Kedatangan nya..

"Kalian ngomongin saya ya?" Ayu melebarkan matanya menatap Aileen dan Rara.

"Eh, gak kok Mbak!" Aileen menjawab, sedangkan Rara membuang muka nya.

"Lalu kenapa harus bisik-bisik? Jangan-jangan kalian merencanakan sesuatu ya? Ayo ngaku.." Ketus Ayu, mata nya melotot menatap Aileen dan Rara.

" Gak ada urusan sama kamu ya Ayu, kami membicarakan masalah kami sendiri! Apa hak kamu memaksa kami, hah? Jangan mentang-mentang kamu kepala pelayan disini tapi bisa se enak nya saja sama kita ya," Balas Rara tersulut emosi berkacak pinggang.

" Berani Lo sama gue, hah? Mau dipecat?" Ayu membalas ucapan Rara tak kalah sengit.

"Ra, sudah...Biarkan saja." Aileen mencoba menengahi mereka berdua yang sudah sama-sama tersulut emosi.

"Gak bisa Aileen, dia sudah keterlauan____

"Apa? Mau adu mulut sama gue?hah," Ayu semakin menantang Rara.

"Ayo, gue gak takut," Seru Rara, situasi Kembali memanas. Yang lain pada diam saja tidak ada yang berani melerai. Mereka takut sama Ayu.

"Rara, sudah yuk! Jangan peduliin mbak ayu. Aku gak mau kamu mendapat masalah nantinya." Aileen mencoba menarik Rara agar menjauh dari Ayu.

"Nah, itu teman kamu pinter..." Timpal Ayu dengan angkuh, bibirnya tersenyum sinis.

"Ayolah Rara..." Aileen menarik Rara hingga kebelakang.

"Kenapa sih kamu larang aku, aku kesal tau gak? Kita gak boleh lemah, yang ada dia makin besar kepala." Gerutu Rara masih merasa kesal.

"Sudah, biarkan saja dia! Bukan kah katanya sebentar lagi bos kita datang....Jadi mending kita fokus saja kerja nya, agar tidak ada celah buat mbak Ayu menjatuhkan kita nantinya." Aileen berusaha membuat Rara tenang, dan berpikir dengan kepala dingin.

***

Sekitar jam 9 malam semua pelayan disuruh berkumpul, karena katanya pemilik restoran sudah tiba.

Huuuek!

Huuuek!

Huuuek....

Hampir satu jam Aileen bolak balik kekamar mandi karena perut nya mual, tubuhnya terlihat lemah wajahnya pucat.

"Ya Tuhan ada apa dengan ku? Apa asam lambung ku kambuh ya?" Batin Aileen terus menduga.

Dia terus saja memuntahkan semua isi perutnya.

"Aileen, kamu gak apa-apa?" Tanya Rara mendekati Aileen, dia mengusap punggung temannya pelan.

"Kalau kamu sakit, gak usah dipaksakan Aileen....Kasihan kamu, sudah dari tadi bolak balik kamar mandi! Muka kamu juga pucat banget, lihat tuh tangan sampai gemetaran kayak begitu. Sudah, biar saya yang kerjakan semua nya. Kamu istirahat dulu ya?" Ucap Rara merasa kasihan melihat Aileen yang terus-menerus memuntahkan isi perutnya.

"Tapi katanya kita disuruh berkumpul didepan, aku gak enak sama yang lain Rara, apalagi aku anak baru! Takut dikira nya aku gak menghargai atasan." Imbuh Aileen merasa tidak enak.

" Tapi kamu sakit Aileen, apa kamu kuat? Nanti kalau mual lagi bagaimana?" Rara masih terlihat khawatir, namun dia juga tidak tau harus bagaimana.

"Gak papa, aku sudah mulai enakan kok," Bohong Aileen, padahal badan nya terasa sangat lemas. Namun dia paksakan berjalan.

Terlihat semua sudah berkumpul didepan, restoran juga sudah ditutup lebih awal malam ini, atas perintah bos mereka.

Dari kejauhan, terlihat seorang lelaki berjalan menuju kearah mereka berkumpul, keadaan yang tadinya senyap seketika menjadi riuh saat melihat kedatangan pria tampan bertubuh atletis itu.

Terutama Ayu, dia sudah berdandan sangat cantik. Agar terlihat menarik didepan bos nya.

"Selamat datang Pak Arga..." Sapa Ayu.

Aileen yang tadinya, duduk menunduk menahan mual. Mendengar nama itu disebut, dia segera mengangkat wajahnya melihat kearah depan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!