"Mila, Kenzo....Cepat," Teriak Sofi dari ruang tamu memanggil kedua anaknya.
Tidak berselang lama Mila dan Kenzo keluar bersama dari arah kamar.
"Kita mau kemana sih Bu?" Tanya Mila, wajah nya terlihat bete, ya sebenarnya dia sudah janjian sama teman-teman nya buat ngumpul bareng hari ini, namun harus gagal karena ibunya.
"Sudah ikut saja, kita jalan-jalan hari ini ke mall," Balas Sofi tersenyum sumringah.
"Benar Bu?" Seketika raut wajah Mila berubah ceria, dia berharap bisa berbelanja sepuasnya.
"Iya, ayo kita berangkat sekarang juga, ibu sudah pesan kan taksi, tinggal kita tungguin saja. Ayo pa?" Ajak Sofi terlihat bersemangat sekali merangkul suaminya,
"Membosankan sekali." Gumam Kenzo lirih, mengikuti langkah kaki mereka.
***
"Bu, kok kita cuma jalan-jalan terus sih dari tadi gak ada belanja gitu? Mila bosan Bu....Tau gini mending Mila gak ikut tadi." Ujar Mila terlihat kesal, hal yang dia bayangkan sedari tadi ternyata hanya bisa menjadi angan-angan saja. Pasalnya Sofi mengajak mereka ke mall bukan untuk berbelanja atau pun hal lain, dia memang sudah janjian dengan seseorang di sana.
"Sabar dong, bentar lagi ibu ajak kalian makan deh! Ayok, kita ke sana," Sofi menunjuk kursi disalah satu tempat makan.
Mila, Kenzo, dan Leon Hanya bisa mengikuti Sofi, mereka tidak berani membantah.
"Nah, kalian pesan gih mau makan apa?" Titah Sofi, akhirnya mereka memesan beberapa makanan untuk mengisi perut mereka yang memang sudah lapar.
"Permisi, apa kamu yang bernama Sofi," Sebuah suara mengagetkan Sofi dan keluarga nya yang sedang duduk menunggu pesanan tiba.
"Ya, saya Sofi, anda pak Riko bukan?"Sofi balik bertanya memastikan.
"Yah benar. Saya Riko.... Boleh saya duduk," Tanya lelaki itu,
"Oh silahkan pak...Silahkan," Sofi menarik kursi kosong mempersilahkan Riko duduk.
"Gimana? Apa barang nya sudah ada?" Tanya Riko berbisik ditelinga Sofi.
"A-ada kok, tapi kamu harus sabar dulu ya, karena saya harus membujuk nya terlebih dahulu.." Balas Sofi lirih hampir tidak terdengar oleh keluarga nya.
"Jangan lama dong, saya kan sudah membayar kamu dimuka, masak saya harus menunggu lama! Jangan coba-coba mempermainkan saya ya," Ucap Riko penuh penekanan pada Sofi.
"I-iya, saya akan usaha kan secepatnya kok! Bapak tenang saja ya? Jangan bicara keras-keras nanti anak-anak saya bisa mendengar nya."
Riko melirik kearah keluarga Sofi yang sibuk menyantap makanan. Mereka sama sekali tidak memperhatikan Sofi dan Riko berbicara.
Mata Riko berhenti saat matanya menatap pada Mila.
"Itu siapa? Boleh juga..." Bisik Riko memperhatikan Mila, seperti nya dia tertarik pada gadis itu.
"Hus, gak boleh. Itu anak gadis saya!" Sofi terlihat kurang suka.
"Kan gak apa-apa juga! Kalau dia bersedia melayani saya, akan saya bayar kamu 10 kali lipat." Ucap Riko masih menatap Mila. Mata nya seakan tidak mau lepas menatap wajah ayu Mila.
Mendengar itu, mata Sofi berbinar. Dia paling tidak bisa kalau dikaitkan dengan yang namanya uang.
"Se-sepuluh kali lipat?" Tanya nya mengulangi.
"Iya, itu pun kalau kamu mau,"
"Nanti saya pikir-pikir lagi ya?" Balas Sofi akan menimang-nimang semuanya nanti.
"gitu dong, jarang-jarang kan ada kesempatan bagus..." Balas pria itu menyeringai.
"Kenapa kamu mengajak keluarga kamu kesini? Bukan kah kita hanya janjian berdua Saja? Bahkan kamu sudah berjanji akan melayani saya malam ini." Riko bertanya sambil menghirup minuman didepannya.
"Saya sengaja mengajak mereka kesini, agar mereka tidak curiga sama saya. Karena habis ini mereka juga saya suruh pulang," Balasnya lagi, lalu melanjutkan menyuap makanan kemulut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments