastian
34 Loh, Pak Bastian?
35 Anak Kecil
36 Tidak Pernah Akur
37 Apa Kamu Lupa?
38 KDRT
39 Semakin Penasaran
40 Pelakor?
41 Caper
42 Ada Keistimewaan
43 Cengar Cengir
44 Dasar Bocil
45 Pagi Pagi Buta
46 Lupa Atau Sengaja?
47 Jomblo
48 Keberadaan Bastian
49 Ketemu
50 Istri Kamu Tahu?
51 Panas
52 Debat
53 Rencana Mira
54 Bagaimana?
55 Bastian Terdiam
56 Andai Saja Bisa
57 Mencoba
58 Maafkan Aku
59 Perkedel
60 Bapak Cemburu?
61 Ajakan Kevin
62 Terima Saja
63 Awas Saja
64 Sadar Diri
65 Ngaca!!
66 So Sweet
67 Diwanti-wanti
68 Memberikan Keturunan
69 Jangan Dipikirin
70 Di Hadang
71 Stop
72 Hutang Budi
73 Keluyuran
74 Cemburu??
75 Awas Saja!!
76 Maaf, Jika Posesif
77 Saya Capek
78 Nyerah
79 Salting
80 Kotak Bekal
81 Ghibah
82 Pandangan Mata
83 Terpesona
84 Ketakutan
85 Beraksi
86 Merayu
87 Apa Tujuan Kamu?
88 Lucu
89 Mati Donk!!
90 Kesal!!
91 Lain Di Mulut Lain Di Hati
92 Pulang Bareng
93 Janji
94 Penasaran
95 Bukan Single Lagi
96 Di Nikahkan
97 Cup
98 Payah
99 Spesial
100 Mendrama
101 Cintai Aku
102 Pengen Cucu
103 I Love U
104 500 Juta
105 Nggak Mau Pisah
106 Semoga ...
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Malam Kelam
2
Mengingat Semalam
3
Perawan Apanya?
4
Modus
5
Stop!!
6
Perasaan Sebenarnya
7
Sedikit Terusik
8
Melupakan
9
Sakit?
10
Aroma nya
11
Tanda Tandanya
12
Mual
13
Sok Perhatian
14
Marsha!!!
15
Hamil?
16
Anak Kita?
17
Amarah Aditya
18
Dilema
19
Bohong
20
Hari H
21
Kecewa
22
Tidak
23
Perawan Rasa Janda
24
Rencana Pernikahan
25
Cantik
26
3 Miliar
27
Terserah
28
Tidak Bisa Dibiarkan
29
Menjelaskan
30
Cincin?
31
Sudah Punya Suami
32
Aditya Ca'em
33
Penjelasan Bastian
34
Loh, Pak Bastian?
35
Anak Kecil
36
Tidak Pernah Akur
37
Apa Kamu Lupa?
38
KDRT
39
Semakin Penasaran
40
Pelakor?
41
Caper
42
Ada Keistimewaan
43
Cengar Cengir
44
Dasar Bocil
45
Pagi Pagi Buta
46
Lupa Atau Sengaja?
47
Jomblo
48
Keberadaan Bastian
49
Ketemu
50
Istri Kamu Tahu?
51
Panas
52
Debat
53
Rencana Mira
54
Bagaimana?
55
Bastian Terdiam
56
Andai Saja Bisa
57
Mencoba
58
Maafkan Aku
59
Perkedel
60
Bapak Cemburu?
61
Ajakan Kevin
62
Terima Saja
63
Awas Saja
64
Sadar Diri
65
Ngaca!!
66
So Sweet
67
Diwanti-wanti
68
Memberikan Keturunan
69
Jangan Dipikirin
70
Di Hadang
71
Stop
72
Hutang Budi
73
Keluyuran
74
Cemburu??
75
Awas Saja!!
76
Maaf, Jika Posesif
77
Saya Capek
78
Nyerah
79
Salting
80
Kotak Bekal
81
Ghibah
82
Pandangan Mata
83
Terpesona
84
Ketakutan
85
Beraksi
86
Merayu
87
Apa Tujuan Kamu?
88
Lucu
89
Mati Donk!!
90
Kesal!!
91
Lain Di Mulut Lain Di Hati
92
Pulang Bareng
93
Janji
94
Penasaran
95
Bukan Single Lagi
96
Di Nikahkan
97
Cup
98
Payah
99
Spesial
100
Mendrama
101
Cintai Aku
102
Pengen Cucu
103
I Love U
104
500 Juta
105
Nggak Mau Pisah
106
Semoga ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!