Arga terus berlari mengejar Aileen! Namun gadis itu sudah tidak terlihat lagi.
"Hff!! Cepat banget hilang nya! Kemana dia?" gumam Arga matanya menyisir ke sekeliling namun Aileen tidak terlihat sama sekali.
" Gimana ga?" Tanya Aziel saat melihat Arga masuk kedalam kamar hotel! Arga menggeleng pelan, "Gue hilang jejak," Jawab nya terlihat lesu.
"Gue mau nanya sama Lo Ga! Kenapa Lo bisa ada dikamar hotel gue malam-malam?" Tanya Aziel penuh selidik, Arga menoleh sebentar kearah Aziel!
"Gue putus sama Sasa,"
"Putus?Kenapa?" Tanya Aziel sedikit kaget, karena dia tau betul kalau Arga cinta mati sama Sasa. " Sasa selingkuh! Bahkan sudah tidur dengan laki-laki itu, sakit banget rasa nya Ziel... Orang yang benar-benar gue Perjuang kan dan gue jaga selama ini ternyata berkhianat!" Ungkap Arga menatap kosong ke depan.
"Parah sih si Sasa! Gue pikir dia cewek baik-baik," Ucap Aziel menggeleng-geleng kan kepala nya tidak menyangka. "Jadi sebab itu Lo mabuk dan datang ketempat gue?" Tanya Aziel lagi menatap serius sahabatnya.
Arga mengangguk , "saat gue masuk sudah ada gadis itu tertidur di atas sofa, dan entah kenapa gue langsung berhasrat melihat tubuh gadis itu, gue tidak bisa menahan nya! Dan saat itu gue berpikir kalau itu gadis bayaran yang biasa Lo ajak ke hotel... Makanya tanpa pikir panjang gue melakukan itu." Ucap Arga menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
"Sebaiknya Lo cari gadis itu dan minta maaf," Ucap Aziel menepuk punggung Arga pelan.
"Gue harus cari kemana? Alamat nya aja kita gak tau." Balas Arga terlihat bingung.
Aziel mengerdikkan bahu nya! Dia juga bingung, tidak tau harus bagaimana,
*****
Aileen pulang dengan berjalan kaki, banyak mata memandang dirinya! Mungkin mereka merasa aneh melihat Aileen memakai baju seperti itu. Namun, Aileen tidak peduli tetap melanjutkan langkah kaki nya.
Teeeet!!!!!
Dari arah belakang ada yang mengklakson Aileen...
"Aileen... Kamu ngapain malam-malam disini?" Tanya seorang membuka kaca mobil, Aileen menoleh , "Kak Rangga ..." Ucap Aileen lirih kala mengetahui yang memanggil nya rangga sepupu Aileen.
"Aileen, ayo naik! biar aku antarkan pulang." Ajak Rangga, dia tidak tau apa yang terjadi sama adik sepupunya itu! Namun, melihat penampilan Aileen dia merasa ada sesuatu yang tidak beres telah terjadi.
Aileen terdiam, dia tidak berani menatap kakak sepupunya itu...
Rangga itu keponakan almarhum ayah nya Aileen, anak dari kakak kandung Arya. "Kok diam! ayo naik,"Seru Rangga,
Aileen mengangguk, masuk kedalam mobil.
"Heum! Kamu kenapa Aileen?apa yang telah terjadi sama?"Tanya Rangga memecahkan keheningan yang sempat tercipta sesaat karena Aileen tampak murung dan tatapan nya terlihat kosong.
Aileen menoleh, mata nya terasa lembab mendengar pertanyaan dari kakak sepupu nya! Dia kembali teringat kejadian buruk yang menimpa dirinya barusan. " Eum, Aileen baik-baik saja kok kak," Jawab nya berbohong, segera memalingkan wajah nya menatap arah jendela menyeka air mata nya pelan, agar Rangga tidak curiga.
"Aileen, aku tau kamu sedang tidak baik-baik saja! Katakan apa yang terjadi? Dan kenapa pakaian kamu seperti ini? Aku tau kamu Aileen, kamu tidak pernah memakai pakaian terbuka seperti ini. Dan ini, apa ini?" Rangga memegang robekan baju yang dipakai Aileen mengintrogasi nya penuh selidik.
Aileen terlihat gelagapan tidak tau harus berkata jujur atau tidak. " Aileen jawab?"Desak Rangga, raut wajah nya terlihat khawatir melihat keadaan adik sepupu nya.
"Aileen tidak apa-apa kak Rangga..." Jawab Aileen masih menutupi, namun suara nya bergetar membuat Rangga semakin curiga.
Rangga menghentikan mobil dan beralih menatap Aileen, "Aileen, lihat sini, katakan apa yang telah terjadi?" Ucap Rangga menatap lekat wajah adik sepupu nya.
"A-aku aku..... Hiks, hiks," Aileen tidak bisa meneruskan ucapan nya, air mata nya mengalir begitu saja menahan sesak di dada, Menyadari hal itu Rangga memeluk gadis cantik itu.
"Katakan, apa yang telah terjadi?" Tanya rangga lembut setelah Aileen sedikit tenang. Aileen melepaskan pelukan Rangga dan menatap lekat Kakak sepupu nya, "Aku... dilecehkan kak,"Ungkap Aileen, mata nya kembali berembun harus mengingat kejadian itu lagi.
"Kurang ajar! Siapa yang telah berani melakukan hal itu? Katakan sama kakak Aileen..."Tanya Rangga, wajah nya memerah.
Lalu Aileen mulai menceritakan segala.
"Jadi ini ulah Tante Sofi? Ibu macam apa dia yang tega menjual anak nya demi uang! Ini tidak bisa dibiarkan Aileen, kita harus lapor polisi."Ujar Rangga terlihat begitu murka mendengar pengakuan Aileen.
Aileen menggeleng, "Tidak kak, Aileen tidak bisa!"
"Aileen, Tante Sofi sudah keterlaluan sama kamu! ini tidak bisa dibiarkan lagi. Kakak tidak bisa mendiamkan semua ini! Kita akan kekantor polisi sekarang."Kekeh Rangga menghidupkan mesin mobil. Namun, Aileen menahan tangan Rangga,
"Kak! Aku mohon, jangan laporkan masalah ini, aku tidak sanggup kalau orang-orang Sampai tau apa yang telah terjadi sama aku! Aku masih ingin melanjutkan sekolah kak. Aku mohon sama kakak."ucap nya memohon,
Rangga menatap adik sepupu nya lekat, dia merasa kasihan melihat gadis itu! di usia nya yang masih sangat belia Aileen harus menanggung beban seberat ini.
"Kak," Panggil Aileen yang melihat Rangga diam saja.
"Aku akan antarkan kamu pulang dulu, kita pikirkan lagi masalah ini besok, kasihan kamu terlihat begitu kelelahan." Ucap Rangga tidak menanggapi permintaan Aileen.
Setelah beberapa menit mereka sampai didepan halaman rumah Aileen yang terlihat sederhana itu,
"Aileen..., kalau ada apa-apa bilang sama kakak ya?Jangan sungkan..." Ucap Rangga menatap adik sepupu nya lembut, aileen tersenyum...."Iya kak! Aku turun ya?" Aileen membuka sabuk dan turun dari mobil, Rangga hanya bisa menatap punggung adiknya yang semakin menjauh.
"Kasihan kamu Aileen! aku sudah menduga kalau Tante Sofi tidak memperlakukan mu dengan baik selama ini, papa harus tau semua ini...."Gumam Rangga, lalu dia kembali melaju kan mobil nya.
Ada rasa takut di hati Aileen kala kaki nya hampir Sampai ke depan pintu rumah milik nya, dia takut Sofi marah kalau melihat dirinya.
Aileen menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan.
Kriiiiit!
Aileen meraih gagang pintu yang tidak terkunci dan mulai melangkah kan kaki nya masuk, suasana terlihat sepi dan juga gelap.
Klek
Aileen meng hidup kan saklar lampu ruang tengah, sehingga ruangan menjadi terang. Aileen merebahkan bobot tubuh nya diatas sofa sebentar.
"Oh bagus ya! berani pulang rupanya kamu..Hah!!"Teriak Sofi yang entah datang dari mana. Aileen tersentak kaget mendengar suara keras ibunya dan buru-buru bangun.
"Ibuu....."Sebut Aileen ketakutan melihat Sofi yang terlihat begitu murka, muka nya merah padam
"Sini kamu!" Sofi menarik tangan Aileen kasar dan menampar nya begitu keras lalu menjambak rambut nya kasar.
"Dasar anak kurang ajar, menyusahkan... Anak tidak tau diri!!" Sofi semakin gencar menyerang Aileen yang berteriak kesakitan.
"Ampun bu.... Ampun! Sakit ibuu!!!!"Teriak Aileen mencoba melepaskan tangan ibu nya.
Sofi tidak memperdulikan erangan Aileen yang terus merintih kesakitan, dia terlihat puas bisa menyiksa anak itu. "Rasakan... Sekarang ikut aku kebelakang."Sentak Sofi ingin mengurung Aileen di gudang belakang rumah.
"Jangan buuuu!!!!! Aileen mohon... Aileen takut Buu!!!!! Ampuni Aileen... Huhuhu" Mohon Aileen menangis.
"Sayang!!! Ada apa sih ini ribut-ribut?" Tanya Leon yang ikut keluar mendengar suara keributan diluar.
"Ya ampun, Aileen!!!" Leon terlihat kaget melihat Aileen.
"Kamu gak usah ikut campur mas! Biar aku kasih pelajaran anak ini, biar tau rasa."
"Sudah sayang!! Kasihan Aileen..." Leon mencoba melerai, "Minggir!!!!!!" Sentak Sofi.
Sofi terus menyeret Aileen kasar dan mendorong nya masuk kedalam gudang,
"Ini tempat yang cocok buat anak pembangkang seperti kamu," Ucap Sofi, dan segera mengunci pintu dari luar.
"Bu..... Ibu!!!!! Buka Bu.... Jangan tinggalin Aileen disini, Aileen takut..Hiks....Hiks..." Teriak Aileen dari dalam.
Aileen bersandar di daun pintu menangis tersedu-sedu.
"Ibu.... Kenapa ibu tega sama Aileen?" Gumam Aileen lirih terus terisak dalam kesunyian.
Aileen memeluk kedua lutut nya, ruangan begitu gelap, hanya ada sedikit cahaya yang tembus melalui lubang Pentilasi.
Tidak ada yang bisa dia lakukan, berteriak pun tidak ada gunanya! Tidak akan ada yang datang menolong dirinya.
Keesokan nya!
"Aileen!!!! Aileen.. Bangun," Aileen membuka matanya perlahan yang terasa begitu berat!
"Eugh!! Om...... "Aileen terlihat kaget mendapati Leon sudah berada dihadapan nya.
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments